BAB III Upaya Kepolisian Dalam Pembuktian
1. Upaya pembuktian Polisi Daerah Jawa Timur di bidang Carding
Telekomunikasi, informasi dan komputer telah menghasilkan konvergensi dalam aplikasinya. Konsekuensinya, terjadi pula konvergensi dalam peri
kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan industri dan perdagangan. Perubahan yang terjadi mencakup baik dari sisi lingkup jasanya, pelakunya,
maupun konsumennya. Dalam perkembangan selanjutnya melahirkan paradigma, tatanan sosial serta sistem nilai baru Supancana, IBR., Kekuatan
Akta Elektronis Sebagai Alat Bukti Pada Transaksi E-commerce Dalam Sistem Hukum Indonesia .
Seiring dengan perkembangan masyarakat dan teknologi, semakin lama manusia semakin banyak menggunakan alat teknologi digital, termasuk dalam
berinteraksi antara sesamanya. Oleh karena itu, semakin lama semakin kuat desakan terhadap hukum, termasuk hukum pembuktian, untuk menghadapi
kenyataan perkembangan masyarakat seperti itu. Sebagai contoh, untuk mengatur sejauh mana ekuatan pembuktian dari suatu dokumen elektronik dan
tanda tangan digital elektronik, yang dewasa ini sudah sangat banyak dipergunakan dalam praktik sehari-hari.
Berkaitan dengan hal tersebut, aparat kepolisian dalam hal upaya pembuktian berada dalam posisi dilematis sehingga dibutuhkan jalan-jalan
kompromitis.
21
Di satu pihak, agar hukum selalu dapat mengakui perkembangan zaman dan teknologi, perlu pengakuan hukum terhadap berbagai jenis perkembangan
teknologi digital untuk berfungsi sebagai alat bukti pengadilan. Akan tetapi, di lain pihak kecenderungan terjadi manipulasi penggunaan alat bukti digital
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menyebabkan hukum tidak bebas dalam mengakui alat bukti digital tersebut dengan “hukum alat bukti
yang terbaik” best evidence rule, satu alat bukti digital sulit diterima dalam pembuktian.
22
The best evidence rule mengajarkan bahwa suatu pembuktian terhadap isi yang substansial dari suatu dokumen atau photograph atau rekaman harus
digunakan dengan membawa ke pengadilan dokumen atau photograph atau rekaman asli tersebut. Kecuali jika dokumen atau photograph atau rekaman
tersebut memang tidak ada, dan ketidakberadaannya bukan terjadi karena kesalahan yang serius dari pihak yang harus membuktikan. Dengan demikian,
menurut doktrin best evidence ini, foto kopi bukan asli dari suatu surat tidak mempunyai kekuatan pembuktian di pengadilan. Demikian juga bukti digital,
seperti e-mail, surat dengan mesin faksimile, tanda tangan elektronik, tidak ada aslinya atau setidak-tidaknya tidak mungkin dibawa aslinya ke pengadilan
sehingga hal ini mengakibatkan permasalahan hukum yang serius dalam
21
Dilema Perkembangan Infrastruktur Informasi Indonesia, Majalah Info Komputer Volume XII no. 8, Agustus 1998
22
Azizah, Nuurlaila. F.. “Penggunaan Bukti Elektronik Dalam Pembuktian Perkara Dunia Maya”. Universitas Gajah Mada. 2008
bidang hukum pembuktian.
2. Analisa Penjelasan Pasal 6