2.3 Penularan HIV dalam praktek dokter gigi
Setiap dokter gigi yang mengobati pasien terinfeksi HIV berhadapan dengan masalah untuk meminimalkan risiko penularan untuk diri mereka sendiri, petugas
kesehatan dan pasien lain. Prosedur gigi sering melibatkan perdarahan dan paparan darah terinfeksi adalah cara penularan HIV yang dapat terjadi dalam praktek gigi. Saliva belum
terbukti dapat menularkan HIV dalam perawatan gigi, tetapi potensi untuk bertemu dengan air liur yang berdarah sering terjadi semasa perawatan gigi. American Dental
Association ADA dan Center for Disease Control CDC telah menetapkan cara pengendalian infeksi untuk petugas di bidang pelayanan kesehatan gigi untuk mengurangi
risiko penularan penyakit dengan memperkenalkan “Universal Precautions”. Konsep ini meliputi pengendalian infeksi dan prosedur keselamatan yang dimaksudkan untuk
melindungi penularan penyakit melalui darah, mencuci tangan, penggunaan alat perlindungan diri, kontrol untuk mencegah cedera dan permukaan yang terkontaminasi.
17
Organisme menular dapat menyebar melalui beberapa cara di praktek gigi, melalui paparan darah terinfeksi terus ke kulit yang terluka, cairan oral, atau sekresi yang lain.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan instrumen yang terkontaminasi, alat-alat operasi atau lingkungan di praktek gigi.
17
HIVAIDS juga dapat ditularkan melalui darah pada saat tindakan operatif, baik tindakan pencabutan maupun
perawatan periodontal dan tindakan operatif lain.
9
Infeksi HIV menyebabkan terjadi infeksi rantai, dimana Universal Precautions digunakan untuk mengontrol dan
memecahkan rantai infeksi itu. HIV dapat ditularkan melalui luka disebabkan alat tajam atau kontak langsung dengan luka terbuka pada kulit atau membran mukosa. Tidak ada
bukti yang menunjukkan bahwa penularan HIV dapat terjadi melalui udara di praktek gigi.
17
2.3.1 Penularan dari Pasien ke Dokter gigi
Risiko terjadi penularan pasien ke petugas kesehatan adalah rendah, tetapi risiko petugas kesehatan yang bekerja dengan bahan yang mengandung HIV dapat menyebabkan
penularan HIV di rumah sakit, laboratorium dan tempat-tempat lain, terutama bila benda tajam seperti jarum digunakan.
18
Penularan pasien ke petugas kesehatan lebih sulit untuk dikendalikan dibandingkan dengan jenis penularan yang lain. Kontak langsung dengan
saliva pasien atau darah yang terinfeksi dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme melalui luka atau dermatitis pada kulit. Semprotan atau aerosol dari mulut pasien dapat
menyebabkan droplet infeksi melalui kulit yang tidak utuh, permukaan mukosa mata, hidung dan mulut atau inhalasi. Kontak tidak langsung melibatkan transfer
mikroorganisme dari satu sumber ke suatu bahan atau permukaan.
19
Dapat dikatakan semua petugas kesehatan mengunakan jarum atau alat medis tajam di seluruh dunia setiap tahun
. Penelitian menunjukkan bahwa risiko penularan HIV melalui tusuk kulit dengan jarum atau benda tajam yang terkontaminasi darah dari orang
dengan infeksi HIV didokumentasikan adalah sekitar 0,3 dan setelah paparan membran mukosa itu adalah 0,09.
18
Empat kasus di Brazil dimana penularan dari pasien ke petugas kesehatan telah didokumentasikan dari tahun 1981 – 2004 semuanya adalah
karena tusukan alat-alat yang tajam. Adapun risiko terhadap dokter bedah umum, seperti terdapat dua kejadian di dunia barat yang diketahui telah meninggal akibat penyakit ini
pada saat operasi. Sebaliknya, satu dokter gigi di New York terinfeksi penyakit karena pekerjaannya.
16
2.3.2 Penularan dari Pasien ke Pasien
Penularan dari satu pasien ke pasien lainnya umumnya terjadi melalui alat kedokteran gigi yang tercemar seperti jarum suntik, bur, sonde dan lain-lain. Jika peralat
kedokteran gigi yang terkontaminasi dengan darah ataupun jaringan dari pasien penderita HIV tidak dibersihkan ataupun disterilkan secara tepat setelah penggunaan, HIVAIDS
dapat menular ke pasien lainnya. Akan tetapi penularan dari pasien ke pasien melalui jarum ini kecil kemungkinannya, mengingat sifat HIVAIDS dan kemampuan penularan
virus HIV yang amat lemah pada penderita HIVpenderita AIDS karena HIV di dalam darah sangat kecil. Oleh karena itu, virus HIV relatif tidak mudah ditularkan dari satu
orang ke orang lainnya.
19
2.3.3 Penularan dari Dokter Gigi ke Pasien