10
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
hakikatnya merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali,
dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan autentik. Melalui pengembangan materi terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali pengetahuan yang dipelajarinya.
b. Model-Model Pembelajaran IPS
Model-model pembelajaran yang direkomendasikan di dalam standar proses adalah : Pembelajaran Berbasis Masalah PBM, Pembelajaran Berbasis
Proyek PBP, dan Discovery-Inquiry DI . Ketiga model tersebut diharapkan
dapat memperkuat penerapan pendekatan saintiik dalam pembelajaran. Agar guru dapat memperoleh pemahaman tentang bagaimana mengimplementasikan
model-model pembelajaran tersebut akan diuraikan satu per satu pada uraian berikut.
1. Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
Pembelajaran Berbasis Masalah PBM atau dalam bahasa Inggris disebut Problem Based Learning PBL adalah pembelajaran yang menggunakan
masalah nyata sebagai konteks atau sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis
serta membangun pengetahuan baru. Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah, peserta didik, secara individual maupun berkelompok, menyelesaikan
masalah nyata tersebut dengan menggunakan strategi atau pengetahuan yang telah dimiliki. Secara kritis, peserta didik menemukan masalah,
menginterpretasikan masalah, mengidentiikasi faktor penyebab terjadinya masalah, mengidentiikasi informasi dan menemukan strategi yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi kesesuaian strategi dan solusi, dan mengomunikasikan simpulan.
Tujuan utama PBM bukanlah penyajian sejumlah besar fakta kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan peserta didik
untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan sekaligus mengembangkan pengetahuannya. PBM mengacu kepada prinsip-prinsip pembelajaran lainnya
seperti pembelajaran berbasis proyek project-based-learning, pembelajaran berbasis pengalaman experience-based learning, pembelajaran autentik
authentic learning dan pembelajaran bermakna anchored instruction. Model pembelajaran tersebut cocok untuk pengembangan kemampuan
berpikir tingkat tinggi karena dengan model tersebut peserta didik akan
11
Ilmu Pengetahuan Sosial
terbantu untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang lingkungan sekitarnya. Untuk
dapat memahami pola urutan PBM tersebut, perlu dilakukan melalui sintaks atau langkah-langkah pembelajaran sebagaimana dikemukakan menurut
Ibrahim dalam Trianto, 2011 : 98 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Pola Urutan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
Tahap Kegiatan Guru
Tahap – 1 Orientasi siswa pada masalah
Guru menjeaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, motivasi
siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih
Tahap – 2 Mengorganisasi siswa untuk
belajar Guru membantu siswa untuk mendeinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap – 3 Membimbing peyelidikan
individual ataupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai , melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
Tahap – 4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, danmodel serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Tahap – 5 Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan
releksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek PBP