Pengaruh Efektivitas Komunikasi Terhadap Budaya Kerja Karyawan Pt Wisma Hijau Cimanggis, Depok, Jawa Barat

PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP
BUDAYA KERJA KARYAWAN PT WISMA HIJAU
CIMANGGIS DEPOK

PRATIWI PUTRI UTAMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Efektivitas
Komunikasi terhadap Budaya Kerja Karyawan PT Wisma Hijau Cimanggis,
Depok adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta karya tulis saya kepada Institut
pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2015

Pratiwi Putri Utami
NIM H24110075

ABSTRAK

PRATIWI PUTRI UTAMI. Pengaruh Efektivitas Komunikasi terhadap Budaya
Kerja Karyawan PT Wisma Hijau Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Dibimbing oleh
HJ SITI RAHMAWATI.
Efektivitas komunikasi dibutuhkan dalam menggerakkan jalannya
perusahaan, semakin baik efektivitas komunikasi dalam suatu perusahaan maka
semakin baik pula perilaku karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Setiap
perusahaan pasti memiliki nilai-nilai budaya kerja yang harus diterapkan oleh
masing-masing karyawan. Budaya kerja akan diterapkan dengan baik oleh
karyawan jika efektivitas komunikasi di perusahaan berjalan dengan baik pula.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh efektivitas komunikasi
terhadap budaya kerrja karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan

sensus. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi
berpengaruh terhadap budaya kerja karyawan secara simultan dan secara parsial
terhadap budaya kerja karyawan.
Kata kunci: Analisis Regresi Berganda, Budaya Kerja, Efektivitas Komunikasi

ABSTRACT
PRATIWI PUTRI UTAMI. The Influence of Communication Effectivity toward
Employee Work Culture in PT Wisma Hijau Cimanggis, Depok, West Java.
Supervised by HJ SITI RAHMAWATI.
The communication effectivity is needed to operate our own company.
When the communication effectivity is better, so is the employee work behavior.
Each company have the work culture which every their employee must apply it
exactly. Work culture will be applied by employee wellif only communication
effectivity was applied well too. The goal of this study is to analysis the ifluence
of communication effectivity toward employee work culture. This study uses
sensus method. Data analysis uses descriptive analysis method and multiple linear
regression analysis method. The result of this shows that communication
effectivity affect employee work culture simultaneously and affect employee work
culture partially.

Keywords:

Communication Effectivity,
Regression Analysis

Work

Culture,

Multiple

Linear

PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP
BUDAYA KERJA KARYAWAN PT WISMA HIJAU
CIMANGGIS DEPOK

PRATIWI PUTRI UTAMI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2015 ini ialah Pengaruh
Efektivitas Komunikasi terhadap Budaya Kerja Karyawan PT Wisma Hijau.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Hj.Siti Rahmawati, MPd
selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu
Emilia Tri Setyowati, SP selaku Direktur Utama PT Wisma Hijau, Ibu Theresia
Sudarti selaku Supervisor HRD PT Wisma Hijau dan Ibu Yennita Andriati selaku

staff HRD PT Wisma Hijau yang telah membantu selama pengumpulan data .
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua saya, keluarga dan
temanteman atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, Juni 2015
Pratiwi Putri Utami

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Efektivitas Komunikasi Organisasi
Budaya Perusahaan
Penelitian Terdahulu

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT Wisma Hijau
Karakteristik Karyawan PT Wisma Hijau
Persepsi Karyawan terhadap Efektivitas Komunikasi
Persepsi Karyawan terhadap Saluran Komunikasi
Persepsi Karyawan terhadap Struktur Wewenang Organisasi.
Persepsi Karyawan terhadap Spesialisasi Jabatan
Persepsi Karyawan terhadap Penguasaan Informasi
Persepsi karyawan terhadap Budaya Kerja Karyawan
Persepsi Karyawan terhadap Budaya Integritas
Persepsi Karyawan terhadap Budaya Profesionalisme
Persepsi Karyawan terhadap Budaya Kemandirian dalam Kebersamaan
Persepsi Karyawan terhadap Budaya Kepedulian
Persepsi Karyawan terhadap Budaya Non-Diskriminasi

Uji Asumsi Klasik
Regresi Linier Berganda
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

vi
vi
vi
1
1
2
2
2
2
3
3

4
5
5
6
7
7
7
8
11
11
12
12
13
13
13
14
14
14
15
15

16
16
17
20
20
22
22
22
22
28

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Penelitian terdahulu

5

Rentang skala

9


Karakteristik karyawan PT Wisma Hijau
Persepsi karyawan terhadap efektivitas komunikasi
Persepsi karyawan terhadap saluran komunikasi
Persepsi karyawan terhadap struktur wewenang organisasi
persepsi karyawan terhadap spesialisasi jabatan
Persepsi karyawan terhadap penguasaan informasi
Persepsi karyawan terhadap budaya kerja karyawan PT Wisma Hijau
Persepsi karyawan terhadap budaya integritas
Persepsi karyawan terhadap budaya profesionalisme
Persepsi karyawan terhadap budaya kemandirian dalam kebersamaan
Persepsi karyawan terhadap budaya kepedulian
Persepsi karyawan terhadap budaya non-diskriminasi

12
12
13
13
14
14
14
15
15
15
16
16

R Square
Hasil uji F
Hasil uji t
Hasil regresi linier berganda

18
18
19
20

Uji multikolinieritas

18

DAFTAR GAMBAR
1
2
3

Kerangka pemikiran penelitian
Grafik normal P-Plot
Scatterplot

7
17
17

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3

Struktur organisasi PT Wisma Hijau
Uji validitas dan reliabilitas
Hasil uji t

24
25
27

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia membutuhkan kehidupan berkelompok atau berorganisasi,
apabila ada suatu kebutuhan hidup yang tidak dapat dipenuhinya apabila
dilakukannya sendiri. Seseorang membutuhkan orang lain untuk saling
mendukung dan saling memperkuat karena saling membutuhkan (Lubis et al
2010). Banyak orang merasa telah mengetahui dan menguasai komunikasi
khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi memegang peran yang
sangat penting dalam suatu interaksi sosial, oleh karena itu bukan hanya
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari tapi juga berpengaruh dalam dunia
kerja. Tempat kerja merupakan suatu komunitas sosial yang memfokuskan pada
peran dari komunikasi, sehingga efektivitas komunikasi dapat dioptimalkan
(Riswandi 2009). Penggunaan komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal
berpengaruh cukup besar pada lingkungan kerja yang diwujudkan dalam visi misi
dari perusahaan (Sutrisno 2010). Efektivitas komunikasi dibutuhkan dalam
menggerakkan jalannya perusahaan, semakin baik efektivitas komunikasi dalam
suatu perusahaan maka semakin baik pula perilaku karyawan dalam menjalankan
pekerjaannya (Yusup 2009).
Setiap perusahaan pasti memiliki nilai-nilai budaya kerja yang harus
diterapkan oleh masing-masing karyawan. Karyawan memiliki peranan yang cukup
penting dalam menentukan baik atau tidaknya penerapan budaya kerja pada suatu
perusahaan (Tika 2012). Budaya kerja karyawan mungkin diciptakan dan ditegakkan
oleh pendiri perusahaan. Pada tahap awal budaya kerja karyawan lemah maka
kewajiban penerusnya untuk memperkuat dan merubah menjadi budaya perusahaan
yang kuat dan cocok (Wahjono 2010). Budaya kerja akan diterapkan dengan baik
oleh karyawan jika efektivitas komunikasi organisasi di perusahaan berjalan dengan
baik pula. Adanya efektivitas komunikasi akan terjadi proses pertukaran informasi di
antara unit-unit yang merupakan bagian dari suatu perusahaan dan dipengaruhi oleh
budaya dalam lingkungan kerja, sehingga terjadi kerjasama serta perilaku yang
berorientasi kepada tujuan.
PT Wisma Hijau merupakan tempat pendidikan dan pelatihan yang
bernuansa hijau, segar lantaran pagar bambu, tanaman rumput, tanaman hias dan
pepohonan rindang. Perusahaan ini lebih mengutamakan kepuasan konsumen
yang menggunakan jasa PT Wisma Hijau. Demi mencapai pelayanan yang
maksimal, kondisi internal harus diperbaiki terlebih dahulu dengan menerapkan
budaya kerja pada masing-masing karyawan. Budaya kerja yang ada pada PT
Wisma Hijau yaitu integritas, profesionalisme, kemandirian dalam kebersamaan,
kepedulian dan non-diskriminasi. Penerapan budaya kerja pada masing-masing
karyawan mudah dilakukan dengan adanya efektivitas komunikasi yang terjalin
antara seluruh komponen perusahaan. Jika budaya kerja dapat diterapkan dengan
baik oleh masing-masing karyawan, maka perusahaan akan dengan mudah
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu PT Wisma Hijau
menyadari pentingnya pengaruh efektivitas komunikasi terhadap budaya kerja
karyawan.

2
Rumusan Masalah
Perusahaan yang mampu bertahan dan menang dalam persaingan adalah
perusahaan yang mampu mengelola segala sumberdaya yang dimiliki. Dalam
rangka meningkatkan daya saing, kondisi sumberdaya manusia di perusahaan
merupakan unsur utama yang harus diperhatikan. Perlu dibentuk suatu aturan
dalam bentuk budaya kerja karyawan yang merupakan pengikat dalam bertindak
dan mencerminkan ciri khas perusahaan. Penerapan budaya kerja karyawan akan
berjalan dengan baik jika terjalin komunikasi yang baik pula. Jika efektivitas
komunikasi berjalan dengan baik, maka seluruh komponen perusahaan dapat
menerapkan budaya kerja karyawan yang telah ditetapkan dengan baik. Adapun
perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana efektivitas komunikasi yang terjadi pada PT Wisma Hijau
Cimanggis, Depok?
2. Bagaimana budaya kerja karyawan yang terjadi pada PT Wisma Hijau
Cimanggis, Depok?
3. Bagaimana pengaruh efektivitas komunikasi yang terjadi terhadap budaya
kerja karyawan pada PT Wisma Hijau Cimanggis, Depok?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan, maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi efektivitas komunikasi yang terjadi pada PT Wisma Hijau
Cimanggis, Depok.
2. Mengidentifikasi budaya kerja karyawan yang ada pada PT Wisma Hijau
Cimanggis, Depok.
3. Menganalisis pengaruh efektivitas komunikasi terhadap budaya kerja
karyawan pada PT Wisma Hijau Cimanggis, Depok.
Manfaat Penelitian
1. Memberikan rekomendasi kepada perusahaan tentang pengaruh efektivitas
komunikasi terhadap budaya kerja karyawan.
2. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan menambah wawasan bagi
pihak yang berkepentingan.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini berfokus pada komunikasi internal
dalam perusahaan yaitu pada masing-masing divisi/bagian dengan
mengidentifikasi efektivitas komunikasi yang terjadi, mengidentifikasi budaya
kerja karyawan yang terjadi, serta pengaruh efektivitas komunikasi terhadap
budaya kerja berdasarkan persepsi karyawan pada PT Wisma Hijau.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Efektivitas Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan
bagaimana mereka terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas
apa yang terjadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan dari isi
pesan tersebut dan memberikan feed back (umpan balik) atau reaksi sehingga
pesan pun berhasil tersampaikan dan menimbulkan sebuah komunikasi yang
efektif. Menurut Suranto (2005), komunikasi dikatakan efektif apabila dalam
suatu proses komunikasi itu pesan yang disampaikan seorang komunikator dapat
dimengerti oleh komunikan. Adapun faktor-faktor penentu efektivitas komunikasi
dalam organisasi yaitu (Lubis et al 2010):
1. Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi formal adalah jalur penyampaian pesan yang bertalian
dengan tugas. Karena itu jalurnya mengikuti rantai wewenang dalam
organisasi. Pengaruh saluran komunikasi formal terhadap efektivitas
komunikasi dapat dilihat melalui cakupannya yang melebar sejalan dengan
tingkat perkembangan organisasi dan hambatan antar tingkatan dalam
organisasi apabila strukstur organisasi yang bersangkutan terlalu birokratis.
Saluran komunikasi informal dapat berupa selentingan atau desas-desus dalam
komunikasi yang bersifat bebas kesegala arah, melompati tingkat-tingkat
wewenang dan kemungkinan besar memenuhi kebutuhan sosial anggota
apabila hal itu dapat mempermudah penyelesaian tugas.
2. Struktur Wewenang Organisasi
Perbedaan kekuasaan dan kedudukan menentukan siapa, apa (isi) dan
bagaimana (ketepatan) berkomunikasi. Struktur wewenang organisasi
berperan dalam kejelasan kedudukan seseorang mempermudah koordinasi
yang ada pada perusahaan, pertanggung jawaban atas tugas yang telah
dikerjakan, atasan/bawahan memberikan pengaruh dalam perubahan sikap,
pembagian kerja jelas.
3. Spesialisasi Jabatan
Kelompok orang yang berdasar pada spesialisasi jabatan. Perbedaan fungsi,
kepentingan dan istilah-istilah pekerjaan dapat menyebabkan tiap kelompok
hidup dalam dunia yang berbeda sehingga sulit memahami perasaan dan
mendorong terjadinya kesalan-kesalahan. Adanya spesialisasi jabatan
memberikan informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
karyawan,
job description yang ditetapkan sesuai dengan apa yang
dikerjakan.
4. Penguasaan Informasi
Tiap individu mempunyai informasi spesifik tentang pekerjaannya masingmasing. Sering terjadi, individu tersebut tidak bersedia membagi informasi
yang dimilikinya kepada orang lain. Berusaha memberikan informasi
merupakan salah satu bentuk penguasaan informasi.

4
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan didefinisikan sebagai perangkat sistem values (nilainilai), beliefs (keyakinan-keyakinan), assumptions (asumsi-asumsi) , atau normanorma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu
organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya (Sutrisno 2010). Menurut Moeljono (2005), budaya korporat adalah
sistem nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan yang dipelajari,
diterapkan serta dikembangkan secara berskesinambungan, berfungsi sebagai
sistem perekat , dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Budaya organisasi merupakan
falsafah, ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan,harapan, sikap dan normanorma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas
tertentu (Koesmono 2010). Ndraha (2005) mengemukakan bahwa budaya
perusahaan (corporate culture) merupakan aplikasi dari budaya organisasi
(organizational culture) terhadap badan usaha atau perusahaan.
Budaya perusahaan pada PT Wisma Hijau Cimanggis meliputi:
1. Integritas
Integritas adalah menyatukan keinginan karyawan dan kepentingan
perusahaan,
agar
tercipta
kerjasama
yang
memberikan
kepuasan. Pengintegrasian ini sangat penting karena merupakan salah satu
kunci untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan dan semua pihak di
dalamnya seperti turut serta dalam pengambilan keputusan,
2. Profesionalisme
Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam
bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Adapun ciri-ciri
profesionalisme adalah memiliki pengetahuan luas tentang perusahaan,
mampu menjunjung kode etik perusahaan, memiliki loyalitas terhadap
perusahaan.
3. Kemandirian dalam Kebersamaan
Kemandirian ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak
secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanantekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional
perusahaan yang berlaku, perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas.
4. Kepedulian
Kepedulian sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan
yang meliputi kesejahteraan, kepuasan kerja, hak-hak, cepat tanggap dalam
menghadapi masalah yang timbul.
5. Non Diskriminasi
Non Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak membedakan terhadap
perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat
kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan gender, ras,
kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial. Penempatan
kerja di dalam perusahaan harus berdasarkan kemampuan, keahlian, bakat dan
minat yang dimiliki, pada saat penerimaan karyawan baru perusahaan
mementingkan pengalaman, keahlian dan kemampuan yang dimiliki.

5
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya.
Penelitian terdahulu yang menjadi pembeda dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat
pada tempat penelitian, tahun penelitian, responden, jumlah responden.
Untuk penelitian Rizky Andayani menggunakan SEM sebagai alat analisis.
Tabel 1 Penelitian terdahulu
Nama, Tahun,
Referensi
Adytiawardana
Permanaputra,
2014
(Skripsi)

Judul

Alat Analisis

Hasil

Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap
Kinerja Karyawan
Karyawan Direktorat
Sumber Daya Manusia
dan Umum PT Pos
Indonesia (Persero)
Kantor Pusat Bandung
Analisis Pengaruh
Karakteristik Budaya
Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja dan
Kinerja Karyawan pada
Unit Kerja Kepanitraan
Mahkamah Agung
Republik Indonesia

Analisis Regresi
Linear Sederhana,
Method of
Successive
Interval, Korelasi
Pearson

Budaya organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan Direktorat
Sumber Daya Manusia dan Umum di
PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor
Pusat Bandung.

Strucktural Linear
Modeling (SEM)

Tri Wahyuni, 2013
(Skripsi)

Pengaruh Efektivitas
Komunikasi Antar
Pribadi dan Motivasi
Kerja terhadap
Produktivitas Kerja
karyawan PT
Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. Divisi
Regional VII KTI

Analisis Regresi
Linear Berganda

Ajeng Yusuf,
2011
(Skripsi)

Pengaruh Nilai-Nilai
Budaya Perusahaan
Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan PT
pupuk Kaltim (Kantor
Perwakilan Jakarta)
Analisis Pengaruh
Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan (Studi
pada PT Pos Indonesia
Cabang Kudus)

Analisis persepsi
dan Regresi
Berganda, SPSS
15.0

Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ada pengaruh signifikan positif
dari budaya organisasi terhadap
kepuasan dan kinerja karyawan,
terdapat pengaruh signifikan positif
dari kepuasan terhadap kinerja, dan
terdapat pengaruh signifikan positif
dari budaya organisasi terhadap kinerja
melalui kepuasan kerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
efektivitas komunikasi antar pribadi
dan motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivitas
kerja. Tingkat efektivitas komunikasi
antar pribadi, motivasi kerja, dan
produktivitas kerja pada PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk. Divisi
Regional VII KTI berada pada tingkat
yang tinggi. Dan variabel yang
memiliki pengaruh paling dominan
terhadap produktivitas kerja adalah
variabel motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai-nilai budaya perusahaan PT
Pupuk Kaltim (KPJ) telah diterapkan
dengan baik oleh karyawan dalam
lingkungan kerja/

Rizky Andayani,
2013
(Skripsi)

Maulvi Nizar,
2011
(Skripsi)

Analisis Regresi
Linier Berganda

Budaya organisasi memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Sedangkan
kepemimpinan juga memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan

6

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
PT Wisma Hijau Cimanggis, Depok memiliki visi, misi dan tujuan yang
dapat terwujud apabila didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan
memiliki kinerja serta integritas tinggi terhadap perusahaan. PT Wisma Hijau
memiliki struktur organisasi yang telah tersusun dengan rapi yang dapat dilihat
pada Lampiran 1. Karyawan sebagai penggerak utama suatu perusahaan yaitu
bertindak sebagai pelaksana, pengelola dan pengambil keputusan serta kebijakan
yang berkaitan dengan permasalahan perusahaan. Karyawan juga berperan dalam
membantu mewujudkan tujuan perusahaan karena berhasil tidaknya suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada produktivitas kerja
karyawan. Selain karyawan, tokoh yang sangat berpengaruh dalam menentukan
keberhasilan suatu perusahaan adalah seorang manajer atau atasan. Atasan dan
bawahan saling berinteraksi dengan menjalin komunikasi.
Komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi berperan sebagai
jembatan penghubung diantara anggota organisasi. Efektivitas komunikasi yang
terjadi menciptakan persamaan makna anggota organisasi yang terlibat dalam
proses komunikasi. Terciptanya persamaan makna, maka penyampaian
pesan/informasi terkait dengan kegiatan organisasi dapat diterima dan dipahami
dengan baik. Sehingga komunikasi organisasi yang terjalin diantara anggota
organisasi baik atasan ke bawahan atau dari bawahan ke atasan dapat menciptakan
pula suasana kerja yang nyaman untuk menerapkan budaya kerja yang ada pada
PT Wisma Hijau dalam diri masing-masing, sehingga pada akhirnya dapat
mewujudkan tujuan organisasi. Adapun indikator efektivitas komunikasi adalah
saluran komunikasi, struktur wewenang organisasi, spesialisasi jabatan dan
penguasaan informasi. Sedangkan indikator dari budaya perusahaan adalah
integritas, profesionalisme, kemandirian dalam kebersamaan, kepedulian, non
diskriminasi.
Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui pengaruh efektivitas
komunikasi terhadap budaya kerja karyawan. Sehingga dapat memberikan
rekomendasi kepada perusahaan tentang efektivitas komunikasi dan pengaruhnya
terhadap budaya kerja karyawan. Model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar
1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT Wisma Hijau Cimanggis yang beralamat
di Jalan Mekarsari Raya No.15 (Jalan Raya Bogor Km 30), Mekarsari Cimanggis,
Depok 16452. Waktu penelitian Februari sampai April 2015. Pemilihan
perusahaan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa
adanya kesediaan pihak perusahaan untuk memberikan informasi dan data yang
diperlukan sesuai dengan penelitian, serta perusahaan yang bersangkutan
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan latihan dimana
perusahaan harus memiliki budaya kerja karyawan yang baik untuk mencapai
tujuan perusahaan.

7
PT Wisma Hijau

Manajer (Pimpinan)

Efektivitas komunikasi
-Saluran Komunikasi
-Struktur Wewenang Organisasi
-Spesialisasi Jabatan
-Penguasaan Informasi

Komunikasi

Karyawan (bawahan)

Budaya perusahaan
-Integritas
-Profesionalisme
-Kemandirian dalam kebersamaan
-Kepedulian
-Non-diskriminasi

Pengaruh efektivitas komunikasi terhadap budaya kerja
karyawan
Merekomendasi organisasi untuk memperhatikan
efektivitas komunikasi dan pengaruhnya terhadap
budaya kerja karyawan

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Jenis dan Sumber Data
Data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner ke karyawan
PT Wisma Hijau serta wawancara dengan pihak PT Wisma Hijau. Data sekunder
diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, jurnal, tesis, penelitian terdahulu,
serta data dari dinas yang terkait dalam penelitian (Sugiyono 2012).
Metode Pengumpulan Data
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada
kantor pusat PT Wisma Hijau Cimanggis, Depok. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode sensus. Responden penelitian ini berjumlah
63 orang yang akan diberikan kuesioner. Penetapan jumlah responden sesuai
dengan kaidah statistika dalam pengambilan sampel sosial yaitu minimal 30 data
atau sampel agar mendekati sebaran normal (Walpole 1995). Sebelum kuesioner
dibagikan kepada responden dilakukan uji validitas dan uji relibilitas terlebih
dahulu yang dapat dilihat pada Lampiran 2.
Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji statistik yang digunakan untuk menguji seberapa
valid item-item pertanyaan kuesioner mengukur variabel yang diteliti (Trihendradi

8
2009). Menurut Nugroho (2005) uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam
mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung
suatu kelompok variabel tertentu. pengujian validitas kuesioner menggunakan
bantuan software SPSSv.22 yang dilakukan terhadap 30 responden dan Cronbach’
Alpha sebesar 5 persen. Melihat kevalidan masing-masing pertanyaan dapat
dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation> dari r tabel. Nilai r-tabel
dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-k dimana k merupakan jumlah
butir pertanyaan dalam suatu variabel. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai
r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation> dari rtabel.

Uji Reliabilitas
Menurut Trihendradi (2009), uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya dalam mendapatkan data penelitian, baik pada waktu
sekarang maupun yang akan datang. Menurut Sugiyono (2009), reliabilitas
berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data. Data dinyatakan reliabel
apabila peneliti dalam obyek yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan
data yang sama. Menurut Nugroho reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan
baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2010) statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut Misbahudin dan Hasan (2013),
analisis deskriptif digunakan untuk menguji generalisasi atau mengidentifikasi
karakteristik konsumen dalam suatu penelitian yang diperoleh melalui kuesioner
dan hasilnya dapat digenerelisasikan atau tidak. Analisis deskriptif digunakan
untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami
dan dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto 2006). Analisis
deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel
yang diteliti dalam suatu situasi, menggambarkan aspek-aspek relevan misalnya
usia, tingkat pendidikan, status kerja, dan lama kerja (Sekaran 2009). Analisis
deskriptif menggunakan tabel frekuensi yaitu penyajian data dan informasi dalam
bentuk tabel sederhana. Hasil yang diperoleh dipersentasekan berdasarkan jumlah
responden dan persentase terbesar merupakan faktor dominan dari masing-masing
variabel karakteristik. Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari
kuesioner dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial
(Sugiyono 2009). Model skor menurut Likert yaitu:
Bobot skor 5 = Sangat setuju
Bobor skor 4 = Setuju
Bobot skor 3 = Cukup Setuju
Bobot skor 2 = Tidak setuju
Bobot skor 1 = Sangat tidak setuju

9
Setelah diberikan bobot kemudian dicari nilai rata-rata. Nilai tersebut
diperoleh dengan mengalikan jumlah responden dengan bobot nilai jawaban
berdasarkan skalanya. Hasil rata-rata tersebut kemudian dipetakan ke dalam
rentang skala dengan interval yang dihitung dengan cara sebagai berikut:
Interval

=

nilai tertinggi −nilai terendah
banya knya kelas

=

5−1
5

= 0.8…………………….(1)

Rentang skala yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil dari
analisis deskriptif kemudian disesuaikan dengan kriteria yang ada.
Tabel 2 Rentang skala

Kriteria
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju

Rentang Skala
1.00