Classification HASIL DAN ANALISA
suku kata kedua pada karakter terakhir diganti huruf vokal e. Hal tersebut sesuai dengan aturan penulisan aksara Jawa jika terdapat pasangan
sandhangan taling dan tarung maka aksara yang diapit diubah bunyinya menjadi berakhiran o tetapi jika hanya terdapat taling saja maka aksara yang
di depannya diubah bunyinya menjadi berakhiran e. Hanya dua aksara sandhangan tersebut yang memiliki kekhususan karena ditulis sejajar dengan
aksara utama sehingga diperlukan postprocessing untuk mengubah bunyi dari aksara yang dikenainya. Setelah aturan untuk sandhangan taling dan tarung
maka terdapat kekhususan juga untuk pasangan ha, sa dan pa karena ditulis sejajar dengan aksara utama dibandingkan dengan pasangan yang lain yang
ditulis dibawah. Prosesnya hampir sama, yaitu mengecek apakah aksara selanjutnya adalah pasangan ha, sa atau pa, jika ya maka aksara yang berada
di depan pasangan tersebut dimatikan atau diubah menjadi konsonan kemudian diikuti dengan aksara pasangan tersebut.
Mayoritas nama jalan yang ditemui hanya terdiri dari 2 kata, sebagian kecil ada yang sampai 3 kata. Kata yang pertama adalah dalan yang artinya
“jalan” dalam bahasa Indonesia. Kata dalan tersusun dari 3 aksara sehingga setelahnya adalah nama jalan itu sendiri. Jika hanya terdiri dari 2 kata maka
proses penggabungan kata yang kedua relatif lebih mudah dari pada yang mempunyai 3 kata. Untuk nama jalan yang memiliki 3 kata maka di dalam
program sudah dituliskan aksara terakhir yang menyusun kata kedua agar dapat dipisahkan dengan aksara ketiga dan seterusnya. Dalam data uji hanya
terdapat 3 buah data yang memiliki 3 kata, yaitu Jalan Margo Mulyo, Jalan Dokter Sutomo dan Jalan Gajah Mada. Untuk memisahkan kata kedua dengan
ketiga kita hanya perlu mengambil suku kata terakhir dari kata kedua. Sebagai contoh untuk Jalan Dokter Sutomo kita ambil aksara terakhir dari akata kedua
yaitu kter. Untuk Jalan Gajah Mada dan Jalan Margo Mulyo berturut-turut kita ambil aksara h dan ga. Jika menemui ketiga aksara tersebut maka secara
otomatis diberi spasi setelahnya untuk memisahkan aksara selanjutnya. Hanya saja untuk yang berakhiran h dan ga harus dicek lagi apakah ada aksara
setelahnya, jika ada maka akan diberi spasi namun jika tidak maka akan lanjut
ke baris berikutnya. Selain dari kemungkinan yang ada maka program akan mencetak tiap aksara yang ada untuk digabungkan. Sebagai contoh, Gambar
4.4 merupakan citra nama Jalan Pajeksan, maka hasil dari proses klasifikasi dapat dilihat pada Gambar 4.18. Setelah dikenai proses postprocessing maka
hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.19 Hasil Postprocessing Pada Gambar 4.19 menunjukkan hasil dari proses postprocessing citra Jalan
Pajeksan pada Gambar 4.4 yang telah dikelompokkan dengan benar. Kata pertama membentuk dalan dan kata kedua membentuk pajeksan.