32
XIII. RISIKO INVESTASI 1.
Pengertian Risiko Investasi
Risiko diartikan sebagai kerugian baik yang bersifat material dan immaterial yang timbul baik secara langsung atau tidak langsung yang berdampak pada financial
perusahaan saat ini dan di masa mendatang. Setiap kegiatan usaha, apalagi yang berupa kegiatan Investasi, pasti memiliki dan
menghadapi risiko. Secara teori, suatu usaha yang memberikan hasil return yang tinggi, akan juga
memiliki risiko yang tinggi high risk high return.
Sebagai contoh investasi di bidang pasar modal khususnya pada instrumen saham, dapat menghasilkan return yang tinggi, namun juga mengandung risiko kerugian
yang tinggi pula. Sebaliknya usaha yang memberikan return yang rendah, umumnya juga memiliki
risiko yang rendah low risk, low return.
Misalnya investasi pada SBI, atau Deposito Berjangka. Mengingat setiap investasi memiliki risiko, maka pengelolaan dan pengendalian
risiko menjadi sangat penting, dan mutlak harus diterapkan dengan konsisten dan terus menerus.
2. Pengelolaan Risiko
Pengelolaan Risiko didefinisikan sebagai serangkaian prosedur dan metodologi yang ditetapkan dan digunakan untuk :
Memonitor, memantau risiko Risk Monitoring Mengidentifikasi risiko Risk Identification
Menilai, mengukur risiko Risk Measuring
Menanggapi, menindaklanjuti, mengendalikan risiko Tujuan Pengelolaan Risiko adalah :
o Untuk meningkatkan kualitas tatakerja dan kinerja performance dari suatu
perusahaan. o
Untuk mencegah agar perusahaan tidak menderita atau terhindar dari kerugian dan kegagalan.
Pengelolaan Risiko bukanlah hanya semata-mata masalah pengawasan control, namun lebih luas dan lebih kompleks dari itu.
33 Mengingat bahwa risiko terdapat dan dapat timbul pada semua proses kegiatan,
kegiatan Pengelolaan Risiko juga harus diterapkan dan dilaksanakan pada semua tahapan proses kegiatan, sejak dari Perencanaan sampai pada Pelaksanaan dan
Pengawasan. Demikian juga menyangkut bidang dan unit kerja yang melakukan kegiatan.
Walaupun kegiatan Investasi dijalankan oleh jajaran Bagian Investasi, namun kegagalan dan kerugian atas kegiatan Investasi dapat timbul karena risiko yang
timbul dan terjadi pada Bagian lain, misalnya Bagian Umum yang mengalami kesulitan atau melakukan kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan surat dan
dokumen. Dengan demikian, kegiatan Pengelolaan Risiko merupakan kegiatan manajemen
yang bersifat menyeluruh, lintas sektoral dan harus dilaksanakan secara bersama sama secara konsekuen.
Fungsi Pengelolaan Risiko pada dasarnya banyak berkaitan dengan pemahaman berbagai tipe risiko yang dihadapi, kemudian bagaimana menimbang, menilai dan
mengukur besarnya risiko secara kuantitatif, selanjutnya menetapkan dan melakukan tindakan serta langkah apa yang diperlukan untuk menindaklanjuti
kemungkinan terjadinya risiko itu. Mengingat pentingnya peranan kegiatan Pengelolaan Risiko, Pengurus Dana
Pensiun menetapkan dan menerapkan PedomanKebijakan Pengelolaan Risiko sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari PedomanKebijakan Penerapan Tata
Kelola Dana Pensiun Yang Baik.
3. Jenis-jenis Risiko Investasi