Analisis hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas : studi empiris pada credit union di Puskopdit Bali Artha Guna periode 2010-2014.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DENGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS

Studi empiris pada Credit Union di Puskopdit Bali Artha Guna periode 2010-2014

Rosa Vinca Rosea NIM : 122114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Jenis penelitian adalah studi empiris. Populasi dalam penelitian ini adalah Credit Union yang tergabung di dalam Puskopdit Bali Artha Guna. Jumlah sampel diperoleh sebanyak tujuh Credit Union dengan metode convenience sampling. Data diperoleh dengan melakukan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Credit Union periode 2010-2014. Teknik analisis data menggunakan korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas dan rentabilitas.


(2)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN CREDIT TURNOVER WITH LIQUIDITY, SOLVENCY, AND PROFITABILITY

Empirical Study at Credit Union Puskopdit Bali Artha Guna in 2010-2014

Rosa Vinca Rosea NIM : 122114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

The aim of this study is to determine the relationship between credit turnover, liquidity, solvency, and profitability. This type of research is an empirical study. The population in this study is Credit Unions joining in Puskopdit Bali Artha Guna. Sampling method was convenience sampling and obtained seven Credit Unions as sample. Data obtained by the documentation. The data used in this study were the Credit Union's financial statements in the period 2010-2014. Data were analyzed using Spearman correlation.

The result shows that there is no correlation between credit turnover and liquidity. The result also shows that there is a relationship between credit turnover with solvency and profitability.


(3)

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DENGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS

Studi empiris pada Credit Union di Puskopdit Bali Artha Guna periode 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Progam Studi Akuntansi

Oleh : Rosa Vinca Rosea

NIM : 122114105

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DENGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS

Studi empiris pada Credit Union di Puskopdit Bali Artha Guna periode 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Progam Studi Akuntansi

Oleh : Rosa Vinca Rosea

NIM : 122114105

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

PERSEMBAHAN

Berikan tanganmu untuk melayani dan

Berikan hatimu untuk mengasihi.

(Bunda Teresa)

Kegagalan membuat kita mengerti bahwa satu-satunya yang

bertanggung jawab atas kejatuhan dan keberhasilan adalah diri kita

sendiri.

(unknown)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Keluargaku tercinta

Para Sahabatku

Universitas Sanata Dharma


(8)

(9)

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.

2. Antonius Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA., selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., dan Drs. Gabriel Anto

Listianto, M.S.A., Ak., selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Pimpinan serta pengurus Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya, Kopdit Tritunggal Tuka, Kopdit Kubu Bingin, Kopdit Artha Mandiri, Kopdit Sumber Kasih Tangeb, Kopdit Insan Mandiri, dan KSP Wisuda Guna Raharja yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian serta membantu memberikan data yang dibutuhkan.

5. Papa dan mama, Emanuel Frans Supriyanto dan Evarista Tanjung Puspitasari yang selalu memberi dukungan dalam bentuk doa, perhatian, maupun semangat kepada penulis.

6. Saudaraku, Yohanes Baptista Adventa Grasius Tan, Anunsiata Vanda Sanderiana, Valentino Quadra Gesima, Piko dan Luky yang selalu memberi semangat kepada penulis.


(11)

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Landasan Hukum Koperasi ... 7

B. Credit Union (CU) ... 8

1. Pengertian Credit Union ... 8

2. Prinsip Credit Union ... 8

3. Pilar Credit Union ... 11

C. Kredit... 12

1. Pengertian Kredit ... 12

2. Tujuan Kredit ... 13

3. Unsur-unsur Kredit... 13


(13)

E. Likuiditas ... 18

F. Solvabilitas ... 20

G. Rentabilitas ... 21

H. Hipotesis Penelitian ... 22

1. Hubungan perputaran kredit dengan likuiditas ... 22

2. Hubungan perputaran kredit dengan solvabilitas ... 23

3. Hubungan perputaran kredit dengan rentabilitas ... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

1. Subjek Penelitian ... 26

2. Objek Penelitian ... 27

D. Jenis dan Sumber Data ... 27

E. Populasi dan Sampel ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Variabel Penelitian ... 28

1. Perputaran Kredit ... 28

2. Likuiditas ... 29

3. Solvabilitas ... 29

4. Rentabilitas ... 29

H. Teknik Analisis Data ... 30

1. Menghitung Variabel Penelitian ... 30

2. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif ... 31

3. Melakukan Uji Normalitas ... 31

4. Melakukan Uji Korelasi Spearman ... 32

BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN ... 35

A. Puskopdit Bali Artha Guna ... 35

B. Pemilihan Sampel ... 37

C. Profil Credit Union Sampel ... 38

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Analisis Data... 43

1. Perhitungan Variabel Penelitian ... 43

a) Perhitungan perputaran kredit ... 43

b) Perhitungan likuiditas ... 47

c) Perhitungan solvabilitas ... 49

d) Perhitungan rentabilitas ... 51

2. Analisis Statistik Deskriptif ... 52

3. Pengujian Normalitas ... 53

4. Analisis Hubungan perputaran kredit dengan likuiditas ... 55


(14)

6. Analisis Hubungan perputaran kredit dengan rentabilitas ... 59

B. Pembahasan ... 61

1. Hubungan perputaran kredit dengan likuiditas ... 61

2. Hubungan perputaran kredit dengan solvabilitas ... 62

3. Hubungan perputaran kredit dengan rentabilitas ... 63

BAB VI PENUTUP ... 65

D. Kesimpulan ... 65

E. Keterbatasan Penelitian ... 65

F. Saran ... 66

1. Bagi Credit Union (CU) ... 66

2. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Rata-rata Pinjaman Beredar tahun 2010-2014 ... 44

Tabel 5.2 Perputaran Kredit (Receivable Turn Over/RTO) tahun 2010-2014 ... 46

Tabel 5.3 Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2010-2014 ... 48

Tabel 5.4 Perhitungan Debt to Total Asset Ratio tahun 2010-2014 ... 49

Tabel 5.5 Perhitungan Return on Equity (ROE) tahun 2010-2014 ... 51

Tabel 5.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 53

Tabel 5.7 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 54

Tabel 5.8 Uji Korelasi Spearman antara Perputaran Kredit dengan Likuiditas ... 55

Tabel 5.9 Uji Korelasi Spearman antara Perputaran Kredit dengan Solvabilitas ... 57

Tabel 5.10 Uji Korelasi Spearman antara Perputaran Kredit dengan Rentabilitas ... 59


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan Keuangan Credit Union ... 72 Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian ... 98


(17)

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DENGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS

Studi empiris pada Credit Union di Puskopdit Bali Artha Guna periode 2010-2014

Rosa Vinca Rosea NIM : 122114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Jenis penelitian adalah studi empiris. Populasi dalam penelitian ini adalah Credit Union yang tergabung di dalam Puskopdit Bali Artha Guna. Jumlah sampel diperoleh sebanyak tujuh Credit Union dengan metode convenience sampling. Data diperoleh dengan melakukan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Credit Union periode 2010-2014. Teknik analisis data menggunakan korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas dan rentabilitas.


(18)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN CREDIT TURNOVER WITH LIQUIDITY, SOLVENCY, AND PROFITABILITY

Empirical Study at Credit Union Puskopdit Bali Artha Guna in 2010-2014

Rosa Vinca Rosea NIM : 122114105 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

The aim of this study is to determine the relationship between credit turnover, liquidity, solvency, and profitability. This type of research is an empirical study. The population in this study is Credit Unions joining in Puskopdit Bali Artha Guna. Sampling method was convenience sampling and obtained seven Credit Unions as sample. Data obtained by the documentation. The data used in this study were the Credit Union's financial statements in the period 2010-2014. Data were analyzed using Spearman correlation.

The result shows that there is no correlation between credit turnover and liquidity. The result also shows that there is a relationship between credit turnover with solvency and profitability.


(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan bagian dari struktur perekonomian bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan koperasi memiliki peranan yang cukup berarti dalam memperbaiki dan memajukan perekonomian masyarakat Indonesia. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, dalam Pasal 1, Ayat (1) menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, menyebutkan bahwa koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitarnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.

Di Indonesia, koperasi dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kegiatan usaha koperasi, latar belakang anggota, dan kondisi anggota (Muljono, 2012: 4). Koperasi berdasarkan kegiatan usaha dibagi menjadi koperasi konsumsi, koperasi produksi, dan koperasi simpan pinjam. Koperasi berdasarkan latar belakang anggota dibagi menjadi koperasi unit desa, koperasi pasar, koperasi sekolah, dan koperasi pegawai negeri. Sedangkan koperasi berdasarkan kondisi anggota dibagi menjadi koperasi primer dan sekunder. Berdasarkan jenis-jenis koperasi tersebut,


(20)

penelitian ini lebih berfokus pada jenis koperasi simpan pinjam yang biasa disebut dengan koperasi kredit atau Credit Union (CU). Penelitian ini lebih mengarah ke Credit Union dikarenakan Credit Union hanya bergerak pada kegiatan simpan pinjam dan kegiatannya tidak kompleks dibandingkan dengan koperasi yang lain, selain itu Credit Union juga mengelola uang (dana) yang sebagian besar digunakan anggota untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Credit Union erat kaitannya dengan proses penyimpanan dan pemberian dana atau yang biasa disebut simpanan dan pinjaman. Dalam pemberian pinjaman atau kredit, Credit Union harus dapat menetapkan kebijakan pemberian kredit yang baik sehingga proses pemberian pinjaman dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadinya kegagalan penagihan kredit atau yang biasa disebut kredit macet. Kredit macet sendiri berhubungan erat dengan tingkat perputaran kredit dalam Credit Union dimana perputaran kredit/piutang (Receivable Turn Over) adalah kecepatan penggunaan dana yang dialokasikan dalam kredit, dimulai dari diberikannya kredit sampai pada tahap pelunasan kredit.

Semakin lama pengembalian pinjaman maka semakin lama dana yang terikat dalam kredit, hal ini berarti tingkat perputaran selama periode tertentu akan semakin rendah (Suri, 2012). Perputaran kredit yang rendah menyebabkan rendahnya peredaran penggunaan kredit sehingga dapat mengganggu kegiatan Credit Union dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, seperti membayar kembali penarikan dana yang dilakukan masyarakat yang merupakan sumber likuiditas Credit Union. Likuiditas sendiri merupakan kemampuan suatu


(21)

2011: 121). Oleh karena itu, diduga terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas.

Tinggi rendahnya perputaran kredit nampaknya tidak hanya berpengaruh terhadap kewajiban jangka pendek pada Credit Union. Menurut Rohana (2008), perputaran kredit yang mengalami kemacetan juga berpengaruh terhadap dana atau kas yang tersedia pada Credit Union, sehingga apabila kewajiban jangka panjang Credit Union mengalami jatuh tempo dan harus segera dilunasi namun dana tidak tersedia atau tercukupi, maka Credit Union tersebut mengalami masalah dengan solvabilitasnya. Solvabilitas sendiri merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya (Hanafi dan Halim, 2009:79). Oleh karena itu, diduga terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas,

Menurut Rohana (2008), pelunasan kredit merupakan faktor penting dalam rentabilitas Credit Union karena merupakan sumber dana untuk memberikan kredit yang baru. Apabila perputaran kredit semakin cepat maka rentabilitas yang dicapai akan semakin tinggi, hal tersebut dikarenakan keuntungan yang diperoleh sebagian besar berasal dari pendapatan bunga pinjaman dari anggota. Rentabilitas sendiri merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dimana rentabilitas juga dikenal sebagai profitabilitas (Hery, 2015:227). Dikarenakan Credit Union tidak mencari laba, maka tingi rendahnya rentabilitas dapat dilihat dari besar kecilnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh Credit Union. Oleh karena itu, diduga terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas.


(22)

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan peneliti berkeinginan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan diantara elemen-elemen tersebut, sehingga peneliti merumuskan penelitian yang berjudul "ANALISIS HUBUNGAN

ANTARA PERPUTARAN KREDIT DENGAN LIKUIDITAS,

SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS ".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas? 2. Apakah ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas? 3. Apakah ada hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan perputaran kredit dengan likuiditas. 2. Untuk mengetahui hubungan perputaran kredit dengan solvabilitas. 3. Untuk mengetahui hubungan perputaran kredit dengan rentabilitas.


(23)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi koperasi kredit (Credit Union)

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pengurus Credit Union sebagai bahan pertimbangan dan alat evaluasi dalam melaksanakan pemberian pinjaman kepada anggota.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan studi maupun sebagai acuan yang bermanfaat bagi mahasiswa dan penelitian selanjutnya, serta untuk menambah koleksi referensi di perpustakaan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah wawasan dan penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah ke dalam praktik yang sesungguhnya.

E. Sistematika Penulisan

Pembahasan mengenai hubungan perputaran kredit dengan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas Credit Union akan dibagi ke dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dilakukannya penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


(24)

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti seperti pembahasan mengenai landasan hukum koperasi, Credit Union, kredit, perputaran kredit, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Dalam bab ini juga dikemukakan mengenai hipotesis penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, jenis data, sumber data, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi gambaran umum Credit Union yang menjadi objek penelitian.

BAB V : Analisis Data Dan Pembahasan

Bab ini berisi analisis data dan pembahasan berdasarkan hasil penelitan dengan menggunakan uji normalitas dan uji korelasi Spearman.

BAB V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran bagi Credit Union serta penelitian selanjutnya.


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Hukum Koperasi

Awal mula pembentukan Credit Union berasal dari adanya koperasi, dimana Credit Union dapat pula dikatakan sebagai koperasi kredit. Koperasi sendiri merupakan bagian dari struktur perekonomian bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan koperasi memiliki peranan yang cukup berarti dalam memperbaiki dan memajukan perekonomian masyarakat Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, koperasi berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Sebelumnya Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012, namun terjadi pembatalan karena terdapat beberapa pihak yang mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi untuk membatalkannya. Mereka menganggap bahwa di dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 terdapat beberapa pasal yang tidak sesuai dengan asas koperasi yang menjunjung tinggi asas kekeluargaan dan gotong royong seperti yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 28/PUU-XI/2013 dinyatakan bahwa Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 dibatalkan, untuk menghindari kekosongan hukum, Mahkamah Konstitusi me2nyatakan bahwa Undang-Undang Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992 berlaku kembali hingga diterbitkan peraturan yang baru.


(26)

B. Credit Union

1. Pengertian Credit Union

Menurut Fried dkk (1993), Credit Union adalah koperasi yang tidak mencari keuntungan (not-for-profit) yang kehadirannya bertujuan untuk melayani anggotanya. Selain itu, menurut Munaldus dkk (2012: 3), terdapat beberapa definisi mengenai Credit Union, salah satunya yaitu Credit Union adalah koperasi keuangan yang bertujuan melayani para anggota yang berada dalam satu ikatan pemersatu (common-bond) seperti wilayah tempat tinggal, profesi, tempat kerja, dan lain-lain. Credit Union berasal dari dua kata, yaitu credit dan union. Credit dalam bahasa Latin adalah credere artinya saling percaya, sedangkan union (unio) berarti kumpulan. Jadi, Credit Union artinya kumpulan orang-orang yang saling percaya.

2. Prinsip Credit Union

Pihak WOCCU (World Council of Credit Unions) mengeluarkan Operating Principles yang harus diterapkan secara konsisten oleh entitas bernama Credit Union. Prinsip-prinsip Credit Union adalah sebagai berikut (Munaldus dkk, 2012: 30):

a. Struktur yang Demokratis

1) Keanggotaan terbuka dan sukarela

Keanggotaan di Credit Union adalah terbuka dan sukarela terhadap semua orang yang berada dalam ikatan pemersatu (common bond)


(27)

yang dapat memanfaatkan pelayan Credit Union, dan bersedia memikul tanggung jawab bersama.

2) Pengawasan demokratis

Para anggota Credit Union memiliki hak yang sama untuk memilih dan berpartisipasi di dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kemajuan Credit Union. Pemilihan (voting) di organisasi atau asosiasi pendukung Credit Union haruslah proporsional atau representatif, sesuai dengan prinsip-prinsip yang demokratis.

3) Tidak diskriminatif

Credit Union tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang anggota, termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama, dan politik.

b. Pelayanan kepada Anggota 1) Distribusi kepada anggota

Untuk mendorong pola hidup hemat dengan cara menabung dan kemudian menyediakan pelayanan pinjaman dan pelayanan lainnya, balas jasa simpanan yang menarik harus tersedia sesuai dengan kemampuan Credit Union kepada semua anggota sebanding dengan jumlah transaksi mereka.

2) Membangun stabilitas keuangan

Perhatian utama Credit Union adalah untuk membangun kekuatan keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan yang memadai,


(28)

dan pengendalian internal yang akan memastikan pelayanan kepada anggota berkelanjutan.

3) Pelayanan kepada anggota

Pelayanan Credit Union diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi semua anggota.

c. Tujuan Sosial

1) Pendidikan yang terus-menerus

Credit Union secara aktif melaksanakan pendidikan kepada para anggota, pengurus, pengawas, komite, staf, serta kepada masyarakat umum, berdasarkan prinsip-prinsip menolong diri sendiri dalam kebersamaan (mutual self-help), demokrasi, sosial, dan ekonomi.

2) Kerjasama antar koperasi (Credit Union)

Sesuai dengan filosofi dan praktik-praktik pengaturan koperasi, Credit Union dalam kapasitasnya secara aktif bekerja sama dengan Credit Union lain, koperasi, dan berbagai lembaga pada tingkat lokal, nasional, dan internasional agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada anggota dan masyarakat.

3) Tanggung jawab sosial

Melanjutkan cita-cita dan keyakinan para pionir koperasi, Credit Union berusaha mewujudkan pembangunan manusia dan pembangunan sosial. Visi mereka adalah keadilan sosial baik kepada anggota individu maupun kepada masyarakat luas di sekitar


(29)

mereka bekerja dan tinggal. Cita-cita Credit Union adalah untuk memperluas pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan dan dapat mempergunakannya.

3. Pilar Credit Union

Menurut Munaldus dkk (2012: 162), terdapat tiga pilar dalam Credit Union yaitu:

a. Pendidikan

Pendidikan anggota sangat menentukan berkembang atau tidaknya sebuah Credit Union. Semakin banyak pendidikan semakin banyak pertumbuhan aset dan anggota, sebaliknya jika Credit Union kurang memberikan pendidikan, maka kinerja Credit Union cenderung menurun.

b. Swadaya

Salah satu kekuatan Credit Union adalah swadaya para anggota. Semua modal yang terkumpul betul-betul dari anggota untuk dipinjamkan kembali kepada anggota, dimana pinjaman yang diberikan harus untuk tujuan produktif. Prinsip ini telah dipegang teguh oleh para anggota Credit Union, dengan moto pilar swadaya yang berbunyi, “dari anggota, oleh anggota, untuk anggota”.

c. Setia Kawan

Semangat setia kawan dalam bentuk gotong royong yang diwariskan nenek moyang tentu harus dilestarikan dan dikembangkan. Semangat


(30)

ini dapat diterapkan dengan baik di dalam Credit Union. Setia kawan juga dapat dianggap sebagai solidaritas, dimana terdapat berbagai bentuk semangat solidaritas yang dapat dibangun di dalam Credit Union, tidak terbatas pada simpanan dan pinjaman saja, melainkan mengembangkan solidaritas diantara sesama anggota. Seluruh anggota diharapkan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dengan motto: Anda susah saya bantu, saya susah anda bantu.

C. Kredit

1. Pengertian Kredit

Istilah Credit, berasal dari bahasa Latin yaitu credo, yang berarti saya percaya atau saya menaruh kepercayaan. Kata credo berasal dari kombinasi bahasa Sansekerta cred, yang berarti kepercayaan dan bahasa Latin do, yang berarti saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa Latin, kata kerja dan kata bendanya masing-masing menjadi credere dan creditum, yang berarti percaya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kredit merupakan penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditur/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak (Rivai dan Veithzal, 2007: 3).

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang merupakan Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 menyatakan bahwa


(31)

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.

2. Tujuan Kredit

Pembahasan mengenai tujuan kredit mencangkup lingkup yang luas. Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dengan kredit, yaitu sebagai berikut (Rivai dan Veithzal, 2007: 6):

a. Profitability yaitu memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh anggota. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang diterimanya.

b. Safety yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

3. Unsur-unsur Kredit

Menurut Abdullah dan Tantri (2013: 165), unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:


(32)

a. Kepercayaan

Suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang.

b. Kesepakatan

Kesepakatan ini meliputi kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit yang dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya.

c. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu yang mencangkup pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

d. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian kredit akan menyebabkan suatu risiko macet atau tidak tertagihnya pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian juga sebaliknya.

e. Balas Jasa

Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau fase yang kita kenal dengan nama bunga.

4. Jenis-jenis Kredit

Menurut Fahmi (2014: 8), jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:


(33)

a. Kredit Berdasarkan Jenisnya

1) Kredit konsumtif digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.

2) Kredit produktif digunakan untuk memperluas usaha dan meningkatkan penghasilan. Kredit ini terbagi menjadi dua, yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja.

3) Kredit perdagangan digunakan untuk keperluan perdagangan. Kredit ini terbagi menjadi dua yaitu, kredit perdagangan dalam negeri dan kredit perdagangan luar negeri atau biasa disebut kredit ekspor dan impor.

b. Kredit Berdasarkan Jangka Waktu

1) Kredit jangka pendek adalah kredit yang memiliki jangka waktu maksimum 1 tahun.

2) Kredit jangka menengah adalah kredit yang memiliki jangka waktu antara 1 sampai 3 tahun.

3) Kredit jangka panjang adalah kredit yang memiliki jangka waktu lebih dari 3 tahun.

c. Kredit Berdasarkan Jaminan

1) Kredit dengan jaminan adalah kredit yang kepemilikan dananya berasal dari kreditur dan debitur bertugas untuk menjamin risiko yang akan timbul nantinya. Kredit ini terdiri atas jaminan kebendaan yang bersifat tangible, jaminan perseorangan, dan jaminan berbentuk surat berharga.


(34)

2) Kredit tanpa jaminan atau kredit blanko adalah kredit yang diberikan kepada debitur tanpa adanya jaminan, hanya berdasarkan kepercayaan.

d. Kredit Berdasarkan Kualitas

1) Kredit performing adalah kredit yang dikategorikan berdasarkan kredit dengan kualitas lancar dan kredit dengan kualitas yang harus mendapat perhatian khusus.

2) Kredit nonperforming adalah kredit yang dikategorikan berdasarkan kredit dengan kualitas kurang lancar, kredit dengan kualitas diragukan, dan kredit macet.

D. Perputaran Kredit

Perputaran kredit dalam sebuah Credit Union dapat disamakan sebagai perputaran piutang atau Receivable Turn Over. Hal tersebut dikarenakan dalam Credit Union pemberian kredit diartikan sebagai pemberian pinjaman kepada anggotanya. Menurut Herry (2015: 211), perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam satu periode. Definisi perputaran piutang tersebut memiliki kesamaan dengan definisi perputaran kredit menurut Suri (2012), perputaran kredit merupakan kecepatan penggunaan dana yang dialokasikan dalam kredit, dimulai dari diberikannya kredit sampai pada tahap pelunasan kredit. Semakin lama pengembalian maka semakin lama dana yang terikat dalam


(35)

kredit, hal ini berarti tingkat perputaran selama periode tertentu akan semakin rendah. Selain itu Husna, Topowijono, dan Sulasmiyati (2015) juga menyatakan bahwa tingkat perputaran kredit merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar berapa kali dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan, maka semakin baik tingkat pengelolaannya. Tingkat perputaran kredit dirumuskan sebagai berikut:

= � �

Perhitungan rata-rata kredit dapat dirumuskan sebagai berikut:

− = � ℎ + ℎ ℎ

Dalam laporan keuangan Credit Union yang tercantum di dalam buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk menghitung RTO, istilah kredit yang diberikan setahun diganti menjadi pinjaman beredar dalam setahun, dan rata-rata kredit diganti menjadi rata-rata pinjaman beredar, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

=

Sama halnya dengan Receivable Turn Over (RTO), untuk menghitung rata-rata kredit atau pinjaman beredar istilah kredit awal tahun dan kredit akhir tahun diganti menjadi pinjaman beredar awal tahun dan pinjaman beredar akhir tahun, yang dapat dirumuskan sebagi berikut:


(36)

− =

� ℎ + ℎ ℎ

Kemudian untuk menentukan lamanya waktu pengembalian kredit, dapat ditentukan dengan membagi 365 hari (satu tahun dihitung 365 hari) dengan perputaran kredit (Receivable Turn Over).

E. Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu (Fahmi, 2011:121). Pengukuran rasio likuiditas disesuaikan dengan kondisi laporan keuangan pada Credit Union, dimana istilah-istilah yang digunakan sesuai dengan yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk menghitung tingkat likuiditas. Loan to Deposit Ratio menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan masyarakat dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya (Rivai dan Veithzal, 2007: 156). Adapun pengukuran untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu:

= � � + × %

Loan to Deposit Ratio diperoleh dengan membagi total kredit yang diberikan dengan total dana masyarakat ditambah modal inti kemudian dikalikan 100%. Dalam laporan keuangan pada Credit Union, total kredit yang


(37)

diberikan dapat diartikan juga sebagai pinjaman beredar karena sebenarnya memiliki makna yang sama, dimana pinjaman beredar tersebut dapat diperoleh di komparasi neraca yang terdapat dalam buku RAT. Sedangkan penjumlahan total dana masyarakat dan modal inti diartikan sebagai simpanan non saham. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 41 Ayat (1), modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Ayat (2), modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, diketahui bahwa modal berasal dari simpanan, dimana simpanan merupakan modal inti pada Credit Union. Istilah simpanan non saham sendiri merupakan simpanan yang tidak menanggung resiko ketika Credit Union mengalami kerugian dan akan memperoleh jasa/bunga yang ditetapkan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 55, jika terjadinya pembubaran koperasi, anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal penyertaan yang dimilikinya, dimana simpanan pokok dan simpanan wajib merupakan simpanan saham, sehingga anggota (masyarakat) dapat tetap menuntut pengembalian dana (simpanan) diluar simpanan saham tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, total dana masyarakat yang dapat mereka terima kembali dapat diartikan sebagai simpanan non saham.

Simpanan non saham diperoleh dengan menjumlahkan simpanan bunga harian, simpanan berjangka, dan tabungan koperasi yang dapat dilihat di neraca yang tercantum dalam buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada


(38)

masing-masing Credit Union. Dengan demikian penghitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Credit Union dapat dirumuskan sebagai berikut:

= ℎ × %

F. Solvabilitas

Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. (Hanafi dan Halim, 2009:79). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Debt to Total Asset Ratio untuk menghitung tingkat solvabilitas. Debt to Total Asset Ratio atau dapat disebut juga Debt Ratio digunakan untuk menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur terhadap total aktiva perusahaan (Rivai dan Veithzal, 2007:352). Debt to Total Asset ratio yang tinggi menandakan perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Adapun pengukuran Debt to Total Asset Ratio adalah:

= � × %

Debt to Total Asset Ratio diperoleh dari total kewajiban dibagi total aset, kemudian dikalikan dengan 100%. Pada laporan keuangan Credit Union, total kewajiban dan total aset dapat diperoleh dalam neraca komparasi.


(39)

G. Rentabilitas

Rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa badan usaha tersebut rendabel (Munawir, 2007) dikutip dari Ikhsan dan Solikhah (2011).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rasio Return on Equity (ROE) untuk menghitung tingkat rentabilitas. Return on Equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity atau rentabilitas modal sendiri. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2011: 137). Adapun rumus rasio return on equity adalah:

= ℎ × %

Return on Equity (ROE) diperoleh dari laba setelah pajak dibagi dengan modal sendiri, kemudian dikalikan dengan 100%. Laba pada laporan keuangan Credit Union dapat diartikan sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dapat diperoleh dalam laporan komparasi SHU. Sedangkan istilah modal sendiri dapat diperoleh dari total ekuitas dikurangi SHU tahun berjalan atau SHU yang belum dibagikan yang terdapat dalam neraca komparasi pada buku Rapat


(40)

Anggota Tahunan (RAT). Dengan demikian penghitungan Return on Equity (ROE) pada Credit Union dapat dirumuskan sebagai berikut:

= ℎ × %

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2012: 99).

Berdasarkan rumusan masalah serta landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Hubungan perputaran kredit dengan likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu (Fahmi, 2011: 121). Rasio likuiditas juga dapat menilai kemampuan manajemen dalam mengelola dana dan memantau jumlah kas untuk membiayai kewajiban jangka pendek perusahaan (Hanafi dan Halim, 2009: 177). Menurut Hasymi (1983) dalam Rohana (2008), perputaran kredit cenderung menurun jika masa pelunasan kredit diperpanjang, sehingga apabila tingkat pelunasan kredit menurun maka perputaran kredit berkurang dan


(41)

menyebabkan likuiditas juga ikut berkurang. Sebaliknya bila tingkat pelunasan kredit meningkat, berarti perputaran kredit semakin cepat yang menyebabkan likuiditas meningkat.

Pamungkas (2011) menemukan hubungan positif antara perputaran kredit dengan likuiditas, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran kredit maka semakin tinggi tingkat likuiditas. Septian (2013) juga menemukan bahwa perputaran kredit berhubungan positif dengan likuiditas, yang berarti proses pengembalian kredit yang semakin cepat akan berhubungan pada likuiditas yang semakin besar. Selain itu dalam menghitung tingkat perputaran kredit dan likuiditas menggunakan pembilang yang sama yaitu pinjaman beredar dalam setahun. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

HA1 : Ada hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas.

2. Hubungan perputaran kredit dengan solvabilitas

Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya (Hanafi dan Halim, 2009: 79). Berdasarkan hasil analisis rasio solvabilitas, perusahaan memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembiayaan, termasuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya (Hanafi dan Halim ,2009: 192). Menurut Rohana (2008), perputaran kredit yang mengalami kemacetan akan berpengaruh terhadap dana atau kas yang tersedia pada bank sehingga


(42)

apabila kewajiban jangka panjang bank mengalami jatuh tempo dan harus segera dilunasi namun dana tidak tersedia atau tercukupi maka bank tersebut mengalami masalah dengan solvabilitasnya. Melihat hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa meningkatnya perputaran kredit akan menyebabkan tingkat solvabilitas meningkat, begitu pula sebaliknya. Septian (2013) menemukan hubungan positif antara perputaran kredit dengan solvabilitas, artinya semakin cepat perputaran kredit maka solvabilitas juga semakin besar atau perusahaan semakin solvabel. Purwaningsih (2005) juga memperoleh hasil bahwa perputaran kredit memiliki pengaruh signifikan terhadap solvabilitas, semakin cepat perputaran kredit semakin besar solvabilitasnya sehingga perputaran uang yang dimiliki dari pelunasan kredit akan semakin cepat. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas, sehingga dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

HA2: Ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas.

3. Hubungan perputaran kredit dengan rentabilitas

Rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio rentabilitas juga dikenal sebagai rasio profitabilitas (Hery, 2015: 227). Menurut Rohana (2008), pelunasan kredit merupakan faktor penting dalam rentabilitas bank karena merupakan sumber dana untuk memberikan kredit yang baru. Bila


(43)

perputaran kredit semakin cepat maka rentabilitas yang dicapai akan semakin tinggi, hal tersebut dikarenakan keuntungan yang diperoleh sebagian besar dari pendapatan bunga dari pemberian kredit kepada nasabah.

Septian (2013) menemukan hubungan positif antara perputaran kredit dengan rentabilitas, artinya semakin cepat perputaran kredit maka rentabilitas juga semakin besar. Hal ini disebabkan perputaran kredit yang menunjukkan perbandingan antara kredit yang diberikan dengan rata-rata kredit mempunyai efek langsung terhadap indikator dari rentabilitas. Selain itu Pamungkas (2011) juga menemukan hubungan positif antara perputaran kredit dengan rentabilitas, dimana semakin tinggi perputaran kredit maka tingkat rentabilitas juga semakin tinggi. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian menggunakan studi empiris. Studi empiris berupa pengujian hipotesis, dimana koefisien-koefisien di model empiris menunjukkan hubungan kausal antara variabel-variabel (Hartono, 2013: 167).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di tujuh Credit Union yang berlokasi di Bali yaitu Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya, Kopdit Tritunggal Tuka, Kopdit Kubu Bingin, Kopdit Artha Mandiri, Kopdit Sumber Kasih Tangeb, Kopdit Insan Mandiri, dan KSP Wisuda Guna Raharja dimana semua Credit Union tersebut tergabung di dalam Puskopdit Bali Artha Guna. Periode penelitian selama lima periode dari tahun 2010-2014. Dan juga penelitian dilakukan selama bulan Desember 2015 – Januari 2016.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tujuh Credit Union yang tergabung di dalam Puskopdit Bali Artha Guna.


(45)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti. Objeknya dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan, dan lainnya (Hartono, 2013). Objek penelitian dalam penelitian ini adalah laporan keuangan periode 2010-2014 yang tercantum di dalam buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) masing-masing Credit Union yang merupakan sumber data utama dalam penelitian ini.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2009: 33). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dari tujuh Credit Union yang tercantum di dalam buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) masing-masing Credit Union.

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 119). Populasi dalam penelitian ini adalah 22 Credit Union yang tergabung di dalam Puskopdit Bali Artha Guna yang berlokasi di Bali pada periode 2010-2014, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk


(46)

memperkirakan karakteristik populasi (Sumarni dan Wahyuni, 2005). Sampel dalam penelitian ini dipilih secara non probabilitas atau pemilihan non-random yang menggunakan teknik convenience sampling pada tujuh Credit Union yang tergabung di dalam Puskopdit Bali Artha Guna. Teknik convenience sampling merupakan pengambilan sampel secara nyaman yang dilakukan dengan memilih sampel secara bebas sesuai dengan kehendak peneliti (Hartono, 2013: 98).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan mendokumentasi data sekunder yaitu meninjau laporan keuangan pada masing-masing Credit Union selama periode 2010-2014.

G. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 3), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Perputaran Kredit

Variabel pertama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perputaran kredit. Perputaran kredit dapat dilihat dari besarnya pinjaman beredar yang terjadi di Credit Union selama setahun dibandingkan dengan rata-rata pemberian pinjaman yang beredar. Adapun periode perputaran kredit yang


(47)

digunakan yaitu tahun 2010-2014 yang diperoleh dari laporan keuangan masing-masing Credit Union.

2. Likuiditas

Variabel kedua yang digunakan dalam penelitian ini yaitu likuiditas. Likuiditas sendiri merupakan kemampuan Credit Union dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Penghitungan likuiditas dalam penelitian ini menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang diperoleh dari laporan keuangan Credit Union periode 2010-2014. Pengukuran ini diharapkan dapat melihat tingkat likuiditas Credit Union secara keseluruhan.

3. Solvabilitas

Variabel ketiga yang digunakan dalam penelitian ini yaitu solvabilitas. Solvabilitas sendiri merupakan kemampuan Credit Union dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Penghitungan solvabilitas dalam penelitian ini menggunakan Debt to Total Asset Ratio yang diperoleh dari laporan keuangan Credit Union periode 2010-2014. Pengukuran ini diharapkan dapat melihat tingkat solvabilitas Credit Union secara keseluruhan.

4. Rentabilitas

Variabel keempat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rentabilitas. Rentabilitas sendiri merupakan kemampuan Credit Union untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Penghitungan rentabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Equity yang diperoleh dari


(48)

laporan keuangan Credit Union periode 2010-2014. Pengukuran ini diharapkan dapat melihat tingkat solvabilitas Credit Union secara keseluruhan.

H. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Variabel Penelitian

a. Menghitung perputaran kredit

Dalam penelitian ini, perhitungan perputaran kredit disesuaikan dengan bentuk laporan keuangan pada Credit Union yang dirumuskan sebagai berikut:

1) = � ℎ

� − �

2) − =

� � ℎ + � ℎ ℎ

b. Menghitung likuiditas

Dalam penelitian ini, perhitungan tingkat likuiditas menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang telah disesuaikan dengan bentuk laporan keuangan pada Credit Union yang dirumuskan sebagai berikut:


(49)

c. Menghitung solvabilitas

Dalam penelitian ini, perhitungan tingkat solvabilitas menggunakan Debt to Total Asset Ratio yang telah disesuaikan dengan bentuk laporan keuangan pada Credit Union yang dirumuskan sebagai berikut:

= � × %

d. Menghitung rentabilitas

Dalam penelitian ini, perhitungan tingkat rentabilitas menggunakan Return on Equity (ROE) yang telah disesuaikan dengan bentuk laporan keuangan pada Credit Union yang dirumuskan sebagai berikut:

= ℎ × %

2. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2007:19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskripsikan nilai dari variabel perputaran kredit, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.

3. Melakukan Uji Normalitas

Asumsi kenormalan berarti bahwa seluruh variabel tidak hanya memiliki korelasi tetapi juga didistribusikan secara independen (Gujarati, 1987: 66). Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui distribusi normal data perputaran kredit, likuiditas,


(50)

solvabilitas, dan rentabilitas dengan taraf keyakinan 0,05 menggunakan program SPSS. Hipotesis dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:

H0 = Data berdistribusi normal. HA = Data tidak berdistribusi normal.

Adapun dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan melihat besaran probabilitas hasil pengujian sebagai berikut: Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

4. Melakukan Uji Korelasi Spearman

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan perputaran kredit dengan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas digunakan pengujian non parametrik dengan korelasi Spearman. Koefisien korelasi Spearman merupakan indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk data ordinal (Hasan, 2009: 236). Menurut Yamin, Rachmach, dan Kurniawan (2011: 223), analisis korelasi Spearman dikategorikan sebagai analisis statistik non parametrik yang digunakan untuk menganalisis data yang berskala ordinal dan didistribusi datanya tidak diketahui atau tidak normal. Oleh sebab itu, penetian ini menggunakan uji korelasi Spearman karena terdapat data yang tidak berdistribusi normal.

Santoso (2014: 196) memberikan pedoman untuk mengukur besaran korelasi dengan dua tahap, yaitu sebagai berikut:


(51)

a. Tahap pertama dengan melihat tanda korelasi apakah bertanda positif (+) atau negatif (-), jika bertanda positif berarti hubungan kedua variabel yang diukur searah, sebaliknya jika bertanda negatif maka berlawanan.

b. Apabila angka korelasi adalah 0, berarti tidak ada hubungan sama sekali, jika angka korelasi adalah 1, berarti ada hubungan yang sempurna antara kedua variabel. Pada umumnya, jika korelasi di atas 0,5 maka dapat dikatakan ada hubungan yang erat antara dua variabel. Sebaliknya jika di bawah 0,5 maka hubungan hubungan tersebut dikatakan tidak erat.

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam uji korelasi Spearman dengan sedikit penyesuian dan modifikasi sederhana dari contoh yang ditulis oleh Santoso (2012: 199):

a. Menghitung koefisien korelasi Spearman dengan menggunakan program SPSS.

b. Melakukan pengujian hipotesis

1) Merumuskan hipotesis hubungan perputaran kredit dengan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas sebagai berikut:

: Tidak ada hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas.

� : Ada hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas.

: Tidak ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas.


(52)

� : Ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas.

: Tidak ada hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas.

� : Ada hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas.

2) Menentukan taraf keyakinan, dalam penelitian ini menggunakan taraf keyakinan (α) = 5%, atau 0,05.

3) Penarikan kesimpulan, selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan dengan melihat angka probabilitas yang merupakan hasil pengujian hipotesis untuk uji korelasi dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika probabilitas Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima. a) Jika probabilitas Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak.


(53)

BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Puskopdit Bali Artha Guna

Kelahiran Puskopdit Bali Artha Guna diawali dengan berdirinya SPD (Silang Pinjam Daerah) Denpasar pada tanggal 20 Desember 1995. Setelah berjalan hampir dua tahun akhirnya SPD berubah menjadi BK3D (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah) Bali Artha Guna. Untuk meningkatkan kekuatan secara nasional, BK3D Bali Artha Guna berusaha untuk menjadi anggota BK3I (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia) atau yang biasa disebut Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT). Melalui Rapat Anggota Tahunan BK3I yang diselenggarakan di Cimacan, Jawa Barat, akhirnya BK3D Bali Artha Guna resmi menjadi anggota BK3I pada tanggal 24 April 1998. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pengurus dan manajemen BK3D Bali Artha Guna mengubah nama BK3D Bali Artha Guna menjadi Puskopdit (Pusat Koperasi Kredit) Bali Artha Guna. Kemudian pada tanggal 29 Nopember 2001, pemerintah mengeluarkan status badan hukum untuk Puskopdit Bali Artha Guna yaitu No. 07/BH/DISKOP/XI/2001.

Susunan pengurus dan pengawas di dalam Puskopdit Bali Artha Guna periode 2015-2017 beserta koperasi asal pengurus dan pengawas adalah sebagai berikut:

1. Pengurus


(54)

Wakil : P. Budy Hartono, S.E. (Kopdit Artha Mandiri) Sekretaris : Jerry Manurip (Kopdit Kubu Bingin)

Bendahara : Y. Wayan Subadi (Kopdit Tritunggal Tuka)

Anggota : FX. Joniono Raharjo, S. H. (KSP Wisuda Guna Raharja) 2. Pengawas

Ketua : Drs. FX. Soenaryo, M. S. (KSP Wisuda Guna Raharja) Sekretaris : Edy Widiharyanto (Kopdit Tritunggal Tuka)

Anggota : Anton Parmo Saputro (Kopdit Sumber Kasih Tangeb)

Puskopdit Bali Artha Guna dibentuk dengan menggabungkan sumber daya beberapa koperasi kredit primer. Adapun anggota yang tergabung di dalam Puskopdit Bali Artha guna adalah sebagai berikut:

1. KSP Bhuana Kasih Babakan 2. Kopkar Kosayu

3. Kopdit Sumber Kasih Tangeb 4. KSP Duta Sejahtera

5. Kopdit Swastiastu Singaraja 6. Kopdit Padang Asri

7. Kopdit Artha Bakti Asih 8. Kopdit Artha Mandiri 9. KSP Wisuda Guna Raharja 10. Kopdit Insan Mandiri 11. Koperasi Sedana Luwih


(55)

12. Kopdit Tritunggal Tuka 13. Kopdit Kubu Bingin

14. Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya 15. KSU Kasih Abadi

16. Kopdit Bali Artha Mandiri 17. Kopdit Tabhira

18. Koperasi Mulia Sejahtera 19. Koperasi Lumbung Sari Sedana 20. Kopdit Setia Kawan

21. Kopdit Tirta Raharja 22. CU. Dominikus

B. Pemilihan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Credit Union yang tergabung didalam Puskopdit Bali Artha Guna periode 2010-2014. Sampel dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman yang dilakukan dengan memilih sampel secara bebas sesuai dengan kehendak peneliti (Hartono 2013:98). Oleh karena itu, peneliti memilih Credit Union yang lokasinya mudah dijangkau dan mudah untuk mendapatkan informasi serta data yang akan diteliti, sehingga terpilihlah tujuh Credit Union sebagai sampel penelitian.


(56)

C. Profil Credit Union Sampel

Berikut merupakan profil singkat tujuh Credit Union yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

1. Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya

a. Badan hukum : No. 02/BH/KDK 22.7/X/1998 b. Jumlah anggota : 5.057 orang (31 Desember 2014) c. Pengurus

Ketua : Putu Maria Sriasih Wakil : Lukas Wayan Wibhawa Sekretaris : I Putu Suka Adha Bendahara I : Drs. Gde Putu Suyasa

Bendahara II : I Gst. Ngr. Dian Dipasuda, S.E. d. Pengawas

Ketua : E. Frans Supriyanto Anggota I : I Putu Suberjaya, S.T. Anggota II : Ir. Y. Didik Sugiarto

e. Alamat : Jl. Mudutaki V No. 2, Br. Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali

2. Kopdit Tritunggal Tuka

a. Badan hukum : No. 05/BH/KDK.22.7/XII/1998 b. Jumlah anggota : 5.605 orang (31 Desember 2014) c. Pengurus


(57)

Wakil : Yosep I Wayan Subadi

Sekretaris : Gabriel Kadek Siswadi Suwita, S.E. Bendahara I : Albertus Dwi Rahmat Adnyana Putra Bendahara II : Herman Yosep Made Sulistya

Bendahara III : I Nyoman Mega Astra, S.E. Bendahara IV : Paulus I Wayan Atmaja, S.E. Anggota : Fransiskus I Wayan Lasia, S.Pd d. Pengawas

Ketua : Norbertus I Nyoman Edy Widiharyanto, S.S. Wakil : Thadeus I Wayan Dana, S.Ag.

Sekretaris : Dominikus I Ketut Suyanto, S.H. Anggota : Antonius Madyo Utomo, S.Pd

e. Alamat : Jalan Raya Tuka No. 30, Banjar Tuka, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali

3. Kopdit Kubu Bingin

a. Badan hukum : No. 02/BH/DISKOP/VIII/2002 b. Jumlah anggota : 2.161 orang (31 Desember 2014) c. Pengurus

Ketua : I Komang Mertha Wakil : E. Herry Patrianto

Sekretaris : I Gusti Ayu Putu Anggraeni Bendahara : Jerry Manurip


(58)

d. Pengawas

Ketua : I Wayan Sukra Sekretaris : Agustinus G. Thuru Anggota : Ni Nyoman Astini

e. Alamat : Jalan Tengkulak Mas, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali

4. Kopdit Artha Mandiri

a. Badan hukum : No. 04/BH/XXVII/VI/2011 b. Jumlah anggota : 718 orang (31 Desember 2014) c. Pengurus

Ketua : Belasen Tarigan

Wakil : Blasius Naya Manuk, S.Pd. Sekretaris : Dini Puspasari

Bendahara : Paskalis Budy Hartono, S.E Wk. Bendahara : Drh. I Putu Antara

d. Pengawas

Ketua : A. Andoko Sujatmiko Anggota I : H. Moh. Khomsun Anggota II : Ir. Dominikus Ngabut

e. Alamat : Jl. Tegal Luwih Blok SS-29A, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali

5. Kopdit Sumber Kasih Tangeb


(59)

b. Jumlah anggota : 2.862 orang (31 Desember 2014) c. Pengurus

Ketua : Drs. Nyoman Marsina

Wakil : Drs. F.X. Ketut Lata Suardiana Sekretaris : Yosep Lado Tukan, S.Pd. Bendahara I : Ir. Antonius Wayan Puger, M.S. Bendahara II : I Made Sucita

d. Pengawas

Ketua : Anton Parmo Saputro

Anggota I : Drs. Blasius Ketut Karyawan Anggota II : Matias Sugeng Prihatin

e. Alamat : Br. Tengah, Abianbase, Mengwi, Badung, Bali 6. Kopdit Insan Mandiri

a. Badan hukum : No. 02/BH/GUB/II/2007 b. Jumlah anggota : 713 orang (31 Desember 2014) c. Pengurus

Ketua : I Ketut Artawan, M.A. Wakil : L. I Nyoman Nuaja, M.Pd. Sekretaris : Antonius Tugimin, S.Pd. Bendahara I : I Made Radiawan, S.Pd. Bendahara II : Drs. Gusti Ngurah Rai Sujaya d. Pengawas


(60)

Anggota I : Thomas I Made Sudana, S.Pd. Anggota II : Nicolaus I Made Wiratna, S.Pd.

e. Alamat : Jl. Serma Made Pil No. 4, Denpasar, Bali 7. KSP Wisuda Guna Raharja

a. Badan hukum : No. 931/BH/VIII

b. Jumlah anggota : 4.010 orang (31 Desember 2014) c. Pengurus

Ketua : F.X. Joniono Raharjo Wakil : P. Ketut Murdana Sekretaris I : Yulius Leo Suprobo Sekretaris II : Thomas Bili

Bendahara I : Antonius Ari Wijaya Bendahara II : Herman Yosef Oleona

Anggota : Bernadus I Wayan Durmanto d. Pengawas

Ketua : F.X. Soenaryo

Wakil : E. Bangkit Dami Arsa Sekretaris : Y. Putu Suryantha Anggota I : Emanuel Sukur Anggota II : Baik Ginting Suka


(61)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Penelitian dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan yang tercantum di dalam buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) periode 2010-2014 pada tujuh Credit Union. Namun data pada tahun 2010 di KSP Wisuda Guna Raharja tidak diikutsertakan, dikarenakan terdapat jarak (range) data yang terlalu besar, sehingga pada KSP Wisuda Guna Raharja, data yang digunakan hanya pada tahun 2011-2014. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisis data:

1. Perhitungan Variabel Penelitian

a. Perhitungan perputaran kredit

Dalam menghitung perputaran kredit, sebelumnya harus dicari terlebih dahulu rata-rata pinjaman beredarnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata pinjaman beredar yaitu:

− =

� ℎ + ℎ ℎ

Hasil perhitungan rata-rata pinjaman beredar pada Credit Union selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 5.1.


(62)

Tabel 5.1 Rata-rata Pinjaman Beredar tahun 2010-2014

Koperasi Th

Pinjaman Beredar Awal Tahun (Rp) Pinjaman Beredar Akhir Tahun (Rp) Rata-rata Pinjaman Beredar (Rp) KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA 2010

20.461.281.400 24.464.551.815 22.462.916.608 KOPDIT

TRITUNGGAL TUKA

23.867.461.407 32.803.368.355 28.335.414.881 KOPDIT KUBU

BINGIN 3.390.995.481 4.375.954.050 3.883.474.766 KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.380.570.260 1.664.681.160 1.522.625.710 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 6.650.798.400 7.809.469.800 7.230.134.100 KOPDIT INSAN

MANDIRI 6.864.790.864 7.190.740.633 7.027.765.749 KOPDIT KUBU

GUNUNG TEGALJAYA

2011

24.464.551.815 36.062.504.147 30.263.527.981 KOPDIT

TRITUNGGAL TUKA

32.803.368.355 45.352.020.138 39.077.694.247 KOPDIT KUBU

BINGIN 4.375.954.050 5.298.526.300 4.837.240.175 KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.664.681.160 2.212.438.900 1.938.560.030 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 7.809.469.800 8.278.789.400 8.044.129.600 KOPDIT INSAN

MANDIRI 7.190.740.633 8.130.332.626 7.660.536.630 KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 21.557.117.327 24.130.674.920 22.843.896.124 KOPDIT KUBU

GUNUNG TEGALJAYA

2012

36.062.504.147 64.034.180.684 50.048.342.416 KOPDIT

TRITUNGGAL TUKA

45.352.020.138 62.284.481.028 53.818.250.583 KOPDIT KUBU

BINGIN 5.298.526.300 7.644.581.850 6.471.554.075 KOPDIT ARTHA

MANDIRI 2.212.438.900 2.638.591.000 2.425.514.950 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 8.278.789.400 9.790.377.100 9.034.583.250 KOPDIT INSAN

MANDIRI 8.130.332.626 8.485.453.675 8.307.893.151 KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 24.130.674.920 39.123.853.058 31.627.263.989 KOPDIT KUBU

GUNUNG TEGALJAYA

2013

64.034.180.684 100.703.207.484 82.368.694.084 KOPDIT

TRITUNGGAL TUKA

62.284.481.028 83.099.996.814 72.692.238.921 KOPDIT KUBU


(63)

Tabel 5.1 Rata-rata Pinjaman Beredar tahun 2010-2014 (lanjutan)

Koperasi Th

Pinjaman Beredar Awal Tahun (Rp) Pinjaman Beredar Akhir Tahun (Rp) Rata-rata Pinjaman Beredar (Rp) KOPDIT ARTHA MANDIRI 2013

2.638.591.000 2.910.434.400 2.774.512.700 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 9.790.377.100 16.410.586.580 13.100.481.840 KOPDIT INSAN

MANDIRI 8.485.453.675 8.893.477.821 8.689.465.748 KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 39.123.853.058 53.229.244.206 46.176.548.632 KOPDIT KUBU

GUNUNG TEGALJAYA

2014

100.703.207.484 94.686.290.890 97.694.749.187 KOPDIT

TRITUNGGAL TUKA

83.099.996.814 85.386.323.808 84.243.160.311 KOPDIT KUBU

BINGIN 10.129.066.950 12.983.638.382 11.556.352.666 KOPDIT ARTHA

MANDIRI 2.910.434.400 2.973.760.700 2.942.097.550 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 16.410.586.580 23.899.104.267 20.154.845.424 KOPDIT INSAN

MANDIRI 8.893.477.821 10.332.570.895 9.613.024,.358 KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 53.229.244.206 66.708.497.246 59.968.870.726

Setelah menghitung rata-rata pinjaman beredar, maka langkah selanjutnya menghitung perputaran kredit (Receivable Turn Over/RTO) yang dapat dihitung menggunakan rumus:

=

Perhitungan perputaran kredit pada Credit Union selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 5.2.


(64)

Tabel 5.2 Perputaran Kredit (Receivable Turn Over/RTO) tahun 2010-2014

Koperasi Th

Pinjaman Beredar Selama Tahun (Rp) Rata-rata Pinjaman Beredar (Rp) RTO (kali) KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA 2010

24.464.551.815 22.462.916.608 1,089108429 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 32.803.368.355 28.335.414.881 1,157680891 KOPDIT KUBU BINGIN 4.375.954.050 3.883.474.766 1,126814081

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.664.681.160 1.522.625.710 1,093296369 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 7.809.469.800 7.230.134.100 1,080127933 KOPDIT INSAN

MANDIRI 7.190.740.633 7.027.765.749 1,023190142 KOPDIT KUBU

GUNUNG TEGALJAYA 2011

36.062.504.147 30.263.527.981 1,191615999 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 45.352.020.138 39.077.694.247 1,160560289 KOPDIT KUBU BINGIN 5.298.526.300 4.837.240.175 1,095361427

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 2.212.438.900 1.938.560.030 1,14127954 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 8.278.789.400 8.044.129.600 1,029171559 KOPDIT INSAN

MANDIRI 8.130.332.626 7.660.536.630 1,061326774 KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 24.130.674.920 22.843.896.124 1,056329218 KOPDIT KUBU

GUNUNG TEGALJAYA 2012

64.034.180.684 50.048.342.416 1,279446583 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 62.284.481.028 53.818.250.583 1,157311513 KOPDIT KUBU BINGIN 7.644.581.850 6.471.554.075 1,181259055

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 2.638.591.000 2.425.514.950 1,087847758 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 9.790.377.100 9.034.583.250 1,083655641 KOPDIT INSAN

MANDIRI 8.485.453.675 8.307.893.151 1,021372509 KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 39.123.853.058 31.627.263.989 1,237029326 KOPDIT KUBU

GUNUNG TEGALJAYA 2013

100.703.207.484 82.368.694.084 1,222590799 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 83.099.996.814 72.692.238.921 1,143175641 KOPDIT KUBU BINGIN 10.129.066.950 8.886.824.400 1,139784753

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 2.910.434.400 2.774.512.700 1,048989396 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 16.410.586.580 13.100.481.840 1,252670458 KOPDIT INSAN

MANDIRI 8.893.477.821 8.689.465.748 1,023478092 KSP WISUDA GUNA


(65)

Tabel 5.2 Perputaran Kredit (Receivable Turn Over/RTO) tahun 2010-2014 (lanjutan)

Koperasi Th

Pinjaman Beredar Selama Tahun (Rp) Rata-rata Pinjaman Beredar (Rp) RTO (kali) KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA 2014

94.686.290.890 97.694.749.187 0.969205527 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 85.386.323.808 84.243.160.311 1.013569808 KOPDIT KUBU BINGIN 12.983.638.382 11.556.352.666 1.12350659

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 2.973.760.700 2.942.097.550 1.010762101 KOPDIT SUMBER

KASIH TANGEB 23.899.104.267 20.154.845.424 1.185774625 KOPDIT INSAN

MANDIRI 10.332.570.895 9.613.024.358 1.074851213 KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 66.708.497.246 59.968.870.726 1.112385417

b. Perhitungan Likuiditas

Dalam menghitung tingkat likuiditas, peneliti menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang dirumuskan sebagai berikut:

= ℎ × %

Besarnya simpanan non saham didapat dari hasil penjumlahan antara simpanan bunga harian, simpanan berjangka, dan tabungan koperasi yang dapat dilihat di neraca yang tercantum dalam buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada masing-masing Credit Union. Dalam buku RAT tercantum bahwa persentase Loan to Deposit Ratio sebuah Credit Union yang ideal berkisar antara 100-120%. Perhitungan Loan to Deposit Ratio Credit Union selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 5.3.


(66)

Tabel 5.3 Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2010-2014

Koperasi Th Pinjaman Beredar (Rp) Simpanan Non Saham (Rp) LDR (%)

KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA 2010 24.464.551.815 21.410.606.823 114,26 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 32.803.368.355 25.812.339.264 127,08 KOPDIT KUBU BINGIN 4.375.954.050 3.848.410.606 113,71 KOPDIT ARTHA MANDIRI 1.664.681.160 574.732.689 289,64

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 7.809.469.800 4.519.505.004 172,79 KOPDIT INSAN MANDIRI 7.190.740.633 8.859.646.297 81,16

KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA 2011 36.062.504.147 30.782.424.743 117,15 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 45.352.020.138 30.883.210.710 146,85 KOPDIT KUBU BINGIN 5.298.526.300 5.505.227.729 96,25 KOPDIT ARTHA MANDIRI 2.212.438.900 776.530.562 284,91

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 8.278.789.400 6.733.691.178 122,95 KOPDIT INSAN MANDIRI 8.130.332.626 10.501.444.934 77,42

KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 24.130.674.920 23.911.133.758 100,92 KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA 2012 64.034.180.684 50.773.740.062 126,12 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 62.284.481.028 52.093.526.114 119,56 KOPDIT KUBU BINGIN 7.644.581.850 7.119.509.475 107,38 KOPDIT ARTHA MANDIRI 2.638.591.000 806.341.140 327,23

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 16.410.586.580 8.120.378.916 202,09 KOPDIT INSAN MANDIRI 8.485.453.675 10.636.302.861 79,78

KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 39.123.853.058 35.619.759.485 109,84 KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA 2013 100.703.207.484 97.180.008.048 103,63 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 83.099.996.814 72.649.417.347 114,38 KOPDIT KUBU BINGIN 10.129.066.950 8.879.246.300 114,08 KOPDIT ARTHA MANDIRI 2.910.434.400 1.133.361.479 256,80

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 16.410.586.580 12.372.779.329 132,63 KOPDIT INSAN MANDIRI 8.893.477.821 14.159.429.026 62,81

KSP WISUDA GUNA


(67)

Tabel 5.3 Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2010-2014 (lanjutan)

Koperasi Th Pinjaman Beredar (Rp) Simpanan Non Saham (Rp) LDR (%)

KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA

2014

94.686.290.890 98.984.085.027 95,66 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 85.386.323.808 74.351.091.097 114,84 KOPDIT KUBU BINGIN 12.983.638.382 9.484.892.850 136,89 KOPDIT ARTHA MANDIRI 2.973.760.700 1.685.426.500 176,44

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 23.899.104.267 18.876.387.399 126,61 KOPDIT INSAN MANDIRI 10.332.570.895 16.806.832.856 61,48

KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 66.708.497.246 72.558.808.016 91,94

c. Perhitungan Solvabilitas

Dalam menghitung tingkat solvabilitas, peneliti menggunakan Debt to Total Asset Ratio yang dirumuskan sebagai berikut:

= � × %

Dalam buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) tercantum bahwa persentase Debt to Total Asset Ratio sebuah Credit Union yang ideal berkisar antara 70-80%. Perhitungan Debt to Total Asset Ratio Credit Union selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Perhitungan Debt to Total Asset Ratio tahun 2010-2014

Koperasi Th Total

Kewajiban (Rp) Total Aset (Rp)

Debt to Total Asset Ratio (%) KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA

2010

23.374.167.088 32.312.785.836 72,34 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 28.351.271.231 37.128.503.243 76,36 KOPDIT KUBU BINGIN 4.393.318.737 5.573.759.015 78,82

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.033.063.082 1.926.515.006 53,62 KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 6.135.874.558 8.901.537.193 68,93 KOPDIT INSAN MANDIRI 9.602.681.618 13.260.157.820 72,42


(68)

Tabel 5.4 Perhitungan Debt to Total Asset Ratio tahun 2010-2014 (lanjutan)

Koperasi Th Total Kewajiban

(Rp) Total Aset (Rp)

Debt to Total Asset Ratio (%) KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA

2011

32.890.721.560 44.591.832.826 73,76 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 39.529.048.826 51.709.313.412 76,44 KOPDIT KUBU BINGIN 5.650.570.385 7.215.097.848 78,32

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.237.969.573 2.461.327.052 50,30 KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 7.409.973.308 10.809.042.760 68,55 KOPDIT INSAN MANDIRI 11.370.276.970 15.700.930.852 72,42

KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 24.321.380.398 31.215.450.460 77,91 KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA

2012

58.744.658.053 75.076.913.607 78,25 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 56.685.563.551 73.179.891.435 77,46 KOPDIT KUBU BINGIN 7.376.987.434 9.447.837.380 78,08

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.364.568.717 2.932.213.022 46,54 KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 9.868.875.665 13.887.695.881 71,06 KOPDIT INSAN MANDIRI 11.674.996.824 16.667.700.117 70,05

KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 36.740.360.729 45.555.904.373 80,65 KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA

2013

115.593.135.177 136.843.734.681 84,47 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 77.586.511.002 98.575.657.620 78,71 KOPDIT KUBU BINGIN 9.189.804.722 11.986.716.139 76,67

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.484.513.391 3.273.066.914 45,36 KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 14.217.917.873 19.303.044.828 73,66 KOPDIT INSAN MANDIRI 15.827.526.375 22.111.527.318 71,58

KSP WISUDA GUNA

RAHARJA 52.400.089.817 64.859.653.642 80,79 KOPDIT KUBU GUNUNG

TEGALJAYA

2014

116.488.814.564 141.983.928.311 82,04 KOPDIT TRITUNGGAL

TUKA 79.618.835.507 104.506.580.486 76,19 KOPDIT KUBU BINGIN 11.076.492.681 14.911.869.087 74,28

KOPDIT ARTHA

MANDIRI 1.364.568.717 2.932.213.022 46,54 KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 21.321.754.684 27.750.589.886 76,83 KOPDIT INSAN MANDIRI 18.262.441.299 25.768.758.976 70,87

KSP WISUDA GUNA


(69)

d. Perhitungan Rentabilitas

Dalam menghitung tingkat rentabilitas, peneliti menggunakan Return on Equity (ROE) yang dirumuskan sebagai berikut:

= ℎ × %

Jumlah modal sendiri dapat diperoleh dari total ekuitas dikurangi SHU tahun berjalan atau SHU yang belum dibagikan yang terdapat dalam neraca komparasi pada buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada masing-masing Credit Union. Dalam buku RAT tercantum bahwa persentase Return on Equity sebuah Credit Union yang ideal berkisar antara 3-6%. Perhitungan Return on Equity Credit Union selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5 Perhitungan Return on Equity (ROE) tahun 2010-2014

Koperasi Th SHU (Rp) Modal Sendiri (Rp)

ROE (%)

KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA

2010

508.032.048 8.430.586.700 6,03 KOPDIT TRITUNGGAL TUKA 500.776.769 8.276.455.243 6,05 KOPDIT KUBU BINGIN 25.059.115 1.155.381,.163 2,17 KOPDIT ARTHA MANDIRI 26.566.103 866.885.821 3,06

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 90.970.726 2.674.691.909 3,40 KOPDIT INSAN MANDIRI 146.005.127 3.511.471.075 4,16

KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA

2011

606.601.609 11.094.509.657 5,47 KOPDIT TRITUNGGAL TUKA 658.026.951 11.522.237.635 5,71 KOPDIT KUBU BINGIN 44.370.601 1.520.156.862 2,92 KOPDIT ARTHA MANDIRI 60.686.035 1.162.671.444 5,22

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 106.790.551 3.292.278.901 3,24 KOPDIT INSAN MANDIRI 144.858.617 4.185.795.265 3,46 KSP WISUDA GUNA RAHARJA 361.645.936,60 5.606.916.870 6,45

KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA

2012

976.344.351 15.355.911.203 6,36 KOPDIT TRITUNGGAL TUKA 1.050.102.106 15.444.225.778 6,80 KOPDIT KUBU BINGIN 59.388.510 2.011.461.436 2,95


(70)

Tabel 5.5 Perhitungan Return on Equity (ROE) tahun 2010-2014 (lanjutan)

Koperasi Th SHU (Rp) Modal Sendiri (Rp)

ROE (%)

KOPDIT ARTHA MANDIRI

2012

67.260.605 1.500.383.700 4,48 KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 119.397.264 3.899.422.952 3,06 KOPDIT INSAN MANDIRI 175.558.777 4.817.144.516 3,64 KSP WISUDA GUNA RAHARJA 571.345.594 8.244.198.448 6,93

KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA

2013

874.781.874 20.375.817.630 4,29 KOPDIT TRITUNGGAL TUKA 1.542.773.107 19.446.373.511 7,93 KOPDIT KUBU BINGIN 71.795.826 2.725.115.591 2,63 KOPDIT ARTHA MANDIRI 78.248.922 1.710.304.601 4,58

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 252.432.630 4.832.694.325 5,22 KOPDIT INSAN MANDIRI 301.863.124 5.982.137.819 5,05

KSP WISUDA GUNA RAHARJA 628.546.273 11.831.017.553 5,31

KOPDIT KUBU GUNUNG TEGALJAYA

2014

1.080.316.830 24.414.796.917 4,42

KOPDIT TRITUNGGAL TUKA 1.199.981.505 23.687.763.474 5,07

KOPDIT KUBU BINGIN 106.571.145 3.728.805.261 2,86

KOPDIT ARTHA MANDIRI 76.865.932 1.922.070.764 4,00

KOPDIT SUMBER KASIH

TANGEB 314.488.857 6.114.346.345 5,14 KOPDIT INSAN MANDIRI 239.611.088 7.266.706.589 3,30

KSP WISUDA GUNA RAHARJA 641.118.913 15.293.194.625 4,19

2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan keterangan atau deskripsi mengenai suatu data. Hasil analisis statistik deskriptif disajikan dalam tabel 5.6


(71)

Tabel 5.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PERPUTARAN

KREDIT

34 0.969205527 2

1.279446583 1.112566551 0.075691281 3 LIKUIDITAS 34 62.8 347.2 144.731 72.4365 SOLVABILITAS 34 45.36 84.47 71.8462 10.65337 RENTABILITAS 34 2.17 7.93 4.5750 1.42646 Valid N (listwise) 34

Berdasarkan tabel di atas diketahui jumlah data Credit Union dalam penelitian (N) adalah 34. Variabel perputaran kredit memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 0,9692055272 dan 1,279446583. Nilai mean perputaran kredit sebesar 1,112566551 dan standar deviasi sebesar 0,0756912813. Variabel likuiditas memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 62,8 dan 347,2. Nilai mean likuiditas sebesar 144,731 dan standar deviasi sebesar 72,4365. Variabel solvabilitas memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 45,36 dan 84,47. Nilai mean solvabilitas sebesar 71,8462 dan standar deviasi sebesar 10,65337. Variabel rentabilitas (ROE) memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 2,17 dan 7,93. Nilai mean rentabilitas sebesar 4,5750 dan standar deviasi sebesar 1,42646.

3. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui distribusi data perputaran kredit, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas


(72)

dengan menggunakan program SPSS. Pengujian ini menggunakan taraf keyakinan sebesar 0,05. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H0 = Data berdistribusi normal. HA = Data tidak berdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian ini dengan melihat besaran probabilitas hasil uji normalitas sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 5.7 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PERPUTARAN KREDIT

LIKUIDITAS SOLVABI LITAS

RENTABI LITAS

N 34 34 34 34

Normal Parametersa,b

Mean 1.11256655090 0

144.731 71.8462 4.5750 Std.

Deviation

.075691281308 3

72.4365 10.65337 1.42646 Most Extreme

Differences

Absolute .090 .278 .231 .106 Positive .090 .278 .129 .106 Negative -.060 -.147 -.231 -.072 Kolmogorov-Smirnov Z .524 1.623 1.350 .620 Asymp. Sig. (2-tailed) .946 .010 .052 .837

Berdasarkan tabel 5.6, dapat dilihat angka probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed)) untuk perputaran kredit sebesar 0,946; likuiditas sebesar 0,010; solvabilitas sebesar 0.052, dan rentabilitas sebesar 0,837. Angka probabilitas pada perputaran kredit, solvabilitas, dan rentabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima, yang berarti data berdistribusi normal. Sedangkan angka probabilitas pada likuiditas lebih kecil dari 0,05


(73)

sehingga H0 ditolak, yang berarti data tidak berdistribusi normal. Dikarenakan adanya data yang tidak berdistribusi secara normal, maka pengolahan data selanjutnya menggunakan pengujian non parametrik dengan korelasi Spearman.

4. Analisis Hubungan Perputaran Kredit dengan Likuiditas

Dalam menjawab rumusan masalah yang pertama mengenai adanya hubungan perputaran kredit dengan likuiditas, peneliti menggunakan analisis korelasi Spearman dengan bantuan program SPSS. Adapun hasil dari analisis korelasi Spearman adalah sebagai berikut:

Tabel 5.8 Uji Korelasi Spearman antara Perputaran Kredit dengan Likuiditas Correlations PERPUTARAN _KREDIT LIKUIDITAS Spearman' s rho PERPUTARAN KREDIT Correlation Coefficient

1.000 .169 Sig. (2-tailed) . .339

N 34 34

LIKUIDITAS

Correlation Coefficient

.169 1.000 Sig. (2-tailed) .339 .

N 34 34

Setelah hasil analisis korelasi diperoleh, kemudian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Koefisien korelasi (Correlation Coefficient) antara perputaran kredit dengan likuiditas sebesar 0,169. Angka ini menunjukkan adanya korelasi positif yang tidak erat antara perputaran kredit dengan likuiditas.


(1)

99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

101 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

102 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

103 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI