Tingkat kerugian ini meningkat dengan drastis dalam beberapa tahun terakhir ini, dimana tindak penipuan dan pemalsuan kartu kredit biasanya
menggunakan tehnik terbaru yaitu dengan mengakali sistem pembayaran Cardholder-Not-Present CNP yang biasa diterapkan dalam sistem pembayaran
transaksi online di internet, kemudian dikenal dengan istilah CNP Fraud. Di Inggris sendiri pada tahun 2004,kejahatan CNP fraud sendiri telah menyebabkan
kerugian senilai 116.4 juta poundsterling, sementara itu di Amerika hal yang sama menyebabkan kerugian sebesar 428.2 juta dolar, sementara di Perancis
menyebabkan kerugian sekitar 126.3 juta frank dalam periode yang sama. Financial Times, January 2005; UN World Report on Electronic Fraud,
December 2004.
1. Strategi Kepolisian Dalam Mengatasi Kendala Penyidikan
a. Penyempurnaan Perangkat Hukum
Polri bekerja sama dengan para ahli hukum dan organisasi lainnya yang sangat berkepentingan. Peranan saksi ahli sangatlah besar sekali
dalam memberikan keterangan pada kasus cybercrime. Sebab, pembuktian haruslah didukung dengan saksi ahli yang mengerti dan dapat menjamin
bahwa sistem elektronik yang digunakan untuk membuat, meneruskan, mengirim, menerima atau menyimpan dokumen elektronik adalah sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-Undang. Kemudian saksi ahli harus dapat menjamin bahwa dokumen elektronik tersebut tetap dalam keadaan
seperti pada waktu dibuat tanpa ada perubahan apapun. Hal ini diatur dalam Pasal 43 ayat 5 huruf h dimana penyidik berwenang meminta
batuan ahli yang diperlukan dalam penyidikan terhadap tindak pidana berdasar Undang – Undang ini sesuai dengan ketentuan hukum acara
pidana yang berlaku. Upaya tersebut secara garis besarnya adalah menciptakan undang-
undang yang bersifat lex specialist, menyempurnakan undang-undang pendukungnya dan melakukan sintesa serta analogi yang lebih luas
terhadap KUHP. b.
Mendidik Para Penyidik Terbatasnya sumber daya manusia merupakan suatu masalah yang
tidak dapat diabaikan, untuk itu Polri mengirimkan anggotanya untuk mengikuti berbagai macam kursus di negara–negara maju agar dapat
diterapkan dan diaplikasikan di Indonesia, antara lain: CETS di Canada, Internet Investigator di Hongkong, Virtual Undercover di Washington,
Computer Forensic di Jepang. c.
Membangun fasilitas forensik komputer Fasilitas forensic computing yang akan didirikan Polri diharapkan
akan dapat melayani tiga hal penting, yaitu: a. evidence collection
b. forensic analysis c. expert witness
d. Meningkatkan upaya penyidikan dan kerja sama Internasional Melakukan kerjasama dalam melakukan penyidikan kasus kejahatan
cyber karena sifatnya yang borderless dan tidak mengenal batas wilayah,
sehingga kerjasama dan koordinasi dengan aparat penegak hukum negara lain merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dalam hal
penanganan kasus cyber crime dan kasus-kasus penyalahgunaan kartu kredit, Polri telah melakukan koordinasi atau joint investigation dengan
pihak US Secret Services. Terhadap kasus-kasus penggunaan nomor- nomor kartu kredit secara tidak sah yang terjadi dan sedang dalam proses
penyidikan Polri, tersangka dapat divonis sebagaimana kejahatan yang dilakukannya. Untuk itu, yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan penelitian ulang terhadap TKP, para saksi dan berkas- berkas perkara cyber crime yang sedang ditangani oleh para penyidik