7
sesuai dengan kewenangan daerah dan diprioritaskan berdasarkan sasaran dan kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan.
2.1.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran SiLPA Tahun 2015 yang penggunaannya diarahkan untuk menutupi defisit anggaran belanja dan penambahan saham Investasi Pemerintah Daerah yang
dialokasikan melalui Pengeluaran Pembiayaan.
Pada Kebijakan Umum dan PPAS Perubahan APBD Tahun 2016 ditetapkan Pembiayaan Daerah sebesar Rp140.846.771.941,85dengan perincian sebagai
berikut: 1.
Penerimaan Pembiayaan; berupa SILPA Tahun 2015 berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan LHP BPK RI Perwakilan Sumatera Barat sebesar
Rp148.053.726.941,85 yang bersumber dari kelebihan penerimaan dan efisiensi kegiatan Tahun Anggaran 2015 .
2. Pengeluaran Pembiayaan; sebesar Rp7.206.955.000,00 yang merupakan
tambahan penyertaan modal Investasi Pemerintah Daerah ke Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Alami Kabupaten Tanah Datar.
2.2 EKONOMI MAKRO
2.2.1 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2015 dan Perkiraan
Tahun 2016 Kondisi perekonomian daerah dapat dilihat dari Produk Domestik Regional
Bruto PDRB. PDRB ini menggambarkan besaran output akhir atau nilai tambah yang dihasilkan melalui produksi barang dan jasa oleh unit-unit produksi daerah
pada periode tertentu.
Tabel 2.1 PDRB dan Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Perekonomian
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015
No. Lapangan Usaha
PDRB AHB ⃰
Rp. miliyar
⃰
1. Pertanian
3.665,70 37,08
2. Pertambangan dan Penggalian
173,97 1,76
3. Industri Pengolahan
1.130,97 11,44
4. Listrik dan Air
87,04 0,87
5. BangunanKontruksi
809,80 8,19
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.247,25 12,62
7. Angkutan dan komunikasi
712,08 7,20
8. Keuangan, Persewaan, Bangunan dan Jasa
Perusahaan 347,91
3,52 9.
Jasa-jasa 1.712,28
17,32
Jumlah 9.887,00
100,00
Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar Angka Estimasi
8
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah yang bertumpu pada sektor ekonomi primer terutama sektor pertanian yang memberikan kontribusi terbesar
sebesar 37,05, yang diikuti oleh sektor ekonomi tersier jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 17,38 pada Tahun 2014. Hal ini memperlihatkan pentingnya
sektor pertanian terutama subsektor tanaman pangan , perkebunan, perikanan dan peternakan di dalam perekonomian Kabupaten Tanah Datar.
Pembangunan sektor pertanian tahun 2016 tetap menjadi prioritas guna memperkuat
kerangka pembangunan
ekonomi daerah
dan peningkatan
kesejahteraan penduduk yang sebahagian besar hidup di sektor pertanian. Pengembangan sektor pertanian diarahkan kepada pengembangan agribisnis dan
kedepan diharapkan perkembangan sektor pertanian akan melangkah menuju sektor industri pengolahan.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar dalam Kurun waktu 2011- 2013 mencapai 6,21. Sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar
terutama berasal dari konsumsi masyarakat hal ini sejalan dengan meningkatnya Pendapatan
perkapita masyarakat
dimana pada
Tahun 2012
sebesar Rp.19.700.000,00.
2.2.2 Rencana Target Ekonomi Makro Tahun 2016