UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NO 101799 DELI TUA T.A 2015/2016.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 101799

DELI TUA T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar S-1

Program Studi Guru Sekolah Dasar

OLEH:

DOLA SARLITA SITUMORANG NIM.1123111024

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP Data Pribadi

Nama : Dola Sarlita Situmorang Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi, 16 November 1994

Alamat : JL. Cikunir Raya no. 17 RT/RW 004/001 Jaka Mulya, Kec. Bekasi Selatan

Agama : Kristen Protestan

Anak Ke : 2 (dua) dari 4 (empat) bersaudara Nama Ayah : L. Situmorang

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Nama Ibu : R. Sitompul

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan

SD : SD Maria Fransisca Kec. Bekasi Selatan SMP : SMP Negeri 09 Kec. Bekasi Selatan SMA : SMK Negeri 01 Kec. Bekasi Selatan

Perguruan Tinggi : S-1 PGSD UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ( 2012-2016)


(6)

ABSTRAK

DOLA SARLITA SITUMORANG. NIM 1123111024 . Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi pada Siswa Kelas IV SD NEGERI No 101799 Deli Tua T.A 2015/2016. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi Pantun. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Pantun dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi di kelas IVA SD Negeri 101799 Deli Tua.

Penelitian ini menggunakan desain PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan tindakan model pembelajaran Artikulasi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kela IVA SD Negeri 101799 Deli Tua Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, yakni siklus I dan II. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essai, lembar obsrervasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi aktivitas mengajar guru dengan model pembelajaran Artikulasi.

Dari Pre Tes yang dilakukan, hasil belajar siswa tergolong masih rendah, dari 27 siswa hanya 1 siswa yang mendapat nilai tuntas dengan persentase 3,70% dan 26 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dengan persentase 96,29% dengan nilai rata – rata siswa yakni 39,35. Pada Siklus I dengan menggunakan model Artikulasi, hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dimana dari 27 siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 7 siswa dengan persentase 25,92% dan 20 siswa atau sekitar 74,07 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dengan nilai rata – rata sebesar 47,96. Dari hasil Pre Test dan Siklus I, sudah terjadi peningkatan namun belum mencapai kriteria yang diharapkan, sehingga perlu ditindak lanjuti pada Sikkus II. Pada Siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi, hasil belajar mengalami peningkatan dari sebelumnya, dimana dari 27 siswa terdapat 22 siswa mendapat nilai tuntas dengan persentase 81,48% dan sebanyak 5 siswa mendapat nilai tidak tuntas dengan persentase 18,51% dengan nilai rata – rata 76,60. Hasil observasi guru yang dilakukan mulai dari siklus I sampai siklus II juga mengalami peningkatan, dimana hasilnya tergolong baik dengan nilai 89 dengan persentase 89%, kemudian hasil observasi siswa mengalami peningkatan dengan nilai 68 dan persentase 85%.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IVA SD Negeri 101799 Deli Tua T.A 2015/2016


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas setiap dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri No 101799 Deli Tua T.A 2015/2016”

Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan, bimbingan dan motivasi, dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-sedalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed 2. Bapak Dr. Nasrun, MS Selaku Dekan FIP Unimed.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik 4. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS Selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd Selaku Ketua Jurusan PGSD FIP UNIMED

7. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan PGSD FIP UNIMED


(8)

8. Ibu Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

9. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd Selaku Penguji I, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku Penguji II, Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd Selaku Penguji III

10. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

11. Seluruh Dosen dan Staff Akademik FIP UNIMED 2012

12. Kepala SD Negeri 101799 Deli Tua Ibu Nirwani Daulay, S.Pd, guru kelas IV-A Ibu Leni Maisyarah Rambe yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IV-A, beserta guru-guru yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.

13. Yang terkasih Ayahanda Lider Situmorang dan Ibunda Rosalina Sariati Sitompul yang penuh kasih sayang memberikan dukungan moril dan materil serta doa restu demi keberhasilan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

14. Keluarga terkasih kakak tersayang Resita Lasma Ria Situmorang yang telah menjadi teladan yang baik dalam kehidupan penulis, Peter Sahat Tua Situmorang adik yang selalu menjadi topik perbincangan penulis dengan Tuhan dan Sarah Melati Putri Situmorang yang selalu menjadi kesayangan keluarga


(9)

15. Sahabat ketchupz Bela, dan Devi terimakasih telah mengajariku bahwa jarak dan waktu tak pernah berarti karena kalian akan selalu di hati.

16. Sahabat – sahabat FIP Cenny dan Rani yang tetap bertahan dalam setiap keterbatasan penulis dan selalu memberi motivasi dalam proses kehidupan penulis beberapa tahun belakangan ini..

17. Kaka rohani tercinta Onka Nainggolan, sebagai motivator, inspirator, pendoa yang luar biasa, terimakasih telah memberi gambaran yang nyata kepada penulis bagaimana menjadi seorang hamba yang benar dan patut di teladani.

18. Yayasan Giving Ministry Indonesia, tempat dimana penulis benar – benar mengerti tujuan hidup penulis, tujuan penulis dilahirkan, bertemu dan mengenal Sang Pencipta dengan cara pandang yang benar dan secara otomatis merombak banyak hal dalam hidup penulis.

19. Seluruh teman-teman C-Reguler Angkatan 2012 PGSD UNIMED

Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan Skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang Pendidikan Sekolah Dasar.

Medan, 05 April 2016 Penulis

Dola Sarlita Situmorang NIM. 1123111024


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Prinsip – Prinsip Belajar ... 12

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 13

4. Pengertian Hasil Belajar ... 14

5. Model Pembelajaran ... 15

6. Pengertian Model Artikulasi ... 16

7. Unsur – Unsur Model Artikulasi ... 19

8. Karakteristik Model Artikulai ... 20

9. Tujuan Model Artikulasi ... 21


(11)

11.Langkah – Langkah Model Artikulasi ... 22

12.Kelebihan dan Kekurangan Model Artikulasi ... 24

13.Tinjauan Materi ... 25

a. Pengertian Pantun... 25

b. Ciri – Ciri Pantun ... 26

c. Jenis – Jenis Pantun ... 28

d. Cara Mudah Membuat Pantun ... 28

B. Kerangka Berpikir ... 30

C. Hipotesis Tindakan ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 32

C. Definisi Operasional Penelitian ... 33

D. Desain Penelitian ... 34

E. Prosedur Penelitian ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 43

G. Teknik Analisis Data ... 44

H. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 48

B. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Pre Test ... 50

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 53

1. Perencanaan ... 53


(12)

3. Pengamatan ... 62

4. Refleksi ... 71

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 72

1. Perencanaan ... 72

2. Tindakan ... 73

3. Pengamatan ... 81

4. Refleksi ... 91

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah – langkah Pembelajaran Artikulasi... 23

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Artikulasi ... 24

Tabel 2.3 Ciri – ciri Isi Pantun ... 27

Tabel 2.4 Pemenggalan Suku Kata pada Pantun ... 27

Tabel 3.1 Siklus Tindakan Kelas ... 41

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen ... 45

Tabel 3.3 Kisi – kisi Tes Instrumen Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... 45

Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keberhasilah PBM Guru dan Siswa dalam Persen .... 46

Tabel 3.5 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 47

Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa ... 49

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ... 50

Tabel 4.3 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Pre Test ... 52

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus I ... 59

Tabel 4.5 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus I Pembelajaran I ... 62

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus I Pembelajaran II... 64

Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pembelajaran I... 67

Tabel 4.9 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pembelajaran II ... 69

Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus II ... 78

Tabel 4.11 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 80

Tabel 4.12 Hasil Observasi Guru Siklus II Pembelajaran I... 81

Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus II Pembelajaran II ... 84

Tabel 4.14 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pembelajaran I ... 87


(14)

Tabel 4.16 Rekapitulasi Analisis Hasil Belajar Siswa ... 93 Tabel 4.17 Rekapitulasi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa ... 94


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Arikunto ... 34 Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test .... 53 Gambar 4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61 Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 81 Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa... 95


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan I... 100

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan II ... 104

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan I ... 108

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan II .... 112

Lampiran 5 Soal Pre Test ... 116

Lampiran 6 Soal Post Test Siklus I ... 123

Lampiran 7 Soal Post Test Siklus II ... 130

Lampiran 8 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pembelajaran I ... 135

Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran I ... 137

Lampiran 10 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran I ... 143

Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pembelajaran II... 144

Lampiran 12 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran II ... 146

Lampiran 13 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran II .. 152

Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus II Pembelajaran I ... 153

Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pembelajaran I ... 155

Lampiran 16 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pembelajaran I .. 161

Lampiran 17 Lembar Observasi Guru Siklus II Pembelajaran II ... 162

Lampiran 18 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pembelajaran II ... 164

Lampiran 19 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pembelajaran II 170 Lampiran 20Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pre Test ... 171


(17)

Lampiran 21Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 173 Lampiran 22Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 175 Lampiran 23 Daftar Nama Siswa kelas IV-A SDN 101799 Deli Tua ... 177 Surat Izin Penelitian ... Surat Keterangan Selesai Penelitian ...


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan kualitas suatu Bangsa. Pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam menjamin perkembangan, kesejahteraan serta kelangsungan Bangsa. Mengacu pada landasan pemikiran tersebut, pen didikan Nasional disusun sebagai usaha untuk memungkinkan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan diri secara berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk itu, pendidikan harus terus menerus melakukan pembaharuan sistem pendidikan, yakni dalam bentuk pembaharuan kurikulum, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, penataan guru dan peningkatan kesejahteraan guru sehingga mampu menjawab segala kebutuhan permasalahan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan generasi.

Pembelajaran pokok di setiap jenjang pendidikan di Indonesia meliputi lima mata pelajaran, yakni: Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki fungsi yang sangat penting pada setisp jenjang pendidikan termasuk Sekolah Dasar dalam mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Pada tingkat Sekolah Dasar, Bahasa Indonesia bertujuan: 1) menanamkan, memupuk, mengembangkan perasaan sat nusa, satu bangsa, satu bahasa; 2) memupuk dan mengembangkan


(19)

2

kecakapan Berbahasa Indonesia lisan dan tulisan; 3) memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis, rasional, praktis; 4) memupuk dan mengembangkan keterampilan untuk memahami, mengungkapkan dan menikmati keindahan Bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 untuk satuan Pendidikan SD menyatakan bahwa mempelajari Bahasa Indonesia dapat bermanfaat untuk mengembangkan semua aspek pada diri siswa, baik intelektual, sosial maupun emosional dan merupakan penunjang dalam mempelajari semua bidang studi. Terdapat empat ruang lingkup aspek kebahasaan, yaitu menyimak, mendengar, menulis dan berbicara. Empat aspek kebahasaan tersebut saling mendukung dalam upaya mengembangkan keterampilan berbahasa seseorang. Bukan hanya di dunia pendidikan, pada kehidupan sehari hari Bahasa Indonesia juga sangat penting, karena merupakan alat komunikasi yang sah di Indonesia. Namun, pada kenyataanya dalam proses pendidikan, Bahasa Indonesia masih menjadi mata pelajaran yang membosankan, sulit dan sukar dipahami siswa, sehingga tingkat ketuntasan belajar masih rendah.

Pantun merupakan karya sastra asli Indonesia. Karya sastra dibagi menjadi dua yakni, karya sastra lama dan karya sastra baru. Dalam hal ini, pntun termasuk dalam karya sastra lama. Pantun diambil dari bentuk Bahasa Jawa krama (kromo) yang berasal dari kata “pari atau parian” yang dalam Bahasa Sansekerta berarti paribahasa dan dalam Bahasa Indonesia berarti peribahasa, kemudian pantun dijadikan bentuk kata “pari” dari akar kata “rik” yang berarti menyusun atau mengatur perumpamaan.


(20)

3

Pantun teridiri dari: empat baris, 2 baris pertama merupakan sampiran, sedangkan 2 baris merupakan isi; antara baris ke- 1,2,3,4 berpola a-b-a-b; setiap baris terdidi dari delapan sampai sepuluh suku kata; setiap baris terdiri atas empat kata.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Guru Kelas IV SD Negeri No 101799 mengenai hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi pantun, ditemukan bahwa secara keseluruhan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70. Dari data yang didapat, diketahui dari 27 siswa, hanya 6 siswa yang mencapai nilai 70 dan 21 siswa memperoleh nilai < 50. Siswa. Jika dalam persen (%) ketercapaiam hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika mencapai 85%. Namun, pada data yang diperoleh, ketercapaian hasil belajar siswa hanya mencapai 22,2%, sehingga dapat disimpulkan hasil belajar Bahasa indonesia di SD Negeri No. 101799 Deli Tua dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi pantun masih sangat rendah.

Dari hasil wawancara, ditemukan bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan motivasi belajar siswa yang rendah dalam proses pembelajaran. Indikator dari motivasi belajar itu sendiri, yakni: tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, tidak membutuhkan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin, senang dan rajin belajar, penuh semangat, senang mencari dan memecahkan soal – soal. Mengacu pada indikator dari motivasi belajar tersebut, siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia belum memiliki sikap tekun dalam menyelesaikan tugas, cenderung tidak aktif mengikuti proses pembelajaran jika


(21)

4

materi dianggap sulit, belum memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk berprestasi, tidak mengulang pembelajaran di rumah, belum memiliki usaha untuk berprestasi, sulit dan belum memiliki sikap senang mencari dan memecahkan masalah. Selain itu, guru mengemukakan bahwa Peraturan Pemerintah yang menyatakan bahwa dalam proses belajar guru tidak diperbolehkan untuk melakukan kontak fisik dengan siswa, sedangkan menurut guru motivasi siswa dapat bertumbuh ketika ada kontak fisik yang terjadi dengan siswa. Kurangnya dukungan dari orang tua juga sangat berpengaruh pada motivasi siswa yang rendah.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, guru cenderung menggunakan metode konvensional melalu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Guru kurang menerapkan metode yang bervariasi, pengerjaan tugas siswa cenderung bersifat individual tanpa melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok – kelompok kecil yang dibimbing oleh guru. Siswa menjadi pendengar pasif yang tidak dapat memberikan tanggapan atau pendapat yang dimiliki karena tidak adanya ruang dari guru unruk siswa menyatakan pendapatnya, sebab proses tanya jawab yang dilakukan cenderung mengarah ke siswa yang pintar saja. Keadaan ini tentu akan menyebabkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajarn dengan baik karena kurangnya minat, motivasi belajar siswa yang berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Pada pembelajaran pantun, hasil belajar dikatakan rendah dikarenakan siswa tidak memenuhi kriteria hasil pembelajaran penulisan pantun. Kriteria tersebut


(22)

5

diantaranya: 1) Pada aspek diksi, siswa belum mampu memilih kata – kata yang tepat sesuai dengan situasi yang tepat; 2) Pada aspek gaya bahasa, siswa belum mampu menggunakan penggambaran bahasa yang baik; 3) Pada aspek kesesuaian jumlah baris dan suku kata, siswa belum mampu menentukan jumlah baris dan jumlah suku kata dengan tepat; 4) Pada aspek persajakan, siswa belum mampu memilih sajak yang sesuai dengan kriteria pantun, yakni a-b-a-b; 5) Pada aspek kesesuaian isi dengan tema, siswa belum mampu memilih isi pantun yang sesuai dengan tema pantun yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa tidak memenuhi KKN yang telah ditentukan

Hasil diskusi peneliti dengan Guru Kelas IV SD Negeri 101799, Deli Tua, untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran materi pantun, peneliti menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan model Artikulasi yang diduga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam model pembelajaran artikulasi, akan terbentuk kelompok siswa yang terdiri dari dua orang setiap kelompok dan mereka akan menyampaikan pemahaman masing – masing mengenai materi pembelajaran yang baru dipelajarinya. Model ini menuntut siswa berperan sebagai “penerima pesan” sekaligus sebagai “penyampai pesan”. Pembelajaran yang telah disampaikan guru wajib diteruskan oleh siswa dan menjelaskannya kepada siswa lain di dalam pasangan kelompoknya.

Model pembelajaran artikulasi sebagai suatu model pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk pandai berbicara atau menggunakan kata – kata dengan jelas, pengetahuan dan cara berpikir dalam penyampaian kembali


(23)

6

materi yang telah disampaikan oleh guru. Model ini lebih melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan secara langsung menguji pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran yang baru dipelajari, mendorong siswa untuk bekerja sama, berfikir kritis dan berani mengeluarkan pendapat, sehingga hasil belajar siswa diharapkan akan lebih baik. Proses pembelajaran model ini melibatkan keseluruhan siswa aktif menyampaikan pendapat, bertanggung jawab dalam menguasai materi yang di ajarkan.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, penulis tertarik menjadikan masalah ini menjadi suatu penelitian ilmiah dengan judul ‘Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi Pada Siswa kelas IV SDN. 101799 Deli Tua TA 2015/2016’

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah peneliti adalah:

1. Rendahnya Persentase KKN Siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua.

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua.

3. Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua.


(24)

7

4. Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia guru cenderung menggunakan metode konvensional, yakni: ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. 5. Siswa belum memenuhi kriteria hasil pembelajaran penulisan pantun,

diantaranya: aspek diksi, aspek gaya bahasa, aspek kesesuaian jumlah baris dan suku kata, aspek persajakan, aspek kesesuaian isi dengan tema.

C.Batasan Masalah

Sehubungan dengan identifikasi masalah, melihat waktu penelitian yang terbatas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini, yakni „Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi materi pantun pada Siswa kelas IV SDN. 101799 Deli Tua TA 2015/2016‟.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan Batasan Masalah yang telah ditentukan, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, yakni: „Apakah dengan menerapkan model artikulasi dapat meningkatkan hasil belajat Bahasa Indonesia pada materi pantun di kelas IV di SD Negeri No. 101799 Deli Tua TA 2015/2016‟.

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rurmusan masalah, maka tujuan penelitian tersebut, yakni:

1. Untuk mengetahui dengan penerapan model artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia


(25)

8

materi pantun di Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua TA 2015/2016‟

F.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat dipakai untuk meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia

b. Dapat dipakai untuk menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu proses pembelajaran. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Memberikan motivasi dan pemahaman dalam belajar Bahasa Indonesia untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Memberi suasana baru bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

3) Meningkatkan sikap ilmiah dan sikap kritis siswa terhadap lingkungannya, baik lingkungan sekolahnya maupun lingkungan tempat tinggalnya.


(26)

9

1) Untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2) Meningkatkan profesionalisme guru. c. Bagi Peneliti Lain

Dapat dipergunakan menjadi bahan masukan dalam rangka penyusunan teori atau konsep – konsep baru, terutama penerapan motivasi belajar dan disiplin belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.


(27)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitain yang disajikan pada bab IV dapat di ambil kesimpulan bahwa:

1. Rata – rata nilai pada pre tes yakni 39,35 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 47,96 namun belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Pada pemberian tindakan siklus II rata- rata nilai meningkat yakni 76,60 dan telah dikategorikan tuntas.

2. Sebelum dilaksanakan tindakan, pada pre tes persentase hasil belajar siswa masih sangat rendah dengan ketuntasan 3,70%. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh persentase tingkat ketuntasan belajar siswa 25,92% yang masih dalam kategori rendah dan belum mencapai standar minimal ketuntasan belajar. Hasil tes pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa dengan persentase 81,48%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan sampai siklus II hasil belajar siswa

meningkat dan telah mencapai ketuntasan klasikal ≥75%

3. Dalam observasi kegiatan siswa dan guru dapat disimpulkan hasil observasi pada kegiatan belajar siswa pada siklus I pertemuan I yakni 27,5% (rendah) pada pertemuan 2 menjadi 51,25% (sedang). Pada siklus II pertemuan I meningkat menjadi 73,75% (tinggi), pada pertemuan 2 menjadi 85% (sangat tinggi). Pada kegiatan belajar mengajar guru siklus I pertemuan I 50%


(28)

97

(kurang) pertemuan 2 menjadi 69% (cukup). Pada siklus II mengalami peningkatan yakni pada pertemua I yakni 80% (baik) dan pada pertemuan II meningkat menjadi 89% (baik)

4. Model pembelajaran artikulasi dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa

5. Penggunaan model Artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan pantun di kelas IVA SD Negeri No 101799 Deli Tua

B.Saran

Berikut adalah saran yang diajukan oleh peneliti untuk meningkatkan kualitas belajar siswa serta minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia dikelas IV SD Negeri 101799 Deli Tua adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, model pembelajaran Artikulasi dapat dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru juga perlu menanamkan pemikiran bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif dan kritis

2. Bagi siswa, selalu semangat dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Lebih banyak membaca khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indoneia yang membutuhkan tingkat pemahaman yang lebih teliti dibanding mata pelajaran lain, sehingga membaca menjadi salah satu prioritas dalam keberhasilan pembelajaran Bahasa Inodoneia


(29)

98

3. Bagi sekolah, dapat memfasilitasi dan memotivasi pendidik dalam menciptakan suasana belajar yang kreatif bagi siswa dan memberikan pelatihan kepada pendidik agar dapat menerapkan model pembelajaran dengan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.


(30)

99

Daftar Pustaka

Aminudin. 2010. Mengenal Karya Sastra Lama. Jakarta Selatan: Trias Yoga Kreasindo

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakart: Prestasi Pustaka Publisher

Budiono. Kumpulan Pribahasa, Pantun dan Puisi. Jakarta: Bintang Indonesia

Dewi,Rosmala. 2010. Profesional Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya

Hallmatsussakdiah. 2013. Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktek. Medan: Unimed Press

Indra, Silvia. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Artikulasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I SD Negeri No. 050724 Tanjung Pura. Medan: Unimed

Junianto, Arfian. 2014. Penerapan Model Artikulasi dengan Menggunakan Media Power Point Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV A SD Negeri 08 Metro Selatan. Lampung: Unila Nata, Aidil. 2013. Upaya Meningkatkan Hail Belajar Siswa dengan

MenggunakanModel Pembelajaran Artikulasi pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SD NEGERI NO.050664 Lubuk Pakam Kecamatan Stabat T.A 2012/2013. Medan: Unimed

Parlindungan, Tegar. Kumpulan Pantun Remaja. Jakarta: AS Agency Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Tim Bina Bahasa. 2010. Bahasa Indonesia Kelas IV SD. Bogor: Yudhistira


(1)

materi pantun di Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua TA 2015/2016‟

F.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat dipakai untuk meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia

b. Dapat dipakai untuk menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu proses pembelajaran. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Memberikan motivasi dan pemahaman dalam belajar Bahasa Indonesia untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Memberi suasana baru bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

3) Meningkatkan sikap ilmiah dan sikap kritis siswa terhadap lingkungannya, baik lingkungan sekolahnya maupun lingkungan tempat tinggalnya.


(2)

1) Untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2) Meningkatkan profesionalisme guru. c. Bagi Peneliti Lain

Dapat dipergunakan menjadi bahan masukan dalam rangka penyusunan teori atau konsep – konsep baru, terutama penerapan motivasi belajar dan disiplin belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitain yang disajikan pada bab IV dapat di ambil kesimpulan bahwa:

1. Rata – rata nilai pada pre tes yakni 39,35 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 47,96 namun belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Pada pemberian tindakan siklus II rata- rata nilai meningkat yakni 76,60 dan telah dikategorikan tuntas.

2. Sebelum dilaksanakan tindakan, pada pre tes persentase hasil belajar siswa masih sangat rendah dengan ketuntasan 3,70%. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh persentase tingkat ketuntasan belajar siswa 25,92% yang masih dalam kategori rendah dan belum mencapai standar minimal ketuntasan belajar. Hasil tes pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa dengan persentase 81,48%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan sampai siklus II hasil belajar siswa meningkat dan telah mencapai ketuntasan klasikal ≥75%

3. Dalam observasi kegiatan siswa dan guru dapat disimpulkan hasil observasi pada kegiatan belajar siswa pada siklus I pertemuan I yakni 27,5% (rendah) pada pertemuan 2 menjadi 51,25% (sedang). Pada siklus II pertemuan I meningkat menjadi 73,75% (tinggi), pada pertemuan 2 menjadi 85% (sangat tinggi). Pada kegiatan belajar mengajar guru siklus I pertemuan I 50%


(4)

(kurang) pertemuan 2 menjadi 69% (cukup). Pada siklus II mengalami peningkatan yakni pada pertemua I yakni 80% (baik) dan pada pertemuan II meningkat menjadi 89% (baik)

4. Model pembelajaran artikulasi dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa

5. Penggunaan model Artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan pantun di kelas IVA SD Negeri No 101799 Deli Tua

B.Saran

Berikut adalah saran yang diajukan oleh peneliti untuk meningkatkan kualitas belajar siswa serta minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia dikelas IV SD Negeri 101799 Deli Tua adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, model pembelajaran Artikulasi dapat dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru juga perlu menanamkan pemikiran bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif dan kritis

2. Bagi siswa, selalu semangat dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Lebih banyak membaca khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indoneia yang membutuhkan tingkat pemahaman yang lebih teliti dibanding mata pelajaran lain, sehingga membaca menjadi salah satu prioritas dalam keberhasilan pembelajaran Bahasa Inodoneia


(5)

3. Bagi sekolah, dapat memfasilitasi dan memotivasi pendidik dalam menciptakan suasana belajar yang kreatif bagi siswa dan memberikan pelatihan kepada pendidik agar dapat menerapkan model pembelajaran dengan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.


(6)

Daftar Pustaka

Aminudin. 2010. Mengenal Karya Sastra Lama. Jakarta Selatan: Trias Yoga Kreasindo

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakart: Prestasi Pustaka Publisher

Budiono. Kumpulan Pribahasa, Pantun dan Puisi. Jakarta: Bintang Indonesia

Dewi,Rosmala. 2010. Profesional Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya

Hallmatsussakdiah. 2013. Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktek. Medan: Unimed Press

Indra, Silvia. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Artikulasi Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Kelas I SD Negeri No. 050724 Tanjung Pura. Medan:

Unimed

Junianto, Arfian. 2014. Penerapan Model Artikulasi dengan Menggunakan Media

Power Point Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV A SD Negeri 08 Metro Selatan. Lampung: Unila

Nata, Aidil. 2013. Upaya Meningkatkan Hail Belajar Siswa dengan MenggunakanModel Pembelajaran Artikulasi pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SD NEGERI NO.050664 Lubuk Pakam Kecamatan Stabat T.A 2012/2013. Medan: Unimed

Parlindungan, Tegar. Kumpulan Pantun Remaja. Jakarta: AS Agency Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Tim Bina Bahasa. 2010. Bahasa Indonesia Kelas IV SD. Bogor: Yudhistira


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI BANYUBANG LAMONGAN

0 6 21

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

0 14 55

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 1 SUNGAILANGKA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 40

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 10 34

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 4 22

PENERAPAN MODEL ARTIKULASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 08 METRO SELATAN

0 18 80

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SALATIGA 06 TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN DENGAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANDEGAN

1 2 58

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TLOGO SEMESTER II TAHUN 2014 2015

0 0 16