2.7.2 Sistem Koordinat
Koordinat adalah pernyataan besaran geometric yang menentukan posisi suatu titik dengan mengukur besaran vector terhadap satu posisi
acuan yang telah didefinisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asusmsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui
secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistem koordinat tersebut bersifat lokal atau disebut koordinat lokal
dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistem kesepakatan dasar
matematisnya. Untuk menggambarkan obyek atau features permukaan bumi di atas
layar komputer, peneliti memerlukan suatu sistem penggambaran yang merepresentasikan keadaan bumi sebenarnya yang peneliti sebut sebagai
proyeksi. Proyeksi peneliti gambarkan dalam sistem koordinat cartesian, yang umumnya dikenal dalam unit X dan Y. Berikut akan peneliti bahas
sistem proyeksi yang sering digunakan dalam SIG yaitu proyeksi longitude latitude longlat Aryono Prihandito 1988.
2.7.2.1 Sistem Koordinat Kartesian 2D
Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus,
biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar 2.7. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2. 8. Sistem koordinat kartesia 2D
2.7.2.2 Proyeksi Longitude Latitude Geographic Coordinat
System.
Proyeksi ini pada umum digunakan untuk menggambarkan keadaan
global. Satuan unit yang digunakan adalah Degree derajad atau
o
.
Satuan derajat ini dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS degree minute second
dan DM Degree minute decimals. Sebagai contoh:
ƒ 15,150 berarti 15,15 derajat degree ƒ 150 301 2511 berarti 15 derajat degree 30 menit dan 25 detik.
Pelambangan ini digunakan dalam unit DMS ƒ 150 30,51 berarti 15 derajat degree 30,5 menit
Proyeksi longitude latitude didasari dari bentuk bumi spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris bumi dari belahan
bumi utara hingga ke kutub selatan yang dinamakan garis meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur hingga ke barat
yang dinamakan garis paralel. Garis 00 meridian melewati kota Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya pembagian waktu yang
berbeda pada daerah-daerah di bumi bagian timur dan barat. Perubahan nilai garis meridian terjadi secara vertikal sepanjang garis horizontal
yang peneliti sebut sebagai longitude atau titik X. Sedangkan garis paralel berubah secara horizontal sepanjang garis vertikal dan peneliti
sebut sebagai latitude atau titik Y. Akibat dari adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah bagian selatan dan utara
bumi. Umumnya Indonesia menyebut bujur timur untuk menamakan eastern
dan bujur barat untuk western, sedangkan belahan bumi utara atau northern disebut sebagai lintang utara dan sebaliknya belahan
bumi selatan atau southern disebut sebagai lintang selatan.
Gambar 2. 9. Proyeksi Longitude Latitude
Proyeksi ini akan dibaca sebagai proyeksi bumi spheroid oleh koordinat cartesian, yang memiliki 4 zona utama yaitu zona timur utara
North East dengan koordinat x,y berupa nilai +,+, zone timur selatan
South East sebagai +,-, zone barat selatan South Western dengan -.-
dan zone barat utara North Western -,+. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut adalah contoh penerapan proyeksi longitude latitude untuk negara-negara di seluruh dunia.
Gambar 2. 10. Proyeksi longlat untuk negara didunia
Proyeksi tersebut walaupun berlaku global tetapi karena bentuk bumi yang cenderung elips menyebabkan adanya perbedaan jarak antar garis
meridian dan paralel di setiap belahan bumi. Sebagai contoh satu derajat jarak antar garis meridian di daerah khatulistiwa sama dengan kira-kira 110 km
sedangkan pada jarak satu derajat yang sama di belahan bumi utara, misal di Jepang yang terletak di tengah belahan bumi utara kira-kira sebanding dengan
90 km, dan semakin ke utara dan selatan jaraknya semakin mengecil, untuk itu diperlukan suatu sistem lokal yang akan memperkecil nilai kesalahan yang
mana setiap daerah memiliki sistem yang berbeda, misal antara Amerika Utara dan selatan memiliki sistem berbeda, begitu pula dengan negara-negara di
benua Asia, Eropa dan lain-lain. Indonesia menggunakan sistem yang disebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
World Geodetic System tahun 1984 WGS 1984. Dengan demikian, untuk
menyatakan batas-batas koordinat Indonesia adalah sebagai berikut: Proyeksi
Longitude Latitude dalam sistem WGS 1984 dengan batas-batas koordinat
sebagai berikut: 6 Northern LU - -11
Southern LS dan 95 Eastern BT
– 141 Eastern BT Sosrodarsono, S. dan Takasaki, M. 1983.
2.8 PHP