Glaukoma Pengenalan Pola Grayscaling

6

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menjelaskan konsep dasar dan teori-teori yang akan digunakan dalam pengembangan penelitian ini, diantaranya glaukoma, pengenalan pola, data mining, algoritma KNN, dan pengolahan citra.

2.1. Glaukoma

Ilyas 1999 mengatakan glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yeng memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang. Penyakit yang ditandaidengan peninggian tekanan intraokular ini disebabkan :  Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar  Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi penggaungan serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan. Ekskavasi glaukomatosa, penggaungan atau ceruk papil saraf optik akibat glaukoma merupakan gejala glaukoma yang mengakibatkan kerusakan pada saraf optik. Luas atau dalamnyaceruk ini pada glaukoma kongenital dipakai sebagai indikator progresivitas glaukoma. Klasifikasi Vaughen untuk glaukoma adalah sebagi berikut :  Glaukoma primer  glaukoma sudut terbuka glaukoma simpleks  glaukoma sudut sempit  Glaukoma kongenital  primer atau infantil  menyertai kelainan kongenital lainnya  Glaukoma sekunder  perubahan lensa  kelainan uvea  trauma  bedah  rubeosis  steroid dan lainnya  Glaukoma absolut

2.2. Pengenalan Pola

Pengenalan Pola adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara mengklasifikasi obyek ke beberapa kelas atau kategori dan mengenali kecendrungan data. Tergantung pada aplikasinya, obyek-obyek ini bisa berupa pasien, mahasiswa, pemohon kredit, image atau signal atau pengukuran lain yang perlu diklasifikasikan atau dicari fungsi regresinya. Biasanya subyek ini disebut dengan pengenalan pola atau pattern recognition Santosa, 2007.

2.3. Pengolahan Citra

2.3.1. Pengertian Citra

Kata citra atau gambar berasal dari kata image dalam bahasa Inggris. Citra sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimilik oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi Widiarti, 2013.

2.3.2. Pengolahan Citra Digital

Pengolahan citra digital adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra dengan kualitas lebih baik. Pengolahan citra digital bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin. Pengolahan citra pada dasarnya dilakukan dengan cara memodifikasi setiap titik dalam citra tersebut sesuai keperluan Widiarti, 2013.

2.4. Grayscaling

Grayscaling adalah proses perubahan citra berbwarna menjadi citra berskala keabuan. Proses ini terjadi dengan merubah tiga kanal warna merah, hijau, dan biru menjadi satu kanal dengan nilai intensitas 0-255. Gambar 2.1 berikut adalah contoh proses grayscaling dengan menggunakan fungsi matlab. Gambar 2.1 Proses grayscaling Gambar 2.1 diperlihatkan bagaimana citra berwarna menjadi citra keabuan dengan saat dalam proses grayscaling. Proses grayscaling ini menggunakan fungsi matlab. Langkah-langkah membuat citra berwarna menjadi citra keabuan sebagai berikut: warna = imread‘Citra warna.jpg’ keabuan = rgb2graywarna Langkah yang pertama adalah meload gambar dengan menggunakan fungsi imread. Kemudan untuk proses grayscaling menggunakan fungsi rgb2gray. Citra berwarna Citra keabuan grayscaling PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.5. Data Mining