pemantauan penanaman modal
sangat besar melakukan
pengawasan dan
pengendalian Prov. Sulsel
3.5. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Bantaeng akan menjadi acuan dalam pengembangan kualitas pelayanan kepada
masyarakat Kabupaten Bantaeng ke depan . Berikut adalah faktor- faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan DPMPTSP
Kab.Bantaeng
Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Kab. Bantaeng berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No. Rencana Tata Ruang
Wilayah Terkait Tugas dan Fungsi
BKPMD Permasalah
Pelayanan BKPMD
Sebagai Faktor Penghamba
t Pendoro
ng
1 Kawasan Ekonomi
Khusus yang selanjutnya disingkat
dengan KEK, adalah suatu kawasan yang
direncanakan khusus bagi pengembangan
investasi yang dipisahkan dari
permukiman penduduk dilengkapi
dengan infrastruktur dan sarana penunjang
serta fasilitas administrasi sebagai
kemudahan- kemudahan dalam
melaksanakan investasi, proses
produksi maupun ekspor dan impor
Pembentukan Kawasan
Ekonomi Khusus
Keterbatasan lahan
Rata-rata sentra yang
ada terbentuk
oleh pasar dan
bukanlah dibentuk
Pemkab Bantaeng
sudah membuat
kluster- kluster
khusus untuk
Kawasan Ekonomi
Khusus KEK dan
Kawasan Ekonomi
Terpadu KAPET
Menata kawasan ekonomi khusus
menjadi lokasi yang kondusif untuk
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP
4 6
berinvestasi bagi penanaman modal
dalam negeri dan asing, didukung
dengan prasarana dan sarana yang memadai
3.6. Penentu Isu-isu Strategis
Berdasarkan analisa lingkungan eksternal dan internal, isu strategis Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bantaeng
dalam lima tahun yang akan datang dapat ditentukan isu strategis yang menjadi fokus Dinas Penanaman Modal dan PTSP, yaitu:
1. Penyempurnaan dan penguatan kelembagaan Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bantaeng
2. Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur Dinas Penanaman Modal dan PTSP agar menjadi
profesional ; 3. Peraturan perundang-undangan mengenai pelayanan publik
dan peraturan pelaksanaan dalam bidang pelayanan dan penanaman modal.
4. Inovasi yang terus menerus dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan penanaman modal;
5. Dukungan sumber daya yang memadai ; 6. Perumusan dan penerapan kebijakan pelayanan dan
penanaman modal yang konsisten. 7. Pengembangan koordinasi dan sinkronisasi antara jejaring
kerja pelayanan dan penanaman modal dengan pemangku kepentingan, dari instansi pemerintah dan masyarakat.
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP
4 7
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD