Uji beda T-test Return On Investement ROI
Tabel IV.17 Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 OPMseb- .1617
25 .19342
.03868 Ses
.1288 25
.10977 .02195
Output diatas menunjukan bahwa rata-rata Operating Profit Margin
pada satu tahun sebelum dan sesudah merger dan akusisi. Saat sebelum merger dan akusisi rata-rata rasio Operating Profit Margin
perusahaan dari 25 perusahaan sebesar 0,1617, sementara satu tahun setelah merger dan akusisi rata-rata OPM-nya sebesar 0,1288.
Hasil output kedua menunjukan bahwa korelasi antara dua variabel adalah sebesar 0,637 dengan signifikan sebesar 0,001.
Signifikansi level 0,001 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa selisih antar OPM sebelum dan OPM sesudah merger dan akuisisi untuk,
masing-masing sampel tidak berbeda baik dalam jumlah maupun tanda..
Tabel IV.19 Paired Samples Test
Tabel IV.18 Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
OPMseb OPMses 25
.637 .001
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Pair
1 OPMseb –
Ses .03292
.14968 .02994 -.02887 .09470 1.100 24
.282
Pada tabel IV.19, dapat dilihat rasio Operating Profit Margin sinifikan sebesar 0,282 dengan t hitung sebesar 1,100, sedangkan t
tabel adalah 2,064. Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Sig 0,05 dan t tabel dari t hitung. Perbedaan OPM ini tidak signifikan
karena t hitung statistik 1,100 t tabel 2,064. Jadi, OPM satu tahun sebelum merger dan akuisisi tidak berbeda dengan OPM satu tahun
setelah merger dan akuisisi.
Tabel IV.20 Hasil uji Paired t-test menggunakan
SPSS