iv. Unt uk kenyamanan pandangan visual pada bangunan
gedung harus dipenuhi persyarat an t eknis, yait u St andar kenyamanan pandangan visual pada bangunan gedung.
v. Dalam hal masih ada persyarat an lainnya yang belum
t ert ampung, at au yang belum mempunyai SNI, digunakan st andar baku dan at au pedoman t eknis.
4. Persyarat an Kenyamanan Terhadap Tingkat Get aran dan
Kebisingan a.
Persyarat an Get aran
i. Unt uk mendapat kan t ingkat kenyamanan t erhadap
kebisingan dan get aran pada bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus mengikut i st andar t at a cara perencanaan
kenyamanan t erhadap get aran pada bangunan gedung.
ii. Dalam hal masih ada persyarat an lainnya yang belum
t ert ampung, at au yang belum mempunyai SNI, digunakan st andar baku dan at au pedoman t eknis.
b. Persyarat an Kebisingan
i. Unt uk mendapat kan t ingkat kenyamanan t erhadap
kebisingan pada bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus mempert imbangkan j enis kegiat an, penggunaan peralat an,
dan at au sumber bising lainnya baik yang berada pada bangunan gedung maupun di luar bangunan gedung.
ii. Set iap bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus dipenuhi
st andar t at a cara perencanaan kenyamanan t erhadap kebisingan pada bangunan gedung.
iii. Dalam hal masih ada persyarat an lainnya yang belum
t ert ampung, at au yang belum mempunyai SNI, digunakan st andar baku dan at au pedoman t eknis.
IV. 4. PERSYARATAN KEMUDAHAN BANGUNAN RUSUNA BERTINGKAT TINGGI
1. Persyarat an Hubungan Ke, Dari, dan di Dalam Bangunan Rusuna
a. Persyarat an Kemudahan Hubungan Horisont al dalam Bangunan
Rusuna Bert ingkat Tinggi i.
Set iap bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus memenuhi persyarat an kemudahan hubungan horizont al berupa
t ersedianya pint u dan at au koridor yang memadai unt uk t erselenggaranya f ungsi bangunan gedung t ersebut .
ii. Jumlah, ukuran, dan j enis pint u, dalam suat u ruangan
dipert imbangkan berdasarkan besaran ruang, f ungsi ruang, dan j umlah pengguna ruang.
iii. Arah bukaan daun pint u dalam suat u ruangan
dipert imbangkan berdasarkan f ungsi ruang dan aspek keselamat an.
iv. Ukuran koridor sel asar sebagai akses horizont al ant arruang
dipert imbangkan berdasarkan f ungsi koridor, f ungsi ruang, dan j umlah pengguna, minimal 1. 2 m.
- 28 -
b. Persyarat an Kemudahan Hubungan Vert ikal
i.
Set iap bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus menyediakan sarana hubungan vert ikal ant arlant ai yang
memadai unt uk t ersel enggaranya f ungsi bangunan gedung t ersebut berupa t ersedianya t angga dan lif .
ii.
Jumlah, ukuran, dan konst ruksi sarana hubungan vert ikal harus berdasarkan f ungsi l uas bangunan, dan j umlah
pengguna ruang, sert a keselamat an penghuni bangunan gedung.
iii.
Jumlah, kapasit as, dan spesif ikasi lif sebagai sarana hubungan vert ikal dalam bangunan rusuna bert ingkat t inggi
harus mampu melakukan pel ayanan yang opt imal unt uk sirkulasi vert ikal pada bangunan, sesuai j umlah pengguna
bangunan gedung.
iv.
Salah sat u lif yang t ersedia harus memenuhi persyarat an lif kebakaran. Lif kebakaran dapat berupa lif khusus
kebakaran at au lif penumpang biasa at au lif barang yang dapat diat ur pengoperasiannya sehingga dal am keadaan
darurat dapat digunakan secara khusus oleh pet ugas kebakaran.
c. Persyarat an Sarana Evakuasi
i.
Set iap bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus menyediakan sarana evakuasi bagi semua orang t ermasuk
penyandang cacat dan lansia yang meliput i sist em peringat an bahaya bagi pengguna, pint u keluar darurat ,
dan j al ur evakuasi yang dapat menj amin penghuni bangunan gedung unt uk melakukan evakuasi dari dalam
bangunan gedung secara aman apabil a t erj adi bencana at au keadaan darurat .
d. Persyarat an Aksesibilit as Bagi Penyandang Cacat dan Lansia
i.
Set iap bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus menyediakan f asilit as dan aksesibilit as unt uk menj amin
t erwuj udnya kemudahan bagi penyandang cacat dan lansia masuk dan keluar, ke, dan dari bangunan gedung sert a
berakt ivit as dalam bangunan gedung secara mudah, aman, nyaman dan mandiri.
ii.
Fasilit as dan aksesibilit as meliput i t oilet , t empat parkir, t elepon umum, j alur pemandu, rambu dan marka, pint u,
ram, t angga, dan lif bagi penyandang cacat dan lansia.
iii.
Penyediaan f asilit as dan aksesibilit as disesuaikan dengan luas dan ket inggian bangunan gedung.
e. Persyarat an Kemudahan harus mengikut i:
i.
SNI 03-1735-2000 Tat a cara perencanaan akses bangunan dan akses l ingkungan unt uk pencegahan bahaya kebakaran
pada bangunan gedung, at au edisi t erbaru;
- 29 -
ii.
SNI 03-1746-2000 Tat a cara perencanaan dan pemasangan sarana j alan keluar unt uk penyelamat an t erhadap bahaya
kebakaran pada bangunan gedung, at au edisi t erbaru; dan
iii.
SNI 03-6573-2001 Tat a cara perancangan sist em t ransport asi vert ikal dalam gedung lif , at au edisi
t erbaru;
Dalam hal masih ada persyarat an lainnya yang belum t ert ampung, at au yang belum mempunyai SNI, digunakan
st andar baku dan at au pedoman t eknis.
IV. 5. CONTOH DESAIN BANGUNAN RUSUNA BERTINGKAT TINGGI