Serangan Sarinah dan Usulan RUU Terorisme

1

BAB I PROSES MENUJU DIM FRAKSI DPR

1.1. Serangan Sarinah dan Usulan RUU Terorisme

Merespons peristiwa bom dan serangan di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan akan melakukan langkah- langkah kebijakan terkait politik hukum nasional. 1 Dengan mewacanakan revisi UU No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan kebijakan baru yang lebih menitikberatkan pada upaya preventif. Segaris dengan rencana tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga setuju jika Undang-undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme direvisitermasuk kewenangan penangkapan dan penahanan oleh Badan Intelejen Negara. Kepala Badan Intelejen Negara BIN Sutiyoso juga meminta penambahan kewenangan penangkapan dan penahanan sementara dalam penanganan terorisme. Namun wacana revisi UU No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme ternyata mengundang kritik yang cukup tajam terhadap Pemerintah. Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya mengatakan bahwa rencana revisi UU Anti-Terorisme adalah lewat Perppu kemudian berubah. Ia menilai tidak perlu ada peraturan pemerintah pengganti undang- undang Perppu untuk mengatasi persoalan terorisme 2 .Luhut optimistis revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme akan selesai dalam waktu lebih cepat.Luhut menargetkan revisi undang-undang akan selesai pada tahun ini. Ia pun mengaku telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly untuk mempercepat revisi undang-undang.Selain itu, pemerintah juga masih mempertimbangkan penambahan kewenangan Badan Intelijen Negara dalam rencana revisi undang-undang terorisme tersebut. Akhirnya Presiden Joko Widodo kemudian memutuskan untuk memperkuat upaya pencegahan aksi terorisme dengan merevisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. 3 Akhirnya revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme disepakati masuk ke dalam Program Legislasi Nasional Prioritas atau Prolegnas 2016 sebagai inisiatif pemerintah. 4 Kesepakatan ini diambil dalam konsinyering antara Badan Legislasi DPR, DPD, dan pemerintah di Wisma DPR, Kopo, Jawa Barat pada Rabu 20 Januari 2016. 1 Diakses melalui: http:nasional.kompas.comread2016011511254551Menko.Polhukam.Wacanakan.Revisi.UU.Terorisme, pada 22 Maret 2017 2 Diakses melalui : http:nasional.kompas.comread2016011815375961Menko.Polhukam.Tak.Perlu.Ada.Perppu.Terorisme? utm_source=newsutm_medium=bp-kompasutm_campaign=related, pada 22 Maret 2017 3 Diakses melalui : http:nasional.kompas.comread2016012118584571Presiden.Jokowi.Pilih.Revisi.UU.Antiterorisme?utm_ source=newsutm_medium=bp-kompasutm_campaign=related, pada 22 Maret 2017 4 Diakses melalui: http:nasional.kompas.comread2016012112290441Revisi.UU.Anti- terorisme.Masuk.Prolegnas.2016, pada 23 Maret 2017 2

1.2. Serangkaian RDPU