SENI TARI
166
2. Tari Tradisional
Tari Tradisional adalah tari yang secara koreografis telah mengalami proses garap yang sudah baku. Tarian tradisional
telah mengalami proses kulturasi atau pewarisan budaya yang cukup lama. Jenis tarian ini bertumpu pada pola-pola tradisi atau
kebiasaan yang sudah ada dari nenek moyang, garapan tari bersifat pewarisan kultur budaya yang disampaikan secara turun-
temurun.
Contoh tarian di bawah ini yang masih kental dengan kultur tradisi seperti Tari Gruda Bali, Tari Gambyong Jateng0,
Tari Baladewa Kresna Surakarta, Bedoyo Yogya-Surakarta.
Sumber Koleksi Pribadi Sumber Koleksi Pribadi Gb.3.1 Tari Gruda Gb. 3.2 Tari Gambyong
Gb. 3.1 dan 3.2 Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari UNJ
Sumber Koleksi DepBudPar Sumber Koleksi DepBudPar Gb. 3.3 Kresno-Bladewa Gb. 3.4 Bedhaya 9 Sembilan
Di unduh dari : Bukupaket.com
SENI TARI
167
Tari ada yang digarap berdasarkan konsep tradisional. Beberapa contoh tari di bawah ini adalah konsep garapan tari
yang berpijak pada tari tradisional adalah tari Gejolaj Garapan Tradisi Jambi, Gumyak garapan tradisi Banyumas-
Jateng, tari Bersih Desa Garapan Tradisi Jawa Timur, tari Trandak dari Nusa Tenggara Timur.
Sumber Koleksi Pribadi Sumber Koleksi Pribadi Gb 3.7 Gejolak Gb. 3.8 Gumyak
Sumber Koleksi DepBudPar Sumber Koleksi Anj. TMII Jkt Gb. 3.9 Bersih Desa Gb. 3.10 Trandak
Di unduh dari : Bukupaket.com
SENI TARI
168
Tari di bawah ini juga masih terkait dengan tarian tradisional. Konsep yang dikembangkan berpijak pada tradisi
Betawi dan Jawa Barat.
Sumber Koleksi DepBudPar Sumber Koleksi TMII Jakarta Gb. 3.11 Topeng Gb. 3.12 Merak
Pada sisi lain tari tradisional secara jelas dikelompokkan lagi ke dalam tiga jenis tarian yang meliputi tari primitif, tari rakyat,
dan tari klasik. Pembahasan yang berhubungan dengan jenis- jenis tari tersebut di atas agar lebih fokus dapat diuraikan melalui
uraian berikut.
2.1 Tari Rakyat
Tarian ini berorientasi pada koreografi yang berkembang di masyarakat. Tarian Pergaulan dapat dilihat di lingkungan
masyarakat pendukung yang bersangkutan. Tari pergaulan ini lahir dan berkembang di lingkungan masyarakat luas. Konsep
koreografi sederhana, berpola pada tradisi yang sudah lama diakui sebagai bagian kehidupan masyarakat sekitar, menjadi
milik masyarakat sebagai warisan budaya yang sudah ada. Contohnya : Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat, Tari Tayuban dari
Jawa Tengah, Tari Lengger dari Banyumas, Tari Gandrung dari Banyuwangi.
Pada kesempatan ini coba kita ingat, sebutkan tari- tari daerah yang berasal dari kota kelahiran kita lainnya. Tari
Tradisional yang dimaksud merupakan tari yang sudah dikenal secara umum, menjadi warisan budaya secara turun-
temurun. Tari daerah setempat di lingkungan kita.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SENI TARI
169
Di bawah ini ada beberapa koreografi yang dikomposisi berdasarkan pola pengembangan tradisional yang disesuaikan
dengan tuntutan jaman. Kebutuhan pengembangan tari tidak serta merta meninggalkan nilai-nilai tradisi yang ada dan
berkembang sebelumnya. Beberapa tarian tersebut antara lain lihat pada halaman ini adalah sebagai berikut di bawah ini.
Sumber Koleksi DepBudPar Sumber Koleksi DepBudPar Gb. 3.14 Dolalak Gb. 3.15 Dolalak
Sumber Koleksi GNP TMII Jakarta Sumber Koleksi GNP TMII Jakarta Gb. 3.16 Ngelajau Gb. 3.17 Bechincak-an
Sumber Koleksi GNP TMII Jakarta Sumber Koleksi DepBudPar Gb. 3.18 Tari Ngelajau Gb. 3.19 Tari Nyak Puan
Di unduh dari : Bukupaket.com
SENI TARI
170
Sumber Koleksi GNP TMII Jakarta Sumber Koleksi GNP TMII Jakarta Gb. 3.20 Tari Ngelajau GB. 3.21 Tari PaJinang
Sumber Koleksi DepBudPar Sumber Koleksi GNP TMII Jakarta Gb. 3.22 Tari Manikam Gb. 3.23 Dogdog Lojor
2.2 Tari KlasikIstana
Tari ini lahir dan berkembang di lingkungan istana atau kalangan priyayi . Tari ini telah mengalami proses kristalisasi
melalui tata garap secara artistik yang tinggi. Garapan tarian telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup lama. Konsep
penataan telah terbentuk setelah mengalami perubahan yang matang. Contoh jenis tarian ini antara lain Tari Bedhoyo dari
SurakartaJawa Tengah, Yogyakarta, Tari Legong Bali, Tari Klana Cirebon Jawa Barat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SENI TARI
171
Beberapa jenis tari yang disebut pada uraian terdahulu tentang tari Klasik dapat dilihat pada gambar di bawah ini adalah
sebagai berikut. Tari Bedoyo Yogyakarta dan surakarta, Tari Legong Kraton Bali, dan tari Klana Cirebon dari Kasepuhan.
Sumber Koleksi DepBudPar Sumber Koleksi DepBudPar Gb. 3.24-3.25 Tari Bedhoyo 9 Sembilan
Sumber Koleksi Jurusan Tari UNJ Sumber Koleksi Ojang Gb. 3.26 Tari Legong Gb. 3.27 Tari Klana Cirebon
Di unduh dari : Bukupaket.com
SENI TARI
172
Langen Mandra Wanara adalah tarian yang dilakukan dengan konsep menari secara jongkok. Penari ke luar dan masuk
dari wingssisi kanan dan kiri panggung. Gaya tari yang dipertunjukan termasuk gaya tari klasik Yogyakarta. Sebagaian
banyak konsep pemanggungan dilaksanakandipentaskan dalam bentuk pendopo. Mahasiswa dan Dosen Isi Yogyakarta pernah
menampilkan pemanggungan di pentas Proscenium, konsep tersebut banyak mengalami kendala.
Di sisi lain ada bentuk-bentuk tarian klasik dalam bentuk garapan dapat dikatagori dengan garapan tari dengan berdialog.
Pada jenis tarian ini cenderung memanfaatkan unsure dialog prosa memberi corak dan bentuk yang sekaligus menjadi lebel
jenis tarian ini. Secara lengkap jenis tarian ini disebut Wayang Orang Wayang Wong.
Contoh bentuk Wayang Orang. Wayang Wong adalah drama tari dengan dialog prosa, yang mengambil ceritera dari
Ramayana dan Mahabarata.
Sumber Koleksi DepBudPar Gb. 3.29 Baratayuda
Di unduh dari : Bukupaket.com
SENI TARI
173
3. Tari nontradisionalKreasi Baru