Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Pair
1 OPMseb –
Ses .03292
.14968 .02994 -.02887 .09470 1.100 24
.282
Pada tabel IV.19, dapat dilihat rasio Operating Profit Margin sinifikan sebesar 0,282 dengan t hitung sebesar 1,100, sedangkan t
tabel adalah 2,064. Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Sig 0,05 dan t tabel dari t hitung. Perbedaan OPM ini tidak signifikan
karena t hitung statistik 1,100 t tabel 2,064. Jadi, OPM satu tahun sebelum merger dan akuisisi tidak berbeda dengan OPM satu tahun
setelah merger dan akuisisi.
Tabel IV.20 Hasil uji Paired t-test menggunakan
SPSS
16: Rasio
Α Asym.Sig
Kesimpulan
ROE 0,05
0,674 Tidak berhasil menolak H
ROI 0,05
0,199 Tidak berhasil menolak H
GPM 0,05
0,305 Tidak berhasil menolak H
NPM 0,05
0,275 Tidak berhasil menolak H
OPM 0,05
0,282 Tidak berhasil menolak H
Dari semua hasil uji paired t-test diatas, diperoleh hasil bahwa, ROI, GPM, NPM dan OPM satu tahun sebelum merger dan akuisisi tidak lebih
tinggi daripada profitabilitas setelah merger dan akuisisi pada perusahaan yang melakukan praktik manajemen laba.
C. Pembahasan
Untuk membuktikan ada tidaknya praktik manajemen laba pada periode satu tahun sebelum merger dan akuisisi, penelitian ini menggunakan
nilai absolute adiscretionary accruals dengan alat ukur Uji-T Satu Sampel.
Pada tabel IV.4 ditemukan bahwa signifikansi 0,05 0,000 0,05, sehingga ditarik kesimpulan bahwa perusahaan pemerger dan pengakuisisi
melakukan praktik manajemen laba pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi.
Untuk menguji hipotesis kedua yaitu apakah perusahaan yang melakukan praktik menajemen laba memiliki profitabilitas yang lebih tinggi
pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi dari pada profitabilitas satu
tahun setelah merger dan akuisisi, digunakan Uji Paired T-Test untuk
kelima rasio-rasio profitabilitas ROE, ROI, GPM, NPM, dan OPM pada periode satu tahun sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Dari hasil
pengujian hipotesis kedua membuktikan bahwa tidak berhasil menolak H
0,
sehingga profitabilitas pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi tidak lebih tinggi dibandingkan dengan profitabilitas satu tahun setelah merger
dan akuisisi.
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, simpulan yang dapat diambil dalam
penelitian ini, adalah: 1. Terdapat praktik manajemen laba pada perusahaan pemerger
dan pengakuisisi pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi. 2. Tidak berhasil menolak H
, sehingga perusahaan yang melakukan praktik manajemen laba memiliki profitabilitas satu
tahun sebelum merger dan akuisisi lebih tinggi daripada satu tahun setelah merger dan akuisisi.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan, yaitu tidak mempertimbangkan ukuran dan jenis industri perusahaan yang
menjadi sampel penelitian dalam menghitung nilai rata-rata profitabilitas perusahaan, sehingga terdapat kemungkinan data
yang digunakan dalam menghitung rata-rata profitabilitas
perusahaan kurang begitu sesuai dan kemungkinan data yang diperoleh belum homogen.