45
Lanjutan Tabel 4.8 Data perhitungan tiga sudu dengan variasi 50 cm
Putaran Poros
Beban Gaya
Pengimbang Beban
Torsi Kecepatan
Sudu Daya
Output Kincir
λ
Koefisien Daya
n
rpm
Fgram
N N.m
rads Watt
C
p
259,5 300
2,94 0,29
27,2 8,00
0,83 4,41
240,9 350
3,43 0,34
25,2 8,66
0,77 4,77
242,7 350
3,43 0,34
25,4 8,73
0,78 4,81
238,6 350
3,43 0,34
25,0 8,58
0,76 4,73
201,2 440
4,32 0,43
21,1 9,09
0,64 5,01
209,4 440
4,32 0,43
21,9 9,47
0,67 5,21
206,3 440
4,32 0,43
21,6 9,33
0,66 5,14
172,9 540
5,30 0,53
18,1 9,59
0,55 5,28
141,6 540
5,30 0,53
14,8 7,86
0,45 4,33
136,6 540
5,30 0,53
14,3 7,58
0,44 4,17
4.4 Grafik Hasil Perhitungan
Pengolahan data yang dilakuakan pada Sub Bab 4.2 dan 4.3 mendapatkan hasil grafik. Grafik
– grafik hubungan tersebut yakni antara lain grafik antara daya dan torsi, grafik hubungan antara putaran poros dan torsi, dan grafik hubungan
antara koefisien daya dengan tip speed ratio λ . Penjelasan untuk grafik
hubungan diatas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik – grafik berikut ini :
4.4.1 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 70 cm
Data dari Tabel 4.5 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu dengan variasi diameter 70 cm adalah 0,95 N.m dan terjadi
pada putaran sebesar 155,9 rpm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.1 Grafik hubungan putaran kincir dengan torsi kincir angin giromil empat sudu variasi diameter 70 cm
4.4.2 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Tiga Sudu Variasi Diameter 70 cm
Data dari Tabel 4.6 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.2 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill tiga sudu dengan variasi diameter 70 cm adalah 0,86 N.m dan terjadi pada
putaran sebesar 177,6 rpm.
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
P u
ta ra
n K
in ci
r .
n rp
m
Torsi. T N.m
47
Gambar 4.2 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill tiga sudu variasi diameter 70 cm
4.4.3 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 50 cm
Data dari Tabel 4.7 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.3 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu dengan variasi diameter 50 cm adalah 0,64 N.m dan terjadi
pada putaran sebesar 110,4 rpm.
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
330 360
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
P u
ta ra
n K
in ci
r. n
rp m
Torsi. T N.m
48
Gambar 4.3 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 50 cm
4.4.4 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Tiga Sudu Variasi Diameter 50 cm
Data dari Tabel 4.8 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.4 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill tiga sudu dengan variasi diameter 50 cm adalah 0,53 N.m dan terjadi pada
putaran sebesar 136,6 rpm.
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 P
u ta
ra n
K in
ci r.
n rp
m
Torsi. T N.m
49
Gambar 4.4 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill tiga sudu variasi diameter 50 cm
4.4.5 Grafik Hubungan Antara Daya dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 70 cm
Data dari Tabel 4.5 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara daya kincir P
out
dan torsi. Pada Gambar 4.5 menunjukan bahwa nilai daya kincir P
out
puncak yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 70 cm adalah 15,81
watt pada torsi sebesar 0,83 N.m.
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
330 360
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
P u
a ta
ra n
K in
ci r.
n r
p m
Torsi. T N.m