2.3 Mengukur kinerja rencana pemasaran.
Manajer dapat menggunakan empat alat untuk memeriksa kinerja rencana, yaitu :
1. Analisis Penjualan. Terdiri dari pengukuran dan evaluasi penjualan yang sesungguhnya
dalam kaitannya dengan sasaran. Ada dua alat khusus yang digunakan, yaitu:
a. Analisis selisih penjualan sales variance analysis Mengukur kontribusi relatif faktor-faktor yang berbeda terhadap
kesenjangan kinerja penjualan. Andaikan rencana tahunan meminta penjualan 4.000 perkakas pada kuartal pertama dengan harga 1 per
perkakas, dengan pendapatan total 4.000. Pada akhir kuartal, hanya 3.000 perkakas terjual dengan harga 0.80 per perkakas, dengan pendapatan total
2.400. Berapa banyak di antara kinerja penjualan tersebut terjadi karena penurunan harga dan berapa banyak terjadi karena penurunan volume.
Perhitungan berikut menjawab pertanyaan ini; Selisih karena penurunan harga = 1.00–0.80 3.000 = 600 37,5
Selisih karena penurunan volume = 1.00 4.000 – 3.000 = 1.000 62,5 1.600 100 .
Hampir dua pertiga selisih tersebut disebabkan oleh kegagalan mencapai sasaran volume, Perusahaan tersebut seharusnya mempelajari dari dekat
mengapa gagal mencapai penjualan yang diharapkan.
b. Analisis mikro penjualan mengamati produk tertentu, wilayah tertentu, dan seterusnya yang gagal menghasilkan penjualan yang diharapkan.
Andaikan perusahaan tersebut melakukan penjualan di tiga wilayah dan penjualan yang diharapkan masing-masing adalah 1.500 unit, 500 unit dan
2.000 unit. Volume penjualan yang diperoleh masing-masing adalah 1.400
unit, 525 unit, dan 1.075 unit. Jadi, wilayah 1 menunjukkan kekurangan 7, wilayah 2 naik 5 dan wilayah 3 kurang 46 dari yang diharapkan. Wilayah 3
merupakan sebagian besar masalah tersebut. Mungkin mereka malas, pesaing utama memasuki wilayah ini atau bisnis sedang resesi.
2. Analisis Pangsa Pasar. Penjualan perusahaan tidak mengungkapkan seberapa baik kinerja
perusahaan tersebut dibandingkan dengan pesaing. Diukur dengan tiga cara
yaitu Keseluruhan Pangsa Pasar, Pangsa Pasar yang Dilayani, dan Pangsa Pasar Relatif.
Keseluruhan pangsa pasar adalah penjualan perusahaan tersebut yang dinyatakan sebagai persentase dari penjualan pasar total. Kesimpulan dari
analisis pangsa pasar harus melewati kualifikasi tertentu seperti berikut ini; · Asumsi bahwa kekuatan luar mempengaruhi semua perusahaan dengan
cara yang sama, sering tidak benar. · Asumsi bahwa kinerja perusahaan seharusnya dinilai terhadap kinerja
rata-rata semua perusahaan, tidak selalu sah. · Jika perusahaan baru memasuki industri tersebut, pangsa pasar setiap
perusahaan yang ada mungkin akan merosot. · Kadang-kadang penurunan pangsa pasar direkayasa untuk meningkatkan
laba.
· Pangsa pasar dapat berfluktiasi karena berbagai alasan sepele. 3. Analisis Biaya atas Penjualan Pemasaran.
Pengendalian rencana tahun meminta kepastian bahwa perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak untuk meraih sasaran
penjualan. Rasio utama yang harus diamati adalah biaya terhadap penjualan
pemasaran marketing expense-to-sales.
4. Analisis Keuangan. Rasio biaya atas penjualan seharusnya dianalisis dalam kerangka kerja
keuangan menyeluruh untuk menentukan bagaimana dan dimana perusahaan tersebut menghasilkan uangnya. Pemasar makin banyak
menggunakan analisis keuangan untuk menemukan strategi yang menguntungkandi
luar peningkatan
penjualan. Rasio biaya atas penjualan seharusnya dianalisis dalam kerangka kerja
keuangan menyeluruh untuk menentukan bagaimana dan di mana
perusahaan teersebut menghasilkan uangnya. Analisis keuangan yang digunakan antara lain:
Tingkat pengemballian atas kekayaan bersih rate of return on net worth o Pengembalian atas aset perusahaan
o Sebaran keuangan financial leverage
Pengembalian atas aset o Margin laba
o Perputaran aset 5. Analisis Profitabilitas.
Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari analisis keuangan yang lebih mendalam, akan mengukur profitabilitas dari produk, teritori, kelompok
pelanggan, segmen, saluran dagang, dan ukuran pemasaran mereka.
Informasi ini dapat membantu manajemen menentukan apakah ada produk atau aktivitas pemasaran yang harus diperluas, dikurangi, atau dihilangkan.
Informasi ini dapat membantu manajemen menentukan apakah ada produk atau aktivitas pemasaran yang harus diperluas, dikurangi, atau dihilangkan.
Hasilnya sering mengherankan, karena di suatu cabang bank regional ternyata 30 tidak menguntungkan.
6. Analisis Profitabilitas-Pemasaran. Langkah-langkah dalam analisis profitabilitas pemasaran adalah :
o Mengidentifikasikan Biaya Fungsional o Membebankan Biaya Fungsional pada Entitas Pemasaran
o Menyiapkan Laporan Laba-Rugi untuk masing-masing Entitas Pemasaran
2.3.1 Menentukan Tindakan Perbaikan Beberapa pertanyaan perlu dijawab agar dapat menentukan tindakan
perbaikan yaitu; · Sejauh mana pembeli mengeluarkan uangnya berdasarkan jenis gerai
eceran versus berdasarkan merek? · Apa saja kecenderungan terkait dengan peran penting saluran ini?
· Seberapa baik strategi pemasaran perusahaan itu diarahkan pada saluran tersebut?
Berdasarkan jawaban yang diterima: manajemen pemasaran dapat mengevaluasi alternative berikut:
1. Mengenakan biaya khusus untuk menangani pesanan yang lebih kecil.
2. Memberikan lebih banyak bantuan promosi kepada toko tersebut.
3. Mengurangi jumlah kunjungan penjualan dan jumlah iklan yang diberikan
kepada toko perkakas. 4.
Tidak meninggalkan satu saluran pun secara keseluruhan , melainkan hanya unit-unit eceran terlemah dalam masing-masing saluran.
5. Tidak melakukan apa-apa.
Biaya langsung versus biaya penuh. Sama seperti semua sarana informasi, analisis profitabilitas pemasaran dapat
menuntun atau menyesatkan eksekutif pemasaran, tergantung pada seberapa baik mereka memahami metode dan kewenangan keterbatasannya, serta
pemilihan dasar alokasi biaya fungsional untuk entitas pemasarannya. Tiga jenis biaya berikut ini harus dibedakan;
a. Biaya langsung adalah biaya yang dapat dibebankan langsung pada entitas pemasaran yang tepat. Komisi penjualan adalah biaya langsung dalam
analisis profitabilitas wilayah penjualan, perwakilan penjualan, atau pelanggan. Pengeluaran iklan adalah biaya langsung dalam analisis
profitabilitas produk sejauh masing-masing iklan mempromosikann hanya satu produk. Biaya-biaya langsung lain untuk tujuan khusus adalah gaji
tenaga penjualan dan biaya perjalanan.
b. Biaya umum yang dapat dilacak. Biaya yang hanya dapat dibebankan secara tidak langsung, tetapi masih tetap masuk akal, pada entitas-entitas
pemasaran.
c. Biaya umum yang tidak dapat dilacak yaitu yang pengalokasiannya pada entitas pemasaran dilakukan dengan sangat sewenang-wenang. Misalnya
citra perusahaan, tidak semua produk memperoleh manfaat yang sama. Alokasi semacam ini disebut ”pendekatan biaya penuh” yang memiliki tiga
kelemahan. · Profitabilitas relatif entitas-entitas pemasraan yang berbeda dapat
vbergeser secara radikal bila salah satu cara yang sewenang-wenang untuk mengalokasikan biaya tersebut digantikan dnegan cara lain.
· Kesewenang-wenangan akan mematahkan semangat manajer, yang merasa bahwa kinerja mereka dinilai secara merugikan.
· Penyertaan biaya umum yang tidak dapat dilacak dapat memperlemah upaya-upaya dalam pengendalian biaya yang sesungguhnya.
Pembentukan Bauran Pemasaran Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa para pemasar dapat lebih
tepat mengestimasikan efek dari investasi pemasaran yang berbeda. Model bauran pemasaran menganalisis data dari berbagai sumber, seperti data
pemindai pengecer, data pengiriman perusahaan, penetapan harga, media, dan data pengeluaran promosi untuk memahami lebih tepat efek-efek dari kegiatan
pemasaran khusus.
2.4 Peramalan Dan Pengukuran Permintaan