LAPORAN TUGAS AKHIR
97
Pengendalian Kerusakan Muara Pantai Sungai Pemali
aliran massa netto didalam sel adalah sama dengan laju perubahan massa dalam tiap satuan waktu. Laju aliran massa sedimen netto di dalam sel adalah:
Mn= ρ
s
Q
m
-Q
k
= ρ
s
Q
k
-Q
m
=- ρ
s
∆Q 2.106
Laju perubahan massa dalam setiap satuan waktu adalah: Mt=
2.107 Dimana
ρ
s
adalah rapat massa sedimen, Qm dan Qk masing-masing adalah debit sedimen masuk dan keluar sel ruas.
Dengan menyamakan persamaan tersebut didapat persamaan
2.96 Dengan
y : jarak antara garis pantai dan garis referensi
Q : transpor sedimen sepanjang pantai
t : waktu
x : absis searah panjang pantai
d : kedalaman air yang tergantung pada profil pantai
2.4.6 Muara Sungai
2.4.6.1 Morfologi muara sungai
Muara sungai dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yang tergantung pada factor dominan yang mempengaruhinya. Ketiga factor dominan tersebut adalah
gelombang, debit sungai, dan pasang surut.
a Muara yang didominasi Gelombang Laut
Gelombang besar yang terjadi pada pantai berpasir dapat menimbulkan angkutan transport sedimen pasir, baik dalam arah tegak lurus maupun
sejajarsepanjang pantai. Dari kedua jenis transport tersebut, transport sedimen sepanjang pantai adalah yang paling dominan. Angkutan sedimen
tersebut dapat bergerak masuk ke muara sungai dank arena di daerah tersebut kondisi gelombang sudah tenang maka sedimen akan mengendap.
Banyaknya endapan tergantung pada gelombang dan ketersediaaan sedimen pasir di garis pantai. Semakin besar gelombang semakin besar angkutan
sedimen dan semakin banyak sedimen yang mengendap di muara.
LAPORAN TUGAS AKHIR
98
Pengendalian Kerusakan Muara Pantai Sungai Pemali
Apabila debit sungai kecil kecepatan arus tidak mampu mengerosi menggelontor endapan tersebut sehingga muara sungai dapat benar-benar
tertutup oleh sedimen. Kondisi semacam ini banyak terjadi pada sungai- sungai di pantai selatan Jawa Tengah dan beberapa sungai kecil di pantai
utara Jawa.
Gambar 2.44 . Pola Sedimen muara Sungai yang Didominasi
Gelombang
b Muara yang Didominasi Debit Sungai
Muara ini terjadi pada sungai dengan debit sepanjang tahun cukup besar yang bermuara dilaut dengan gelombang relative kecil. Sungai
tersebut membawa angkutan sedimen dari hulu cukup besar. Sedimen yang sampai di muara sungai merupakan suspense dengan diameter
partikel sangat kecil, yaitu dalam beberapa micron. Pada waktu air surut sedimen tersebut akan terdorong ke muara dan menyebar di laut.
Selama periode sekitar titik balik dimana kecepatan aliran kecil, sebagian suspense mengendap. Saat berikutnya dimana air mulai
pasang, kecepatan aliran bertambah besar dan sebagian suspense dari laut masuk kembali ke sungai bertemu sedimen yang berasal dari hulu.
Selama periode dari titik balik ke air pasang maupun air surut kecepatan aliran bertambah sampai mencapai maksimum dan kemudian
berkurang lagi. Di alur sungai, terutama pada waktu air surut kecepatan aliran besar, sehingga sebagian sedimen yang telah diendapkan terurai
kembali. Tetapi di depan muara dimana aliran telah menyebar, kecepatan aliran kecil sehingga tidak mampu mengerosi semua
LAPORAN TUGAS AKHIR
99
Pengendalian Kerusakan Muara Pantai Sungai Pemali
sedimen yang telah diendapkan. Dengan demikian dalam satu siklus pasang surut jumlah sedimen yang mengendap lebih banyak daripada
yang tererosi, sehingga terjadi pengen dapan didepan mulut sungai. Proses tersebut menjadi terus-menerus sehingga muara sungai akan
maju kea rah laut membentuk delta.
Gambar 2.45 . Pola Sedimentasi Muara yang Didominasi Debit sungai
c Muara Sungai yang DIdominasi Pasang Surut
Apabila tinggi pasang surut cukup besar, volume air pasang yang masuk ke sungai sangat besar. Air tersebut akan berakumulasi dengan
air dari hul sungai. Pada waktu air surut, volume air yang sangat besar tersebut yang tergantung pada tipe pasang surut. Dengan demikian
kecepatan arus selama air surut tersebut besar, yang cukup potensial untuk membentuk muara sungai.
Gambar 2.46 . Pola Sedimentasi yang Didominasi Pasang Surut
LAPORAN TUGAS AKHIR
100
Pengendalian Kerusakan Muara Pantai Sungai Pemali
2.4.6.2 Salinitas