Dasar Pijakan Pijakan Gaya

1. Dasar Pijakan

Bentuk tari terkait dasar pijakan. Ini sebagai sumber pengayaan penciptaan. Pijakan Tradisi Tari tradisional adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi. Tarian tradisional diakui oleh masyarakat pendukungnya. Bentuk tari tradisional merupakan bahan untuk dipikirkan, diolah dan digarap, sehingga melahirkan bentuk-bentuk baru. Bentuk tari tradisional digarap berdasarkan pijakan tradisi yang berkembang di sekitar wilayah tarian.asal. sehingga akan menghasilkan bentuk tari yang baru setelah melalui proses pengkomposisian.

2. Pijakan Gaya

Keseluruhan yang dijadikan dasar bagi orang untuk menandai identitas mereka terdiri dari sesuatu yang disebut dengan gaya style. Gaya dalam tari tersusun dari simbol- simbol, bentuk-bentuk dan orientasi-orientasi nilai yang mendasarnya. Pijakan gaya terkadang digunakan sebagai pijakan dalam menggarap suatu bentuk tari.

2.1 Spesifikasi

Spesifikasi dalam tari memunyai batasan lebih kepada sesuatu yang khususunik yang tidak dimiliki daerah lain dan atau orang lain. Spesifikasi Gerak Tradisi Pada tari tradisi terungkap ciri-ciri tertentu khas daerah yang bersangkutan yang berbeda dengan daerah lainnya. Spesifikasi Gaya Umumnya suatu tarian dibentuk melalui pilihan-pilihan kreatif untuk memperagakan gaya-gaya tertentu, bahkan dalam prosesnya terkadang menambahkan atau membuang beberapa sehingga mengubah suatu gaya dan membentuk gaya yang baru Di bawah ini merupakan skema pengembangan keunikan gagasan yang awalnya hanya dimulai dari anggota tubuh, namun apabila dipraktikkan hasilnya merupakan keunikan gerak yang terdapat dalam tari Zapin. Tubuh dikembangkan menjadi bagian gerak badan antara lain dalam bentuk gerak membungkuk-berdiri tegap- Di unduh dari : Bukupaket.com doyong, bagian kepala dikembangkan gerak mengangkat dagu- menggeleng-menagguk-mendongak, bagian kaki dikembangkan gerak jinjit-berjalan-berlari-bersimpuh, bagian tangan dikembangkan gerak mengepal-menangkis. Selanjutnya dikombinasikan antara gerak badan membungkuk – kepala mengangkat dagu – tangan mengepal – kaki berjinjit. Apabila dilakukan berulang-ulang dengan hitungan bervariasi, maka akan terbentuk ragam gerak seperti tari Zapin. Dari imajinasi ini kemudian ditarik suatu tema yaitu “langkah Zapin” Keunikan gagasan yang dapat diambil sebagai tema dari karya-karya tari di Nusantara dapat diangkat : o Tema lingkungan dan alam sekitar, seperti gerak-gerak angin bertiup, pohon bergoyang, air yang mengalir di sungai, berkaiatan dengan perburuan, mata pencaharian nelayan, peranian, dsb o Tema logika matematika, seperti gerak tangan yang membentuk bermacam-macam sudut, komposisi kelompok dengan permainan jumlah penari atau menggunakan pola soal cerita matematika. o Tema kehidupan sehari-hari, seperti bermain peran, jenis permainan anak yang biasa dilakukan dolanan, dsb. o Tema dengan menggunakan property, di mana property dapat sebagai pendukung tari untuk mengekspresikan gerak, seperti bermain talipita, kentongan, tempurung, payung, topeng, dsb. Keunikan gagasan dalam tari dapat pula dikembangan melalui model integrasi atau model keterpaduan yang merupakan hasil adaptasi dari karya Forgoty 1991, model ini bersifat antar mata pelajaran dan tumpang tindih over laping. Model ini memadukan lintas beberap mata pelajaran, penggabungannya melalui pengaturan prioritas yang ada dalam kurikulum dan lintasan yang terjadi diantara prioritas tersebut yang mencakup konsep-konsep atau tema, keterampilan-keterampilan yang perlu dikembangkan. Karakteristik model integrasi 1 pendekatan lintas disiplin ilmu memadukan mata pelajaran yang berbeda bidang ilmunya, 2 pusat minat dari konsep yang tumpang tindih antar mata pelajaran dari beberapa bidang kajian, 3 kegiatan perencanaannya diawali dengan telaah kurikulum untuk melihat adanya tumpang tindih konsep, 4 konsep yang tumpang tindih diangkat menjadi focus belajar Forgoty,1991. Di unduh dari : Bukupaket.com

J. TEKNIK DALAM SENI TARI