Reliabilitas Konstrak Pembahasan Hasil Penelitian

b. Reliabilitas Konstrak

Untuk pengujian selanjutnya adalah uji reliabilitas konstruk. Konstruk dikatakan reliabel apabila nilai composite reliability atau cronbach alpha melebihi 0,70. Tabel 4.6 Composite Reliability dan Cronbachs Alpha Variabel Composite Reliability Cronbachs Alpha SIA Kinerja 0,7805 0,8379 0,6349 0,7567 Sumber : Data diolah Lampiran 4 Variabel SIA dan kinerja mempunyai nilai composite reliability melebihi 0,70 artinya variabel SIA dan kinerja memiliki reliabilitas yang baik, walaupun nilai cronbach alpha pada variabel SIA kurang dari 0,70.

c. Nilai Average Variance Extracted AVE

Pengujian yang ketiga adalah dengan melihat nilai AVE. Nilai AVE yang melebihi 0,50 menunjukkan convergent validity yang baik. Tabel 4.7 Nilai AVE Variabel AVE SIA Kinerja 0,4719 0,5114 Sumber : Data diolah Lampiran 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel SIA dan kinerja mempunyai convergent validity yang baik sebab nilai AVE yang lebih dari 0,50 walaupun nilai AVE pada variabel SIA mendekati 0,50.

4.2.1.2. Discriminant Validity

Discriminant validity dilakukan dengan melihat nilai cross loadings dan membandingkan antara nilai kuadrat korelasi antara konstrak dengan nilai AVE atau korelasi antara konstrak dengan akar AVE. 1. Cross Loadings Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading dengan konstruknya. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel laten memprediksi pada blok sendiri lebih baik daripada blok lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.8 Cross Loading SIA kinerja X1 0.610307 0.307287 X2 0.687628 0.527631 X3 0.695149 0.563271 X5 0.747837 0.555865 Y1 0.529234 0.808709 Y2 0.500199 0.768573 Y3 0.508899 0.723836 Y5 0.445766 0.584636 Y6 0.611077 0.668533 Sumber : Data diolah Lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil cross loading pada variabel SIA dan kinerja dengan indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator dengan variabel lainnya dengan demikian variabel SIA dan kinerja mampu memprediksi indikatornya pada blok sendiri dibandingkan dengan indiktor di blok lainnya.

2. Korelasi Antara Konstrak Dengan Akar AVE

Untuk mengukur nilai diskriminant validity adalah dengan membandingkan nilai AVE setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk dengan kontruk lainnya maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.9 Korelasi Variabel Konstruk SIA kinerja SIA 1,0000 kinerja 0,7359 1,0000 Sumber : Data diolah Lampiran 4 Tabel 4.10 Akar AVE Variabel Akar AVE SIA Kinerja 0.687 0,715 Sumber : Data diolah Lampiran 4 Dari kedua tabel di atas, maka diperoleh penjelasan sebagai berikut: a. Untuk nilai Akar AVE pada variabel SIA sebesar 0,687 dimana nilai akar AVE akan dibandingkan dengan korelasi antara variabel SIA dengan variabel kinerja, yang hasilnya adalah nilai akar AVE cenderung lebih besar dibandingkan korelasi antara variabel SIA dengan variabel kinerja. Dengan kata lain variabel SIA memiliki nilai discriminant validity yang baik. b. Untuk nilai Akar AVE pada variabel kinerja sebesar 0,715 dimana nilai akar AVE akan dibandingkan dengan korelasi antara variabel kinerja dengan variabel SIA, yang hasilnya adalah nilai akar AVE cenderung lebih besar dibandingkan korelasi antara variabel kinerja dengan variabel SIA. Dengan kata lain variabel kinerja memiliki nilai discriminant validity yang baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2. Evaluasi Model Struktural

Evaluasi model struktural ini dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Adapun nilai R-square dari penelitian adalah: Tabel 4.11 Nilai R-square R Square SIA Kinerja 0,5415 Sumber : Data diolah Lampiran 4 Nilai R-square yang dihasilkan sebesar 0,5415 hal ini menunjukkan pengaruh variabel SIA terhadap variabel kinerja sebesar 54,15 dan sisanya adalah 45,85 dijelaskan oleh variabel diluar model.

4.2.3. Uji Kausalitas

Pada PLS, koefisien parameter jalur diperoleh melalui bobot inner model dengan terlebih dahulu dicari nilai T-statistik melalui prosedur bootstrap standart error, dengan hasil perhitungan software Smart PLS sebagai berikut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1 Kurva Uji Kausalitas Tabel 4.12 Uji Hipotesis Original Sample O Standard Error STERR T Statistics |OSTERR| SIA - kinerja 0.7359 0.0545 13.4787 Sumber : Data diolah Lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai T-statistik dari variabel SIA sebesar 13,4787 melebihi 2 artinya variabel SIA memberikan dampak positif dan signifikan terhadap kinerja sehingga hipotesis yang menyebutkan ”terdapat pengaruh positif SIA terhadap kinerja” teruji kebenarannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anggi Fawzi 2008 menyebutkan bahwa pengawasan intern dan Sistem Informasi Akuntansi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemerintahan yang berada di Kota Tasikmalaya sebesar 86,8. Sependapat dengan hasil penelitian ini yaitu variabel SIA memberikan dampak positif dan signifikan terhadap kinerja sehingga hipotesis yang menyebutkan ”terdapat pengaruh positif SIA terhadap kinerja” teruji kebenarannya. Hal ini dibuktikan oleh : 1. Nilai T-statistik dari variabel SIA sebesar 13,4787 melebihi 2. 2. Sesuai jawaban responden yaitu nilai rata-rata Sistem Informasi Akuntansi SIA SKPD pada Kecamatan Candi di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur dikategorikan baik, sehingga kinerja yang dihasilkan pun dikategorikan baik. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi instansi, supaya menggunakan Sistem Informasi Akuntansi supaya proses penyusunan tidak lagi lambat, dapat menampung kompleksitas transaksi-transaksi keuangan pemerintah daerah, mudah melakukan rekonsiliasi antar sub sistem, dan dapat dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah yang sesuai Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang baik akan memberikan dampak positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja Pemerintahan Kecamatan Candi di Kabupaten Sidoarjo sehingga hipotesis yang menyebutkan ”terdapat pengaruh positif SIA terhadap kinerja” teruji kebenarannya.

5.2. Saran

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya, sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat menambahi atau menggunakan variabel lain sebagai variabel yang telah ada yang dapat berpengaruh terhadap Sistem Informasi Akuntansi 2. Bagi Mahasiswa Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pemanfaatan sistem informasi akuntansi karena begitu pentingnya memaksimalkan sistem informasi yang baik pada era saat ini dimana perkembangan teknologi yang begitu pesat dan arus informasi pun harus cepat untuk mencapai tujuan yang baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.