sampai 59 tahun, usia lanjut elderly antara 60-74 tahun, usia tua old antara 75-90 tahun, usia sangat tua very old di atas 90 tahun.
c. Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 4 tahun 1965: “Seseorang dinyatakan
sebagai orang jompo atau usia lanjut setelah yang bersangkutan mencapai usia 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya sehari-hari, dan menerima nafkah dari orang lain” Mubarak, 2009.
2.2 Keseimbangan
2.2.1 Definisi Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan dan mengatur posisi tubuh saat di tempat atau ketika bergerak. Keseimbangan adalah kemampuan
untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak. Keseimbangan terbagi menjadi 2 yaitu statis dan dinamis
Abrahamova Hlavacka, 2008. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi
tubuh. Dimana center of gravity tidak beruhah. Contoh keseimbangan statis adalah sewaktu berdiri dengan satu kaki dan saat berdiri di atas papan keseimbangan.
Sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana center of gravity selalu berubah. Keseimbangan dinamis
merupakan kemampuan untuk mempertahankan posisi ketika bergerak. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan selama
transisi dari dinamis ke statis yang membutuhkan integrasi visual, vestibular, dan
input proprioseptik untuk menghasilkan respon kontrol tubuh untuk berada dalam base of support Distefano, 2009.
Equilibrium adalah sebuah bagian penting dari pergerakan tubuh dalam menjaga tubuh tetap stabil sehingga manusia tidak jatuh walaupun tubuh berubah
posisi. Statis Equlibrium yaitu kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan pada posisi diam seperti pada waktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas balance
board. Dinamik Equilibrium adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posis pada waktu bergerak. Keseimbangan bukanlah kualitas yang terisolasi, namun
mendasari kapasitas kita untuk melakukan berbagai kegiatan yang merupakan kehidupan kegiatan normal sehari-hari Huxham et al., 2001.
2.2.2 Fisiologi Keseimbangan Dinamis
Keseimbangan merupakan tugas kontrol motorik kompleks yang melibatkan deteksi dan integrasi informasi sensorik untuk menilai posisi dan gerakan tubuh
dalam ruang dan pelaksanaan respon muskuloskeletal yang sesuai untuk mengontrol posisi tubuh dalam konteks lingkungan dan tugas. Kontrol
keseimbangan memerlukan interaksi sistem saraf, muskuloskeletal dan efek kontekstual dari lingkungan.
Komponen kontrol keseimbangan pada sistem saraf yaitu: 1 Proses sensori yang melibatkan visual, vestibular, dan sistem somatosensorik, 2 Integrasi
sensorimotor penting untuk menghubungkan sensasi ke respon motor serta untuk adaptasi dan antisipasi, 3 Strategi motorik untuk merencanakan, memprogram, dan
mengeksekusi respon keseimbangan. Kontribusi dari sistem muskuloskeletal
meliputi alignment postural, fleksibilitas muskuloskeletal seperti lingkup gerak sendi LGS, integrasi sendi, performa otot, dan sensasi sentuhan, tekanan, vibrasi,
proprioseptif dan kinestetik. Efek kontekstual dari lingkungan yang berinteraksi dengan keduanya, yaitu: pencahayaan, permukaan, dan gravitasi Kisner dan Colby,
2007.
Mempertahankan keseimbangan penting bagi tubuh untuk menyangga tubuh melawan gravitasi, mempertahankan pusat massa tubuh agar seimbang dengan
bidang tumpu, dan menstabilkan bagian tubuh yang lain ketika bergerak.
2.2.3 Anatomi Sistem Keseimbangan