1. PERUNTUKAN DAN INTENSITAS BANGUNAN

BAB III KETENTUAN TEKNIS TATA BANGUNAN

III. 1. PERUNTUKAN DAN INTENSITAS BANGUNAN

1. Bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus diselenggarakan sesuai dengan perunt ukan lokasi yang diat ur dalam ket ent uan t at a ruang dan t at a bangunan dari l okasi yang bersangkut an yang dit et apkan dal am: a. Rencana Tat a Ruang Wilayah RTRW Daerah; b. Rencana Rinci Tat a Ruang RRTR; dan at au c. Perat uran bangunan set empat dan Rencana Tat a Bangunan dan Lingkungan RTBL. 2. Bangunan rusuna bert ingkat t inggi yang dibangun harus memenuhi persyarat an kepadat an Koef isien Dasar Bangunan dan ket inggian Jumlah Lant ai Bangunan, Koef isien Lant ai Bangunan bangunan gedung berdasarkan rencana t at a ruang wilayah daerah yang bersangkut an, rencana t at a bangunan dan lingkungan yang dit et apkan, sert a perat uran bangunan set empat , dengan t et ap mempert imbangkan: a. kemampuan dalam menj aga keseimbangan daya dukung lahan dan opt imalisasi int ensit as bangunan; b. t idak mengganggu lalu lint as udara. 3. Dalam hal pembangunan rusuna bert ingkat t inggi dibangun dalam skala kawasan, maka perhit ungan KDB-nya didasarkan pada t ot al luas lant ai dasar bangunan rusuna bert ingkat t inggi t erhadap t ot al luas daerah kawasan perencanaan. 4. Bangunan rusuna bert ingkat t inggi harus memenuhi ket ent uan garis sempadan bangunan dan j arak bebas ant ar bangunan gedung, dengan ket ent uan sebagai berikiut : a. Dalam hal bangunan rusuna bert ingkat t inggi dibangun berbat asan dengan j al an, maka t idak boleh melanggar garis sempadan j alan yang dit et apkan unt uk j alan yang bersangkut an. b. Dalam hal bangunan rusuna bert ingkat t inggi dibangun berbat asan dengan sungai, maka t idak boleh melanggar garis sempadan sungai yang dit et apkan unt uk sungai yang bersangkut an. c. Dalam hal bangunan rusuna bert ingkat t inggi dibangun di t epi pant ai danau, maka t idak boleh melanggar garis sempadan pant ai danau yang bersangkut an. d. Jarak bebas bangunan rusuna bert ingkat t inggi t erhadap bangunan gedung lainnya minimum 4 m pada lant ai dasar, dan pada set iap penambahan lant ai t ingkat bangunan dit ambah 0, 5 m dari j arak bebas l ant ai di bawahnya sampai mencapai j arak bebas t erj auh 12, 5 m. e. Jarak bebas ant ar dua bangunan rusuna bert ingkat t inggi dal am suat u t apak diat ur sebagai berikut : - 7 - 1 dalam hal kedua-duanya memiliki bidang bukaan yang saling berhadapan, maka j arak ant ara dinding at au bidang t ersebut minimal dua kali j arak bebas yang dit et apkan; 2 dalam hal salah sat u dinding yang berhadapan merupakan dinding t embok t ert ut up dan yang lain merupakan bidang t erbuka dan at au berlubang, maka j arak ant ara dinding t ersebut minimal sat u kali j arak bebas yang dit et apkan; 3 dalam hal kedua-duanya memiliki bidang t ert ut up yang saling berhadapan, maka j arak dinding t erluar minimal set engah kali j arak bebas yang dit et apkan. f . Ket ent uan t ent ang garis sempadan dan j arak bebas ant ar bangunan dit et apkan oleh pemerint ah daerah set empat dan at au perat uran ment eri.

III. 2. ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG