KAJIAN PUSTAKA Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas sebagai alat ukur kinerja keuangan. Studi Kasus pada Koperasi Credit Union Keling Kumang di Sintang, Kalimantan Barat Periode 2014 2016

13 pinjam yang dilakukan dengan carapraktis, menarik serta menguntungkan. Sedangkan menyangkut persyaratan-persyaratannyapun, Credit Union memenuhi dan selalu menekankan ketiga persyaratan koperasi didalam segala kegiatan usahanya, yaitu: 1. Modal kerja seluruhnya diperoleh dari anggota-anggota koperasi sendiri. 2. Usahanya dilakukan untuk melayani kebutuhan anggota-anggota dan buka semata-mata mencari keuntungan. 3. Adanya pendidikan dan penerangan yang intensip untuk meningkatkan partisipasi anggota sebanyak mungkin. D. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Hery 2015:3 , “Laporan keuangan financial statement merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan penghtisaran data transaksi bisnis ”. Menurut Fahmi 2011:2, “laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut ”. 2. Tujuan laporan keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 dalam Fahmi 2011:132, menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah 14 menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Agar laporan keuangan menjadi lebih bermakna, laporan keuangan tersebut harus dapat dipahami dan dimengerti oleh pengguna sehingga perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 1994 dalam Fahmi 2011:6, bahwa “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. Menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo dalam Fahmi 2011:6, mengatakan tujuan laporan keuangan “agar pembuat keputusan tidak menderita kerugian atau paling tidak mampu menghindarikan kerugian yang lebih besar, semua keputusan harus didasarkan pada inf ormasi yang lengkap, reliable, valid, dan penting”. 3. Komponen laporan keuangan a. Neraca Salah satu tujuan pelaporan keuangan biasanya dikatakan untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menaksir besar, waktu timing, serta ketidakpastian aliran kas suatu perusahaan atau entitas. Tujuan yang lebih spesifik adalah 15 untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan modal sendiri dari suatu entitas perusahaan. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis aset, kewajiban ekonomis utang, modal saham, dan hubungan antar item tertentu Mamduh 2009:50 Persamaan neraca bisa ditunjukkan sebagai berikut : b. Laporan Laba-Rugi Menurut Hery 2015:34, “Laporan laba-rugi income statement adalah laporan yang menyajikan ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu ”. Laporan laba-rugi meringkas hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul Mamduh 2009:55. c. Laporan Aliran Kas Tujuan pokok laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan kedua laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan Aset = Utang + Modal Pemilik 16 investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai aliran dana perusahaan Mamduh 2009:55. Menurut Hery 2015:203, “Laporan arus kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kagiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan datang ”. E. Laporan Keuangan Koperasi Menurut Sitio dan Tamba 2001:107 laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Tujuan pelaporan keuangan koperasi menurut Sitio dan Tamba 2001:108 adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Menurut Sitio dan tamba 2001:109 Karakteristik laporan keuangan pada koperasi, antara lain: 1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggung jawaban pengurus kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan RAT. 17 2. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca laporan posisi keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif. 3. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus koperasi UU No.251992, pasal 36 ayat 1. 4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha SHU. SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang- undang dan anggaran dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga ADART koperasi yang bersangkutan UU No.251992, pasal 45. 5. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau ART koperasi. 6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan kosolidasi dari koperasi-koperasi. 7. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha. 18 8. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, di samping yang berasal dari bukan anggota. 9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. 10. Modal koperasi yang dibukkan terdiri dari: 1 Simpanan-simpanan 2 Pinjaman-pinjaman 3 Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber- sumber lain 11. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha. 12. Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat dipindahtangankan dengan dalih apapun. F. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut F ahmi 2011:1, “Analisis laporan keuangan financial statement analysis pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan kemungkinannya dimasa depan ”. 19 Menganalisis laporan keuangan berarti menilai kinerja perusahaan, baik secara internal maupun untuk dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada dalam industri yang sama. Hal ini berguna bagi arah perkembangan perusahaan dengan mengetahui seberapa efektif operasi perusahaan telah berjalan. Analisis laporan keuangan sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan saja, tetapi juga bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya Hery 2015:132. 2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Menurut Hery 2015:133 secara umum, tujuan dan manfaat dari dilakukannya analisis laporan keuangan adalah: a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik aset, liabilitas, ekuitas,maupun hasil usaha yang telah dicapai selama beberapa periode. b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan. c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan perusahaan. d. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan dimasa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen. 20 f. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama mengenai hasil yang telah dicapai. G. Analisis Kinerja Keuangan 1. Pengertian analisis kinerja keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK Standar Akuntansi Keuangan atau GAAP General Acepted Accounting Principle , dan lainnya Fahmi 2011:239. Menurut Fahmi 2011:4, penilaian kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda karena itu tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya. Terdapat lima tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu: a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 21 b. Melakukan perhitungan Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan. c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh Dari hasil perhitungan yang telah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu: a Times series analysis Membandingkan secara antar waktu atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara grafik. b Cross sectional approach Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan. Dari hasil penggunaan metode ini diharapkan nantinya dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut 22 berada dalam kondisi sangat baik, baik, sedangnormal, tidak baik, dan sangat tidak baik. d. Melakukan penafsiran interpretation terhadap berbagai masalah yang ditemukan Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa aja permasalahan dan kendala yang dialami. e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai masalah yang ditemukan. Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan. Pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Pengukuran kinerja keuangan penting sebagai sarana atau indikator dalam rangka memperbaiki kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan bersamaan dengn proses analisis. Analisis kinerja keuangan merupakan suatu proses pengkajian kinerja keuangan secara kritis, yang meliputi peninjauan data keuangan, penghitungan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 pengukuran, interpretasi, dan pemberian solusi terhadap masalah keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu Hery 2015:29. H. Analisis Rasio Keuangan 1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Menurut Hery 2015:163,”Analisis Rasio Keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan atau antar pos yang ada di antara laporan keuangan ”. 2. Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan Menurut Warsidi dan Bambang dalam Fahmi 2011:108, “Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat”. Rasio keuangan ada banyak jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing-masing. Bagi investor ia akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang akan ia lakukan. Jika rasio tersebut tidak merepresentasikan tujuan dari analisis yang akan ia lakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan, karena dalam konsep keuangan dikenal dengan 24 namanya fleksibilitas, artinya rumus atau berbagai bentuk formula yang dipergunakan haruslah disesuaikan dengan kasus yang diteliti Fahmi 2011:108-109. 3. Manfaat Analisis Rasio Keuangan Menurut Fahmi 2011:109, Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakan rasio keuangan, yaitu : a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi keuangan perusahaan. b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan. c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan. d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi. 4. Jenis-jenis Rasio Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio likuiditas diperlukan untuk 25 kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan Hery 2015:166. Rasio Solvabilitas atau Rasio Struktur Modal atau Rasio Leverage , merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Sama halnya dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas juga diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan Hery 2015:167. Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan, atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio ini dikenal juga sebagai rasio pemanfaatan aset, yaitu rasio yang digunakan untuk menilai efektivitas dan intensitas aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan Hery 2015:167-168. Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi dan Rasio Kinerja Operasi. Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi dan Rasio Kinerja Operasi adalah rasio yang digunakan untuk menilai kompensasi finansial penggunaan aset atau ekuitas terhadap laba bersih laba setelah bunga dan pajak Hery 2015:168. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 Dalam penelitian ini Rasio Keuangan yang digunakan antara lain: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas profitabilitas dan rasio aktivitas. Rasio yang digunakan: a. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio Menurut Munawir 2001:73 Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek pada saat jaatuh tempo serta menunjukkan jumlah waktu yang diharapkan sampai suatu aktiva terealisasi menjadi kas atau sampai kewajiban koperasi perusahaan dilunasi. Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah: 1 Rasio lancar Current Ratio Rasio lancar current ratio , merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yag tersedia Hery 2015:167. Aktiva lancar biasanya terdiri atas kas tunai, surat-surat berharga sekuritas , piutang dan persediaan inventory , sedangkan utang lancar terdiri atas hutang dagang, wesel bayar jangka pendek. Rasio lancar merupakan rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur penyelesaian jangka pendek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Secara matematis dapat dirumuskan Munawir, 2010:72: Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi koperasi award, maka penilaian Current ratio sebagai berikut: Tabel 2.1 Penilaian Current Ratio Jenis Rasio Interval Rasio Kriteria 200 - 250 Baik sekali 175 -200 atau250 -275 Baik Current Ratio 150 - 175 atau275 - 300 Cukup baik 125 - 150 atau300 -325 Kurang baik 125 atau 325 Tidak baik b. Rasio Solvabilitas Leverage Ratio Rasio Sovabilitas atau Rasio Struktur Modal atau Rasio Leverage, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Sama halnya dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas juga diperlukan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 kepentingan analisis kredit atau analisis rasio keuangan Hery 2015:167. Adapun rasio yang digunakan untuk mengukur Solvabilitas ada dua, yaitu: 1 Total Debt to Equity Ratio Ratio antara hutang dengan modal sendiri Rasio utang terhadap modal yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi Hery, 2015:198. Merupakan perbandingan antara jumlah hutang lancar + jangka panjang dengan modal sendiri. Secara sistematis dapat dirumuskan Munawir, 2010:105: Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi koperasi award, maka penilaian Total Debt to Equity Ratio Rasio antara hutang dengan modal sendiri sebagai berikut: 29 Tabel 2.2 Penilaian Total Debt to Equity Ratio Jenis Rasio Interval Rasio Kreteria ≤ 70 Baik sekali 70 - 100 Baik Total Debt to Equity Ratio 100 - 150 Cukup baik 150 - 200 Kurang baik 200 Tidak baik 2 Total Debt to Asset Ratio Rasio antara hutang dengan aktiva Rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan aset Fahmi, 2011:127. Merupakan perbandingan antara jumlah hutang lancar + jangka panjang dengan total aktiva. Secara sistematis dapat dirumuskan Munawir, 2010:105: Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi koperasi award, 30 maka penilaian Total Debt to Asset Ratio Rasio antara hutang dengan aktiva sebagai berikut. Tabel 2.3 Penilaian Total Debt to Asset Ratio Jenis Rasio Interval Rasio Kreteria ≤40 Baik sekali 40-50 Baik Total Debt to Asset Ratio 50-60 Cukup baik 60-80 Kurang baik 80 Tidak baik c. Rasio Rentabilitas Profitability Ratio Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modalnya Munawir, 2001:33. Menurut Hery 2015:226, rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menganalisis laba dari aktivitas normal bisnisnya. Rasio rentabilitas antara lain : 31 1 Rentabilitas Ekonomi Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang dharapkan Fahmi, 2011:137. Perbandingan antara laba usahaSHU pada koperasi dengan total aktiva Munawir, 2010:105. Secara sistematis dapat dirumuskan Munaldus, 2014:275: Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi koperasi award, maka penilaian Rentabilitas Ekonomi sebagai berikut: Tabel 2.4 Penilaian Rentabilitas Ekonomi Jenis Rasio Interval Rasio Kreteria ≥10 Baik sekali 7 - 10 Baik Rentabilitas Ekonomi 3 - 7 Cukup baik 1 - 3 Kurang baik 1 Tidak baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 2 Rentabilitas Modal Sendiri Rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas Hery, 2015:230. Perbandingan antara total laba bersih setelah dikurangi pajak dengan modal sendiri. Secara sistematis dapat dirumuskan Munawir, 2010:105: Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi koperasi award, maka penilaian Rentabilitas Modal Sendiri sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Tabel 2.5 Penilaian Rentabilitas Modal Sendiri Jenis Rasio Interval Rasio Kreteria ≥ 21 Baik sekali 15 - 21 Baik Rentabilitas Modal Sendiri 9 - 15 Cukup baik 3 - 9 Kurang baik 3 Tidak baik d. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan, atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio ini dikenal juga sebagai rasio pemanfaatan aset, yaitu rasio yang digunakan untuk menilai efektivitas perusahaan dan intensitas aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan Hery 2015:167-168. Rasio aktivitas yang dapat digunakan: Perputaran Aktiva Asset Turn Over Ratio Rasio ini menunjukkan total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan Harahap, 2007:309. Menurut standar akuntansi koperasi dalam Sitio dan tamba 2001:112, maka pendapatan yang diperoleh dari transaksi penjualan produk atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 penyerahan jasa kepada anggota dilaporkan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada anggota atau pendapatan dari anggota. Pendapatan yang timbul sehubungan dengan penjualan produk atau penyerahan jasa kepada bukan anggota dapat dipandang sebagai pendapatan usaha sebagimana lazimnya terdapat pada badan-badan usaha lainnya. Pendapatan yang timbul dari transaksi semacam ini perlu disajikan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada bukan anggota atau pendapatan dari bukan anggota. Secara sistematis dapat dirumuskan Mamduh dan Abdul, 2009:78: Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi koperasi award, maka penilaian Perputaran Aktiva sebagai berikut: 35 Tabel 2.6 Penilaian Perputaran Aktiva Jenis Rasio Interval Rasio Kreteria ≥3,5 kali Baik sekali 2,5 - 3,5 kali Baik Perputaran Aktiva 1,5 - 2,5 kali Cukup baik 1 - 1,5 kali Kurang baik 1 kali Tidak baik I. Analisis Trend Menurut Hery 2015:135, “analisis trend merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan”. Menurut Sofyan Harahap 2002 dalam Pratama 2016:44, teknik analisis ini dipergunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan sebuah koperasiperusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa ini ke masa yang berikutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Metode yang digunakan untuk menentukan persamaan trend adalah metode kuadrat terkecil. Persamaan garis trend linear Algifari, 2013:165 Keterangan : Y’ = nilai variabel yang akan dianalisis a = nilai Y apabila X sama dengan nol b = kemiringan slope garis trend atau perubahan nilai Y x = waktu Agar persamaan trend yang diperoleh memenuhi kreteria persamaan garis linear yang baik maka untuk menentukan nilai a dan b dapat digunakan formula: Algifari, 2013:168. Keterangan : n = banyaknya tahun yang digunakan Y = nilai variabel deret berkala X = kode waktu masing-masing tahun Pada tahap ini, peneliti menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu dengan cara pehitungan melalui analisis trend dan hasil tersebut ∑ ∑ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 peneliti dapat mengetahui perkembangan kinerja Koperasi Credit Union Keling Kumang apabila dalam perhitungan tersebut nilai b = positif + berarti perkembangan kinerja ada Koperasi Credit Union Keling Kumang tersebut mengalami kenaikan, tetapi jika b = negatif - berarti perkembangan kinerja Koperasi Credit Union Keling Kumang tersebut mengalami penurunan 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Depdikbud 1983:11 dalam Zuriah 2005:48, studi kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga dan masyarakat. Kesimpulan yang ditarik dari analisis ini hanya berlaku bagi perusahaan yang bersangkutan. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Koperasi Credit Union Keling Kumang, yang beralamat dijalan YC. Oevang Uray No.33, Kelurahan Baning Kota Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai dengan Februari 2017. 38 39 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian adalah staff bagian keuangan Credit Union Keling Kumang. 2. Objek penelitian adalah Neraca dan Sisa Hasil Usaha SHU pada laporan keuangan Koperasi Credit Union Keling Kumang. D. Data Penelitian Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari Biro Pusat Statistik BPS Sunyoto 2013:21. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Kantor Koperasi Credit Union Keling Kumang. Data Sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi: 1. Gambaran umum koperasi, berkaitan dengan Sejarah Koperasi Credit Union Keling Kumang dan struktur organisasi Koperasi Credit Union Keling Kumang. 2. Data keuangan koperasi, berkaitan dengan Neraca dan Sisa Hasil Usaha SHU pada laporan keuangan Koperasi Credit Union Keling Kumang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 E. Cara Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Menurut Arikunto 2013:201, “Dokumentasi dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan memeriksa Neraca dan Sisa Hasil Usaha Koperasi Credit Union Keling Kumang periode 2014-2016. 2. Metode Wawancara Menurut Sunyoto 2013:22, “Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas mengenai objek penelitian”. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Hermawan 2009:145, “Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti ”. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Koperasi Credit Union yang terdiri dari Neraca dan Laporan Sisa Hasil Usaha SHU periode 2014-2016. 41 2. Sampel Menurut Hermawan 2009:147, “Sampel merupakan suatu bagian subset dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi ”. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari jumlah populasi laporan keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Sisa Hasil Usaha periode 2014-2016. G. Variabel Penelitian Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:60. Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu sebagai berikut: 1. Variabel independen Variabel bebas Variabel independen variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian ini, terdapat 4 variabel independen yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas. 42 2. Variabel dependen variabel terikat Variabel dependen variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini digunakan variabel terikat yaitu kinerja laporan keuangan koperasi. 43 H. Model Penelitian Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pemikiran Credit Union Laporan Keuangan Credit Union Analisis Rasio Neraca dan Sisa Hasil Usaha SHU Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Rentabilitas Rasio Aktivitas Analisis Trend Kinerja Keuangan Credit Union

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS.

0 4 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

Analisis kinerja keuangan berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas pada koperasi tahun 2011-2015 : studi kasus pada koperasi "Cu Dharma Hatiku" Yogyakarta.

3 36 128

Analisis hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas : studi empiris pada credit union di Puskopdit Bali Artha Guna periode 2010-2014.

0 1 122

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Analisis likuiditas solvabilitas dan rentabilitas untuk menilai kinerja keuangan : studi kasus di credit union Cindelaras Tumangkar.

0 1 99

Evaluasi sistem pemberian kredit : studi kasus pada Credit Union Keling Kumang Tempat Pelayanan Rumah Punyong Baning Sintang.

4 30 274

Analisis likuiditas solvabilitas dan rentabilitas untuk menilai kinerja keuangan studi kasus di credit union Cindelaras Tumangkar

0 0 97

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas untuk mengukur kinerja keuangan pada koperasi (studi kasus di KPRI XX)

0 0 110