Template Matching Pengenalan Nada
perekaman pada Gambar 3.3. Dengan durasi pencuplikan sebesar 2 detik[2]. Hasil keluaran proses berupa .wav.
Gambar 3.3 Diagram alur proses perekaman
3.4.1. Normalisasi Didalam proses normalisasi, sinyal suara atau sinyal nada harus mempunyai nilai
maksimum. Normalisasi berfungsi untuk mengkonversi data maksimum dalam deret sinyal nada, yang bernilai |1|. Setelah pencarian nilai maksimum maka yang harus dilakukan
adalah proses normalisasi yang diperlihatkan pada persamaan 2.2. Selanjutnya setelah mendapatkan pembagian nilai maksimum maka akan didapatkan hasil yang berbentuk
matriks sebagai nilai masukan. Diagram alur normalisasi untuk pengenalan nada gamelan peking dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Normalisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4.2. Proses Pemotongan Sinyal Proses pemotongan sinyal merupakan proses lanjutan dari proses normalisasi.
Pemotongan sinyal digunakan untuk memotong kekosongan pada sinyal nada atau data nada yang terdapat pada awal dan akhir sinyal. Proses pemotongan dipilih oleh perintah
yang ingin dilakukan. Untuk menghilangkan kekosongan pada sinyal nada gamelan peking ini dilakukanlah penggunaan nilai |0,2| sebagai batas potong dalam proses pemotongan[4].
Pemotongan sinyal dilakukan dengan input yang berupa sinyal nada peking akan dipotong pada sisi kiri, supaya menghasilkan sinyal nada peking dan kemudian akan
menghasilkan output data nada gamelan peking yang merupakan data akhir. Proses pemotongan sinyal ini bergantung nilai batas potong yang terdapat pada m-
file. Proses pemotongan sinyal bagian awal akan dipotong bagian awalnya, sehingga memperoleh data nada peking untuk menjadi data akhir. Diagram alur proses pemotongan
sinyal dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Diagram Alur Proses Pemotongan Sinyal
3.4.3. Frame Blocking Proses selanjutnya setelah proses pemotongan sinyal adalah proses frame blocking.
Frame blocking bertujuan untuk mengurangi jumlah data sinyal yang akan di proses. Proses frame blocking menggunakan beberapa angka yaitu 16, 32, 64, 128, dan 256. Pada
proses ini, sample diambil dari data nada terekam yang telah melewati proses pemotongan sinyal. Nada terekam diperoleh dari data sampling. Langkah pertama yaitu dengan
pemotongan sinyal untuk bagian kiri. Dari titik samping kiri yang didapat ditentukan besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data yang akan diambil untuk proses pengenalan nada selanjutnya. Diagram alur proses frame blocking dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Diagram Alur Proses Frame Blocking
3.4.4. Windowing Hamming
Tahapan setelah normalisasi yaitu proses windowing. Pengenalan nada alat musik peking ini menggunakan windowing hamming sebagai proses selanjutnya. Fungsi dari pada
proses windowing ini untuk mengurangi efek diskontinuitas saat sinyal dirubah ke domain frekuensi. Penggunaan windowing Hamming dikarenakan windowing hamming
mempunyai main lobe cukup besar dan side lobe yang kecil. Proses windowing hamming meliputi perhitungan dengan menggunakan nilai frame
yang digunakan ke dalam proses. Nilai frame yang digunakan dinyatakan dengan k dan
hasil proses windowing ini berupa matriks [
] . Hasil windowing inilah yang selanjutnya
akan diproses melalui ekstraksi ciri DCT. Gambar 3.7 menunjukan diagram alur proses windowing hamming.