untuk mengajar akan dipindah ke Sekolah Dasar Negeri yang kekurangan guru. Pemindahan guru tersebut dilakukan dengan melihat jarak rumah guru
ke sekolah dasar tujuan dan juga melihat apakah guru tersebut bertempat tinggal di luar daerah Magelang .
Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk membuat suatu Sistem Informasi Geografis Penataan Sekolah Dasar dan Pemindahan Guru
berbasis web menggunakan PHP dengan database MySql. Sistem yang dibangun dengan menggunakan fasilitas dari Google Maps yaitu Google
Maps API. Dengan dibangunnya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pihak
– pihak terkait dalam melakukan penataan Sekolah Dasar Negeri yang masih kekurangan siswa dan kelebihan pengajar ataupun
kekurangan pengajar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis penataan sekolah
dasar negeri dan pemindahan guru SIGPSD yang dapat berfungsi untuk penataan, penggabungan sekolah dasar dan pemindahan guru?
2. Apakah SIGPSD ini efektif, efisien dan mudah digunakan oleh admin
dan kepala DISDIKPORA dalam melakukan penataan SDN dan pemindahan guru?
1.3 Batasan Masalah
Dalam membangun SIGPSD tedapat beberapa batasan masalah, antara lain :
1.3.1. SIGPSD ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan database MySql. 1.3.2.
SIGPSD ini digunakan untuk memetakan guru dan Sekolah Dasar Negeri.
1.3.3. Pengguna SIGPSD ini yaitu pihak DISDIKPORA
Kabupaten Magelang dan pihak-pihak yang memiliki hak akses terhadap sistem ini.
1.3.4. Data yang digunakan dalam pembangunan SIGPSD ini
adalah data
pendidik dan
tenaga kependidikan
DISDIKPORA Kabupaten Magelang . 1.3.5.
SIGPSD ini dibangun menggunakan maps yang sudah disediakan oleh Google atau Google Maps API.
1.3.6. SIGPSD yang dibangun dapat menggabungkan 2 Sekolah
Dasar Negeri. 1.3.7.
SIGPSD yang dibangun menampilkan data jarak terpendek dan tidak dapat memindahkan data guru.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah : Tersedianya Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sekolah
Dasar Negeri dan Rumah Guru SIGPSD di Kabupaten Magelang yang dapat :
a. Membantu dan mempermudah DISDIKPORA dalam
melakukan penggabungan dua sekolah dalam satu kecamatan atau dalam radius 20 Km yang jumlah
muridnya masih kurang dari 120 siswa persekolah dasar.
b. Membantu menampilkan data guru yang belum
memiliki sekolah. c.
Menampilkan rekomendasi sekolah terdekat dari lokasi rumah guru.
1.5 Metodologi Penelitian
Langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.5.1 Survei Awal
Dilakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait dan diperoleh data dari DISDIKPORA yang dipergunakan
untuk mendesain use case dan basis data dari sistem yang akan dibangun.
1.5.2 Studi Pustaka
Dilakukan studi pustaka untuk mendalami teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi teori
mengenai sistem informasi geografis, PHP, database PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MySQL, dan Google Maps API, serta mencari informasi- informasi lain yang mendukung pembangunan sistem
informasi geografis ini.
1.5.3 Pembangunan Sistem Informasi Geografis
Pembangunan sistem informasi geografis ini menggunakan metode Framework for the Application
System Technique FAST
dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Analisis Sistem
a. Scope Definition
Definisi Lingkup Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah
mendefinisikan ruang
lingkup dengan
cara melakukan pengumpulan data lokasi koordinat
Sekolah Dasar Negeri dan rumah guru yang dimiliki oleh DISDIKPORA Kabupaten Magelang.
b. Problem Analysis
Analisa Permasalahan Pada tahap ini dilakukan analisa masalah yang
terdapat dalam penataan Sekolah Dasar Negeri dan pemindahan Guru di kabupaten Magelang .
c. Requirement Analysis
Analisa Kebutuhan Analisa
kebutuhan adalah
mengidentifikasi kebutuhan sistem dengan cara mengumpulkan data
kebutuhan pengguna sistem yang kemudian dimodelkan kedalam diagram use case.
2. Desain Sistem
Pada tahap ini dilakukan desain basis data untuk sistem informasi geografis, meliputi sebagai berikut :
a. Logical Design
Menggambarkan logical data model, logical process model
, dan logical interface model. b.
Decision Analysis Mengimplementasikan sistem ke dalam bentuk
Bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai pengelolan database dan menggunakan Google Maps
API sebagai maps. Perangkat keras yang digunakan dalam implementasi adalah laptop atau komputer
desktop .
c. Physical design and integration
Implementasi secara teknik dengan membuat physical database design,
dan physical user interface.
d. Construction and Testing
Implementasikan rancangan ke dalam program menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
MySQL sebagai pengelolaan basis datanya. Kemudian dilakukan uji coba terhadap sistem.
1.5.4 Uji Coba Terhadap Pengguna
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem kepada user untuk mengetahui kekurangan sistem dan untuk mengetahui
apakah sistem ini sudah memenuhi tujuan penelitian. Serta apakah sistem ini dapat membantu pihak-pihak terkait.
1.5.5 Analisa Hasil Uji Coba
Pada tahap ini dilakukan analisa hasil uji coba yaitu mengukur apakah sistem ini dapat membantu, efektif, efisien
dan mudah digunakan oleh admin dan kepala DISDIKPORA dalam melakukan penataan SDN dan Pemindahan Guru.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan penelitian ini dibagi dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut :
a. Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisi teori – teori yang terkait dengan perancangan dan
pembangunan Sistem Informasi Geografis meliputi : definisi sistem informasi, definisi SIG, peta, Google Maps, Google Maps
API, sistem koordinat dan proyeksi, PHP, JavaScript, Basis data, MySql, Metode FAST, metode menentukan radius dengan
penarikan garis lurus, metode untuk zooming. c.
Bab III : Analisis dan Perancangan Sistem Bab ini berisi tentang analisis dan perancangan sistem yang
dibangun, meliputi diagram use case, diagram ER Entity Relationship
, diagram aliran data, dan metode penyelesaian yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam
Sistem Informasi Geografis Penataan Sekolah Dasar dan Pemindahan Guru SIGPSD.
d. Bab IV : Implementasi Sistem
Bab ini membahas implementasi dari hasil perancangan kedalam bahasa pemrograman.
e. Bab V : Analisis Hasil Implementasi
Bab ini membahas analisis hasil implementasi sistem meliputi pengujian alpha test dan betha test. Alpha test meliputi
pengujian dimata pengembang SIGPSD berupa analisis kekurangan maupun kelebihan sistem. Betha test meliputi
pengujian terhadap pengguna user. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Bab VI : Penutup
Merupakan bab yang berisi kesimpulan dari hasil implementasi sistem dan hasil penyebaran kuisioner, dan juga beberapa saran
yang mungkin dapat bermanfaat untuk pengembangan SIGPSD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1
Sistem Informasi 2.1.1
Pengertian sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana sistem digunakan. Berikut ini adalah definisi sistem yang dikutip dari berbagai
tokoh menurut Lucas 1992 “sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berintraksi, saling tergantung dan terintegritas dalam kesatuan
variabe l atau komponen ”. Sedangkan menurut Scoot 1996, Sistem
terdiri dari unsur-unsur seperti masukan input, pengolahan processing, serta keluaranoutput.
Dengan sederhana defenisi dari sistem itu sendiri adalah serangkaian hubungan yang saling berintraksi satu sama lain yang bertujuan untuk
mencapai satu tujuan tertentu. Berikut ini adalah karakteristik yang dapat membedakan satu sistem dengan sistem lainya :
a. Batasan Boundary: Penggambaran dari suatu elemen atau unsur
yang mana termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
Masukan Input
Pengolahan Processing
Keluaran Output
Gambar 2. 1.
Model Sistem
b. Lingkunan Envoironment : Segala sesuatu diluar sistem,
lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
c. Masukan Input : Sumber daya data, bahan baku, peralatan, energi
dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. d.
Keluaran Output : Sumber daya atau produk informasi, laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi yang disediakan
untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. e.
Komponen Component : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentrasformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
output. Komponen ini bisa merupakan sub sistem dari sebuah sistem.
f. Penghubung Interface : Tempat dimana dari komponen atau sistem
dan lingkunganya bertemu atau berintraksi. g.
Penyimpanan Storage : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, bahan baku, dan
sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang
ada.
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah penerang ; pemberitahuan ; kabar atau berita tentang sesuatu.
Pengertian informasi menurut para ahli menurut Abdul Kadir 2002 mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, Azhar Susanto 2004 dalam buku
sistem informasi menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Jadi secara
umum definisi dari informasi adalah sebuah data yang telah diolah menjadi sesuatu bentuk lain yang lebih berguna dan bermanfaat bagi
penggunanya.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut, menurut
Mc Leod
Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi
dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi, menurut John F. Nash 1995
sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat
teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi
tertentu membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Untuk dapat memahami pengertian sistem informasi dapat dilihat dari keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas
penting pembentuk sistem informasi. Dengan demikian bila sistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informasi dilihat berdasarkan konsep input, processing, output –
IPO dapat digambarkan sebagai berikut :
2.2 Sistem Informasi Geografis
2.2.1 Definisi Georgrafis
Istilah georgrafis ini digunakan karena sistem informasi geografis
dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’. Obyek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space.
Obyek bisa berupa fisik, budaya, atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk
memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu obyek sesuai dengan kenyataannya dibumi. Simbol, warna dan gaya garis
digunakan untuk mewakili setiap sparsial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Pemrosesan Input
Data Output
Data
Gambar 2. 2. Konsep Sistem informasi
2.2.2 Definisi Sistem Informasi Geografis GIS
Sistem informasi geografis adalah suatu sistem berbasis komputer
untuk menangkap,
menyimpan, mengecek,
mengintegrasikan, memanipulasi, dan men-display data dengan peta digital Turban, 2005 .
Istilah geography digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada geografi atau spasial. Obyek ini mengarah pada
spesifikasi lokasi dalam suatu space. Geographic Information System
GIS merupakan sistem komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan
analisis terhadap permukaan geografi bumi. Geografi adalah informasi mengenal permukaan bumi dan
semua obyek yang berada diatasnya, sedangkan sistem informasi geografisSIG atau dalam bahasa inggris disebut Geographic
Information System GIS adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial bereferensi keruangan. Sistem informasi geografis adalah bentuk sistem
informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka. SIG tersusun atas konsep
beberapa lapisan layer dan relasi Prahasta, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis SIG atau juga dikenal sebagai Geographic Information System
GIS pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian
GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti analisis
penyakit epidemik demam berdarah dan analisis kejahatan kerusuhan termasuk analisis kepariwisataan. Kemampuan dasar dari SIG adalah
mengintegrasikan berbagai
operasi basis
data seperti
query ,
menganalisisnya serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG dengan
sistem informasi lain Prahasta,2009.
2.2.4 Sub sistem SIG
Menurut Prahasta, 2009, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa sub sistem sebagai berikut :
1. Data Input
Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data sparsial dan atribut dari berbagai sumber. Sub sistem ini juga
bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan
oleh SIG. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Data Output
Sub sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun
dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain. 3.
Data Manajemen Sub sistem ini mengorganisasikan basis data spasial maupun
atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Analisis dan Manipulasi Data
Sub sistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, sub sistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.
2.2.5 Cara Kerja SIG
SIG dapat menyajikan real world dunia nyata pada monitor sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata
diatas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran pada kertas. Peta merupakan representasi grafis
dari dunia nyata, obyek-obyek yang dipresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features contohnya adalah sungai,
taman, kebun, jalan dan lain-lain. Karena peta mengorganisasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
unsur-unsur berdasrkan lokasi-lokasinya. SIG menyimpan semua informasi deksriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut didalam
basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya didalam tabel-tabel relasional dengan demikian, atribut-atribut ini dapat
diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur - unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya Prahasta
Eddy 2009.
2.2.6 Kemampuan SIG
Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya Prahasta, Eddy ,2009 :
1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis spasial dan atribut 2. Mengintegrasikan data geografis.
3. Memeriksa, meng-update meng-edit data geografis. 4. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis.
5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis. 6. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis.
7. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik view dan layout, tabel,grafik chart laporan, dan lainnya baik dalam bentuk
hardcopy maupun softcopy.
2.3 Peta
Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta dapat digambarkan dengan berbagai gaya, masing- masing
menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisasikan dunia dengan mudah, informatif dan fungsional.
Peta berbasis komputer digital lebih serba guna dan dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subyek yang sama.
Peta ini juga memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet.
Peta digital dapat di-update ke peta tematik baru dan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya. Denny Carter, Irma Agtrisari, 2003.
2.4 Google Maps