Keterikatan Sebagai Sesama Suku Bangsa Punjabi yang Menganut Ajaran Sikh

60 • Bagi para jemaat bila ingin masuk ke dalam Gurdwara harus menggunakan penutup kepala atau sering disebut dengan sorban. Sorban ini terbuat dari kain dan mempunyai berbagai warna. • Perempuan dan laki-laki dilarang untuk berdekatan atau bersentuhan, kecuali jika mereka sudah menikah. • Perempuan dan laki-laki dilarang untuk saling berjabat tangan. Mereka hanya diperbolehkan mengucap salam saja. • Dilarang untuk bercerai. • Pada saat memasuki Gurdwara jemaat sikh harus benar-benar bersih. • Dilarang merokok, karena merokok di haramkan bagi mereka. Pada saat belajar, para guru selalu mengingatkan para peserta dengan aturan-aturan yang harus dijalani oleh penganut ajaran sikh. Para guru berharap para peserta dapat berdiskusi dengan guru mengenai larangan-larangan ajaran sikh yang dianutnya. Pada saat samelan ini, para muda-mudi dibagi ke beberapa jetha. Jetha adalah bagian dari kelompok kecil yang terdiri dari muda-mudi yang seusia.

4.2. Keterikatan Sebagai Sesama Suku Bangsa Punjabi yang Menganut Ajaran Sikh

Suku bangsa Punjabi merupakan salah satu suku bangsa yang minoritas di Kota Medan. Menurut prediksi seorang guru jumlah penduduk suku bangsa Punjabi yang berada di Kota Medan sekitar 1000 kepala keluarga. Tidak ada data yang dapat menunjukkan jumlah suku bangsa Punjabi, dikarenakan ajaran sikh belum diakui di Indonesia. Umumnya status kependudukan seperti KTP Kartu Universitas Sumatera Utara 61 Tanda Penduduk suku bangsa punjabi memilih beragama Hindu. Jika dilihat dari statistik Kota Medan tahun 2007, penduduk Kota Medan dapat dilihat dari agama. Tabel 7 Komposisi Berdasarkan Agama Agama Persenan Islam Katolik Protestan Buddha Hindu Lainnya 67,83 2.89 18.13 10,4 0,68 0,07 Situs web resmi: http:www.pemkomedan.go.id warga yang beragama Hindu 0,68, Jumlah tersebut terdiri dari suku bangsa Punjabi, Tamil, Bali. Nainggolan 2006:101-102 menegaskan kelompok suku bangsa yang banyak tinggal di Kota Medan adalah suku bangsa Melayu, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Mandailing, Jawa, Minangkabau dan Cina sedangkan kelompok suku bangsa Punjabi hanya sedikit. Di Kota Medan, pembatas sosial yang utama adalah budaya. Setiap suku berbicara dalam bahasa kelompok budayanya. Setiap suku bangsa memperkuat identitasi mereka dengan mempertahankan tradisi sendfiri. Meskipun secara jumlah suku bangsa Punjabi kecil, namun tidak menghalangi mereka untuk membentuk suatu perkumpulan sebagai wadah silahturahmi meningkatkan keterikatan hubungan sesama mereka. melainkan mereka semakin kompak guna untuk mempertahankan budayanya. Suku bangsa Punjabi berpartisipasi penuh dalam kelompoknya sendiri dengan saling tolong menolong baik di antara tetangga maupun dalam perkumpulan Gurdwara di Kota Medan. Melalui perkumpulan Gurdwara, suku bangsa Punjabi mengikuti suatu Universitas Sumatera Utara 62 perkumpulan yakni sukhmani yang dikhususkan pada kaum ibu-ibu. Selain itu, keterikatan juga dapat dilihat ketika sedang mengikuti hari besar, seperti “hari guru”. Hari guru merupakan hari lahirnya para guru yang mempertahankan ajaran sikh dan hari wafatnya para guru tersebut. Bagi kaum muda-mudi, keterikatan dapat dilihat dari kegiatan samelan, dimana seluruh muda-mudi ajaran sikh bekumpul dan saling mendekatkan diri sesama mereka. Menurut salah satu orang tua peserta menyatakan: “pada acara samelan, kaum muda-mudi diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tersebut, karena mereka adalah generasi penerus dan merekalah yang harus kita selamatkan. Kita para orang tua memandang kedepan bagaimana nantinya apabila anak-anak tidak mengerti ajaran sikh dan tidak mengenal sesama sukunya Wawancara, Tanggal 12 Maret 2010”. Melalui keterlibatan tersebut, seluruh peserta menjadi satu kelompok yang solid. Kegiatan samelan ini juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan persaudaraan antarsesama peserta, karena para peserta melakukan kegiatan- kegiatan samelan bersama-sama. Hal ini dapat dilihat dari, adanya suatu kerja sama yang dilaksanakan oleh para peserta dalam menciptakan suatu keterampilan mengenai ajaran sikh, seperti melukis lambang atau simbol ajaran sikh. Suku bangsa Punjabi tetap melestarikan dan menjaga ajaran sikh, guna untuk generasi muda-mudi. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa sebagian besar yang terlibat dalam acara samelan adalah kaum muda-mudi Punjabi. Melalui kegiatan tersebut muda-mudi diharapkan tidak tercerai berai atau tetap merasa satu sebagai suku bangsa Punjabi, serta muda-mudi tersebut diharapkan menjalin hubungan dengan sesamanya. Kenyataan tersebut ditegaskan oleh keterangan salah satu informan: Universitas Sumatera Utara 63 “Pelaksanaan samelan sangatlah menyenangkan karena di samelan kita berkumpul dan saling kenalan dengan sesama suku Punjabi yang datang dari berbagai negara dan kota seperti Malaysia, India, Jakarta, Surabaya dan banyak kota lainnya Wawancara, Tanggal 11 April 2010”. Selain bertujuan menjalin ikatan sosial, sebagaian jemaat mendefenisikan samelan sekedar perkumpulan atau ajang pertemuan untuk mendapatkan jodoh, karena mereka dapat bertemu dengan sesama suku bangsa Punjabi dari berbagai daerah. Kegiatan tesebut juga hampir sama dengan kegiatan godang naposo di Batak Toba. Gultom 2008:68 menjelaskan bahwa pada saat godang naposo berlangsung banyak undangan dari berbagai daerah hadir mengikuti seluruh proses kegiatan, seluruh peserta adalah kalangan muda-mudi. Pada saat seperti inilah, para muda-mudi dapat berkenalan dengan muda-mudi yang berasal dari daerah lain. Melalui k egiatan samelan, para orang tua juga ikut serta memeriahkan kegiatan samelan. Para orang tua dapat membantu dan memperhatikan anaknya pada saat kegiatan belajar dan bermain. Di samping itu, orang tua juga dapat melihat perkembangan anak tersebut. Sebagaimana ditegaskan oleh seorang informan : “Kita sebagai orang tua, dapat menyediakan keperluan anak di saat samelan, dan kita mengingatkan untuk bangun pagi sehingga dia tidak terlambat sembayang pagi. Tidak semua orang tua yang ikut serta dalam acara ini Wawancara, Tanggal 9 April 2010”. Hal ini juga menjelaskan adanya keterikatan sesama orang tua dengan muda-mudi dan orang tua dengan para guru. Dalam kegiatan samelan, panitia juga menyediakan kelas untuk para orang tua yang ikut serta bergabung. Universitas Sumatera Utara 64

4.3. Membangun Solidaritas Suku Bangsa Punjabi