Percobaan Hubung Singkat .1 Rangkaian Percobaan Penentuan Parameter Generator Sinkron Tabel 4.4 Percobaan perbaikan faktor daya

Gambar 4.3 Karakteristik Beban Nol 4.3.3 Percobaan Hubung Singkat 4.3.3.1 Rangkaian Percobaan Rangkaikan percobaan hubung singkat yang digunakan seperti gambar 4.4 dibawah ini. Gambar 4.4. Rangkaian Hubung Singkat

4.3.3.2 Prosedur Percobaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Alat-alat dirangkai seperti gambar 4.4, PTDC pada posisi minimum. 2. Tutup S 2 dan atur arus medan motor dengan mengatur PTDC 2 3. Tutup S hingga harga nominal. 1 dan atur tegangan motor V 1 dengan mengatur PTDC 1 4. Tutup S hingga diperoleh harga nominal. 3 dan naikkan arus penguat generator I f secara bertahap dengan mengatur PTDC 3 5. Catat arus hubung singkat generator I . a untuk setiap tahapan arus medan generator I f 6. Turunkan arus medan generator I dengan putaran generator dijaga konstan. f hingga nol, lalu buka S 3 . Minimumkan PTDC 1 dan PTDC 2 hingga nol, lalu buka S 1 dan S 2 7. Percobaan selesai. .

4.3.3.3 Data Percobaan

Data percobaan hubung singkat dapat di lihat pada Tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Arus Hubung Singkat Sebagai Fungsi Arus Medan Putaran : 1500 rpm No Arus Medan I f Arus Hubung Singkat I mA sc A 1 0,76 2 20 1,3 3 30 1,68 4 40 2,02 5 50 2,34 6 60 2,74 7 70 3,14 8 80 3,56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 9 90 3,94 10 100 4,01 11 120 5,1

4.3.3.4 Kurva Karakteristik Hubung Singkat

Gambar 4.5. Karekteristik Hubung Singkat

4.3.4 Penentuan Parameter Generator Sinkron Tabel 4.4

Perbandingan Data Beban Nol dan Hubung Singkat No. OCC SCC I f V mA Φ I V f I mA a A 1. 11 0,76 2. 20 36 20 1,3 3. 40 56 40 2,02 4. 60 86 60 2,74 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. 80 111 80 3,56 6. 100 134 100 4,01 7 120 165 120 5,1 Dari tabel di atas, kita ambil salah satu nilai arus penguatan I f , yaitu 100 mA karena pada nilai arus penguat I f Dimana, ketika I = 100 mA nilai arus jangkar merupakan nilai arus nominal. f V = 100 mA Φ I = 165 volt → dari karakteristik beban nol OCC a Maka, dapat diperoleh Z = 5,1 A → dari karakteristik hubung singkat SCC s = = = 32,35 Ω X s = X s = X s =

4.3.5 Percobaan perbaikan faktor daya

Percobaan ini untuk melihat hubungan antara arus beban dengan nilai efisiensi dan regulasi tegangan, dimana arus medan dan putaran rotor dijaga konstan.

4.3.5.1 Rangkaian Percobaan

Rangkaian percobaan dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini. Beban yang digunakan adalah beban resistif. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA P T D C 1 M V 1 S 1 G n PTDC 2 PTDC 3 S 3 A 2 I f S 2 A 1 A3 Cos Φ meter V 2 R1 S 4 t A A 4 C B C S 5 Gambar 4.6 Rangkaian Percoban Berbeban

4.3.5.2 Prosedur Percobaan

1. Rangkaian dirangkai seperti Gambar 4.7 di atas. Semua saklar dalam keadaan terbuka dan PTDC dalam keadaan minimum. 2. Saklar S 1 , S 2 ditutup dan PTDC 1 dan PTDC 2 3. Saklar S diatur untuk memberikan tegangan ke terminal jangkar dan arus medan motor sampai dicapai putaran nominal generator. 3 ditutup dan PTDC 3 diatur sampai arus medan yang terbaca pada A 3 4. Beban resistif dipasang dengan menutup saklar S sebesar 100 mA. 4 . Beban dinaikkan secara bertahap dengan menjaga I f 5. Atur A dan putaran konstan. 4 hingga menunjukan harga arus I a yaitu 1,6 A , dicatat nilai yang terbaca pada alat, cos φ meter, V 2 . V 2 6. Tutup saklar S adalah besar tegangan terminal generator. 5 lalu dicatat kembali nilai yang terbaca pada cos φ meter, V 2. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7. Lalukan proserdur 8. Setelah itu PTDC diturunkan hingga nol dan semua saklar dibuka. nomor 1 sampai dengan 6 untuk arus beban 1,8 A dan 2 A. 9. Percobaan selesai.

4.3.5.3 Data Percobaan - Sebelum Perbaikan Faktor Daya

P out = V t I a Tabel 4.5 Data Percobaan Sebelum Perbaikan Faktor Daya Cosφ I a1 V A t1 Pout Watt Volt Torsi Gram Cosφ 1 1,6 99 197,5 150 0,72 1,8 90 207,6 150 0,74 2 92 229,4 150 0,72

4.3.5.4 Penentuan Nilai Kapasitor Perbaikan Faktor Daya

Target faktor daya yang diinginkan adalah 0,8 dan 0,9 untuk setiap nilai arus beban yang digunakan sebagai objek pengambilan data. - Target Cos φ 0,8 ; φ = 36,86 ∆C perphasa = ∆Q = P Tan φ 1 – φ 2 = 197 Tan 43,95 VAR – 36,86 = 24,5 VAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ∆C perphasa = = 2,65 - Target Cos φ 0,9 ; φ = 25,84 ∆Q = P Tan φ 1 – φ 2 = 197 Tan 43,95 VAR – 25,84 = 64,42 VAR ∆C perphasa = = 7 Dari hasil perhitungan diatas maka dipakailah kapasitor yang dengan nilai 4 dan 8 untuk setiap arus beban yang telah ditentukan. - Setelah Perbaikan Faktor Daya Tabel 4.6 Data Percobaan Setelah Perbaikan Faktor Daya V t1 I V a1 Kapasitor μF A I a2 V A t2 Pout W V Torsi gr Cosφ 2 99 1,6 4 1,26 103 182 150 0,81 8 1,2 110 226,8 150 0,92 90 1,8 4 1,65 100 240 150 0,84 8 1,51 105 255,4 150 0,93 92 2 4 1,78 97 245,2 150 0,85 8 1,7 107 299,3 150 0,95 Dimana : I a1 I : Arus beban sebelum perbaikan faktor daya A a2 V : Arus beban setelah perbaikan faktor daya A t1 : Tegangan sebelum perbaikan faktor daya Volt UNIVERSITAS SUMATERA UTARA V t2 Cosφ : Tegangan setelah perbaikan faktor daya Volt 1 Cosφ : Faktor daya sebelum perbaikan faktor daya 2

4.3.5.5 Analisa Data

: Faktor daya setelah perbaikan faktor daya - Regulasi - I a Sebelum perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,72 = 1,6 A E = E = = 142,5 Volt 9 , 43 100 99 99 5 , 142 = × − = VR Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,81 E = E = = 133,5 Volt 6 , 29 100 103 103 5 , 133 = × − = VR Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,92 E = E = = 133,5 Volt 37 , 21 100 110 110 5 , 133 = × − = VR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA - I a Sebelum perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,74 = 1,8 A E = E = = 138,8 Volt 2 , 54 100 90 90 8 , 138 = × − = VR Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,84 E = E = = 140 Volt 40 100 100 100 140 = × − = VR Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,93 E = E = = 133,5 Volt 3 , 28 100 105 105 7 , 134 = × − = VR - I a Sebelum perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,72 = 2 A E = E = = 147,56 Volt UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4 , 60 100 92 92 56 , 147 = × − = VR Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,85 E = E = = 139,8 Volt 15 , 44 100 97 97 8 , 139 = × − = VR Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0,95 E = E = = 139,3 Volt 2 , 30 100 107 107 3 , 139 = × − = VR - Efisiensi - I a Sebelum perbaikan faktor daya, = 1,6 A Cos φ = 0,72 , P out P = 197,5 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,6 2 = 29,5 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 100 x P P P scl out out + = η 100 5 , 29 5 , 197 5 , 197 x + = = 87 Setelah perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,81 , P out P = 182 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,26 2 = 18,28 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η 100 x P P P scl out out + = η 100 28 , 18 182 182 x + = = 90,87 Setelah perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,92 , P out P = 226,8 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,2 2 = 16,58 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 100 x P P P scl out out + = η 100 58 , 16 8 , 226 8 , 226 x + = = 93,18 - I a Sebelum perbaikan faktor daya, = 1,8 A Cos φ = 0,74 , P out P = 207,6 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,8 2 = 37,3 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η 100 x P P P scl out out + = η 100 3 , 37 6 , 207 6 , 207 x + = = 84,97 Setelah perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,84 , P out P = 240 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,65 2 = 31,36 Watt x 3,84 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 100 x rugi rugi P P out out − + = η 100 x P P P scl out out + = η 100 36 , 31 240 240 x + = = 88,4 Setelah perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,93 , P out P = 255,4 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,51 2 = 26,26 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η 100 x P P P scl out out + = η 100 26 , 26 4 , 255 4 , 255 x + = = 90,67 - I a Sebelum perbaikan faktor daya, = 2 A Cos φ = 0,72 , P out P = 229,4 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a UNIVERSITAS SUMATERA UTARA = 3 x 2 2 = 46,08 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η 100 x P P P scl out out + = η 100 08 , 46 4 , 229 4 , 229 x + = = 83,27 Setelah perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,85 , P out P = 245,2 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,78 2 = 36,5 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η 100 x P P P scl out out + = η 100 5 , 36 2 , 245 2 , 245 x + = = 87,14 Setelah perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,95 , P out P = 299,3 Watt SCL = 3 x I a 2 x R a UNIVERSITAS SUMATERA UTARA = 3 x 1,7 2 = 33,3 Watt x 3,84 100 x rugi rugi P P out out − + = η 100 x P P P scl out out + = η 100 3 , 33 3 , 299 3 , 299 x + = = 89,98

4.3.5.6 Tabel Analisa Data Tabel 4.7

Tabel Hasil Analisa Data I a Sebelum Perbaikan Faktor Daya A Setelah Perbaikan Faktor Daya Cosφ VR 1 η P VR scl η P Cosφ scl 2 1,6 0,72 43,9 87 29,5 29,6 90,87 18,28 0,81 1,8 0,74 54,2 84,97 37,3 40 88,4 31,36 0,84 2 0,72 60,4 83,27 46,08 44,15 87,4 36,5 0,85 I a Sebelum Perbaikan Faktor Daya A Setelah Perbaikan Faktor Daya C osφ VR 1 η P VR scl η P Cosφ scl 2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1,6 0,72 43,9 87 29,5 21,37 93,18 16,58 0,92 1,8 0,74 54,2 84,97 37,3 28,3 90,97 26,26 0,93 2 0,72 60,4 83,27 46,08 30,2 89,98 33,3 0,95

4.3.5.7 Kurva Percobaan

Gambar 4.7 Kurva Perbaikan Regulasi Tegangan Gambar 4.8 Kurva Perbaikan Efisiensi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.3.6 Regulasi Tegangan dengan Metode Segitiga Potier 4.3.6.1