Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepuasaan kerja AJB Bumiputera Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN AJB
BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH
SUMBAGUT I MEDAN
SKRIPSI
Di ajukan untuk memenuhi persyaratan
Ujian Sarjana Psikologi
Oleh
TIKA RAMADHANI FITRI 101301018
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
–
2016
(2)
(3)
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
terhadap Kepuasaan kerja AJB Bumiputera Bumiputera 1912 Kantor Wilayah
Sumbagut I Medan” adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari
hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma kaidah dan etika penulisan ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan di dalam skripsi
ini saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Oktober 2015
Tika Ramadhani Fitri NIM. 101301018
(4)
i
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRASNFORMASIONAL
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN AJB
BUMIPUTERA KANTOR WILAYAH
SUMBAGUT I MEDAN
Tika Ramadhani Fitri, Ferry Novliadi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transfrmasional terhadap kepuasaan kerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan. Kepemimpinan transformasional mengacu pada persepsi pemimpin berusaha memperluas dan meningkatkan kebutuhan melebihi minat pribadi serta mendorong perubahan tersebut ke arah kepentingan bersama termasuk kepentingan organisasi untuk mencapai kepuasaan kerja. Skala kepemimpinan transformasional disusun berdasarkan aspek kepemimpinan transformasional yang dikemukan oleh Bass (dalam Wutun, 2001) yang terdiri atas 5 aspek yaitu: Attributed Charisma, Inspirational Leadership, Intellectual Stimulation, Individualized Consideration, Idealized Influence. Alat ukur yang digunakan adalah skala kepuasaan kerja yang disusun berdasarkan aspek-aspek kepuasaa kerja (Levi,2002) yaitu work it self, supervision, co-workers, promotion, pay. Penelitian ini melibatkan 62 orang subjek yang bekerja di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan. Dari hasil penelitian ditemukan ada pengaruh positif kepemimpinan transformasional terhadap kepuasaan kerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari rata-rata karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan memiliki tingkat kepuasaan kerja sedang serta memiliki kepemimpinan transformasional yang tinggi.
Kata kunci : Kepemimpinan transformasional, kepuasaan kerja karyawan AJB Bumiputera
(5)
ii
INFLUENCE OF LEADERSHIP OF TRANSFORMASIONAL
TO SATISFACTION WORK EMPLOYEES of AJB BUMIPUTERA
1912 REGIONAL OFFICE of SUMBAGUT I MEDAN
Tika Ramadhani Fitri, Ferry Novliadi ABSTRACT
This study aims to determine the effect of transformational leadership on employee job satisfaction at AJB Bumiputera 1912 Sumbagut I Medan Regional Office. Transformational leadership refers to the perception of leader seeks to expand and increase the demand exceeds the personal interest and to encourage changes in the direction of mutual interest, including the interests of the organization to achieve job satisfaction. Scale of transformational leadership based on transformational leadership aspects raised by Bass (in Wutun, 2001) which consists of five aspects: Attributed Charisma, Inspirational Leadership, Intellectual Stimulation, Individualized Consideration, Idealized Influence. Measuring tool used is the job satisfaction scale which is based on aspects of job satisfaction (Levi, 2002) : work it self, supervision, co-workers, promotion, pay. This study involved 62 subjects who worked in AJB Bumiputera 1912 Sumbagut I Medan Regional Office. This research found there is a positive effect of transformational leadership against employee job satisfaction. The results showed
that an average of AJB Bumiputera 1912’s employee on Sumbagut I Medan Regional Office have a moderate level of job satisfaction and have a high transformational leadership.
Keywords: transformational leadership, AJB Bumiputera’s employee satisfaction
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam menjalankan kehidupan ini dan
memberikan kelapangan waktu bagi penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan contoh tauladan kepada umatnya sehingga bisa
memperoleh khusnul khatimah. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
tujukan untuk kedua orang tua penulis atas cinta, kasih, dukungan, perhatian, dan
doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Disusun sebagai syarat akademis dalam menyelesaikan Program Sarjana
(S1) Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini dapat
disusun dengan baik karena banyak masukan dan dukungan dari berbagai pihak
yang berupa informasi, arahan dan bimbingan oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibunda Prof. Dr. Irmawati, psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera utara.
2. Bapak Ferry Novliadi M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, bimbingan, dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan
3. Dosen pembimbing akademik saya yaitu ibu Fillia Dina Anggareni, MPd.
Seluruh Pegawai dan Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
(7)
iv
4. Seluruh karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah sumbagut I Medan
yang telah cukup banyak membantu dalam penelitian skripsi ini khususnya
abang Juni Ari Sandi, ST dan seluruh staff yang telah membantu.
5. Keluarga tercinta khususnya mama dan papa yang selalu memberikan
inspirasi baik itu secara moral dan materil yang tak dapat terbalas oleh
apapun di dunia ini dan selalu mendesak untuk segera menyelesaikan skripsi
ini. Terima kasih ma dan pa untuk semua yang telah diberikan terima kasih
banget atas izin mama dan papa aku tidak bisa seperti sekarang ini dengan
berbagai penghargaan nasional maupun Provinsi. Terima kasih juga atas
izinnya untuk aku bisa keliling Indonesia mewakili Sumut dalam kegiatan
Usaha maupun kegiatan Pendidikan lainnya.
6. Terima kasih juga buat seluruh keluarga besarku Alm. H. Abd madjid
Nasution terkhusus untuk Alm. Opungku (H. Abd madjid Nasution) yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan hidup yang selalu
memberikan masukan untuk masa depan dan terima kasih juga baut seluruh
keluarga besarku juga Alm. H. Harun Rangkuti. Nenekku yang selalu
mengontrol kami setiap harinya HJ. Saleha Lubis sehat-sehat terus ya nek
sampai aku bisa ngebanggain nenek dengan karya-karya dan prestasi diluar
pendidikan.
7. Abangku Ferdiansyah Putra, S.Sos yang telah banyak memberikan masukan
untuk membuat kami terus belajar sukses buat S2 nya dan adikku Widya Trie
Julianty. Serta sepupu- sepupu kecilku yang selalu membuat aku tertawa dan
menjadi penghibur lara Reza Kurnia Akbar, Ahmad Al Hafiz, Haikal Azzikri,
(8)
v
8. Seluruh pegawai Dinas Koperasi Sumut dan Unit pelatihan koperasi sumut
atas bantuan dan dukungannya selama ini terima kasih untuk kerjasama
komunitas kita untuk memajukan Usaha Kecil Menengah di Sumatera Utara.
9. Seluruh kementrian yang meliputi kementrian Koperasi dan UKM RI untuk
segala bantuan dan kerjasamanya untuk kami dan juga terima kasih kepada
Kementrian Pemuda dan Olahraga yang selalu mempercayakan saya untuk
mewakili sumut dalam kegiatan di Luar kota terutama untuk bapak Deputi
yang menjadi inspirasi saya yaitu pak Syakyan Asmara.
10. Teman- teman organisasi saya yang telah memberikan saya kesempatan untuk
dapat memajukkan sumut khususnya buat MYE (Medan Youth Entepreneur)
yang telah mempercayakan menjadi sekjend, teman-teman organisasi
HGKNPI SUMUT (Himpunan Gerakan Kewirausahaan Pemuda Indonesia)
yang telah memberikan kesempatan saya menjadi Ketua Sumut 2013-2014,
teman- teman PRI (Pemuda Relawan Indonesia Kemenpora), Himpunan
Pemuda Pelopor dan PSP3 Expo Batam seluruh Indonesia, Himpunan
Pemuda pelopor RI dan BDS sumut.
11. Teman-teman seperjuangan yang sering mencari kegiatan dan mengabdi pada
usaha kecil menengah yaitu Mirza, ika, dwi, sibli, ryan,hendra. Dan
teman-teman bermain seperti ugi, astrid, tya, hendra, kideng. Dan para mentor
khususnya buat Kepala seksi dinas koperasi pak Ongku, pak Nehdi, dan pak
Luhut yang telah banyak membantu an semua tim-tim yang tujuannya untuk
memajukkan UKM khususnya di Sumut terutama untuk para Pengusaha
Muda Indonesia yang ada di medan terus lah berkarya dan menciptakan
(9)
vi
12. Rekan-rekan pengurus CIKAL USU, Ibu Prof. Rita F. Dalimunthe, S.E, M.Si,
Amelia Akita, S.Km, Bapak Lagut Sutandra, S.Sos, M.Sp, Yan Anggi
Syahputra. S.H, Rizky Putra, S.E, M.Si, Roni Gunawan, S.Km, dan Cipto,
yang telah banyak memberikan dukungan dan kesempatan mempelajari ilmu
bisnis.
13. Seluruh TIM dan customer Coklat Rea-choc medan yang telah membantu
saya dari mulai usaha pada tahun 2012- 2015 ini. Dan rekan-rekan media
yang telah banyak meliputi usaha saya dan mempromsikan usaha baik lokal
maupun luar kota medan.
14. Teman penulis sesama mahasiswa khususnya mahasiaswa Fakultas Psikologi
Angkaan 2010 yang telah banyak membantu.
15. Teman-teman Triple P yang telah mengajak saya untuk bergabung dengan
para pengurus panti asuhan.
16. Keluarga besar calon mertua yang selalu memberikan semangat dan sabar
menunggu untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Papa dan Ibu
yang telah memberikan kesempatan untuk berkarir dulu sebelum tamat
kuliah. Terima kasih baut doa dan dukungannya.
17. Dan untuk seseorang yang jauh disana Nazli Ilhamsyah yang selalu nanyain
kapan tamat dan selalu memberikan bimbingan dan arahan untuk masa depan
saya. Dan memberikan kebebasan dan dukungan untuk dapat
menggembangkan sumut dalam kapasittas UKM. Terima kasih buat cinta dan
kasih sayangnya selama 6 tahun lebih ini kita bersama semoga kedepannya
lebih baik lagi. Terima kasih buat segala dukungan dan doanya yang selalu
(10)
vii
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini, masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis baik itu
sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun
demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca secara
umum dan penulis secara khusus. Akhir kata penulis ucapkan banyak terima
kasih.
Medan, 11 Oktober 2015 Penulis,
Tika Ramadhani Fitri NIM. 101301018
(11)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
A. Kepuasaan Kerja ... 11
1. Pengertian Kepuasaan Kerja ... 11
2. Aspek-aspek Kepuasan Kerja ... 13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasaan Kerja ... 14
B. Kepemimpinan Transformasional ... 22
1. Definisi Kepemimpinan ... 22
2. Definisi Kepemimpinan Transformasional ... 24
3. Aspek-Aspek Kepemimpinan Transformasional .... 25
C. Dinamika Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasaan Kerja Karyawan ... 27
D. Hipotesa Penelitian... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 30
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
D. Metode Pengambilan Data ... 31
1. Skala Kepuasaan Kerja ... 32
2. Skala Kepemimpinan Transformasional ... 34
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 36
1. Validitas Alat Ukur ... 36
2. Uji Daya Beda Aitem ... 36
3. Reliabilitas Alat Ukur ... 37
F. Prosedur Penelitian... 37
(12)
ix
H. Uji Coba Alat Ukur ... 40
1. Hasil Uji Coba Skala Kepuasaan Kerja ... 40
2. Hasil Uji Coba Skala Kepemimpinan Transformasional... 41
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 42
1. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin ... 42
2. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Lama Bekerja ... 43
B. Hasil Penelitian ... 43
1. Hasil Uji Asumsi ... 43
2. Hasil Utama Penelitian ... 45
C. Pembahasan ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
a. Kesimpulan ... 54
b. Saran ... 55
(13)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Skor alternatif jawaban skala ... 33
Tabel 3.2. Blue print skala kepuasaan kerja ... 34
Tabel 3.3. Skor Alternatif Jawaban Skala ... 35
Tabel 3.4. Blue Print Skala Kepemimpinan Transformasional ... 35
Tabel 3.5. Distribusi Aitem Skala Kepuasaan Kerja Setelah Uji Coba 41 Tabel 3.6. Distribusi Aitem Skala Kepemimpinan Transformasional . 41 Tabel 4.1. Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42
Tabel 4.2. Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Bekerja ... 43
Tabel 4.3. Uji Normalitas Sebaran Dengan Uji One-Sample Kolmogorov Smirnov ... 44
Tabel 4.4 Uji Linearitas Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasaan Kerja ... 45
Tabel 4.5 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepuasaan Kerja ... 46
Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi Sederhana ... 46
Tabel 4.7. Koefisien Determinasi ... 47
Tabel 4.8 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kepuasaan Kerja ... 48
Tabel 4.9. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kepemimpinan Transformasional ... 49
Tabel 4.10. Norma Kategorisasi kepuasaan kerja ... 49
Tabel 4.11. Norma Kategorisasi kepuasaan kerja ... 50
Tabel 4.12. Norma Kategorisasi Kepemimpinan Transformasional ... 50
(14)
i
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRASNFORMASIONAL
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN AJB
BUMIPUTERA KANTOR WILAYAH
SUMBAGUT I MEDAN
Tika Ramadhani Fitri, Ferry Novliadi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transfrmasional terhadap kepuasaan kerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan. Kepemimpinan transformasional mengacu pada persepsi pemimpin berusaha memperluas dan meningkatkan kebutuhan melebihi minat pribadi serta mendorong perubahan tersebut ke arah kepentingan bersama termasuk kepentingan organisasi untuk mencapai kepuasaan kerja. Skala kepemimpinan transformasional disusun berdasarkan aspek kepemimpinan transformasional yang dikemukan oleh Bass (dalam Wutun, 2001) yang terdiri atas 5 aspek yaitu: Attributed Charisma, Inspirational Leadership, Intellectual Stimulation, Individualized Consideration, Idealized Influence. Alat ukur yang digunakan adalah skala kepuasaan kerja yang disusun berdasarkan aspek-aspek kepuasaa kerja (Levi,2002) yaitu work it self, supervision, co-workers, promotion, pay. Penelitian ini melibatkan 62 orang subjek yang bekerja di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan. Dari hasil penelitian ditemukan ada pengaruh positif kepemimpinan transformasional terhadap kepuasaan kerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari rata-rata karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan memiliki tingkat kepuasaan kerja sedang serta memiliki kepemimpinan transformasional yang tinggi.
Kata kunci : Kepemimpinan transformasional, kepuasaan kerja karyawan AJB Bumiputera
(15)
ii
INFLUENCE OF LEADERSHIP OF TRANSFORMASIONAL
TO SATISFACTION WORK EMPLOYEES of AJB BUMIPUTERA
1912 REGIONAL OFFICE of SUMBAGUT I MEDAN
Tika Ramadhani Fitri, Ferry Novliadi ABSTRACT
This study aims to determine the effect of transformational leadership on employee job satisfaction at AJB Bumiputera 1912 Sumbagut I Medan Regional Office. Transformational leadership refers to the perception of leader seeks to expand and increase the demand exceeds the personal interest and to encourage changes in the direction of mutual interest, including the interests of the organization to achieve job satisfaction. Scale of transformational leadership based on transformational leadership aspects raised by Bass (in Wutun, 2001) which consists of five aspects: Attributed Charisma, Inspirational Leadership, Intellectual Stimulation, Individualized Consideration, Idealized Influence. Measuring tool used is the job satisfaction scale which is based on aspects of job satisfaction (Levi, 2002) : work it self, supervision, co-workers, promotion, pay. This study involved 62 subjects who worked in AJB Bumiputera 1912 Sumbagut I Medan Regional Office. This research found there is a positive effect of transformational leadership against employee job satisfaction. The results showed
that an average of AJB Bumiputera 1912’s employee on Sumbagut I Medan Regional Office have a moderate level of job satisfaction and have a high transformational leadership.
Keywords: transformational leadership, AJB Bumiputera’s employee satisfaction
(16)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang
akan menentukan keberhasilan setiap organisasi. Efektivitas kemajuan dan
perkembangan setiap organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia.
Perilaku manusia merupakan sumber daya umum bagi semua perusahaan. Setiap
organisasi memiliki tujuan untuk mencapai kinerja yang seoptimal mungkin.
Peningkatan kinerja organisasi yang seoptimal mungkin tidak terlepas dari
kepuasan kerja karyawan, sebagai salah satu faktor yang menentukan kinerja
organisasi (Rivai, 2004). Menurut Robbins (2009) Organisasi yang sukses adalah
organisasi yang membutuhkan karyawan yang mampu bertindak melebihi tugas
pekerjaan umum mereka, atau memberikan kinerja yang melampaui perkiraan dan
fakta.
Kepuasan kerja merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber
Daya Manusia, karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
terhadap produktifitas kerja karyawan. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang
pekerjaan mereka, kepuasan karyawan mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaanya (Handoko, 2001).
Dewasa ini kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu topik yang
(17)
2
karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi secara
keseluruhan. Hal ini seperti yang diungkapkan As'ad (1999) bahwa kepuasan
kerja karyawan merupakan masalah yang penting, karena ada bukti yang kuat
kepuasan kerja memberi manfaat yang besar bagi kepentingan individu, industri/
instansi, dan masyarakat
Kepuasan kerja juga dapat digambarkan sebagai keadaan emosional
karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja
karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang
memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan (Martoyo, 2000). Selain itu
Wether & Davis (1996) mendefiniskan kepuasaan kerja sebagai perasaan
karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya yaitu perasaan senang atau
tidak senang dalam memandang dan menjalankan pekerjaannya.
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang membuat
seseorang bahagia dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaanya. Ada lima
aspek yang dapat mendorong kepuasan kerja (Robbins, 2001) yaitu: kerja yang
secara mental menantang, gaji yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan
sekerja yang mendukung, dan kesesuaian antara kepribadian dengan pekerjaan.
Pinder (1984) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan kerja ialah sifat pemimpin yang tidak mau mendengar keluhan dan
pandangan pekerja dan mau membantu apabila diperlukan.
Menurut Wexley & Yukl (1997) dalam Hunt et al (1985) kepuasan kerja
adalah “the way an employee feels about his her job”. Ini berarti kepuasan kerja
(18)
3
positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di
lingkungan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja
yaituseberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.
Hasil penelitian Gruenberg (1980) diperoleh bahwa hubungan yang akrab
dan saling tolong-menolong dengan teman sekerja serta pemimpin adalah sangat
penting dan memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja dan tidak ada
kaitannya dengan keadaan tempat kerja serta jenis pekerjaan. Begitu pentingnya
peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi fokus yang menarik
perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Dikarenakan tugas seorang
pemimpin sangat berpengaruh terhadap peningkatkan mutu kualitas karyawan dan
perusahaan. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
individual.
Bass (1990) menyatakan bahwa kualitas dari pemimpin sering kali
dianggap sebagai faktor terpenting yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Sebagai salah satu faktor penentu kinerja organisasi, kepuasan kerja
merupakan faktor yang sangat kompleks karena kepuasan kerja dipengaruhi
berbagai faktor, di antaranya adalah gaya kepemimpinan (Judge dan Locke,1993).
Kepuasan kerja juga diartikan sebagai sikap individu terhadap pekerjaannya.
Seseorang yang memiliki kepuasaan kerja yang rendah cendurung mengalami
masalah turn over dibadingkan dengan karyawan yang memiliki kepuasaan kerja
yang tinggi.
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar
(19)
4
kepemimpinan transformasional akan memainkan peranan yang sangat penting
bagi setiap organisasi. Kepemimpinan transformasional didefinisikan sebagai
kepemimpinan yang mencakup upaya perubahan organisasi (sebagai lawan
kepemimpinan yang dirancang untuk mempertahankan status quo), diyakini gaya
ini akan mengarahkan pada kinerja superior dalam organisasi disaat menghadapi
tuntutan pembaharuan dan perubahan (Handoko, Hani, 1999).
Kepemimpinan transformasional merupakan pendekatan terakhir yang
hangat dibicarakan selama dua dekade terakhir ini. Menurut Luthan dan Robbins
(dalam Setiawan dan Muhith 2013). mengatakan bahwa kepemimpinan
transformasional termasuk dalam teori kepemimpinan modern yang gagasan
awalnya dikembangkan oleh James McGroger Burns, yang secara eksplisit
mengangkat suatu teori bahwa kepemimpinan transformasional adalah sebuah
proses dimana pimpinan dan para bawahannya berusaha mencapai tingkat
moralitas dan motivasi yang lebih tinggi.
Model kepemimpinan modern seperti kepemimpinan transformasional
memainkan peranan penting bagi organisasi. Bass (1985) mendefinisikan bahwa
kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan
untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Bawahan termotivasi
untuk berbuat lebih banyak dari pada apa yang biasa dilakukan dan
diharapkannya.
Jung dan Avolio (1999) dalam Sunarsih (2001) juga menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional meliputi pengembangan hubungan yang lebih
dekat antara pemimpin dengan pengikutnya, bukan hanya sekedar sebuah
perjanjian tetapi lebih didasarkan kepada kepercayaan dan komitmen sehingga
(20)
5
AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan merupakan
salah satu organisasi asuransi jiwa pertama yang hadir di Indonesia dan saat ini
Aktivitas AJB Bumiputera ini setiap harinya melayani dan menjual produk jasa
Asuransi yang meliputi asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan, dan investasi.
Walaupun saat ini mulai bermunculan berbagai jenis asuransi yang ada di
Indonesia AJB Bumiputera memiliki pasar dan cara tersediri untuk dapat bersaing
dengan perusahaan asuransi lain. Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan
efektif, AJB Bumiputera menetapkan jadwal masuk kerja pada jam 07.30 sampai
16.30 untuk setiap harinya di jam dan hari kerja.
AJB Bumiputera 1912 memiliki bebrapa unit link dan cabang yang
tersebar di beberapa daerah khususnya di Kota Medan. Peneliti melakukan
penelitian pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan yang
terdiri dari unit link kerja dan unit agen. Unit link kerja yang terdapat pada
perusahaan AJB Bumiputera wilayah sumbagut I Medan bertugas sebagai bidang
perencanaan, sumberdaya manusia, dan unit kerja. Unit kerja Link Sumbagut I
Medan berfokus pada wilayah kerja yang memilki karyawan tetap dan kontrak
yang berhubungan dengan AJB Bumiputera dan gaji yang didapatkan sudah
sesuai dengan standarisasi perusahaan. Sedangkan unit kerja agen yang bertugas
sebagai pencari nasabah dan agen untuk bergabung dengan AJB Bumiputera yang
gajinya berdasarkan keuntungan pencarian nasabah bukan dari perusahaan AJB
(21)
6
Perusahaan AJB Bumiputera menerapkan kedispilnan bagi karyawan
khususnya karyawan yang berada pada bagian unit kerja link. Jadwal yang telah
ditentukan untuk masuk kerja yakni pada jam 07.30 masih terdapat beberapa
karyawan yang terlambat untuk masuk. Perusahaan menggambil kebijakan untuk
mengatasi masalah keterlambatan perusahaan memberlakukan sistem pemotongan
uang transport dan apabila karyawan sering melakukan keterlambatan dari batas
yang telah ditentukan perusahaan mengambil kebijakan untuk memberikan
peringatan.
Masalah lain sering menjadi perbincangan beberapa karyawan yaitu
fasilitas kerja yang kurang mendukung di beberapa bagian kerja meliputi
pencahayaan, fasilitas komputer, dan meja kerja. Selain itu permasalahan yang
cukup menarik perhatian beberpa karyawan yaitu masalah atasan yang sering
membanding-bandingkan karyawan yang cukup aktif dengan karyawan yang tidak
aktif. Pembagian tugas sesuai bidang kerja juga tidak sesuai dengan kemampuan
dan keahlian karyawan. Hal ini membuat resah dan menjadi pusat perhatian bagi
karyawan lain karena ketidakmampuan karyawan lainnya yang tidak sesuai
dengan bidang kerja. Dalam penyampaian informasi atasan cukup baik dan satu
arah dikarenakan penyampaian informasi cukup baik melalui email, komunikasi
langsung ke setiap unit kerja link. Hal ini untuk meminimalisir kesalahpahaman
informasi yang di dapat dari atasan.
Hal yang cukup menarik dikatakan salah satu karyawan bagian
administrasi dan bidang perencaan umum yang mengatakan perusahaan sering
(22)
7
seminar yang diadakan di luar kota Medan maupun di kota Medan. Hal ini
membuat karyawan merasa senang dikarenakan selain menambah pengetahuan,
pelatihan juga semakin menambah relasi kerja. Tak hanya itu, beliau mengatakan
bahwa perusahaan cukup menghargai kontribusi karyawan, khususnya yang sudah
bekerja selama 20 tahun mendapatkan perunggu, asuransi senilai 5 juta serta
santunan uang senilai 5 juta, 25 tahun bekerja mendapatkan perak, asuransi senilai
10 juta, santunan uang senilai 3,5 juta dan apabila bekerja selama 30 tahun
mendapatkan emas, asuransi senilai 15 juta, dan uang santunan senilai 5 juta 9.
AJB Bumiputera juga memberikan fasilitas asuransi jiwa kepada seluruh
karyawan. Bukan hanya itu AJB memberika uang pesangon kepada karyawan
yang akan memasuki pensiun dini sebagai ucapan terima kasih kepada karyawan
yang telah memberikan kontribusi dan memajukkan perusahaan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghargai loyalitas yang diberikan karyawan terhadap
perusahaan. Dukungan atasan terhadap gaya kepemimpinan transformasional
mempengaruhi kepuasaan kerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah
Sumbagut I Medan unit link kerja.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah
yang dihadapi perusahaan mengenai fasilitas yang kurang mendukung,
memandingkan karyawan satu dengan karyawa n lainnya serta pembagian bidang
kerja yang dapat mempengaruhi kepuasaan kerja karyawan terhadap
kepemimpinan. Untuk itulah peneliti ingin meneliti pengaruh kepemimpinan
transformasional terhadap kepuasaan karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor
(23)
8
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepuasaan Kerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Summbagut I Medan ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kepuasaan kerja karyawan AJB Bumiputera
Kantor wilayah Sumbagut I Medan.
2. Untuk mengetahui seberapa kuat tingkat Kepemimpinan Transformasional
pada karyawan karyawan AJB Bumiputera Kantor wilayah Sumbagut I
Medan.
3. Selanjutnya untuk menganalisa bagaimana pengaruh kepemimpinan
transformasional terhadap kepuasaan kerja karyawan karyawan AJB
Bumiputera Kantor wilayah Sumbagut I Medan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data-data empiris yang
berkaitan dengan Kepemimpinan Transformasional terhadap kepuasaan
kerja karyawan.
2. Manfaat Praktis
Bagi Institusi:
(24)
9
b. Dapat mengetahui seberapa kuat tingkat kepemimpinan
transformasional pada perusahaan
c. Dapat mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasaan kerja karyawan
d. Diharapkan dengan diketahuinya tingkat kepuasaan kerja dan tingkat
kepemimpinan transformasional membantu AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Sumbagut I Medan dalam menyelesaikan
permasalahan- permasalhan yang berkaitan dengan kepuasaan kerja
dan kepemipinan transformasional.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disajikan dalam beberapa bab dengan sistematika penelitian
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang
menjadi objek penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori kepuasaan kerja yang terdiri dari definisi kepuasaan kerja,
aspek-aspek kepuasaan kerja, serta faktor-faktor kepuasaan kerja. Teori
tentang kepemimpinan transformasional yang terdiri dari definisi
(25)
10
transformasional, serta faktor-faktor kepemimpinan transformasional.
Di bab ini juga dijelaskan pengaruh kepemimpinan transformasional
terhadap kepuasaan kerja, serta hipotesa.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi identifikasi variabel, defenisi operasional, subjek
penelitian, metode pengambilan data, validitas dan reliabilitas alat ukur,
prosedur penelitian, dan metode analisis data
Bab IV : Analisa Data dan Interpretasi
Bab ini memaparkan mengenai gambaran umum subjek penelitian, hasil
penelitian, hasil utama penelitian, dan menginterpretasikan data-data
empirik.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian serta berisi
(26)
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan
dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan
yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap
individu. Kepuasan kerja didefinisikan dengan sejauh mana individu
merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi
dari tugas-tugas dalam pekerjaannya (Hariandja, 2002).
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja
(Hasibuan, 2000). Kepuasan kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai hasil
kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang secara
nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa
yangdiharapkan, diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau
berhak baginya (Gomes, 2003).
Koesmono (2005) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau karyawan
terhadap pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja dan
sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah
dipenuhinya beberapa keinginan dan kebutuhannya melalui kegiatan kerja
(27)
12
Sedangkan menurut Hariandja (2000) bahwa “Kepuasan kerja adalah sejauh mana individu merasakan secara positif atau negatif
berbagai macam faktor atau dimensi atau tugas-tugas dalam
pekerjaan.Berry (1998) mengatakan kepuasan kerja adalah sikap kerja
yang meliputi elemen kognitif, afektif, dan perilaku, yang diperkirakan
memberi pengaruh pada sejumlah perilaku kerja.
Locke (dalam Berry, 1998) mengatakan bahwa kepuasan kerja
sebagai reaksi individual terhadap pengalaman kerja dan diartikan sebagai
komponen kognitif dari pengalaman kerjanya. Pada dasarnya, kepuasan
kerja merupakan dambaan bagi setiap karyawan di dalam bekerja.
Karyawan yang merasa puas pada saat bekerja akan membawa dampak
positif baik bagi karyawan itu sendiri maupun bagi perusahaan. Dengan
demikian kepuasaan kerja berhubungan dengan situasi kerja dan pengaruh
yang diberikan perusahaan terhadap karyawan.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2001) kepuasan kerja adalah “suatu
efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”. Davis dan Newstrom (1985) mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah
seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya
pekerjaan mereka”.
Smith, Kendal dan Hulin dalam Bavendam, J. (2000)
mengungkapkan bahwa kepuasan kerja bersifat multidimensi dimana
seseorang merasa lebih atau kurang puas dengan pekerjaannya,
supervisornya, tempat kerjanya dan sebagainya. Porter dan Lawler seperti
(28)
13
kerja yang menggambarkan kepuasan kerja sebagai respon emosional
orang-orang atas kondisi pekerjaannya.
Siagian (2006) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan
suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun bersifat
negatif tentang pekerjaannya. Banyak faktor yang perlu mendapat
perhatian dalam menganalisis kepuasan kerja seseorang. Apabila dalam
pekerjaannya seseorang mempunyai otonomi atau bertindak, terdapat
variasi, memberikan sumbangan penting dalam keberhasilan organisasi
dan karyawan memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang
dilakukannya, yang bersangkutan akan merasa puas.
2. Aspek-aspek Kepuasan Kerja
Adalima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja (Levi, 2002),
antara lain yaitu :
a. Pekerjaan itu sendiri (work it self), setiap pekerjaan memerlukan suatu
keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar
tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya
dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan
atau mengurangi kepuasan kerja.
b. Atasan (supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai
pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai
figur ayah/ibu/ teman dan sekaligus atasannya.
c. Teman sekerja (co-workers), merupakan faktor yang berhubungan
dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan
pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis
(29)
14
d. Promosi (promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada
tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
e. Gaji atau upah (pay), merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup
pegawai yang dianggap layak atau tidak.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ada banyak, namun
secara umum Greenberg dan Baron (1995) membaginya ke dalam dua
kelompok besar, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan individu dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan organisasi. Faktor-faktor tersebut
adalah:
b. Faktor-faktor yang berkaitan dengan individu
Faktor-faktor yang berkaitan dengan individu adalah faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri individu, yang membedakan antara satu
individu dengan individu yang lain, yang menentukan tingkat
kepuasan kerja yang dirasakan dalam bekerja. Faktor-faktor dari diri
individu yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja adalah:
1) Kepribadian
Yang termasuk kepribadian di sini adalah cara individu
berfikir, bertingkah laku, dan memiliki perasaan. Kepribadian
merupakan penentu pertama bagaimana perasaan dan pikiran
individu terhadap pekerjaannya dan kepuasan kerja yang dirasakan
individu. Kepribadian individu mempengaruhi positif atau
negatifnya pikiran individu terhadap pekerjaannya. Dari beberapa
(30)
15
antara kepribadian dengan tingkat kepuasan kerja individu. Di
samping itu kepribadian merupakan aspek yang paling sulit untuk
diubah oleh organisasi.
2) Nilai-nilai yang dimiliki individu
Nilai memiliki pengaruh pada kepuasan kerja karena nilai
dapat merefleksikan keyakinan dari pekerja, mengenai keluaran
dari pekerjaan dan bagaimana seseorang bertingkah laku dalam
pekerjaannya.
3) Pengaruh sosial dan kebudayaan
Sikap dan tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh
lingkungan di sekitarnya, termasuk pengaruh dari orang lain dan
kelompok tertentu. Individu yang berasal dari keluarga yang
memiliki tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi cenderung untuk
merasa tidak puas terhadap pekerjaan yang memiliki penghasilan
atau gaji yang rendah dan tidak sesuai dengan standar
kehidupannya. Kebudayaan yang ada di lingkungan dimana
individu tinggal juga mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh individu.
Individu yang tinggal di lingkungan yang menekankan pada
kekayaan akan merasa puas dengan pekerjaan yang memberikan
upah/gaji yang tinggi. Sedangkan individu yang tinggal di
lingkungan yang menekankan pada pentingnya membantu orang
lain akan merasa tidak puas pada pekerjaan yang menekankan pada
(31)
16
4) Minat dan penggunaan keterampilan
Minat sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Artinya
bila individu bekerja pada bidang kerja yang sesuai dengan
minatnya maka individu tersebut akan merasa puas bila
dibandingkan dengan individu yang bekerja pada bidang kerja
yang tidak sesuai dengan minatnya. Fricko dan Behr (dalam
Greenberg dan Baron, 1995) menemukan bahwa kepuasan kerja
individu berhubungan erat dengan kesesuaian antara pekerjaan,
minat pekerja, dan jurusan yang dipilih saat kuliah. Semakin sesuai
ketiganya maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya.
Selain itu pekerja juga akan merasa lebih puas jika mempunyai
kesempatan untuk dapat menggunakan keterampilannya dalam
bekerja.
5) Usia dan pengalaman kerja
Hubungan antara kepuasan kerja, pengalaman kerja dan
usia biasanya merupakan hubungan yang paralel. Biasanya, pada
awal bekerja para pekerja cenderung merasa puas dengan
pekerjaannya. Hal ini disebabkan karena para pekerja baru tersebut
merasa adanya tantangan dalam bekerja dan mereka mempelajari
keterampilan-keterampilan baru. Namun, setelah beberapa tahun
bekerja biasanya para pekerja akan mengalami penurunan tingkat
kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karena mereka mengalami
stagnansi, merasa dirinya tidak maju dan berkembang. Namun
setelah enam atau tujuh tahun bekerja biasanya tingkat kepuasan
(32)
17
Hal tersebut terjadi karena individu merasa sudah memiliki
banyak pengalaman dan pengetahuan tentang pekerjaannya dan
sudah mampu untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaannya dan
lingkungan kerjanya. Usia memiliki hubungan yang signifikan
dengan kepuasan kerja. Pekerja yang lebih tua umumnya merasa
lebih puas dibandingkan dengan para pekerja yang lebih muda
usianya. Seorang pekerja yang mencapai usia 30 tahun mempunyai
tingkat kepuasan kerja yang meningkat. Hal tersebut terjadi karena
biasanya pekerja pada usia tersebut sudah merasa puas dengan
kondisi keluarganya dan keuangan yang dimilikinya.
6) Jenis kelamin
Penelitian sebelumnya menemukan hubungan antara
kepuasan kerja dengan jenis kelamin, walaupun terdapat perbedaan
hasil. Ada yang menemukan bahwa wanita merasa lebih puas
dibandingkan pria, dan ada juga yang sebaliknya. Terdapat indikasi
bahwa wanita cenderung memusatkan perhatian pada aspek-aspek
yang berbeda dengan pria. Selain itu terdapat perbedaan pria dan
wanita, sehingga antara pria dan wanita terdapat perbedaan arti
pentingnya perbedaan. Biasanya pria mempunyai nilai pekerjaan
yang memberikan kesempatan untuk mengarahkan diri dan
memperoleh imbalan secara sosial. Bukti lain menunjukkan bahwa
wanita memperoleh sedikit uang dan kesempatan untuk
dipromosikan dibandingkan pria. Sehingga hal ini membuat wanita
(33)
18
7) Tingkat Inteligensi
Inteligensi seseorang bukan merupakan faktor utama dan
menentukan kepuasan kerja, namun berhubungan erat dan menjadi
faktor yang penting dalam unjuk kerja. Dalam pekerjaan, terdapat
asosiasi antara tingkat inteligensi (IQ) dengan efisiensi unjuk kerja
dan kepuasan kerja.
Salah satu faktor yang berhubungan dengan inteligensi
adalah tingkat pendidikan. Adanya tingkat kepuasan kerja yang
rendah pada pekerja muda yang berpendidikan biasanya
disebabkan karena mereka memiliki kemampuan yang lebih
daripada yang diharapkan pekerjaannya sehingga merasa bosan dan
tidak tertantang. Pekerja yang berpendidikan juga mempunyai
tingkat kepuasan kerja yang tinggi dibandingkan dengan pekerja
yang mempunyai tingkat pendidikan lebih rendah. Hal ini
dikarenakan pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi mengerjakan
pekerjaan yang penting dan terlibat di dalamnya.
8) Status dan senioritas
Pada umumnya semakin tinggi posisi seseorang pada
tingkatan dalam organisasi, maka semakin orang tersebut
mengalami kepuasan kerja. Hal ini dikarenakan orang dengan
status lebih tinggi biasanya lebih menikmati pekerjaanya dan
imbalan yang didapatnya dibandingkan dengan pekerja yang
(34)
19
c. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Organisasi
Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang berhubungan
dengan organisasi adalah faktor dari dalam organisasi dan dari
lingkungan organisasi yang mempengaruhi kepuasan kerja individu.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1) Situasi dan kondisi pekerjaan
Yang dimaksud dengan situasi pekerjaan di sini adalah
tugas dari pekerjaan, interaksi dengan orang-orang tertentu,
lingkungan pekerjaan, dan cara organisasi memperlakukan
pekerjanya, serta imbalan atau gaji yang didapat. Setiap aspek dari
pekerjaan merupakan bagian dari situasi kerja dan dapat
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Dari hasil penelitian
ditemukan bahwa para pekerja yang bekerja dengan lingkungan
kerja yang tidak teratur, gelap, bising, memiliki temperatur yang
ekstrim, kualitas air yang rendah, akan memiliki tingkat kepuasan
kerja yang rendah.
2) Sistem imbalan
Sistem ini mengacu pada bagaimana pembayaran,
keuntungan, dan promosi didistribusikan. Kepuasan dapat timbul
dengan penggunaan sistem imbalan yang dipercaya adil, dengan
adanya rasa hormat terhadap apa yang diberikan oleh organisasi
dan mekanisme yang digunakan untuk menentukan pembayaran.
Ketidakpuasan kerja dapat muncul karena gaji yang diterima terlalu
(35)
20
3) Penyelia dan komunikasi
Penelitian terdahulu menemukan hasil bahwa pekerja yang
percaya bahwa penyelia mereka adalah orang yang kompeten,
mengetahui minat mereka, perhatian, tidak mementingkan diri
sendiri, memperlakukan mereka dengan baik dan menghargai
mereka, cenderung akan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang
tinggi pula. Kualitas penyelia juga mempengaruhi kepuasan kerja.
Kualitas tersebut adalah gaya pengawasan, teknik pengawasan,
kemampuan hubungan interpersonal, dan kemampuan administrasi.
Komunikasi merupakan aspek lain dari penyelia yang memiliki
kualitas yang baik. Pekerja akan merasa lebih puas dengan
pekerjaannya jika mereka memiliki kesempatan untuk
berkomunikasi dengan penyelianya.
4) Pekerjaan
Pekerja akan merasa lebih puas bila dipekerjakan pada jenis
pekerjaan yang menarik, memberikan kesempatan belajar, dan
pemberian tanggung jawab. Selain itu para pekerja akan merasa
lebih puas dengan pekerjaan yang bervariasi, tidak lambat yang
dapat membuat mereka menjadi bosan dan tidak tertantang.
Faktor-faktor ini terdapat pada individu yang melihat pekerjaan sebagai
karir, berlawanan dengan pekerja yang melihat pekerjaannya untuk
(36)
21
5) Keamanan
Faktor keamanan berhubungan dengan kestabilan dari
pekerjaan dan perasaan yang dimiliki individu berkaitan dengan
kesempatan untuk bekerja di bawah kondisi organisasi yang stabil.
Keamanan menimbulkan kepuasan kerja karena dengan adanya
rasa aman individu dapat menggunakan kemampuannya dan
memperoleh kesempatan untuk tetap bertahan pada pekerjaannya.
6) Kebijaksanaan perusahaan
Kebijaksanaan perusahaan sangat mempengaruhi kepuasan
kerja karyawannya karena perusahaan memiliki prosedur dan
peraturan yang memungkinkan individu untuk memperoleh
imbalan. Selain itu individu yang mempunyai konflik peran atau
peran yang ambigu dalam pekerjaannya karena keijaksanaan
perusahaan cenderung untuk merasa tidak puas.
7) Aspek sosial dari pekerjaan
Aspek sosial dari pekerjaan terbukti memberikan kontribusi
terhadap kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Aspek ini adalah
kebutuhan-kebutuhan untuk kebersamaan dan penerimaan sosial.
Karyawan yang bekerja dalam kelompok kerja yang kohesif dan
merasa apa yang mereka kerjakan memberikan kontribusi terhadap
organisasi akan merasa puas. Tapi bila karyawan merasa tidak
cocok dengan kelompok kerjanya dan tidak dapat saling bekerja
(37)
22
Rekan kerja juga memberikan kontribusi terhadap perasaan
puas atau tidak puas. Rekan kerja yang memberikan perasaan puas
adalah rekan kerja yang ramah dan bersahabat, kompeten,
memberikan dukungan, serta bersedia untuk membantu dan bekerja
sama.
8) Kesempatan untuk pertumbuhan dan promosi
Kesempatan untuk pertumbuhan dan promosi berbeda-beda
dalam setiap tingkatan ekonomi dan tingkat sosial. Seorang
profesional dan eksekutif pada perusahaan melihat faktor ini
sebagai faktor yang sangat penting. Demikian pula bagi karyawan
pada posisi manajemen tingkat menengah faktor ini cukup
mendapat perhatian. Kesempatan untuk dipromosikan ini
berhubungan dengan terdapatnya kesempatan untuk maju dan yang
menjadi dasar dari promosi tersebut.
B. Kepemimpinan Transformasional 1. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam
manajemen organisasi. Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya
keterbatasan-keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dari sinilah timbul
kebutuhan untuk memimpin dan dipimpin. Kepemimpinan didefinisikan
ke dalam ciri-ciri individual, kebiasan, cara mempengaruhi orang lain,
interaksi, kedudukan dalam oragnisasi dan persepsi mengenai pengaruh
yang sah. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
(38)
23
Menurut Veitzhal Rivai (2004), kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut-pengikutnya lewat
proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Menurut
Achmad Suyuti (2001) yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah
proses mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi pikiran, perasaan,
tindakan dan tingkah laku orang lain untuk digerakkan ke arah tujuan
tertentu.
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian
sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang
menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut
biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya
kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang
disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995) yang menyatakan bahwa
pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan
atau diacu oleh bawahan. Gaya kepemimpinan mewakili filsafat,
ketrampilan, dan sikap pemimpin dalam politik.
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang
untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk
mencapai tujuan tertentu (Heidjrachman dan Husnan, 2002:224).
Sedangkan menurut Tjiptono (2001) gaya kepemimpinan adalah suatu cara
yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya.
Pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin
(39)
24
2. Definisi Kepemimpinan Transformasional
Menurut Robbins (2002) bahwa gaya kepemimpinan merupakan
suatu strategi atau kemampuan dalam mempengaruhi suatu kelompok ke
arah tercapainya tujuan. Salah satu pendekatan terbaru dan populer untuk
kepemimpinan yang telah menjadi fokus banyak penelitian sejak awal
tahun 1980an, adalah sebuah pendekatan transformasional. Kepemimpinan
transformasional adalah sebuah bagian dari paradigma “kepemimpinan baru” (Bryman,1992), yang lebih memberi perhatian pada elemen
kepemimpinan.
Bass dan Riggio (2006) menyatakan bahwa popularitas
kepemimpinan transformasional, yang memenuhi kebutuhan kerja di masa
sekarang, yang ingin diinspirasi dan diperdayakan agar berhasil di
masa-masa yang tidak pasti. Intinya, banyak akademis memelajari
kepemimpinan transformasional, dan hal itu mendominasi inti penelitian
kepemimpinan.
Menurut Wutun (2001) konsep kepemimpinan transformasional
dari Bass merupakan salah satu konsep kepemimpinan yang lebih dapat
menjelaskan secara tepat pola perilaku kepemimpinan atasan yang nyata
ada dan mampu memuat pola-pola perilaku dari teori kepemimpinan lain.
Bass (dalam Wutun, 2001) menyatakan bahwa pemimpin berusaha
memperluas dan meningkatkan kebutuhan melebihi minat pribadi serta
mendorong perubahan tersebut ke arah kepentingan bersama termasuk
(40)
25
Kepemimpinan transformasional menurut Bass (dalam Wutun,
2001) cenderung berusaha untuk memanusiakan manusia melalui berbagai
cara seperti memotivasi dan memberdayakan fungsi dan peran karyawan
untuk mengembangkan organisasi dan pengembangan diri menuju
aktualisasi diri yang nyata.
Yammarino dan Bass (1990) juga menyatakan bahwa pemimpin
transformasional mengartikulasikan visi masa depan organisasi yang
realistik, menstimulasi bawahan dengan cara yang intelektual, dan
menaruh perhatian pada perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh
bawahannya. Dengan demikian, seperti yang diungkapkan oleh Tichy and
Devanna, keberadaan para pemimpin transformasional mempunyai efek
transformasi baik pada tingkat organisasi maupun pada tingkat individu
(Yulk, 1998).
Berdasarkan uraian tersebut, maka kepemimpinan transformasional
yaitu pemimpin yang mencurahkan perhatiannya kepada
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para pengikutnya dan kebutuhan
pengembangan dari masing-masing pengikutnya dengan cara memberikan
semangat dan dorongan untuk mencapai tujuannya.
3. Aspek-Aspek Kepemimpinan Transformasional
Interaksi antara pemimpin dan karyawan ditandai oleh pengaruh
pemimpin untuk mengubah perilaku karyawan menjadi sesorang yang
merasa mampu dan bermotivasi tinggi dan berupaya mencapai prestasi
kerja yang tinggi dan bermutu. Menurut Bass (dalam Wutun, 2001)
menemukan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki lima aspek
(41)
26
a. Attributed Charisma
Pemimpin mendahulukan kepentingan perusahaan dan kepentingan
orang lain dari kepentingan diri sendiri. Pemimpin menimbulkan kesan
pada karyawan bahwa pemimpin memiliki keahlian untuk melakukan
tugas pekerjaan, sehingga patut dihargai dan menjadi contoh bagi para
karyawan.
b. Inspirational Leadership
Pemimpin mampu menimbulkan inspirasi kepada para karyawan,
antara lain dengan menentukan standar-standar yangdibutuhkan bagi
perusahaan, memberikan keyakinan bahwa tujuan dapat dicapai.
Karyawan merasa diberi inspirasi oleh sang pemimpin.
c. Intellectual Stimulation
Karyawan merasa bahwa pemimpin mendorong pegawai untuk
memikirkan kembali cara kerja karyawan, untuk mencari cara-cara
baru dalam melaksanakan tugas, karyawan merasa mendapatkan cara
baru dalam mempersepsikan tugas-tugas karyawan. Stimulasi
intelektual memberikan kontribusi yang besar pada sikap karyawan
untuk masa depan yang mampu mengambil inisiatif untuk memberi
pelayanan yang memuaskan pada konsumen dalam situasi yang
berbeda-beda
d. Individualized Consideration
Karyawan merasa diperhatikan dan diperlakukan secara khusus oleh
(42)
27
seorang pribadi dengan kecakapan, kebutuhan, dan keinginan
masing-masing. Pemimpin memberikan nasihat yang bermakna, memberi
pelatihan yang diperlukan dan bersedia mendengarkan pandangan dan
keluhan daeri karyawan atas apa yang terjadi pada perusahaan.
e. Idealized Influence
Pemimpin berusaha mempengaruhi karyawan dengan menekankan
pentingnya nilai-nilai dan keyakinan, pentingnya keikatan pada
keyakinan tersebut, perlu dimilikinya tekad mencapai tujuan.
Pemimpin memperlihatkan kepercayaan pada cita-cita, keyakinan, dan
nilai hidup. Pengaruh idealis menunjukkan pengembangan rasa
percaya dan hormat pada bawahan. Pemimpin dengan pengaruh idealis
berperan sebagai model dengan tingkah laku dan sikap yang
mengandung nilai-nilai yang baik bagi perusahaan.
C. Dinamika Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja adalah tingkatan kenikmatan yang diterima orang dari
mengerjakan pekerjaan. Kepuasan kerja didasarkan pada perbandingan antara
yang diterima pegawai dari perusahaan dibandingkan dengan yang diharapkan,
diinginkan atau dipikirkan seseorang. Kepuasan karyawan merupakan ukuran
sampai seberapa jauh perusahaan dapat memenuhi harapan karyawannya yang
berkaitan dengan berbagai aspek dalam pekerjaan dan jabatannya. Karyawan yang
(43)
28
bekerja pun biasanya kurang bersemangat, malas, lambat bahkan bisa banyak
melakukan kesalahan dan lain lain yang bersifat negatif sehingga akan
menimbulkan pemborosan biaya, waktu dan tenaga. Robbins (2003) menyatakan
bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang
sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan
banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima.
Ramlan Ruvendi (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Imbalan dan
Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Di Balai
Besar Industri Hasil Pertanian Bogor”, menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan
kepuasan kerja pegawai Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Diungkapkan
pula bahwa gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi (contingency).
Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja ialah sifat
pemimpin yang tidak mau mendengar keluhan dan pandangan pekerja dan mau
membantu apabila diperlukan. Seorang pekerja yang menerima penghargaan dari
pemimpin yang lebih tinggi dibandingkan dengan penilaian mereka sendiri akan
lebih puas, akan tetapi pemimpin yang terlalu ketat akan menyebabkan tingkat
kepuasan yang rendah.
Hubungan yang akrab antara Kepemimpinan Transformasional dan
Kepuasan Kerja merupakan suatu sikap saling tolong-menolong dengan teman
sekerja serta peran pemimpin sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan
(44)
29
pekerjaan. Kepemimpinan Transformasional yang efektif merupakan
kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi (contingency).
Indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja ditunjukkan dengan tingginya
tingkat absensi dan perpindahan pegawai. Hal itu timbul sebagai akibat dari
kepemimpinan yang tidak disenangi.
Berdasarkan uraian diatas, dapatlah disimpulkan bahwa kepemiminan
transformasional berpengaruh positif terhadap kepuasaan kerja, semakin baik
kepemimpinan transformasional yang diterapkan atasan, semakin tinggi pula
kepuasaan kerja karyawan.
D. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesa yang diajukan pada
penelitian adalah ada Pengaruh positif kepemimpinan Transformasional terhadap
Kepuasaan Kerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I
(45)
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan
saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan transformasional terbukti memiliki pengaruh positif terhadap
kepuasaan kerjapada karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah
Sumbagut I Medan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi
kepemimpinan transformasional, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasaan
kerja karyawan, demikian sebaliknya.
2. Berdasarkan analisis regresi didapatkan adjusted r square sebesar 0.089 yang
berarti bahwa kepemimpinan transformasional memberikan sumbangan
sebesar 8.9% terhadap kepuasaan kerja
3. Norma kategorisasi variabel kepuasaan kerjamenunjukkan bahwa rata-rata
karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan berada
dalam kategori sedang
4. Norma kategorisasi variabel kepemimpinan transformasional menunjukkan
(46)
55
B. Saran
1. Saran Metodologis
a. Peneliti selanjutnya menjalin rapport terhadap subjek penelitian
b. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya meneliti lebih lanjut pada
faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti efektifitas kepemimpinan dan lain
sebagainya.
2. Saran Praktis
a. Perlu bagi AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan
untuk lebih ditingkatkan lagi kepuasaan kerja karena pada hasil
penelitian terdapat hasil kepuasaan kerja pada kategori sedang. Untuk
itu perusahaan dapat lebih meningaktkan kepuasaan kerja.
b. Pada hasil penelitian ini kepemimpinan transforamsional yang
digunakan oleh atasan menunjukkan kategori tinggi. Dengan demikian
perlu ditingkatkan lagi pada aspek-aspek lain dari teori kepemimpinan
transformasional sehingga kepemimpinan transformasional dalam
(47)
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
As’ad, Moh., 2004, Teori Ilmu Sumber Daya Manusia, Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta.
Anikmah. 2008. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Skripsi.etd.eprints.ums.ac.id/2205/2/B200040362.pdf. Diunduh pada 16 Mei 2014
Avolio, B.J., Bass, B.M. & Jung, D.I. (1999). Reexamining the Components of Transformational Leadership and Transactional Leadersip using the Multifaktor Leadership Questionnaire.
Azwar, Saifuddin. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta
Bass, B.M. (1985). Leadership and Performance Beyond Expectations. New York: The Free Press
Bass, B.M. (1990). From Transactional to Transformational
Leadership:Learning to Share the Vision. Organizational Dynamics,
Bass, B.M., B.J. Avolio, D.I. Jung & Y. Berson (2003), “Predicting unit
performance by assessing transformational and transactional
leadership”, Journal of Applied Psychology, Vol. 88, No. 2, pp.
207-218.
Burns, J.M. (1978). Leadership. New York: Harper & Row Bycco Cs. 1995. Further Assesment Of Bass 1985, Conceptualization Of Transactional And Transformational Leadership. Journal Of AppliedPsychology.Vol 80, No 4468-478.
Davis, Keith dan Newstrom Shon W, 1995. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua Penerbit Andi Offset. Yogyakarta
Handoko, T. Hani, 2001, Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
(48)
57
Hidayat, Ahmad. (2011). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap KepuasanKerja KaryawanYang Tergabung Dalam Koperasi Angkutan Umum Jalur Parangtritis-Yogyakarta. Jurnal- Yogyakarta: UPN
Heru P. dan Cholil M. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan Motivasi Kerja Pada Karyawan Administratif Di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jurnal ManajemenSumberdaya Manusia.
Jakarta : Universitas Gunadarma. Dalam Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia.
Journal of Applied Psychology, 80, 468-478 Locke, E.A. 1997. Five Faktors Models of Personality and Transactional Leadership. Journal of Applied Psychology, 83 (1):17-34 Judge, T.A., and Locke, E.A. (1993). Effect of Dysfunctional Thought Processes on Subjective Well-Being and Job Satisfaction. Journal of Applied Psychology, 78 (3): 475-490.
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo 2001. Perilaku Organisasi, Terjemahan: Erly Suandy, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Khoirusmadi, Ahmad Shofian. (2011). Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Kepuasan Kerja Sebagai Mediator Pada Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Propinsi Gorontalo. Undergraduate Thesis, Upn "Veteran" Yogyakarta.
Khoirusmadi, Ahmad Shofian. (2011). Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Intervening Analisis Pengaruh Kepemimpinan.Skripsi. Universitas Diponegoro.
Levi. 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. (Diakses tanggal 20agustus 2014)
cke. Edwin.A, (1965), Interaction of Ability and Motivation in Performance,
Perceptual and Motor Skills, Volume 21.
Mariam, Rani. 2009. Pengaruh Gaya epemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Tesis. eprints.undip.ac.id/ 188830/1/RANI_MARIAM.pdf. Diunduh pada 15 Mei 2014.
Martoyo, Susilo. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
(1)
74
Skala Kepemimpinan Transformasional
No Nama Jenis
Kelamin usia
lama
bekerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 chairani p 29 6 1 5 1 4 1 4 1 5 5 4 4 1 4 4 1 1 4 2 1 1 1 5 2 2 5 2 4 4 2 4 2 normin lk 40 20 2 3 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 5 2 4 4 2 4 3 oman lk 43 17 1 5 1 5 2 5 2 4 4 4 4 1 3 5 2 2 4 1 1 1 3 4 2 2 4 1 5 5 2 4 4 feberlian lk 49 20 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 5 3 4 4 2 2 4 2 1 2 3 4 2 2 4 2 4 5 3 4 5 liz p 32 11 5 1 2 3 1 5 4 5 2 4 4 1 4 5 1 2 3 2 3 2 2 5 2 1 3 1 5 5 1 5 6 yusuf lk 28 3 1 4 1 5 1 2 2 4 4 5 4 1 4 5 1 2 4 4 4 4 1 1 2 5 3 3 3 3 1 5 7 junita p 37 5 1 5 2 4 2 5 2 4 4 5 4 2 4 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 2 5 8 jhon lk 36 3 1 4 1 5 2 4 1 5 4 4 4 1 4 5 1 2 4 2 2 2 5 5 2 2 5 2 5 5 2 5 9 samudan lk 35 5 2 2 2 4 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 1 3 4 2 2 4 2 4 5 2 5 10 suryati p 32 10 1 5 2 4 2 5 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 5 2 5 11 ongku lk 40 16 1 3 1 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 2 3 4 2 3 3 3 4 12 nehdi lk 43 10 1 4 1 4 2 5 2 4 5 5 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 2 5 13 auser p 38 8 2 3 2 4 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 4 2 3 3 2 5 14 eric lk 32 10 1 5 1 5 2 5 1 4 5 5 5 2 4 5 1 1 5 1 1 1 1 5 2 2 5 2 2 5 2 5 15 elisabeth pr 35 12 2 5 2 4 2 5 2 5 4 5 4 2 5 4 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 1 5 16 boy lk 28 5 2 5 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4 5 1 5 17 chaiul lk 29 5 2 5 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 1 5 18 thr lk 48 17 2 5 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 1 5 19 rk pr 45 14 2 5 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 1 5 20 bn p 42 12 2 5 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 1 5 21 putri p 35 12 1 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 22 septiana p 46 17 2 5 2 5 2 4 2 4 4 4 4 1 5 5 2 1 3 1 1 1 3 4 1 3 5 1 3 5 2 4 23 blk lk 37 10 1 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 24 ss lk 35 9 2 4 2 4 2 5 2 4 4 4 4 2 4 5 2 2 4 4 2 2 4 4 2 4 3 2 4 5 1 5 25 ds pr 34 8 2 5 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 5 1 5
(2)
75
No Nama Jenis
Kelamin usia
lama
bekerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 26 abdul muthalib lk 35 11 1 5 1 5 1 5 1 5 5 5 5 1 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1 5 5 1 5 27 mr. Fc lk 33 10 5 1 2 1 5 1 5 1 1 1 5 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 1 1 1 1 5 28 nf lk 41 10 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 2 4 29 adi lk 39 19 2 4 2 2 2 3 2 4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 2 1 1 3 4 1 2 4 2 4 4 1 4 30 frd lk 45 13 1 5 2 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 3 4 2 4 2 2 4 31 polo lk 47 17 1 4 2 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 4 2 4 32 nurul p 41 10 1 5 2 5 2 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 1 5 2 2 2 2 5 5 1 4 1 5 5 2 4 33 chatrine thersia p 29 6 1 5 1 5 2 5 2 4 4 4 4 1 3 5 2 2 4 1 1 1 2 4 2 2 4 1 5 5 2 4 34 yudi irwadi lk 31 4 1 5 1 3 2 4 1 4 5 5 5 1 2 5 2 1 4 2 1 1 2 5 1 1 5 1 4 5 1 4 35 friska p 35 13 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 5 4 5 3 4 36 rhn p 41 15 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 4 37 st lk 25 2 1 4 1 3 2 3 2 5 4 4 4 4 4 5 2 2 4 2 2 3 2 4 5 4 4 2 4 5 2 4 38 fy p 25 5 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 4 4 3 4 39 yati p 30 3 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 1 4 4 2 1 4 2 1 1 2 4 2 2 5 1 4 5 2 4 40 taufik zm lk 38 12 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 5 41 d p 32 11 2 4 4 2 2 4 2 5 4 4 4 3 5 4 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 5 2 5 42 bs lk 43 23 2 4 2 3 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 43 s lk 54 23 1 5 1 5 2 5 1 4 4 5 5 1 3 4 2 1 4 2 1 1 2 5 2 3 4 2 4 5 2 4 44 ika p 28 6 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 45 os lk 47 22 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 46 nvi p 35 13 1 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 3 2 4 5 4 5 3 4 47 abu lk 44 22 2 4 4 4 2 5 5 4 4 5 5 1 4 4 5 2 3 4 5 5 4 5 2 2 5 2 5 5 2 4 48 rina suryati p 29 4 1 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 49 yudi irwadi lk 39 10 2 4 2 3 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 2 4 50 m. Tholib lk 44 15 2 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 4 2 2 4 2 1 1 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 51 bambang lk 47 20 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 52 bc lk 56 28 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4
(3)
76
No Nama Jenis
Kelamin usia
lama
bekerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 53 ahs lk 49 20 1 5 1 4 2 5 1 5 5 5 5 2 5 5 1 1 4 1 5 1 4 5 2 2 5 1 4 1 1 5 54 fahir lk 44 15 1 4 2 4 2 4 2 4 4 4 5 2 5 4 4 2 4 2 2 1 3 4 3 2 4 1 4 5 2 4 55 fauzi lk 46 26 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 3 4 2 4 4 2 4 56 zd p 46 20 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 57 irwansyah lk 45 17 2 4 2 4 2 4 2 4 5 5 5 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 5 2 5 58 juni ari sandi lk 32 8 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 2 5 3 3 3 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 59 red lk 50 22 1 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 2 3 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 4 3 4 4 2 4 60 bs lk 37 16 1 4 4 4 1 4 2 4 5 4 4 1 4 4 2 2 4 2 2 2 4 3 2 1 4 2 4 4 2 4 61 lenni sijabat p 30 5 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 62 novrizal lk 42 15 1 5 1 5 2 5 2 4 4 4 4 1 3 5 2 2 4 1 1 1 3 4 2 2 4 1 4 4 2 4
(4)
77
Skala Kepuasan Kerja
No Nama JK usia lama
bekerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 chairani p 29 6 4 2 4 4 2 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 1 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 2 normin lk 40 20 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 4 5 3 3 4 5 4 4 2 4 2 4 2 4 2 5 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 oman lk 43 17 4 2 4 4 3 4 5 5 2 2 3 3 2 5 3 5 4 4 2 5 4 5 2 5 2 5 2 5 5 5 5 4 4 3 5 2 5 3 4 3 5 2 5 2 5 2 5 5 1 1 4 feberlian lk 49 20 3 3 3 3 3 35 3 4 3 2 4 4 3 5 3 5 4 4 2 5 3 5 3 4 1 4 3 3 5 3 4 4 4 3 5 2 5 3 4 3 3 3 5 3 2 3 4 3 3 4 5 liz p 32 11 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 4 3 3 3 4 2 3 4 4 5 4 4 3 4 2 5 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 2 6 yusuf lk 28 3 4 2 5 5 4 5 3 5 1 1 2 5 4 5 5 5 5 5 5 1 2 2 5 4 2 5 4 3 4 3 3 5 4 4 3 3 2 1 5 5 1 3 1 1 5 1 5 4 5 5 7 junita p 37 5 3 5 3 4 4 4 5 3 3 2 2 5 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 8 lenni sijabat lk 36 3 4 3 4 4 2 5 3 4 5 3 4 5 3 4 3 5 5 5 1 4 1 5 5 4 3 4 2 5 5 4 4 5 5 3 5 4 5 5 1 5 1 1 4 4 5 5 4 4 1 1 9 samudan lk 35 5 4 3 3 4 3 4 2 4 1 1 3 5 3 2 3 4 4 4 1 4 1 4 3 4 2 5 2 4 4 5 4 2 2 4 4 2 4 3 2 2 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 10 suryati p 32 10 4 1 2 5 2 5 3 4 3 2 3 5 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 11 ongku lk 40 16 4 2 3 4 3 4 3 5 2 2 3 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 12 nehdi lk 43 10 2 2 2 4 4 4 5 4 4 2 2 5 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 13 auser p 38 8 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 14 eric lk 32 10 5 1 5 5 2 4 5 5 1 2 5 5 4 5 5 4 5 5 2 5 2 5 4 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 2 5 5 5 2 5 5 2 5 4 5 2 2 15 elisabeth pr 35 15 5 2 5 5 3 4 5 5 2 2 2 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 5 5 2 2 4 3 4 5 5 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 1 5 16 boy lk 28 5 2 3 3 1 5 1 1 4 3 1 4 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 3 3 1 5 1 3 3 4 4 4 4 1 2 2 3 3 2 2 4 1 4 4 2 3 3 4 2 3 17 chaiul lk 29 5 4 5 4 3 2 4 1 4 3 1 4 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 3 3 1 5 1 3 3 4 4 4 4 1 2 2 3 3 2 3 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 18 thr lk 48 17 4 5 4 3 2 4 1 4 3 1 4 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 3 3 1 5 1 3 3 4 4 4 4 1 2 2 3 3 2 2 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 19 rk p 45 14 4 5 4 3 2 4 1 4 3 1 4 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 3 3 1 5 1 3 3 4 4 4 4 1 2 2 3 3 2 2 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 20 bn p 42 12 4 5 4 3 2 4 1 4 3 1 4 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 3 3 1 5 1 3 3 4 4 4 4 1 2 2 3 3 2 2 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 21 putri p 35 12 4 2 4 2 4 3 4 3 2 3 5 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 1 4 3 2 5 4 4 4 4 4 2 2 2 5 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 22 septiana p 46 17 4 3 5 5 2 3 3 4 2 3 4 5 3 4 3 4 4 5 1 3 3 3 2 4 1 3 2 4 5 3 3 3 2 2 3 1 5 5 3 1 3 1 3 3 1 5 2 5 1 1 23 blk lk 37 10 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 24 ss lk 35 9 4 2 1 5 2 3 5 4 2 1 2 5 1 4 1 3 4 4 2 5 3 2 1 4 1 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 1 5 4 4 2 5 2 4 4 2 4 4 4 2 1 25 ds pr 34 8 4 5 4 3 2 4 1 4 3 1 4 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 4 4 1 5 1 3 3 4 4 4 4 1 2 2 3 3 2 2 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4
26 abdul
muthalib lk 35 11
(5)
78
No Nama JK usia lama
bekerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 27 mr. Fc lk 33 10 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5 1 5 5 5 1 5 1 1 1 1 5 1 5 5 5 1 1 1 5 1 5 1 2 2 1 1 5 1 5 1 1 5 1 1 5 5 5 28 nf lk 41 10 4 5 4 3 2 4 1 4 3 1 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 1 5 1 4 1 5 1 5 5 4 4 2 5 2 4 2 5 4 4 4 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 29 adi lk 39 19 4 4 4 5 1 5 5 5 1 1 1 5 4 4 5 4 5 5 2 5 1 5 4 4 1 5 2 5 4 4 4 4 5 2 2 2 5 3 3 3 2 2 5 5 4 4 4 4 5 2 30 frd lk 45 13 4 2 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 5 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 2 31 polo lk 47 17 4 2 3 4 2 4 3 4 2 2 2 4 1 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 32 nurul p 41 10 5 4 4 5 2 5 4 4 2 2 2 5 2 5 2 5 5 5 2 4 2 4 2 4 2 5 2 5 2 4 4 2 4 2 4 2 5 4 4 3 4 2 4 4 2 4 5 4 2 2
33 chatrine
thersia p 29 6
4 2 2 4 2 5 1 4 1 1 2 5 1 3 1 5 3 3 1 5 1 4 2 4 2 5 2 5 4 5 4 2 4 2 4 2 5 4 4 2 4 2 5 4 2 4 4 4 2 2 34 yudi irwadi lk 31 4 4 2 2 4 4 4 3 4 1 1 3 5 2 5 2 4 4 4 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5 5 5 4 2 4 2 4 1 5 4 3 2 4 1 4 4 2 4 4 4 1 3 35 friska p 35 13 4 2 3 5 2 5 3 5 1 1 1 5 1 5 2 5 5 4 1 5 1 5 2 5 1 5 1 5 4 4 4 1 4 1 5 1 5 5 5 1 5 1 5 3 2 4 5 5 2 2 36 rhn p 41 15 3 4 3 4 1 4 2 4 2 1 2 5 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3 4 4 2 2 37 st lk 25 2 4 3 3 5 2 1 3 4 1 2 2 5 2 4 2 5 4 4 2 5 1 1 3 4 1 4 3 5 4 4 4 1 5 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 38 fy p 25 5 5 2 3 4 1 4 3 3 1 2 4 5 3 4 2 5 4 4 2 5 2 3 3 2 2 5 2 4 4 3 5 2 4 2 4 2 5 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 2 2 39 tyati p 30 3 4 2 2 4 2 2 2 4 1 1 2 5 2 5 1 5 4 4 2 4 2 4 2 4 1 5 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 40 taufik zm lk 38 12 5 2 5 4 2 2 1 2 1 1 2 5 2 4 5 5 4 4 2 4 1 5 1 4 1 5 1 5 5 4 4 2 5 2 4 2 5 4 4 4 4 1 4 5 2 4 4 4 2 2 41 d p 32 11 3 1 3 4 1 5 3 5 2 1 2 5 3 3 4 5 5 5 1 3 3 5 2 4 1 5 2 5 4 3 3 4 5 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 4 5 2 4 3 3 3 42 bs lk 43 23 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 2 4 2 4 3 3 4 2 4 2 2 2 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 4 2 2 43 s lk 54 23 4 4 5 4 2 4 2 5 2 1 4 5 4 5 2 5 5 5 1 5 2 4 1 4 2 4 2 4 5 4 4 2 5 1 4 2 5 4 4 1 4 2 4 4 2 4 5 5 2 2 44 ika p 28 6 4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 5 5 2 2 45 os lk 47 22 5 2 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 46 nvi p 35 13 3 2 2 4 2 4 2 4 2 2 5 5 1 2 5 5 5 1 3 1 5 2 4 2 5 1 4 4 4 4 1 4 2 4 2 5 5 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 2 47 abu lk 44 22 3 2 3 5 2 4 2 4 2 1 4 5 3 4 5 3 5 5 2 3 2 3 2 3 2 5 2 4 4 4 3 2 2 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 48 rina suryati p 29 4 4 2 2 5 1 5 3 5 2 2 2 5 2 5 2 5 5 5 2 4 2 4 3 4 2 5 2 5 5 4 4 2 4 2 4 2 5 5 4 2 4 2 4 3 2 3 5 4 2 2 49 yudi irwadi lk 39 10 4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 4 2 2 50 m. Tholib lk 44 15 4 2 3 4 2 4 4 4 2 1 2 5 2 5 2 4 5 5 2 4 2 4 2 4 2 5 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 5 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 51 bambang lk 47 20 4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 52 bc lk 56 28 4 4 5 5 3 3 3 4 1 1 3 5 3 5 1 3 3 5 2 3 1 3 3 3 1 5 3 3 3 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 53 ahs lk 49 20 4 1 3 4 2 3 1 5 1 1 5 5 1 5 3 5 5 3 3 3 5 1 5 3 5 5 3 5 5 5 3 3 3 4 2 3 5 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 54 fahir lk 44 15 4 2 4 4 2 4 2 5 2 2 4 5 2 5 2 3 3 4 2 3 2 4 2 4 2 5 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 2 2 2 5 3 3 4 4 4 2 2
(6)
79
No Nama JK usia lama
bekerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 55 fauzi lk 46 26 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 3 4 1 5 2 5 5 3 1 3 3 3 5 3 2 4 1 3 4 4 4 2 5 2 5 2 5 5 5 2 2 2 2 5 4 4 4 4 2 2 56 zd p 46 20 4 2 3 4 2 3 4 4 2 2 4 5 2 4 1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 2 2 4 3 2 4 4 2 4 57 irwansyah lk 45 17 4 4 3 4 2 5 4 5 2 2 2 5 2 5 3 5 5 5 2 5 2 4 3 4 1 5 1 4 4 4 4 2 5 2 4 2 5 4 4 2 3 2 2 4 4 5 5 4 2 2 58 juni ari sandi lk 32 8 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 2 3 3 4 2 4 2 4 3 4 4 2 2 2 2 4 4 2 3 4 4 2 2 59 red lk 50 22 5 2 2 3 1 4 4 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 2 4 1 2 1 2 2 4 3 5 4 4 3 3 4 2 4 2 4 5 4 3 3 2 3 4 5 4 5 5 2 2 60 bs lk 37 16 4 4 1 5 2 4 1 5 1 1 1 5 2 4 2 5 5 5 1 4 1 4 2 4 1 4 1 4 4 4 4 1 4 2 4 2 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 5 4 1 2 61 lenni sijabat p 30 5 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 62 novrizal lk 42 15 4 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 2 5 5 5 2 5 2 5 2 5 3 5 2 5 1 5 5 2 2 2 5 2 5 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 2 2