24 pengaruh islam sangat besar. Dapat dilihat dari kemiripan bentuk tempat ibadah
yang sama-sama menggunakan kubah dan juga dalam memasuki rumah ibadah harus dalam keadaan bersih dan menggunakan penutup kepala Wawancara,
Tanggal 10 April 2010. Sementara dari identitasi namanya, pria Punjabi dapat dengan mudah
dikenal karena menggunakan kata “singh” di belakang namanya, sedangkan wanita Punjabi menggunakan kata “kaor” di belakang nama mereka. Dalam
menggunakan tanda pengenal pria Punjabi lebih banyak memakainya dari pada para wanita Punjabi. Keberadaan tanda pengenal ini tidak banyak diketahui suku
bangsa lainnya, sehingga muncul anggapan bahwa kata singh di belakang nama seorang pria India adalah marga.
Kelurahan Sari Rejo terdiri dari 9 sembilan lingkungan. Setiap lingkungan terdiri dari berbagai suku, salah satunya adalah suku bangsa Punjabi.
Di antara kesembilan lingkungan ini, suku bangsa Punjabi lebih dominan berada di lingkungan 4, 5 dan 6. Hal ini disebabkan, pada zaman dahulu para nenek
moyang mereka sudah tinggal di tempat tersebut.
2.3. Sejarah Singkat Gurdwara Sari Rejo
Gurdwara adalah sebutan kuil yang dipakai oleh suku bangsa Punjabi, yang digunakan untuk tempat ibadah bagi ajaran sikh. Di Kota Medan, Gurdwara
tempat ibadah ajaran sikh sudah berdiri sebanyak 4 empat buah. Gurdwara ini juga mempunyai nama-nama yang berbeda, seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
25 1.
Gurdwara Nanak Dev Ji atau Central Sikh Temple yang berada di jalan Karya Murni.
2. Gurdwara Tegh Bahadur yang berada di jalan Polonia.
3. Gurdwara Perbandhak yang berada di jalan Zainul Arifin simpang jalan
Tengku Umar. 4.
Gurdwara Shree Guru Arjundev ji yang berada di Jalan Mawar Sari Rejo. Gurdwara ini merupakan Gurdwara kuil terbesar di Indonesia.
Gurdwara yang ada di Sari Rejo didirikan pada tahun 1953 di atas lahan kosong yang dibangun atas kerja sama, dan kekompakan antar sesama suku
bangsa Punjabi yang ada di Kota Medan. Dulunya Gurdwara dibangun hanya berupa tepas-tepas dan sangat kecil. Lambat laun Gurdwara ini diperluas karena
jumlah suku bangsa Punjabi semakin banyak. Kerja sama yang dilakukan para jemaat sikh berhasil mengumpulkan sepetak demi sepetak tanah hingga akhirnya
terkumpul satu hektar tanah. Dengan gotong royong pula jemaat sikh berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 3.5 miliar untuk memindahkan sekaligus
memugar Gurdwara menjadi megah. Pada tahun 2000, suku bangsa Punjabi mulai membangun Gurdwara
dengan luas 23x23 meter persegi dan disahkan pada tahun 2005. Gurdwara ini terlihat unik. Dilihat dari luar, bangunan ini nampak seperti masjid. Di bagian
dalam Gurdwara terdapat enam kubah yang terdiri dari satu kubah besar di bagian tengah yang digunakan sebagai darbar tempat jemaat dan diapit empat kubah
berukuran sedang di empat sudut Gurdwara serta satu kubah lagi di bagian depan.
Universitas Sumatera Utara
26 Bentuk bangunan yang nampak seperti masjid ini mengikuti bentuk Gurdwara di
India sebagai asal suku sikh itu sendiri. Kemegahan itulah yang tampak pada Gurdwara Shree Guru Arjundev Ji
yang terletak di Sari Rejo. Di bagian depan bangunan ini tampak lukisan Guru Arjundev dengan memakai kostum prajurit. Guru Arjundev adalah satu dari
kesepuluh guru besar dalam ajaran sikh. Di dalam Gurdwara nampak hamparan karpet lembut di lantai yang memberi kesan nyaman kepada jemaat yang
beribadah. Begitu juga dengan 10 unit kipas angin terpasang di tiap tiang Gurdwara. Tampak pula di sana sebuah altar
10
kubah kecil tempat kitab suci sikh, yang disebut dengan Guru granth sahib yang langsung didatangkan dari India,
yang dilengkapi dengan pernak pernik di sekelilingnya. Adapun guna dari pernak pernik tersebut agar Guru granth sahib terlihat indah. Di sebelah kiri altar
terdapat level
11
Kemegahan lainnya dari Gurdwara, tampak dilihat dari lampu kristal besar yang tergantung di bagian tengah di bawah darbar utama. Lampu kristal
tersebut didatangkan langsung dari Chekosloavia dengan harga Rp. 78 juta pada tahun 2003. Begitu pula pada satu sisi dinding terpampang logo sikh dan aksara
Hindi, ‘Ik Kwuangkar’ yang berarti ‘Tuhan itu Satu’ dalam ukuran besar. Empat tempat pendeta dan pemusik saat melaksanakan ritual keagamaan.
Begitu juga dengan dua podium di kiri-kanan altar. Podium di sebelah kanan altar adalah tempat kue berkah yang mana setelah ibadah selesai, guru dan
pengurus Gurdwara membagi kue tersebut kepada para jemaat.
10
Altar adalah tempat suci yang dijadikan sebagai tempat Guru Granth Sahib yang berada di depan berada di tengah-tengah darbar atau tempat ibadah.
11
Level adalah tempat yang disediakan bagi pemusik dan tempat kue.
Universitas Sumatera Utara
27 pintu yang ada menunjukkan simbol bagaimana sikh dengan ajaran
keterbukaannya. Adapun simbol atau lambang dari ajaran sikh disebut dengan Khenda Kerpan Perisai yang artinya bahwa pada saat berperang para guru
menggunakan alat seperti pedang dan penangkisnya. Di setiap pintu terdapat kotak sumbangan sebagai rasa syukur jemaat setiap selesai memasuki Gurdwara
untuk beribadah. Keluar dari pintu kanan, akan menuju langger atau tempat makan. Bangunan langger ini digunakan jemaat untuk menikmati menu
vegetarian sebagai ajaran dari sikh itu sendiri. Gambar I
Gurdwara Sikh di Sari Rejo
Untuk memasuki Gurdwara ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu menanggalkan alas kaki untuk disimpan di tempat yang disediakan di sebelah kiri
Gurdwara dan mengenakan penutup kepala, boleh dengan sorban, topi, kerudung, ataupun kain. Di bagian kiri depan Gurdwara di sebelah lorong berlapis keramik
berdiri tegak tiang dengan bendera berwarna kuning dan logo dari suku sikh yang berwarna biru berkibar megah yang cerah. Di kiri kanan sebelum masuk
Gurdwara terdapat wastafel untuk mencuci tangan dan terdapat parit rendah yang dibuat sedemikian rupa untuk membersihkan kaki. Untuk masuk ke dalam
Universitas Sumatera Utara
28 Gurdwara harus benar-benar bersih, hal ini dilakukan oleh setiap umat yang
menganut ajaran sikh saat memasuki tempat ibadah.
2.4. Sistem Mata Pencaharian