Analisis Dana Pinjaman Dengan Menggunakan Loan to Assets Ratio (LAR) Pada Koperasi Sari Mukti Batununggal Bandung
LOAN to ASSETS RATIO (LAR) PADA KOPERASI
“Sari Mukti” BATUNUNGGAL BANDUNG
Analysis Of Loan Funds By Using Loan to Assets Ratio (LAR) at Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
HARINA FITRI APRILYA 21510004
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
(4)
ix
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
MOTTO ... iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... .ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4
1.2.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan penelitian ... 5
1.3.1 Maksud Penelitian ... 5
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian... 6
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6
(5)
x
2.1 KajianPustaka ... 8
2.1.1 Koperasi ... 8
2.1.1.1 Pengertian Koperasi ... 8
2.1.1.2 Asal Kata Koperasi ... 9
2.1.1.3 Tujuan Koperasi ... 9
2.1.1.4 Fungsi Koperasi ... 9
2.1.1.5 Jenis-jenis Koperasi ... 10
2.1.1.6 Prinsip-prinsip Koperasi ... 12
2.1.2 Simpan Pinjam ... 15
2.1.2.1 Pengertian Simpan Pinjam ... 15
2.1.2.2Pengertian Pinjaman ... 15
2.1.3 Pengertian Dana ... 15
2.1.4 Loan to Assets Ratio (LAR) ... 16
2.2 Kerangka Pemikiran ... 16
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 ObjekPenelitian ... 20
3.2 MetodePenelitian ... 20
3.2.1 DesainPenelitian ... 21
3.2.2 OperasionalisasiVariabel ... 23
3.2.3 Sumber danTeknikPenentuan Data ... 24
3.2.3.1 Sumber Data ... 24
3.2.3.2 Teknik Penentuan data ... .25
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.2.5 Rancangan Analisis ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 30
(6)
xi
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 30
4.1.1.1 Arti logo Koperasi ... 31
4.1.2 Struktur Organisasi Koperasi “Sari Mukti” ... 34
4.1.3 Deskripsi Jabatan Koperasi “Sari Mukti” ... 34
4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 40
4.1.4.1Aspek Usaha ... 40
4.1.4.2 Program Kerja ... 40
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ... 41
4.2.1 Analisis Perkembangan Dana Pinjaman dengan Menggunakan Loan to Asset Ratio Pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung ... 41
4.2.2 Hambatan-hambatan yang terjadi pada Dana Pinjaman dengan menggunakan Loan to Asset Ratio (LAR) Pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung ... 45
4.2.3 Upaya yang dilakukan Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung dalam meningkatkan jumlah Pinjaman unit Simpan Pinjam ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
(7)
vi
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan judul :“Analisis Dana Pinjaman Dengan Menggunakan Loan To Assets Ratio (LAR) Pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung “. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Jenjang Diploma III Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dengan segenap kerandahan hati, penulis sangat menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan serta kelemahan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini. Tetapi walaupun terdapat banyak kekurangan dalam Tugas Akhir, penulis tetap berharap ada manfaat yang dapat diambil oleh semua pihak yang membaca dan memahami Tugas Akhir ini.
Adanya hambatan dan kesulitan tidak dapat terhindarkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, tetapi penulis mendapat motivasi, dorongan, petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak yang telah bersedia membantu, yang pada akhirnya penulis dapat mengatasi segala hambatan dan kesulitan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Tidak lupa pada kesempatan ini kiranya penulis perlu menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
(8)
vii
2. Prof.Dr.Hj.Ernie Tisnawati Sule, SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
3. Dr. Raeni Dwi Santy,SE.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). 4. Windi Novianti, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah
memberikan bimbingan, arahan, waktu, motivasi dan petunjuk yang sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. dan selaku Koordinator Sidang Tugas Akhir Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia.
5. Rizky Zulfikar, SE., M.Si, selaku selaku Dosen Wali kelas KP – 2010 Program Studi Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
6. Lita Wulantika, SE., M.Si, selaku Dosen Penguji Program Studi Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
7. Solihin, S.Pd selaku Ketua Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung. 8. Rahmat Kartolo selaku Sekretaris di Koperasi “Sari Mukti” Batununggal
Bandung.
9. Seluruh pihak Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung. yang talah membantu dalam menyediakan informasi tertulis maupun tidak tertulis yang dibutuhkan oleh penulis dan seluruh staf serta karyawan perusahaan.
10.(Alm) Papah, Mamah, Kakak, Adik tercinta , dan keluarga besar yang telah banyak memberikan nasehat dan panutan bagi penulis, terima kasih untuk doa
(9)
viii semangat dan dukungannya selama ini
11.Sahabat – sahabat terbaikku, Suci, Susi, Ratnasari, Maya, Ila, Elis dan teman-teman kelas KP - 2010 yang selalu memberikan semangat, kebersamaan, canda dan tawa hingga tersusunnya laporan ini.
Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Akhir kata berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain. Penulis ucapkan terima kasih,sehingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandung, Juli 2013 Penulis
(10)
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, nurdan Supomo, bambang (1999).Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta : Penerbit BPFE.
Laila, maharani.(2012).KOPERASI SIMPAN PINJAM (Pengertian Koperasi
Simpan Pinjam). Diakses pada 27 Juni, 2012 dari
http://lailamaharani.blogspot.com.
M. Iskandar Soesilo. Dinamika Gerakan Koperasi Indonesia (Pengertian Koperasi)
Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia (2012). Penggunaan Lambang Koperasi Indonesia.
Pemerintah Kota Bandung Dinas Koperasi, (2007). Pedoman Pemringkatan Koperasi.
Pusat koperasi kredit jawa barat, (2003). Pelatihan Manajemen Dasar KOPDIT. Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi :Teori dan Praktek. Bandung : Penenerbit Alfabeta.
Sudarsono dan Edilius (2005). Koperasi dalam teori dan praktek. Jakarta. Rineka cipta.
Sugiyono, (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung. alfabeta.
Umi, narimawati, Sri Dewi, Anggadini dan Linna, Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi
Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Penerbit Genesis.
(11)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan manusia beranekaragam sesuai dengan hakekatnya yang selalu meningkat, sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuatu yang dibutuhkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan manusia mau tidak mau harus mendapatkan income tambahan guna mencapai keberhasilan usaha yang di harapkan. Pemasukan tersebut bias berupa pinjaman. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Perusahaan yang bergerak di bidang keuangan memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dana. Hal ini disebabkan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan ruang lingkup utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dana untuk perusahaan lainnya, sebab hampir tidak ada bidang usaha yang tidak memerlukan dana. Dana merupakan masalah pokok yang selalu ada dan selalu muncul dalam setiap usaha.
Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi dewasa ini serta semakin besarnya dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi, baik yang berasal dari dana interen (modal sendiri) maupun modal eksteren (modal luar/pinjaman), maka semakin berat pula tanggung jawab
(12)
2
manajemennya. Pengertian Koperasi itu sendiri menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967 adalah sebagai berikut :
“Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hokum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”.
Menurut Muhammad Hatta dalam Subandi (2010:18) adalah : “Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang di tuju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan
keuntungannya”.
Pengendalian penggunaan dana dan pengawasannya akan berjalan baik apabila koperasi telah menerapkan system perencanaan anggaran yang sesuai dan memadai.
Disini koperasi simpan pinjam sebagai lembaga keuangan mempunyai kegiatan utama yaitu membiayai permodalan suatu bidang usaha,disamping usaha lain seperti menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya, bisa juga fungsi koperasi adalah memberikan kredit berupa pinjaman untuk masyarakat, perkreditan merupakan tempat utama dalam meminjam modal usaha dan modal tersebut juga berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam merintis usaha tidak lepas dari resiko atau gagal dalam merintis suatu usaha adanya kredit macet.
(13)
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan penulis,di dapatkan bahwa di
koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung tersebut banyak anggota PNS (Pegawai Negri Sipil) yang meminjam setelah jangka beberapa lama sehingga
dana pinjaman mengalami peningkatan yang signifikan. Koperasi “Sari Mukti”
Batununggal Bandung merupakan koperasi simpan pinjam, kegiatan-kegiatan pada sektor perkreditan atau penyaluran dana. Pendapatan koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung yang terbesar diperoleh dari simpanan anggota dan dari perkreditan atau dari besarnya keuntungan bunga dari modal yang dipinjamkan kepada anggota yang dikeluarkan dari pihak koperasi.
Tabel 1.1
Loan to Asset Ratio Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung
Periode 2007-2012 Tahun Jumlah Kredit yang
diberikan Jumlah Asset Presentase
2007 1.116.618.000 65,68%
2008 3.034.678.400 2.993.543.132 101,37%
2009 4.150.778.500 2.503.142.412 165,83%
2010 5.066.900.000 4.358.145.839 116,26%
2011 1.755.655.950 3.481.233.076 50,43%
2012 6.239.151.500 6.030.351.468 103,46%
Sumber : Buku RAT (Rapat Anggota Tahunan) Koperasi “Sari Mukti”
Batununggal Bandung.
Fenomena yang terjadi berdasarkan tabel periode 2007-2012 pada koperasi
“Sari Mukti” Batununggal Bandung. Menggambarkan terjadinya perkembangan
dana pinjaman dari tahun 2007-2012. Pada tahun 2011 perkembangan dana pinjaman mengalami penurunan. Karena banyak anggota yang pensiun dan
(14)
4
meninggal dunia serta tidak adanya penggangkatan CPNS (Calon Pegawai Negri Sipil) baru di lingkungan guru dan penjaga sekolah di Kecamatan Batununggal Bandung. Maka dari itu dana pinjaman pada tahun 2011 menurun dan para anggota belum banyak yang mengajukan pinjaman kembali dikarenakan para anggota masih cukup dengan dana yang mereka miliki.
Berdasarkan uraian diatas mengenai data perkembangan dana pinjaman
pada koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung, penulis membahanya dan
menuangkan hasilnya dalam bentuk laporan yang berjudul “Analisis Dana
Pinjaman Dengan Menggunakan Loan to Assets Ratio (LAR) Pada Koperasi
“Sari Mukti” Batununggal Bandung”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Tingkat Perkembangan Pinjaman Unit Simpan Pinjam sangat perlu di cermati dan di analisis oleh Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung itu sendiri untuk menjaga kontinuitas usahanya. Karena pada tahun 2011 perkembangan dana pinjaman mengalami penurunan dan banyak anggota yang meninggal dunia dan pensiun serta tidak adanya pengangkatan calon CPNS baru di lingkungan guru dan penjaga sekolah di kecamatan batununggal bandung. Dan juga para anggota belum banyak yang mengajukan pinjaman kepada koperasi karena para anggota masih cukup dengan dana yang mereka punya.
(15)
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan di atas,maka penuli smerumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Analisis Perkembangan Dana Pinjaman dengan menggunakan
Loan To Assets Ratio (LAR) pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung periode 2007-2012.
2. Bagaimana Hambatan-hambatan yang terjadi pada Dana Pinjaman dengan
menggunakan Loan to Assets Ratio pada Koperasi “Sari Mukti”
Batununggal Bandung periode 2007-2012.
3. Bagaimana Upaya yang dilakukan Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung dalam meningkatkan Jumlah Pinjaman periode 2007-2012.
1.3 Maksuddan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data dan informasi atau suatu gambaran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti penulis. Karena penulis ingin mengetahui bagaimana perkembangan dana
pinjaman di koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung apakah ada
perkembangan yang signifikan ataupun tidak stabil.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Analisis Perkembangan Dana Pinjaman Dengan
Menggunakan Loan To Assets Ratio (LAR) Pada Koperasi “Sari Mukti” Batungunggal Bandung Periode 2007-2012.
(16)
6
2. Untuk mengetahui Hambatan-hambatan yang terjadi pada Dana Pinjaman
dengan menggunakan Loan to Assets Ratio pada Koperasi “Sari Mukti”
Batununggal Bandung periode 2007-2012.
3. Untuk mengetahui Upaya yang dilakukan Koperasi “Sari Mukti”
Batununggal Bandung dalam Meningkatkan Jumlah Dana Pinjaman Pada Periode 2007-2012.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Penulis mengharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan masukan dalam hal pemberian pinjaman khusunya bagian pemberian pinjaman Pada Koperasi “Sari Mukti” Batungunggal Bandung.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pada mata kuliah keuangan dan perbankan. Mahasiswa/i bias mengetahui analisi sperkembangan dana pinjaman.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman yang berharga dalam mempelajari, memahami dan
(17)
mengimplementasikan ilmu perbankan yang khususnya berkaitan dengan pinjaman.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi atau informasi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan mata kuliah keuangan dan perbankan.
1.5. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Pada Koperasi “Sari Mukti” Batungunggal Bandung yang beralamat di Jl. Centeh no. 5 Bandung. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2013 sampai bulan Juni 2013.
Tabel 1.2 JadwalPenelitian TahunAkademik 2011/2012
NO
Uraian
WAKTU KEGIATAN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 PraSurvei
2 UsulanPenelitian 3 Mencari Data 4 Analisis Data 5 Bimbingan 6 PenyusunanLaporan 7 Sidang
(18)
8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 KajianPustaka
Kajian pustaka merupakan proses umum yang dilakukan peneliti dalam upaya menemukan teori.
2.1.1 Koperasi
2.1.1.1 Pengertian Koperasi
Pengertian Koperasi menurut Undang-Undang No.25 tahun 1992 adalah sebagai berikut :
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
“Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan
kebutuhan dan kepentingan ekonomi”.
“Koperasi adalah perusahaan yang hams memberi pelayanan ekonomi
(19)
2.1.1.2 Asal Kata Koperasi
Kata koperasi, memang bukan asli dari khasanah bahasa Indonesia. Banyak
yang berpendapat bahwa ia berasal dari bahasa Inggris: co-operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama. Kata koperasi tersebut dalam bahasa Indonesia sebelum tahun 1958, dikenal dengan ejaan kooperasi (dengan dua), tetapi selanjutnya berdasarkan Undangundang Nomor 79 Tahun 1958 kala kooperasi telah diubah menjadi koperasi (dengan satu), demikian seterusnya hingga sampai sekarang.
2.1.1.3 Tujuan Koperasi
Tujuan Koperasi Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 pasal 3, yaitu “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila danUndang-Undang dasar 1945”.
2.1.1.4 Fungsi Koperasi
Menurut Undang-undang No.25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian,koperasi memiliki beberapa fungsi dan peranan yaitu sebagai berikut :
(20)
10
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional degan koperasi sebagai landasannya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2.1.1.5 Jenis-Jenis Koperasi
Berbagai macam koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki kehidupan. Oleh karena banyak macamnya kebutuhan dan usaha untuk memperbaiki kehidupan itu maka lahirlah pula koperasi, dapat kita bagi dalam 5 (lima) golongan , yaitu:
1. Koperasi Konsumtif
Barang konsumsi ialah barang kebutuhan sehari-hari. Tujuan koperasi konsumsi ialah agar para anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan mutu yang baik dan harga yang layak.
2. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pembentukan modal melalui tabungan para anggota
(21)
secara teratur dan terus-menerus, untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat, untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Sedangkan tujuan koperasi kredit adalah:
a. Membantu keperluan kredit para anggotanya, yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan.
b. Mendidik kepada para anggota, supaya giat dalam menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.
c. Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian pendapatan mereka.
d. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian. 3. Koperasi Produksi
Koperasi produksi yaitu koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun oleh para anggotanya sendiri. Jenis koperasi produksi yaitu:
a. Koperasi produksi kaum buruh, anggotanya terdiri atas orang-orang yang tidak punya perusahaan sendiri.
b. Koperasi produksi kaum produsen yang anggotanya adalah orang-orang yang masing-masing memiliki perusahaan sendiri.
4. Koperasi Jasa
Koperasi jasa yaitu koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu, baik bagi para anggotanya maupun bagi masyarakat umum. Koperasi jasa
(22)
12
didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa) kepada para anggotanya. Ada beberapa macam koperasi jasa, antara lain:
a. Koperasi Pengangkutan. b. Koperasi Perumahan. c. Koperasi Asuransi. d. Koperasi Perlistrikan. e. Koperasi Pariwisata.
5. Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa
Yang menjadi anggota KUD itu adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah Unit Desa itu meliputi:
a. Perkreditan.
b. Penyediaan dan penyaluran sarana produksi pertanian dan keperluan hidup sehari-hari.
c. Pengolahan serta pemasaran hasil pertanian. d. Pelayanan jasa-jasa lainnya.
e. Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.
2.1.1.6 Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi (sering juga disebut sebagai asas-asas atau sendi-sendi dasar koperasi), adalah garis-garis penuntun atau pemandu yang digunakan oleh koperasi, untuk melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam praktek.
1. Prinsip-prinsip koperasi, pada umumnya diartikan sebagai landasan bekerja bagi koperasi dalam melakukan kegiatan organisasi dan bisnisnya, sekaligus
(23)
merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan non koperasi.
2. Prinsip-prinsip Koperasi yang pertama kali dikenal dan dirintis oleh Koperasi Rochdale tahun 1844, sebenamya adalah rumusan yang disepakati oleh seluruh
anggota tentang cara-cara bekerja bagi suatu koperasi konsumsi
(D.Danoewikarsa,1977) yaitu:
a. Menjual barang yang mumi, tidak dipalsukan, dan dengan timbangan yang benar.
b. Menjual dengan tunai.
c. Menjual dengan harga umum (pasar).
d. Pembagian keuntungan seimbang dengan pembelian anggota dari
koperasi.
e. Satu suara bagi seorang anggota.
f. Tidak membeda-bedakan aliran dan agamaanggota.
3. Sedangkan menurut catalan Revrisond Baswir, masih ditambah lagi dengan 3 (tiga) unsur yaitu :
a. Pembatasan bunga alas modal. b. Keanggotaan bersifat sukarela; dan
c. Semua anggota menyumbang dalam permodalan.
(24)
14
4. Sementara itu ada juga yang berpendapat bahwa bentuk asli, prinsip-prinsip koperasi Rochdaletahun 1844, adalah seperti yang dikemukakan oleh Prof. Coole, dalam buku "A Century Of Cooperative", yaitu ada 8 (deIapan) hal (E.D.Damanik,1980), masing-masing adalah:
a. Pengelolaan yang demokratis (Democratic Control);
b. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela (Open membership); c. Pembatasan bunga alas modal (fix or limited interest on capital); d. Pembagian sisa basil usaha kepada anggota sesuai dengan transaksinya
kepada koperasi (Distribution of surplus in dividend to members in propotion to their purchase);
e. Transaksi usaha dilakukan secara tunai (Trading strictly on a cash basis); f. Menjual barang-barang yang murni dan tidak dipalsukan (Selling only
pure and unadultered goods);
g. Menyelenggarakan pendidikan tentang prinsip-prinsip dan koperasi kepada anggota, pengurus, pengawas dan pegawai koperasi (Providing for the education of the members, the board and the staff);
h. Netral di bidang politik dan agama (Political and religious neutrality). 5. Koperasi Kredit model Raiffeisen tahun 1860, juga memiliki prinsip-prinsip
atau asas-asas (D.Danoewikarsa, 1977), yaitu: a. Keanggotaan terbuka bagi siapa saja;
b. Perlu ikut sertanya orang kecil, terutama petani kecil atas dasar saling mempercayai.
(25)
d. Tidak ada pemberian jasa modal.
e. Tidak ada pembagian keuntungan, sisa hasil usaha masuk ke dalam cadangan.
2.1.2 Simpan Pinjam 2.1.2.1Pengertian Simpanan
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka.
(Laila Maharani dalam lailamaharani.blog.spot.com)
2.1.2.2Pengertian Pinjaman
Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan. (Laila Maharani dalam lailamaharani.blog.spot.com).
2.1.3 Pengertian Dana
Dana adalah semua hutang dan modal yang tercatat pada neraca disisi pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal operasional dalam rangka kegiatan penyaluran dana atau penempatan dana. Kegiatan penyaluran atau penempatan dana tersebut dapat berupa pemberian kredit kepada masyarakat.
(26)
16
2.1.4 Loan To Assets Ratio (LAR)
Rasio ini untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit atau pinjaman dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank. LAR merupakan perbandingan antar besarnya kredit yang diberikan bank dengan besarnya total aset yang dimiliki bank. Loan To Assets Ratio (LAR) dirumuskan dengan :
Loan To Assets Ratio = Jumlah Kredit yang diberikan x 100% Jumlah aset
Keterangan : Semakin tinggi rasio, maka tingkat likuiditas bank tersebut semakin kecil, karena jumlah asset yang digunakan untuk membiayai kredit semakin besar.
2.2 Kerangka Pemikiran
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Pengertian Koperasi Menurut Muhammad Hatta dalam Subandi (2010:18) adalah :
“Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang di tuju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungannya”.
(27)
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa koperasi adalah suatu organiasi atau badan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan yang terbatas yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Ada banyak usaha yang dijalankan oleh koperasi, salah satunya adalah menyalurkan pinjaman kepada anggota.
Pengertian Pinjaman menurut Laila Maharani dalam
lailamaharani.blogspot.com (2012:01) yaitu :
“Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah
imbalan”.
Dari pengertian di atas, pinjaman merupakan tagihan antara lembaga keuangan tertentu dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkewajiban untuk melunasi utangnya beserta bunganya.
Penyaluran Pinjaman merupakan salah satu kegiatan utama koperasi. Kegiatan penyaluran pinjaman berfungsi sebagai sarana untuk membuka peluang usaha dan pemerataan pendapatan anggota koperasi.
LAR adalah untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit atau pinjaman dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank. LAR merupakan perbandingan antar
(28)
18
besarnya kredit yang diberikan bank dengan besarnya total aset yang dimiliki bank.
Dengan menganalisa Loan to Assets Ratio (LAR) kita tidak hanya dapat menentukan besarnya penghasilan yang didapat dari kredit dan pinjaman yang kita keluarkan. Dengan menganalisa Loan to Assets Ratio (LAR) berarti kita juga dapat mengetahui lebih lanjut kualitas penghasilan yang didapatkan dari perusahaan.
(29)
Berdasarkan uraian diatas dapat disusun skema kerangka berpikir seperti gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Koperasi
Koperasi
Konsumtif
Koperasi Kredit atau
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi
Unit Desa
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Simpanan harkop
Simpanan khusus
Pinjaman Pada
Koperasi “Sari Mukti”
Simpanan Pada
Koperasi “Sari Mukti”
Pinjaman KMS Pinjaman KML
Analisis Dana Pinjaman Dengan Menggunakan Loan
To Assets Ratio (LAR)Pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung
Loan To Asset Ratio (LAR)
(30)
20
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Husein Umar (2005:303) dalam Umi Narimawati mengemukakan bahwa : “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah Perkembangan Dana Pinjaman Unit Simpan Pinjam Pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung pada periode 2007-2012. Pinjaman merupakan salah satu usaha pokok dari koperasi dimana pendapatan terbesar diperoleh dari bunga pinjaman.
Penulis melakukan penelitian langsung ke Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung dan mengadakan komunikasi langsung dengan pihak yang terkait di Koperasi “Sari Mukti” Bandung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah pinjaman.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Umi Narimawati (2010:29) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dan untuk mencapai tujuan tertentu.”
(31)
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiono dalam Umi Narimawati (2010:29), bahwa:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Sedangkan Metode Kuantitatif Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (1999:12), yaitu :
“Metode Kuantitatif adalah menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variable-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik”.
3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung dimana data yang diteliti adalah data mengenai bagaimana perkembangan pinjaman di Koperasi “Sari Mukti” Batunuggal Bandung.
Menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati (2010:30), mengemukakan bahwa :
“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi narimawati adalah :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.
(32)
22
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
3. Menetapkan rumusan masalah.
4. Menetapkan tujuan penelitian.
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang
digunakan.
7. Menetapkan sumber data, teknik pengumpulan data. 8. Melakukan analisis data.
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 DesainPenelitian TujuanPenelitian DesainPenelitian JenisPenelitian Metode yang Digunakan Unit Analisis Time Horizon
T – 1 Descriptive
Descriptive danSurvey
AnalisisPijaman
Cross Sectional
T – 2 Descriptive
Descriptive danSurvey
AnalisisPinjaman
Cross Sectional
(33)
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dari laporan penelitian yang berjudul “Analisis Perkembangan Dana Pinjaman Unit Simpan Pinjam Pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung” penulis akan menjelaskan mengenai perkembangan pinjaman yang terjadi di Koperasi “Sari Mukti”.
Menurut Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati (2010:31) sebagai berikut :
“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh
peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replicasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.”
Variabel yang akan dikaji adalah analisis perkembangan pinjaman unit simpan pinjam pada koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung”. Dimana variable independen atau variable bebas (x) adalah perkembangan dana pinjaman. Adapun operasionalisasi variabelnya yang digunakan dalam pengukuran tersebut adalah sebagai berikut :
(34)
24
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data
a. Data Primer
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang diteliti. Dalam data ini sumber data primernya adalah data-data yang diperoleh dari berkas-berkas bagian kredit dan karyawan secara langsung.
Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37) sumber data primer adalah:
“Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”
Variabel KonsepVariabel Indikator Skala
Analisis Dana Pinjaman
(X)
Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
(Laila Maharani dalam
lailamaharani.blog.spot.com)
(35)
b. Data Sekunder
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain.
Menurut Sugiyono dalam Ummi Narimawati (2010:37) sumber sekunder adalah:
“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.” Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literature dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta media lain seperti internet.
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
a. Populasi
Populasi menurut Umi Narimawati (2008:161) populasi didefinisikan sebagai berikut :
“Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.”
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari tahun 1972 unit simpan pinjam di Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung.
(36)
26
Pengertian sampel menurut Umi Narimawati (2010:38) adalah sebagai berikut:
“Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi unit pengamatan sebuah penelitian”.
Sesuai dengan pengertian ini maka, pengambilan sampel harus diperhatikan agar pemilihan sampel tersebut dapat benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian dan dapat mewakili populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi unit pengamatan sebuah penelitian, sampel dari penelitian ini adalah Laporan Keuangan dari tahun 2007-2012.
3.2.4 Teknis Pengumpulan Data
Teknis pengumpulan data yang digunakan penulis untuk penelitian adalah sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan cara mengkaji dan memahami berbagai bahan bacaan yang erat hubungannya dengan penelitian. Dan juga penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder ,yaitu data yang diperoleh melalui penelitian teoritis.
a. Studi Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
(37)
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data primer. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan sebagai berikut :
a. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung kelokasi tempat penelitian untuk mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya bukan merupakan data hasil.
b. Wawancara
Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait agar bias memberikan data sekaligus mendapatkan mengenai permasalahan yang akan dibahas.
3.2.5 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41), rancangan analisis adalah:
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”
Setelah data selesai dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang ditempuh adalah melakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini, metode yang penulis gunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah analisis
(38)
28
deskriptif, yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.
Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.
1. Langkah pertama yaitu merumuskan masalah dan sasaran penelitian. Ratusan hal dapat dikumpulkan dan diteliti dalam suatu penelitian, tetapi penelitian yang bermanfaat bagi Koperasi “Sari Mukti” harus didasarkan atas permasalahan keputusan yang dihadapi oleh Koperasi “Sari Mukti. Dalam hal ini penulis merumuskan masalah yaitu, bagaimana untuk mengetahui perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam di Koperasi “Sari Mukti”.
2. Menentukan suatu informasi yang dibutuhkan dengan cara yang efisien. Biasanya ditempuh dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Dari penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan pengumpulan data sekunder.
3. Mengumpulkan data dan informasi dengan cara penulis mendatangi langsung objek penelitian dan mewawancara secara langsung salah satu pegawai atau pihak yang berwenang di Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung.
(39)
4. Menganalisis perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam dan upaya yang dilakukan Koperasi “Sari Mukti” dalam meningkatkan jumlah pinjaman.
5. Menganalisis perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam dengan menggunakan metode suistanable rate of growth.
6. Menarik kesimpulan perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam dan upaya yang dilakukan Koperasi “Sari Mukti” dalam meningkatkan jumlah pinjaman .
(40)
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Koperasi Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung, mengeni perkembangan pinjaman unit simpan pinjamdapatdisimpulkan sebagai berikut :
1. Perkembangan pinjaman koperasi selama enam tahun terakhir setiap bulannya cenderung tidak stabil, hal ini disebabkan oleh tidak stabilnya jumlah simpanan anggota di Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung. Jumlah pinjaman yang diberikan oleh Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung tergantung pada besarnya jumlah simpanan anggota, jika jumlah simpanan anggotanya besar maka besar pula pinjaman yang diberikan begitu juga sebaliknya karena dana pinjaman sebagian besar berasal dari simpanan anggota. Pada tahun 2007-2010
pinjaman koperasi Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung
mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Kenaikan tersebut di sebabkan karena pada pada tahun tersebut anggota koperasi “Sari Mukti” banyak yang mengajukan pinjaman.
2. Hambatan yang terjadi pada dana pinjaman koperasi dengan menggunakan Loan to Asset Ratio yaitu banyaknya anggota yang pensiun sehingga anggota koperasi tidak ada yang mengajukan pinjaman pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung. Selain itu ada hambatan lain yaitu Kurangnya
(41)
modal yang masuk pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung sehingga koperasi harus mencari bantuan modal dari Luar.
3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung untuk meningkatkan jumlah pinjaman adalah :
a. menawarkan pinjaman dengan bunga yang relatif rendah, b. mempermudah syarat dan prosedur pengajuan pinjaman,
c. meningkatkan kualitas pelayanan yang baik kepada anggota, dan d. meningkatkan simpanan anggota.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Upaya Koperasi dalam meningkatkan jumlah pinjaman, maka koperasi harus berusaha untuk menjaga kepercayaan para kreditur agar bersedia untuk menanamkan modalnya dengan suku bunga yang kecil. Agar tercapainya tujuan koperasi, maka koperasi berkewajiban untuk membantu anggota dengan cara memberikan pinjaman kepada anggota sesuai dengan prinsip pemberian kredit. Dalam pemberian pinjaman (kredit) tersebut maka petugas koperasi harus memberikan pelayanan yang baik dan cepat agar proses pemberian kredit berjalan dengan lancar.
2. Untuk mengantisipasi menurunnya jumlah pemberian pinjaman kepada anggota koperasi maka hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui kebutuhan para anggotanya dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
(42)
49
tersebut. Pemenuhan kebutuhan dilakukan melalui pemberian pinjaman dan memberikan pelayanan yang baik kepada anggotanya agar anggota koperasi tidak keluar dari keanggotaan Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung.
(1)
27
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data primer. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan sebagai berikut :
a. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung kelokasi tempat penelitian untuk mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya bukan merupakan data hasil.
b. Wawancara
Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait agar bias memberikan data sekaligus mendapatkan mengenai permasalahan yang akan dibahas.
3.2.5 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41), rancangan analisis adalah:
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh
dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”
Setelah data selesai dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang ditempuh adalah melakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini, metode yang penulis gunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah analisis
(2)
deskriptif, yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.
Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.
1. Langkah pertama yaitu merumuskan masalah dan sasaran penelitian. Ratusan hal dapat dikumpulkan dan diteliti dalam suatu penelitian, tetapi penelitian yang bermanfaat bagi Koperasi “Sari Mukti” harus didasarkan atas permasalahan keputusan yang dihadapi oleh Koperasi “Sari Mukti. Dalam hal ini penulis merumuskan masalah yaitu, bagaimana untuk mengetahui perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam di Koperasi
“Sari Mukti”.
2. Menentukan suatu informasi yang dibutuhkan dengan cara yang efisien. Biasanya ditempuh dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Dari penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan pengumpulan data sekunder.
3. Mengumpulkan data dan informasi dengan cara penulis mendatangi langsung objek penelitian dan mewawancara secara langsung salah satu pegawai atau pihak yang berwenang di Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung.
(3)
29
4. Menganalisis perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam dan upaya yang dilakukan Koperasi “Sari Mukti” dalam meningkatkan jumlah pinjaman.
5. Menganalisis perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam dengan menggunakan metode suistanable rate of growth.
6. Menarik kesimpulan perkembangan dana pinjaman unit simpan pinjam dan upaya yang dilakukan Koperasi “Sari Mukti” dalam meningkatkan jumlah pinjaman .
(4)
47 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Koperasi Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung, mengeni perkembangan pinjaman unit simpan pinjamdapatdisimpulkan sebagai berikut :
1. Perkembangan pinjaman koperasi selama enam tahun terakhir setiap bulannya cenderung tidak stabil, hal ini disebabkan oleh tidak stabilnya jumlah simpanan anggota di Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung. Jumlah pinjaman yang diberikan oleh Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung tergantung pada besarnya jumlah simpanan anggota, jika jumlah simpanan anggotanya besar maka besar pula pinjaman yang diberikan begitu juga sebaliknya karena dana pinjaman sebagian besar berasal dari simpanan anggota. Pada tahun 2007-2010 pinjaman koperasi Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Kenaikan tersebut di sebabkan karena pada pada tahun tersebut anggota koperasi “Sari Mukti” banyak yang mengajukan pinjaman.
2. Hambatan yang terjadi pada dana pinjaman koperasi dengan menggunakan
Loan to Asset Ratio yaitu banyaknya anggota yang pensiun sehingga anggota
koperasi tidak ada yang mengajukan pinjaman pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung. Selain itu ada hambatan lain yaitu Kurangnya
(5)
48
modal yang masuk pada Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung sehingga koperasi harus mencari bantuan modal dari Luar.
3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung untuk meningkatkan jumlah pinjaman adalah :
a. menawarkan pinjaman dengan bunga yang relatif rendah, b. mempermudah syarat dan prosedur pengajuan pinjaman,
c. meningkatkan kualitas pelayanan yang baik kepada anggota, dan d. meningkatkan simpanan anggota.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Upaya Koperasi dalam meningkatkan jumlah pinjaman, maka koperasi harus berusaha untuk menjaga kepercayaan para kreditur agar bersedia untuk menanamkan modalnya dengan suku bunga yang kecil. Agar tercapainya tujuan koperasi, maka koperasi berkewajiban untuk membantu anggota dengan cara memberikan pinjaman kepada anggota sesuai dengan prinsip pemberian kredit. Dalam pemberian pinjaman (kredit) tersebut maka petugas koperasi harus memberikan pelayanan yang baik dan cepat agar proses pemberian kredit berjalan dengan lancar.
2. Untuk mengantisipasi menurunnya jumlah pemberian pinjaman kepada anggota koperasi maka hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui kebutuhan para anggotanya dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
(6)
tersebut. Pemenuhan kebutuhan dilakukan melalui pemberian pinjaman dan memberikan pelayanan yang baik kepada anggotanya agar anggota koperasi tidak keluar dari keanggotaan Koperasi “Sari Mukti” Batununggal Bandung.