Airfoil Tinjauan Pustaka Unjuk kerja kincir angin giromill dengan sudu naca 0015 dan panjang chord 18 cm.

12 2. American Windmill American Windmill atau Wind Engine dirancang oleh Daniel Halladay pada tahun 1854. Sebagian besar digunakan untuk mengangkat air dari sumur, sedangkan untuk versi yang lebih besar digunakan untuk penembakan dan penggilingan gabah serta memotong jerami. Gambar 2.5 menunjukan bentuk dari kincir angin American Windmill. Gambar 2.5 American Windmill Sumber : xaharts.org 3. Dutch Four Arm Desain kincir angin ini tergolong sederhana, dan mungkin awal dari rancangan kincir angin di Eropa, karena bentuk dan bahan materialnya pun dari kayu dan tanah liat serta jumlah sudunya model ini sangat terkenal di Belanda. Pada Gambar 2.6 dapat dilihat bentuk kincir angin Ducth Four Arm. Gambar 2.6 Dutch Four Arm Sumber : travelwriterstales.com 13

2.2.2 Kincir Angin Sumbu Vertikal

Kincir Angin Sumbu Vertikal adalah salah satu jenis kincir angin yang bisa menangkap atau mengkonversi angin dari segala arah, sudunya yang tegak lurus arah angin akan memutar kincir dengan orientasi arah kincir horizontal. Berikut adalah tipe-tipe dari Kincir Angin Sumbu Vertikal : 1. Kincir Angin Savonius Kincir Angin Savonius pertama kali ditemukan oleh Sigurd J Savonius yang berasal dari Negara Finlandia sekitar tahun 1922. Savonius menggunakan sudu dengan cara memotong silinder Fletter menjadi 2 paruhan sepanjang garis pusat dan memposisikan 2 pruhan te rsebut membentuk seperti huruf ‘S” yang diletakan pada lingkaran batas sudu seperti yang ditunjukan Gambar 2.7. Gambar 2.7 Skema Kincir Angin Savonius Sumber : www.ecosources.info 2. Kincir Angin Darrieus Darrius sama seperti model Savonius namun desain sudu blades menggunakan sistem aerofoil. Desain ini dipatenkan oleh Georges Darrieus, seorang insinyur aeronautika dari Perancis pada tahun 1927. Bentuk kincir angin ini dapat dilihat pada Gambar 2.8 14 Gambar 2.8 Kincir Angin Darrieus Sumber : www.wind-works.org 3. Kincir Angin Giromill Kincir angin giromill merupakan modifikasi dari kincir angin darrieus, diciptakan dan dipatenkan oleh Georges Darrieus pada tahun 1927. Desain kincir angin giromill mempunyai kemiripan dengan H-Rotor dan Darrieus, di sudu yang berbentuk aerodinamis serta menggunakan airfoil, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.9. Gambar 2.9 Kincir Angin Giromill Sumber : www.wind-works.org 15

2.3 Rumus-Rumus Perhitungan

Berikut ini adalah rumus-rumus yang dipergunakan dalam perhitungan unjuk kerja kincir angin :

2.3.1 Energi dan Daya Angin

Energi yang terdapat pada angin adalah energi kinetic yang dirumuskan berikut ini : 1 dengan adalah energi kinetic joule, adalah massa , dan adalah kecepatan angin Dari persamaan 1 , dapat diketahui daya adalah energi per satuan waktu Js maka persamaan tersebut dapat ditulis menjadi : 2 dengan adalah daya yang dihasilkan angin Js = watt , adalah massa udara yang mengalir per satuan waktu kgs , dan adalah kecepatan angin ms. Dengan : 3 dimana adalah massa jenis udara 1.18 kg , adalah luas frontal kincir . Dengan substitusi, persamaan 2 dan persamaan 3, daya angin dapat dirumuskan menjadi : Yang dapat disederhanakan menjadi : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 4

2.3.2 Torsi Kincir Angin

Torsi adalah sebuah gaya yang bekerja pada poros yang dihasilkan olah gaya dorong pada sumbu kincir, dimana gaya dorong ini memiliki jarak terhadap sumbu poros yang berputar. Torsi sebuah kincir angin dapat dihitung menggunakan persamaan Yanus A. Cengel, 2006 : 5 dengan adalah torsi dinamis yang dihasilkan dari putaran poros Nm , adalah gaya pengimbang atau gaya pada poros akibat dari puntiran N, dan adalah jarak lengan torsi ke poros m.

2.3.3 Daya Kincir Angin

Daya kincir angin adalah daya yang dihasilkan oleh poros kincir akibat energi angin yang melintasi sudu-sudu kincir. Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh seorang ilmuan Jerman bernama Albert Betz, didapatkan efisiensi maksimum kincir angin, yaitu sebesar 59,3 angka ini disebut Betz Limit. Gambar 2.10 menunjukan karakteristik dari beberapa tipe kincir : Gambar 2.10 Diagram Cp dan tip speed ratio λ Sumber : http:www.intechopen.com PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Rumusan teori daya kincir yang dihasilkan oleh gerak melingkar pada poros kincir angin adalah : 6 Dengan adalah daya yang dihasilkan kincir angin watt , adalah torsi dinamis Nm, dan adalah kecepatan sudut rads. Kecepatan sudut dapat didapat dari : rad s Dengan demikian daya yang dihasilkan oleh kincir dinyatakan dengan persamaan : = = 7 dengan adalah daya yang dihasilkan kincir angin watt, adalah putaran poros rpm.

2.3.4 Tip Speed Ratio tsr

Tip Speed Ratio tsr adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu kincir angin yang berputar melingkar dengn kecepatan angin yang melewatinya. Rumus kecepatan di ujung sudu adalah : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 dengan adalah kecepatan ujung sudu, adalah kecepatan sudu rads, dan adalah jari-jari kincir m. Sehingga dapat dirumuskan dengan : Yang dapat disederhanakan menjadi : 8 dengan adalah jari-jari kincir m, adalah putaran poros rpm ,dan adalah kecepatan angin ms.

2.3.5. Koefisien Daya Cp

Koefisien daya atau power coefficience adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh kincir angin dengan daya yang dihasilkan oleh angin . Sehingga dapat dirumuskan: 9 dengan adalah daya yang dihasilkan kincir watt, adalah daya yang dihasilkan angin watt.

2.4 Tinjauan Pustaka

Giromill sangat terkenal untuk bentuk dan desain sudu yang sederhana Mathew, 2006, perbedaan kincir angin giromill dengan Darrieus terletak pada sudu yang melengkung dari sumbu atas sampai bawah, sedangkan giromill bentuk sudu yang vertikal dengan penopang atas dan bawah sudu, untuk perbedaan 19 dengan H-Rotor adalah batang penyangga sudu yang diletakkan diporos utama. Beberapa penelitian yang dilakukan dengan kincir angin giromill menggunakan bentuk sudu airfoil yang simetris seperti NACA 0015 dan NACA 0018, mendapatkan daya output yang besar di tip speed ratio yang rendah Prathamesh Despande et al, 2013. Cara kerja kincir angin giromil tidak berbeda dengan kincir angin Darrieus, angin yang datang akan langsung mendorong sudu, sudu yang aerodinamis akan lebih berpengaruh terhadap gaya dorong sudu Richard Smith, 2007. Pada tahun 2010, M Samanaudy, Ghorab dan Youssef meneliti tentang kincir angin giromill dengan variasi sudut pemasangan, jumlah sudu, model airfoil NACA 0024 NACA 4420 NACA 4520 dan panjang chord. dalam penelitian yang dilakukan M Samanaudy, Ghorab dan Youssef koefisien daya maksimum sebesar 25 menggunakan tipe airfoil simetris NACA 0024 dengan panjang chord 15 cm , sudut pemasangan 10 o dan menggunakan empat sudu. Untuk airfoil simetris seperti NACA 0024 dalam pengujian ini diperoleh koefisien daya maksimum sebesar 25 pada tip speed ratio optimal 1,4 dengan variasi pitch angle 10 ,dan menggunakan empat sudut, sedangkan untuk penelitian variasi model airfoil non simetris NACA 4420, pada kondisi yang sama diperoleh koefisien daya maksimum 16 pada tip speed ratio optimal 1,2 , dan pengujian NACA 4520 diperoleh koefisien daya maksimal 13 pada tip speed ratio optimal 1.1. penelitian yang dilakukan oleh M Samanaudy, Ghorab dan Youssef menunjukan bahwa airfoil simetris bisa mencapai koefisien daya tertinggi dibandingkan dengan airfoil non simetris seperti NACA 4420 dan NACA 4520. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Pada penelitian yang dilakukan oleh Indra Siregar pada tahun 2012 menggunakann tipe kincir angin H-Rotor dengan model penampang airfoil NACA 0018 variasi penelitian dalam kecepatan angin 3 ms dan 3,67 dan sudut pitch angle 15 , 20 , 25 dengan pembebanan 300, 200 dan 50 gram. Pada penelitian ini diperoleh koefisien daya maksimum 7,8 pada tip speed ratio 1,25 dengan variasi kecepatan angin 3 ms menggunakan tiga sudu dan pada pitch angle 15 . 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Penelitian

Langkah kerja dalam penelitian ini dimulai dari perencanaan hingga analisis data. Dapat ditujukan dalam diagram alir seperti dalam Gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian kincir angin Perencanaan Kincir Angin Giromill dengan Sudu NACA 0015 Mulai Pembuatan Kincir Angin berbahan dasar triplek polywood dan dibungkus dengan pelat seng Pengambilan data, untuk mengetahui kecepatan kincir, kecepatan angin dan beban pengereman pada kincir angin Pengolahan data untuk mencari hubungan putaran poros dan torsi, daya output dan torsi serta koefisien daya dan tip speed ratio Analisa serta pembahasan data dan pembuatan laporan Selesai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Ada tiga jenis perlakuan metode untuk melakukan penelitian ini, yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca literatur –literatur yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Pembuatan Alat Pembuatan alat uji kincir angin giromill dilakukan di Laboratorium Konversi Energi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Kincir yang sudah jadi dipasang dan motor listrik sebagai sumber tenaga untuk menghasilkan tenaga angin untuk memutar kincir. 3. Pengamatan Secara Langsung Observasi Metode observasi ini dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti yaitu kincir angin giromill.

3.2 Bahan Untuk Penelitian

Bahan- bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut a. Bahan untuk sudu kincir angin Sudu-sudu menggunakan bahan papan triplek polywood ukuran 12 mm yang sudah dipotong dengan pola NACA 0015 dan disusun menggunakan rangka alumunium dan stainless steel dengan ketinggian 80 cm, untuk lebih kuat bagian sela antara triplek polywood satu dengan lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 diberi potongan triplek polywood dengan ketebalan 4 mm. Bentuk sudu dapat dilihat pada Gambar 3.2. a b Gambar 3.2 Bentuk sudu kincir angin giromill a rangka sudu, b rangka sudu yang sudah dilapisi triplek polywood b. Bahan untuk pengikat ujung sudu kincir. Dimasing- masing ujung sudu terdapat alumunium dengan ketebalan 5 mm dan panjang 20 cm digunakan untuk mengikat sudu dengan dudukan sudu, seperti yag ditunjukan pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Pengikat sudu dengan dudukan sudu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 c. Bahan untuk dudukan sudu Dudukan sudu yang merupakan komponen yang berfungsi sebagai pengikat dan pemasangan sudu. Dudukan sudu memiliki lubang disetiap sudutnya, ada enam lubang disetiap satu sudu kemudian dimur untuk mengikat sudu dengan dudukan sudu, terdapat dua dudukan sudu untuk atas dan bawah. Bentuk dudukan sudu dapat dilihat pada Gambar 3.4, dudukan sudu terbuat dari papan triplek polywood dengan ketebalan 12 mm diameter 70 cm dan 50 cm. Gambar 3.4 Dudukan sudu ukuran 50 cm d. Bahan untuk poros utama kincir Poros utama kincir terpasang pada bagian tengah dudukan sudu dari bawah sampai atas dengan ditahan oleh bantalan atas dan bantalan bawah 25 pada tiang penahan kincir. Bahan poros utama adalah pipa pvc dengan ukuran 1” dengan panjang 90 cm dan dilapisi dengan potongan pipa pvc untuk menahan dudukan sudu dibagian antar dudukan atas dan bawah.

3.3 Alat Untuk Penelitian

Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan kincir angin dan penelitian meliputi beberapa bagian, yaitu : a. Alat kerja utama : 1. Mesin bor 2. Hand bor 3. Mesin Gerinda 4. Gergaji 5. Palu b. Alat kerja tambahan dan alat bantu pengukuran : 1. Fan Blower Fan Blower berfungsi untuk menghisap udara masuk kedalam wind tunnel dan mengeluarkannya dibagian belakang seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.6, Fan Blower ini mempunyai daya penggerak motor 5.5 kW.