41
2.1.6. Pasal 14
Pasal 14
Setiap orang yang dengan sengaja menggerakkan orang lain untuk melakukan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 10A,
Pasal 12, Pasal 12A, dan Pasal 12B, dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara 20 dua puluh tahun.
Terkait Pasal 14, FPGerindra mengusulkan bahwa Penomoran pasal-pasal harus disesuaikan. FPDemokrat menyatakan bahwa Penyesuaian nomor urut pasalHanya membahas norma. Sanksi
pidana dimasukkan dalam Bab Ketentuan Pidana. Penulisan rujukan Pasal disederhanakan lihat juknis penulisan undang-undang dalam lampiran Undang-undang No. 12 Tahun 2011. FPAN
mengusulkan
Pe a aha kata atau se elu frasa pida a pe jara seu ur hidup , u tuk
menyebutkan adanya alternatif pemidanaan. FPKB e gusulka Pe a
aha frase pali g la a sehingga terbuka alternatif antara 0 sampai 20 dua puluh tahun penjara, untuk memberikan ruang
bagi hakim menghadirkan keadilan sesuai dengan kualitas tingkat kejahatan yang diperankan oleh terdakwa.
FPKS mengusulkan perubahan redaksi, menjadi :
Setiap orang yang dengan sengaja menggerakkan orang lain yang mengakibatkanterjadinya Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 10A, Pasal 12,
Pasal 12A, dan Pasal 12B, dipidana dengan pidanapenjara 20 dua puluh tahun, pidana penjara seumur hidup, atau pidana mati.
Menurut FPKS, Perbuatan menjadi delik ketika sudah terjadi tindak pidana terorisme. FPPP menyatakan Sebaiknya memperhatikan aturan tentang turut serta membantu kejahatan
sebagaimana diatur KUHP.Sedangkan sikap FPDIP, FPG, dan FNASDEM tetap pada rumusan RUU, FPHanura abstain.
Pasal 14 Fraksi
Setiap orang
yang dengan
sengaja menggerakkan orang lain untuk melakukan
Tindak Pidana
Terorisme sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 10A, Pasal 12, Pasal
12A, dan Pasal 12B, dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara 20 dua puluh tahun FPDIP, FPG dan FNasdem menyatakan Tetap pada rumusan
RUU FPGerindra dan FPD mengusulkan penyesuaian penomoran
pasal-pasal. Ketentuan pasal ini Hanya membahas norma. Sanksi pidana dimasukkan dalam bab KETENTUAN PIDANA.
Penulisan rujukan Pasal disederhanakan lihat juknis penulisan undang-undangdalam lampiran Undang-undang
12 Tahun 2011 FPAN mengusulkan terdapat
Pe a aha kata atau
se elu frasa pida a pe jara seu ur hidup , u tuk menyebutkan adanya alternatif pemidanaan.
FPKB e gusulka terdapat Pe a aha frase pali g
l a a sehi gga ter uka alter atif a tara sa pai dua
puluh tahun penjara, untuk memberikan ruang bagi hakim menghadirkan keadilan sesuai dengan kualitas tingkat
kejahatan yang diperankan oleh terdakwa. FPK“
e gusulka peru aha
redaksi ....yang
mengakibatkanterjadinya Ti dak Pida a Teroris e .
42
Karena Perbuatan menjadi delik ketika sudah terjadi tindak pidana terorisme.
FPPP mengusulkan
pada ketentuan
ini sebaiknya
memperhatikan aturan tentang turut serta membantu kejahatan sebagaimana diatur KUHP.
FHanura abstain terhadap ketentuan pasal ini.
2.1.7. Pasal 15