Karakteristik Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Menggunakan USG Di Praktek Swasta Dokter Spesialis Obgin

(1)

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN

KEHAMILANNYA MENGGUNAKAN USG DI PRAKTEK

SWASTA DOKTER SPESIALIS OBGIN

PADANG BULAN MEDAN

TAHUN 2014

LILIS JUWITA PURBA

135102081

PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

karakteristik Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Menggunakan USG di Praktek Swasta Dokter Spesialis

Obgin Padang Bulan Medan Tahun 2014 ABSTRAK

Lilis Juwita Purba

Latar belakang : salah satu pemanfaatan tehnologi mengenai pemeriksaan kehamilan adalah USG. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan yang merupakan alat bantu dengan menggunakan gelombang suara ultra untuk pencitraan (membuat tampilan gambar). Namun pemanfaatan sarana alat tehnologi masih rendah, dimana terdapat 60%-80% ibu belum menggunakannya karena merasa tidak membutuhkannya, jarak yang jauh dengan kesulitan transportasi, dan biaya yang harus disediakan.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dr. Leo Simanjuntak, SpOG Padang Bulan Medan Tahun 2014.

Metodologi : desain penelitian adalah deskriptif. Tehnik pengambilan sampel dilakukan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 53 orang. Analisis data digunakan adalah analisis univariat.

Hasil : hasil penelitian ini diperoleh ibu hamil yang melakukan USG berdasarkan pengetahuan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 35 orang (66 %), ekonomi tinggi sebanyak 26 orang (49,1%), dan berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 25 orang ( 47,2 %).

Kesimpulan : hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil yang melakukan USG mayoritas berpengetahuan baik, berpendidikan tinggi dan ekonomi yang tinggi memilih penggunaan USG dalam memeriksakan kehamilannya. Maka disarankan kepada petugas kesehatan agar meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan pemberian informasi dan penyuluhan tentang pentingnya USG selama kehamilan serta penyediaan fasilitas kesehatan dan biaya relatif terjangkau bagi ibu hamil untuk pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG .


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Karakteristik Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Menggunakan USG Di Praktek Swasta Dokter Spesialis Obgin”.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr.Dedi Ardinata, M.Kes, Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep, Ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

3. DR.dr.M.Fidel Ganis Siregar, M.Ked(OG), Sp.OG.K , sebagai dosen pembimbing penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang telah menyediakan waktu dan memberikan arahan serta masukan dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh dosen dan staf administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta ilmu kepada penulis

5. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberi dorongan dan semangat kepada penulis

6. Teman-teman Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang selama ini memberi semangat dan motivasi bagi penulis.


(5)

Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga semua bantuan, kritik dan saran yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, Juli 2014


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR TABEL……… vi

DAFTAR SKEMA……… vii

DAFTAR LAMPIRAN ……… viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….. 1

B. Rumusan Masalah……… 5

C. Tujuan………. 5

D. Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kehamilan……… 7

B. Pengertian USG (Ultrasonografi)……… 7

C. Komponen USG………. 8

D. Prinsip Cara Kerja USG……… 10

E. Jenis USG………. 11

F. Tehnik Pemeriksaan USG………. 12

G. Manfaat Pemeriksaan USG Dalam Kehamilan…… 14

H. Indikasi Pemeriksaan USG……… 15

I. Keamanan Pemeriksaan USG……… 17

J. Faktor-Faktor Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilannya Dengan Menggunakan USG………. 19 BAB III : KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL


(7)

A. Kerangka Konsep……… 22

B. Defenisi Konseptual……….. 22

C. Defenisi Operasional……….. 23

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian……… 26

B. Populasi Dan Sampel………. 26

C. Tempat Penelitian……… 27

D. Waktu Penelitian……….... 27

E. Etika Penelitian……….. 27

F. Instrumen Penelitian……….. 28

G. Pengumpulan Data……….. 28

H. Pengolahan Data……… 29

I. Analisa Data……… 29

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ………... 31

B. Pembahasan ………. 33

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 36

B. Saran……….. 36

DAFTAR PUSTAKA……….. 38 KUISIONER


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel penelitian………... 24 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Pengetahuan Di

Klinik Praktek Swasta Dr.Obgin Padang Bulan Medan Tahun

2014 (N=53)… ……..……….31 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Ekonomi

Responden

Di Klinik Praktek Swasta Dr.Obgin Padang Bulan Medan Tahun 2014 (N=53)………...……… 32 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Pendidikan

Responden

Di Klinik Praktek Swasta Dr.Obgin Padang Bulan Medan Tahun 2014 (N=53)………….………... 32


(9)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka konsep Penelitian Mengenai Karakteristik Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilannya Dengan Menggunakan USG Di Praktek Swasta Dokter Spesialis Obgin... 22


(10)

LAMPIRAN 1. Surat Izin Data Penelitian

2. Surat Balasan Izin Penelitian Dari Klinik Praktek Swasta Dr.Leo Simanjuntak, Spog Padang Bulan Medan

3. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent) 4. Lembar Kuisioner

5. Lembar Content Validity 6. Master Tabel


(11)

karakteristik Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Menggunakan USG di Praktek Swasta Dokter Spesialis

Obgin Padang Bulan Medan Tahun 2014 ABSTRAK

Lilis Juwita Purba

Latar belakang : salah satu pemanfaatan tehnologi mengenai pemeriksaan kehamilan adalah USG. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan yang merupakan alat bantu dengan menggunakan gelombang suara ultra untuk pencitraan (membuat tampilan gambar). Namun pemanfaatan sarana alat tehnologi masih rendah, dimana terdapat 60%-80% ibu belum menggunakannya karena merasa tidak membutuhkannya, jarak yang jauh dengan kesulitan transportasi, dan biaya yang harus disediakan.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dr. Leo Simanjuntak, SpOG Padang Bulan Medan Tahun 2014.

Metodologi : desain penelitian adalah deskriptif. Tehnik pengambilan sampel dilakukan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 53 orang. Analisis data digunakan adalah analisis univariat.

Hasil : hasil penelitian ini diperoleh ibu hamil yang melakukan USG berdasarkan pengetahuan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 35 orang (66 %), ekonomi tinggi sebanyak 26 orang (49,1%), dan berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 25 orang ( 47,2 %).

Kesimpulan : hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil yang melakukan USG mayoritas berpengetahuan baik, berpendidikan tinggi dan ekonomi yang tinggi memilih penggunaan USG dalam memeriksakan kehamilannya. Maka disarankan kepada petugas kesehatan agar meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan pemberian informasi dan penyuluhan tentang pentingnya USG selama kehamilan serta penyediaan fasilitas kesehatan dan biaya relatif terjangkau bagi ibu hamil untuk pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG .


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan konsep “Four Pillars of Safe Motherhood” dari WHO yang salah satu konsepnya adalah tentang asuhan antenatal yang bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi obstetri untuk memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi terjadi di Indonesia (Saiffuddin, et al.2006).

Tahun 1999 WHO meluncurkan strategi MPS (Making Pregnancy Safer) yakni adanya deteksi sedini mungkin komplikasi dalam kehamilan dan pelanyanan obstetri yang khusus untuk ibu hamil dengan resiko tinggi. Lebih dari 50% kematian di Negara berkembang dapat dicegah dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif rendah (Karwati, Dewi & Mujiwati, 2011).

Sarana pelayanan kesehatan ibu hamil telah tersedia dengan rujukan berjenjang dengan mata rantai rujukan mulai dari posyandu, polindes, puskesmas hingga rumah sakit kabupaten oleh bidan desa, bidan/dokter puskesmas hingga dokter spesialis obstetri ginekologi dengan pemanfaatan alat tehnologi canggih. Namun pemanfaatan sarana alat tehnologi masih rendah, dimana terdapat 60%-80% ibu belum menggunakannya karena merasa tidak membutuhkannya, jarak yang jauh dengan kesulitan transportasi, dan biaya yang harus disediakan (Rochjati, 2003).

Salah satu pemanfaatan tehnologi mengenai pemeriksaan kehamilan adalah USG. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan yang merupakan alat bantu dengan menggunakan gelombang suara ultra untuk pencitraan (membuat tampilan gambar). Kemajuan tehnologi yang masuk ke negara Indonesia mempunyai


(13)

dampak bagi pendidikan dan penelitian kesehatan salah satunya adalah pemeriksaan USG dasar obstetri dan ginekologi. Perkembangan USG telah dimulai sejak tahun 1960 oleh professor Ian Donald dan perkembangan USG di Indonesia dimulai sekitar tahun 1970 (Endjun, 2007).

Dampak ultrasonografi pada praktik obstetrik sangat besar. Pemeriksaan

ultrasonografi dilakukan oleh yang ahli dalam bidang ultrasonografi yang dilakukan dengan cermat yang dapat mengungkapkan informasi penting tentang anatomi janin, serta lingkungan, pertumbuhan, dan kesejahteraan janin. Luasnya pemakaian

ultrasonografi mendorong dikeluarkannya rekomendasi untuk standarisasi komponen pemeriksaan ultrasonografi selama berbagai trisemester kehamilan. Meskipun pemakaian USG secara rutin masih diperdebatkan, namun sampai saat ini belum ada pembuktian terjadinya gannguan pada janin selama pemakaian lebih dari 30 tahun (J.Leveno, 2009).

Pemeriksaan USG merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam asuhan antenatal karena USG mempunyai spectrum diagnostik yang luas dan harganya relatif terjangkau (low cost) dan dianjurkan secara selektif melakukan pemeriksaan USG terarah (targeted imaging) pada kelompok resiko tinggi. AIUM (American Institusi of Ultrasound in Medicine) memberikan panduan dalam melakukan pemeriksaan USG diagnostik dan menyatakan bahwa USG aman dipergunakan dalam pemeriksaan obstetri dan ginekologi oleh mereka yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai (Endjun, 2007).

Penelitian RADIUS (Ewigman BG et al, 1993) dilakukan terhadap 15.151 kasus menunjukkan rendahnya kemampuan deteksi kelainan pada kelompok risiko rendah yaitu hanya 16,6% (pemeriksaan USG rutin pada kehamilan 15-22 minggu dan 31-35 minggu) dibandingkan pemeriksaan USG atas indikasi (selektif).


(14)

Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan deteksi anomali hanya 34,8% dan tidak mempunyai dampak pada luaran perinatal (perinatal outcome). Penelitian di Helsinki (Newhan JP et al, 1993) dan multisenter di Belgia (Levi S et al, 1995) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan RADIUS dimana penapisan sebelum kehamilan 24 minggu mampu mendeteksi 44,5% kelainan (Endjun, 2007).

Di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta dilakukan penapisan kelainan bawaan (screening) USG sebanyak dua kali, yaitu pada usia kehamilan 10-14 minggu (penapisan pertama) dan 18-22 minggu (penapisan kedua). Pada pasien yang baru pertama kali diketahui hamil atau baru memeriksakan diri ke RSPAD Gatot Soebroto, juga dilakukan pemeriksaan USG (Endjun, 2007).

Pemeriksaan ultrasonografi saat ini dipandang sebagai standar baku yang tidak dapat dipisahkan dari pelanyanan obstetri ginekologi modern (praktek sehari-hari). Pada beberapa Negara, diperkirakan 90% - 100% wanita hamil yang memeriksakan diri, minimal satu kali pernah menjalani pemeriksaan USG obstetri. Di Gaslow, Skotlandia, rata-rata wanita hamil menjalani pemeriksaan USG sebanyak 2,8 kali. Di Jerman, dilakukan pemeriksaan rutin USG obstetri sebanyak tiga kali yakni pada kehamilan 9-12 minggu, 19-22 minggu, dan 29-32 minggu. Di Indonesia beberapa pusat pendidikan menganjurkan pemeriksaan USG rutin satu kali, yaitu pada kehamilan 18-20 minggu (Endjun, 2007).

Saari kempainen dkk (1990) membagi secara acak lebih dari 9300 wanita Finlandia untuk menjalani ultrasonografi secara rutin pada usia gestasi 16 dan 20 minggu atau perawatan rutin pada pemeriksaan bila ada indikasi. Angka kematian perinatal bermakna lebih rendah pada pasien dengan menggunakan USG berkat terminasi kehamilan atas indikasi malformasi janin dan deteksi dini serta penangan yang sesuai untuk kehamilan kembar (Cunningham , 2005).


(15)

Berdasarkan penelitian di Kabupaten Jombang yakni “Pengembangan Metode Skreening dengan Menggunakan USG” diperoleh dari 6 Puskesmas yang menyediakan pemeriksaan dengan menggunakan USG dievaluasi mengalami peningkatan kunjungan. Salah satunya adalah Puskesmas Mojoagung yang memiliki dokter spesialis Obgin dan radiologi dievaluasi memiliki kunjungan pasien USG paling banyak yakni 850 pasien tahun 2007 menjadi 1008 pasien pada tahun 2008 dimana kenaikan kunjungan 84% (Sugiharto & Oktarina, 2008).

Makna yang bisa dipetik tentang keberadaan USG di puskesmas Jombang adalah secara langsung USG telah mengggugah kepedulian masyarakat perdesaan terhadap pemeliharaan kesehatan, khususnya perawatan kesehatan kandungan, dan telah menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan puskesmas dengan kata lain meski di puskesmas perdesaan masyarakat perdesaan sudah bisa mendapatkan pelayanan teknologi canggih USG seperti pelayanan USG di rumah sakit atau unit pelayanan swasta di kota besar. Meningkatnya kunjungan pasien setiap tahun menunjukkan antusiasnya masyarakat terhadap diagnosis dengan USG, hal ini membuktikan bahwa kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menempatkan USG di puskesmas perawatan sangat tepat (Dinkes jombang (2008) dalam Sugiharto & Oktarina (2008)).

Berdasarkan penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010, hasil yang diperoleh adalah dari 68 responden yang mengikuti penelitian ini, sebanyak 45 orang yaitu sekitar 66% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai USG. Sedangkan sisanya sebanyak 23 orang yaitu 33% memiliki pengetahuan yang kurang. Oleh karena itu, masih sangat perlu dilakukan penyuluhan kepada setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan, bahwa


(16)

pemeriksaan ultrasonografi dilakukan bertujuan lebih dari sekedar mengetahui jenis kelamin bayi (N.sianipar, 2010).

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian yaitu bagaimanakah karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin ditinjau berdasarkan pengetahuan.

b. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin ditinjau berdasarkan ekonomi.


(17)

c. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin ditinjau berdasarkan pendidikan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Instansi Pendidikan

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau sumber informasi untuk penelitian berikutnya dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.

2. Bagi Ibu Hamil

Menambah pengetahuan ibu mengenai penggunaan tepat dan manfaat pemeriksaan USG bagi kehamilannya.

3. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan penulis tentang karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG.


(18)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A.Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (inplantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2009).

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya dalam kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Yeyeh, et all.2009).

Kehamilan dibagi dalam tiga bagian: 1. Kehamilan triwulan pertama: 0-12 minggu; 2. Kehamilan triwulan kedua: 13-29 minggu; 3. kehamilan triwulan ketiga: 29-40 minggu. Selama kehamilan ibu dianjurkan melakukan kunjungan ulang untuk mengetahui masalah dalam kehamilannya baik bersifat fisiologis maupun patologis yang dapat mengancam kehamilannya (Sarwono, 2006).

B. Pengertian USG (Ultrasonografi)

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan yang merupakan alat bantu, yang memakai gelombang suara ultra untuk pencitraan (membuat tampilan gambar) dari suatu objek yang dipapari suara ultra tersebut.

Ultrasound atau suara ultra adalah gelombang suara yang berfrekuensi lebih dari 20.000 Hz (Endjun, 2007).


(19)

C. Komponen USG

Komponen utama peralatan USG adalah : 1. Probe, tempat transduser terletak

Probe adalah tempat transduser tertempel. Transedur adalah Kristal

piezoelektrik yang jika diaktifkan secara elektronik, akan menghasilkan pulsasi suara pada frekuensi sangat tinggi yang dikenal dengan ultrasound. Kristal tersebut juga dapat bekerja sebaliknya, dengan mengubah echo yang kembali dari tubuh menjadi sinyal elektrik hingga dihasilkan gambar USG. Dalam praktiknya, istilah probe dan transducer dapat dianggap sama. Tampilan informasi kiri dan kanan pada monitor USG ditentukan oleh probe (Gondo & Suwardewa, 2012).

Dalam bahasa sederhana transduser adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan USG yang langsung bersentuhan dengan tubuh pasien. Dalam bidang obstetri dan ginekologi transduser yang digunakan adalah bentuk linear, kurvilinear

atau sektor. Bentuk paling sering digunakan adalah kurvilinear dan bulat atau sektor

(untuk pemeriksaan transvaginal). Bentuk linear masih dapat dipergunakan dalam USG obstetri dengan kehamilan diatas 12 minggu. Tranduser transrektal hanya digunakan pada keadaan tertentu (Endjun, 2007).

Transducer mentransmisikan ultrasound dengan frekunsi tertentu. Namun semua akan memiliki frekuensi sentral yang menegaskan frekuensi probe tersebut.

Probe transabdominal yang digunakan dalam obstetri biasanya memiliki frekuensi 3,5 MHZ atau 5 MHZ, sedangkan probe transvaginal dapat menggunakan frekuensi yang lebih tinggi yaitu 7 MHZ atau 8 MHZ. frekuensi berhubungan dengan resolusi gambar namun berbanding terbalik dengan penetrasi suara kedalam jaringan yang diionisasikan. Oleh karena itu semakin tinggi frekuensi probe, maka resolusi gambar


(20)

akan semakin baik tetapi kedalaman jaringan yang dapat diperiksa juga semakin dangkal (Gondo & Suwardewa, 2012).

2. Panel control

Kontrol volume yang mengatur suara audible maupun ultrasound. Besarnya suara yang dihasilkan transducer dan ditransmisikan ke pasien oleh mesin ditentukan oleh control gain (panel control) secara keseluruhan. Informasi yang diperoleh dari echo yang kembali ke transducer dari pasien diterima oleh transducer dimanipulasi oleh kontrol receiver compensation gain dan time compensation gain. Karena paparan akustik ditentukan oleh besarnya suara yang ditransmisikan ke pasien, maka kontrol gain secara keseluruhan harus dijaga serendah mungkin (Gondo & Suwardewa, 2012).

3. Freeze frame

Kontrol freeze frame penting untuk melakukan pengukuran dan penyimpanan gambar. Posisi kontrolnya bervariasi, dapat diposisikan pada kcontrol panel atau yang paling nyaman. Operator berpengalaman selalu meletakkan jarinya dengan jarak tertentu dari kontrol freeze frame pada panel control (Gondo & Suwardewa, 2012).

4. Fasilitas pengukuran dapat tampil dalam layar monitor (onscreen)

Semua mesin menyediakan fasilitas untuk pengukuran linear, lingkaran, dan area. Pengukuran dapat ditampilkan sendiri atau interpretasi. Misalnya jika memilih program kalkulasi obstetrik, akan tampak pula interpretasi usia kehamilan dan berat janin. Direkomendasikan agar para sonographer menginterpretasikan sendiri pemeriksaanya daripada mengandalkan informasi dari mesin.


(21)

Agar pasien dapat mengikuti jalan pemeriksaan dengan baik, sebaiknya disediakan monitor TV yang mudah dilihat oleh pasien. Sebaiknya disediakan dua layar monitor, untuk pemeriksa dan untuk pasien (Gondo & Suwardewa, 2012). 5. Menyimpan gambar dan sistem perekaman gambar USG

Penyimpanan atau perekaman dengan video adalah metode yang dipilih untuk merekam secara permanen gambar yang menarik maupun yang abnormal.

Thermal imager (printer dengan tehnik pemanasan) adalah paling ideal untuk menghasikan gambar terkait pemeriksaan obstetrik. Sensivitas kertas termal berarti perubahan kecil pada kontrol keterangan atau kontrol kontras akan menghasilkan perubahan yang besar dalam kualitas gambar. Idealnya, control tersebut harus diatur saat mesin diinstal. Menurunnya kualitas gambar biasanya disebabkan oleh gain setting yang buruk. Tidak cukupnya gel, atau kotoran yang terjebak dalam roller

peralatan pencitraan suhu tersebut .

Saat ini penyimpanan hasil USG dapat dalam bentuk digital, sehingga dapat dilihat secara real time, seperti saat melakukan scanning USG. Bentuk media penyimpanan dapat dalam bentuk CD, flash disk dan hard disk (Gondo & Suwardewa, 2012).

D. Prinsip Cara Kerja USG

Ultrasound adalah gelombang suara berfrekuensi lebih dari 20.000Hz. peralatan diagnostik kedokteran memakai frekuensi 1-10MHz. dimana gelombang suara melalui medium bergerak maju mundur secara longitudinal sehingga terjadi pemadatan dan peregangan partikel yang berdekatan. Jarak antara dua partikel yang


(22)

memadat dan meregang disebut panjang gelombang yang mana menentukan resolusi gambar USG. Makin pendek gelombang suara resolusi makin baik (Endjun, 2007).

Ultrasonik adalah gelombang suara yang berfrekuensi lebih dari 20.000Hz. melalui arus listrik yang diberikan pada Kristal piezoelektrik maka dihasilkan getaran frekuensi tinggi melelu transduser menghasilkan pulsed ultrasonic system dan mendengarkan suara kembali dalam waktu sisanya. Transduser dirangkaikan pada tubuh dengan cairan seperti air memungkinkan pancaran ultrasonic menembus tubuh. Pada saat pancaran melewati antar permukaan dipantulkan suatu gema yang ditangkap transduser kembali dan mengubah menjadi energi listrik dan memperkuatnya menjadi suara dan bisa merekamnya dalam keragaman jumlah energi dan dipantulkan kembali ke receiver, yang menghasilkan gambar pada layar (Oxorn & R.Forte , 2010).

E. Jenis USG 1. USG 2 Dimensi

Dalam USG 2 dimensi bisa mencatat asal kejadian dan perkembangan fetus secara spesifik. Dalam USG 2 dimensi sulit untuk menginterpretasikan secara klinis secara anatomis tanpa pengetahuan atau asumsi terperinci sebelumnya sehingga nilai klinisnya juga terbatas. Untuk menghasilkan scan 2 dimensi diperlukan A-scan serial dan menjadikannya dalam format yang sesuai.

2. USG 3 Dimensi

USG 3 dimensi diperkenalkan pada praktek klinis untuk mengatasi kelemahan USG 2 dimensi. Dikembangkan melalui metode dan tehnik yang abru untuk menghindari degradasi gambar akibat pergerakan anatomis dan untuk mendapatkan informasi dinamis dari pergerakan yang ada.


(23)

3. USG 4 Dimensi

Alat USG 4 dimensi memberikan gambaran dari seluruh tubuh fetus dan pergerakannya yang merupakan pengembangan dari USG 3 dimensi, yang memungkinkan mendapatkan dinamika morfologi janin seprti menguap, menyedot, tersenyum, menangis dan mengedipkan mata.

4. USG Doppler

Doppler adalah alat USG yang memberikan informasi kecepatan arah dan aliran darah. Karena pada frekuensi ultrasonik pada tubuh terjadi pergeseran frekuensi yang disebabkan efek Doppler. Frekuensi yang diterima transduser lebih rendah jika aliran darah menjauhi transduser dan lebih tinggi bila aliran darah mendekati transduser (Gondo & suwardewa, 2012).

Pemeriksaan ultrasonografi 3D sebenarnya dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama dengan USG 2D. Perbedaannya adalah bahwa pada visualisasi

janin pada pemeriksaan USG 2D tergambar dalam bidang datar sedangkan USG 3D dapat melihat lekuk permukaan tubuh janin. Sedangkan USG 4D berarti menambahkan unsur gerak ke dalam gambar USG 3D. Ultrasonografi 4D juga disebut sebagai “Live 3D”.

F. Tehnik Pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG obsteri dan ginekologi dapat dilakukan dengan cara: 1. Transabdominal

Pemeriksaan USG transabdominal ini adalah paling banyak digunakan saat ini karena pemeriksaannya tidak ada intervensi yang membuat pasien merasa tidak nyaman. Hanya saja saat pemeriksaan ini kandung kemih pasien harus penuh


(24)

sehingga pada pemakaian transuder tidak boleh ditekan terlalu kuat karena meransang pasien ingin berkemih. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan

transduser yang telah diolesi jelly pada abdomen ibu. Pengukuran dilakukan dari batas luar uterus pada penampang longitudinal dan antero-posterior. Pada pemeriksaan USG sebaiknya dicantumkan posisi transduser terhadap tubuh ibu atau organ kandungan (body-mark). Seperti gambaran massa yang terletak diabdomen bagian bawah tengah pada potongan longitudinal.

2. Transvaginal

Dalam pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan transduser yang telah diolesi jelly ke dalam vagina. Pemeriksaan USG ini memberikan informasi lebih akurat dan rinci dari organ atau jaringan dirongga pelvis dibandingkan pemeriksaan USG transabdominal. Oleh Karena itu perlu penyesuaian mesin dengan operator, terutama pengenalan organ genetalia internal dan kehamilan trimester pertama serta terbatas ruang untuk melakukan gerak transduser. Kenali aspek tehnik dari transduser, cara-cara melakukan pemeriksaan dan faktor keamanan pemeriksaan.

3. Transparietal/Translabial

Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita yang tidak mungkin dilakukan pemeriksaan transvaginal atau transrektal. Dalam pemeriksaan ini transduser diberi jelly dan diletakkan didaerah perineum dan digerakkan keatas dan kebawah untuk mencari gambaran organ genetalia, cara ini memang tidak dapat memberikan gambaran organ genetalia sebaik pemeriksaan USG transvaginal dan transrektal.


(25)

4. Transrektal

Pemeriksaan ini hampir sama dengan pemeriksaan transvaginal.

Perbedaannya terletak pada bentuk dan ukuran diameter transduser. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan transduser yang diolesi jelly kedalam rectum. Pergerakan transduser per rektal sangat terbatas dan sering menimbulkan rasa tidak nyaman.

5. Pemeriksaan USG invasif

USG ini dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa atau tindakan

terapeutik, misalnya biopsy villi koriales , amniosintesis, kordosintesis, ovum pick-up (OPU), atau transfuse intra uterin. Pemeriksaan USG ini untuk menilai kondisi kehamilan. Pada umumnya hanya diperlukan anastesi lokal untuk memasukkan jarum punksi, tetapi dapat juga dengan anestesi umum pada tindakan OPU. Tehnik yang dipakai bias secara “free-hand” atau dipandu USG melalui maker fungsi yang ada pada transduser (Endjun, 2007).

G. Manfaat Pemeriksaan USG Dalam Kehamilan

American Institute of Ultrasound in Medicine (AIUM) memberikan panduan dalam Pemeriksaan USG obstetri dan ginekologi yang berdasarkan kebutuhan minimal (minimum requirements) untuk pemeriksaan dan dokumentasi pemeriksaan USG obstetri yaitu dibagi atas dua tingkat yaitu tingkat satu merupakan pemeriksaan penapisan awal (pemeriksaan obstetri dasar), sedangkan tingkat dua merupakan pemeriksaan lanjut atau spesialistik (pemeriksaan obstetri lanjut) yang dilakukan oleh seorang pakar dan Institusi pendidikan. Sedangkan di Indonesia sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang hal ini . Pemeriksaan obstetri yang dianut oleh AIUM adalah :


(26)

1. Pemeriksaan USG Obstetri Tingkat I

Pemeriksaan USG pada kehamilan trimester pertama dapat dilakukan melalui transabdominal, transvaginal atau keduanya.

Evaluasi pada trimester pertama adalah :

a. Evaluasi uterus dan adneksa untuk diagnosis kehamilan b. Evaluasi denyut jantung janin

c. Evaluasi jumlah janin

d. Evaluasi uterus, adneksa dan kavum douglas dan Retzii ( Endjun, 2007). 2. Pemeriksaan USG obstetri tingkat II

Pemeriksaan USG ini adalah pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Evaluasi pemeriksaan pada trimester dua dan ketiga adalah :

a. Evaluasi tanda kehidupan, jumlah, presentasi, dan aktivitas janin b. Volume cairan amnion

c. Plasenta, servik, dan tali pusat d. Usia gestasi

e. Taksiran berat janin f. Uterus dan adneksa

g. Anatomi janin (Endjun, 2007).

Salah satu manfaat USG adalah prediksi usia kehamilan dengan USG adalah yang paling akurat jika dilakukan sebelum usia kehamilan 24 minggu. Usia kehamilan tidak akurat setelah umur kehamilan >28 minggu (Gondo & Suwardewa, 2012).


(27)

H. Indikasi Pemeriksaan USG

National Institute of Health (NIH), USA (1983-1984) menentukan indikasi untuk pemeriksaan USG sebagai berikut :

1. Menentukan usia gestasi secara tepat pada kasus yang akan menjalani seksio sesarea berencana, induksi persalinan atau pengakhiran kehamilan secara selektif 2. Evaluasi pertumbuhan janin pada pasien yang telah diketahui menderita

insufisiensi uteroplasenter, misalnya preeklamsia berat, hipertensi kronik, penyakit ginjal kronik, diabetes melitus berat atau menderita gangguan nutrisi sehingga dicurigai terjadi pertumbuhan janin terhambat atau makrosomia

3. Perdarahan pervaginam pada kehamilan yang penyebabnya belum diketahui 4. Menentukan bagian terendah janin bila pada saat persalinan bagian bila pada saat

persalinan bagian terendahnya sulit ditentukan atau letak janin masih berubah-ubah pada trimester ketiga akhir

5. Kecurigaan adanya kehamilan ganda berdasarkan ditemukannya dua DJJ yang berbeda frekuensinya atau tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia gestasi, atau ada riwayat pemakaian obat-obatan pemicu ovulasi

6. Membantu tindakan amniosentesis atau biopsy villi koriales.

7. Perbedaan makna antara besar uterus dengan usia gestasi berdasarkan tanggal haid pertama haid terakhir

8. Teraba massa pada daerah pelvik 9. Kecurigaan adanya mola hidatidosa

10. Evaluasi tindakan pengikatan servik uteri (cervical cerclage)

11. Suspek kehamilan ektopik


(28)

13. Alat bantu dalam tindakan khusus, misalnya fetuskopi, transfusi intra uterin, tindakan “shunting”, fertilisasi in vivo, transfer embrio, dan chorionic villi sampling (CVS)

14. Kecurigaan adanya kematian mudigah/janin 15. Kecurigaan adanya abnormalitas uterus

16. Lokalisasi alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) 17. Pemantauan perkembangan folikel

18. Penilaian profil biofisik janin pada kehamilan diatas kehamilan 28 minggu 19. Observasi pada tindakan intra partum, miasalnya versi atau ekstraksi pada janin

kedua gemeli, plasenta manual, dll

20. Kecurigaan adanya hidramnion atau oligohidramnion

21. Kecurigaan terjadinya solusio plasenta

22. Alat bantu dalam tindakan versi luar pada presentasi bokong

23. Menentukan taksiran berat janin atau presentasi janin pada kasus ketuban pecah preterm atau persalinan preterm

24. Kadar serum alfa feto protein abnormal

25. Pengamatan lanjud pada kasus yang dicurigai menderita cacat bawaan 26. Riwayat cacat bawaan pada kehamilan sebelumnya

27. Pengamatan serial pertumbuhan janin pada kehamilan ganda

28. Pemeriksaan janin pada wanita usia lanjut (diatas 35 tahun) yang hamil (Endjun, 2007).


(29)

I. Keamanan Pemeriksaan USG

Gelombang suara ultra yang digunakan dalam bidang diagnostik kedokteran memiliki energy yang sangat kecil (kurang dari 20 milliwatt per sentimeter persegi) sehingga saat ini belum ada bukti secara klinis yang menyatakan suara gelombang suara ultra berbahaya bagi janin. AIUM (American Institute of ultrasound in medicine) memberikan panduan dalam melakukan pemeriksaan diagnostik

menyatakan bahwa USG aman digunakan dalam pemeriksaan obstetri dan ginekologi oleh mereka yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai (kompeten) (Endjun, 2007).

Namun beberapa hasil penelitian menyatakan mengenai kemungkinan dampak negatif pemeriksaan USG pada janin. Dalam percobaan RADIUS menyimpulkan bahwa penapisan ultrasonografi untuk wanita beresiko rendah tidak memperbaiki hasil akhir perinatal sehingga tidak membenarkan pemeriksaan rutin. Hal ini menjadi kontroversi saat ini penapisan ultrasonografi rutin pada kehamilan wanita beresiko rendah tersebut didefenisikan sedemikian ketat dan dokter harus tetap waspada perubahan status risiko (Cunningham et al, 2006).

Pemeriksaan USG selama masa kehamilan merupakan suatu pemeriksaan standar yang tidak wajib untuk dilakukan ibu hamil. Namun, peranannya yang cukup penting selama masa kehamilan, tidak bisa dipungkiri karena dapat mencegah secara dini kelainan ataupun masalah yang bisa segera ditangani (Sianipar, 2010).

Oleh karena itu indikasi medis tetap menjadi suatu keharusan yang ditaati oleh pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan USG. Selain pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi sonografer harus dapat mengenali artefak yang dapat terjadi saat pemeriksaan USG (Endjun, 2007).


(30)

Untuk mendapatkan informasi maksimal dari pemeriksaan ultrasonografi

(USG) obstetrik, kita harus mengamati 3 hal yaitu:

1. Peralatan USG harus sesuai dengan pemeriksaan yang dibutuhkan dan berfungsi dengan baik,

2. Ibu (pasien) harus disiapkan, dan

3. Operator harus percaya akan kemampuannya dalam melakukan pemeriksaan (Gondo & suwardewa, 2012).

J. karakteristik Ibu Hamil Memeriksakan kehamilannya dengan Menggunakan USG

Tingginya AKI dan AKB di Indonesia tersebut erat kaitannya dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan (Widodo, Angraini, Halim, et al, 2005). Kurangnya partisipasi ibu hamil melakukan pemeriksaan kesehatan yang disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah, kemampuan ekonomi Kemiskinan ( kemampuan ekonomi keluarga rendah), ketidaktahuan dan kebodohan (kurangnya pengetahuan) serta rendahnya status wanita dalam masyarakat merupakan beberapa faktor yang ikut berperan pada tingginya AKI (Wikjosastro, 2002).

Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, pertolongan persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan rujukan kebidanan/perinatal yang terjangkau pada saat diperlukan (Depkes RI, 2003).


(31)

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya dengan menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin antara lain : a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan, penciuman, rasa dan raba sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2010).

Pengetahuan diperoleh dari berbagai pengalaman dan jika semakin banyak pengetahuan ibu tentang pemenuhan kesehatan yang tinggi pada umumnya ibu hamil lebih mudah menerima informasi dan ide-ide baik dari media massa maupun elektronik maka akan mempengaruhi para ibu memenuhi kesejahteraanya dengan pemenuhan kebutuhan kesehatannya.

b. Ekonomi

Ekonomi merupakan bagian ilmu sosial yang berfungsi meneliti mempelajari dan menganalisa berbagai kesulitan yang muncul disaat manusia berkeinginan memenuhi kebutuhan hidup dengan sumber-sumber ekonomi yang relatif terbatas.

Ekonomi merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusiadalam memproduksi barang ataupun jasa untuk memenuhi kehidupannya. Dalam kesehariannya manusia akan mengalami kesulitan ekonomi manusia senanatiasa akan berhadapan dengan kesulitan ekonomi yang menghalangi manusia untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya (Sutisna, 2002)

Tingkat kesejahteraan kehidupan keluarga


(32)

a. Keluarga sempurna sejahtera, yaitu keluarga yang sudah memenuhi kebutuhannya dasar hidupnya baik sandang pangan dan papan, perumahan pendidikan, hiburan dan pekerjaan serta komunikasi dan informasi. Dengan jumlah penghasilan >RP.3.000.000,-

b. Keluarga sejahtera yaitu keluarga yang memenuhi kebutuhan dasar minimal yang berupa cukup sandang, pangan , perumahan yang layak, . dengan jumlah penghasilan Rp.1.500.000,- s/d Rp.3.000.000,-

c. Keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga memenuhi kebutuhan dasar minimal yang berupa cukup sandang, pangan , perumahan yang layak dengan jumlah penghasilan < Rp.1.500.000,-

Upah minimum regional provinsi sumatera utara adalah Rp.1.500.000,- (http//www.upah minimumsumut.ac.id.).

c. Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah faktor yang mempengaruhi presepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide dan tehnologi baru, berhubungan dengan kemampuan seseorang terhadap memaknai pesan dan memaknai sesuatu.(Sobur, 2003)

Menurut siagian (1999) semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi juga keinginananya untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dimana pengetahuannya akan mempengaruhi persepsinya. Menurut GBHN pendidikan adalah suatu usaha dasar mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah berlangsung seumur hidup.

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang digunakan utuk merencanakan mempengaruhi orang lain baik individu dan secara kelompok untuk mendapatkan apa yang diharapkan perilaku.


(33)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep

Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin. untuk memperjelas arah penelitian maka dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut :

Skema 1. Kerangka Konsep

B. Defenisi Konseptual

1. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan, penciuman, rasa dan raba sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2010)

2. Ekonomi adalah tindakan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan erat dengan pencapaian dan pemenuhan alat kebutuhan materi bagi kesejahteraanya (Firmansyah, Nurdiansyah, & Pernando, 2013).

3. Pendidikan adalah lamanya sekolah atau tingkat pendidikan yang diikuti oleh responden (Notoadmojo, 2010).

Karakteristik :

- Pengetahuan

- Ekonomi

- Pendidikan

Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG


(34)

C. Defenisi Operasional

1. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan, penciuman, rasa dan raba sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pemberian skor sesuai yang telah ditentukan yaitu: 1 : untuk jawaban yang benar

0 :untuk jawaban yang salah Skala ukur adalah :skala ordinal Skala hasil:

a. Baik : Apabila jawaban responden jumlah benar ≥ 9 b. Cukup : Apabila jawaban responden jumlah benar 5-8 c. Kurang : Apabila jawaban responden jumlah benar ≤ 4

2. Ekonomi adalah Ekonomi adalah tindakan yang dilakukan manusia dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan erat dengan pencapaian dan pemenuhan alat kebutuhan materi bagi kesejahteraanya (Herlan, Diana & Romi, 2013). Skala ukur adalah: skala ordinal

Skala hasil:

a. Rendah : < Rp. 1.500.000

b. Sedang : Rp. 1.500.000 – 3.000.000 c. Tinggi : > Rp. 3.000.000

3. Pendidikan adalah lamanya sekolah atau tingkat pendidikan yang diikuti oleh responden . Pendidikan dikategorikan sebagai berikut :


(35)

Skala ukur : skala ordinal Skala hasil adalah :

a. Tinggi :apabila responden tamat perguruan tinggi b. Sedang :apabila responden tamat dari SMA sederajat c. Rendah :apabila responden tamat dari SMP, SD

Tabel 3.1

Defenisi Operasional Variabel Penelitian

N o Variable penelitian Defenisi operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1 Independen :

Ibu hamil yang menggunakan USG - - - - - 2 Dependent : Pengetahuan Tingkat pemahaman ibu tentang USG

Kuesioner Mengisi kuisioner

a.baik: jlh jawaban benar ≥ 9 b.cukup: jlh jawaban benar 5-8 c.kurang: jlh jawaban benar ≤ 4


(36)

3 Ekonomi Aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

Kuesioner Mengisi kuisioner a. tinggi > 3jt b.sedang 1,5jt -3jt c. rendah < Rp.1.5jt Ordinal

4 Pendidikan Jenjang

pendidikan ibu hamil dari tingkat rendah ketingkat yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pendidikan

Kuesioner Mengisi kuisioner a.Tinggi: Perguruan Tinggi b. Sedang: SMA sederajat c.Rendah: SMP, SD Ordinal


(37)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah dengan bersifat deskriptif mengenai karakteristik ibu hamil yang menggunakan USG yang memeriksakan kehamilannya di praktek swasta dokter spesialis obgin.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dengan menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin yakni sebanyak 53 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. a. Kriteria Sampel

Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dengan menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin.

b. Cara Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, cara pengambilan sampel digunakan oleh peneliti adalah tehnik Accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel yang kebetulan ada atau yang datang ke praktek swasta dokter spesialis obgin.


(38)

c. Besar sampel

Dalam penelitian besar sampel yang akan diambil adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dengan menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin, yang bersedia menjadi responden pada jangka waktu penelitian dilakukan yakni sebanyak 53 orang.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di praktek swasta dokter spesialis obgin dr. Leo simanjuntak, SpOg di Padang Bulan Medan tahun 2014. Karena tempat praktek mempunyai pasien ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya dengan menggunakan USG dengan jumlahnya cukup banyak dan tempat penelitian dapat mudah dijangkau oleh peneliti.

D. Waktu Penelitian

Dilaksanakan pada tanggal 5 – 9 Mei tahun 2014.

E. Etika Penelitian

Sebelum melakukan Penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada ketua program studi D-IV bidan pendidik Fakultas keperawatan Sumatera Utara, dan mengajukan permohonan izin kepada pemilik praktek swasta dokter spesialis obgin dr.Leo simanjuntak, SpOg untuk mengambil data dalam bentuk kuesioner. Setelah mendapat izin peneliti berjumpa langsung dengan responden di klinik Dr.Leo Simanjuntak.

Sebelum menyebarkan kuesioner terlebih dahulu peneliti memberikan lembaran persetujuan (informed consent) menjadi responden dan diberikan kepada


(39)

calon responden yang akan diteliti peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta resiko yang akan mungkin terjadi jika ada selama dan sesudah penelitian , maka responden diminta untuk menandatangani dengan mengisi lembar persetujuan yang dilanjutkan dengan pengisian lembaran kuesioner. Pada pengisian data dan jawaban kuisioner responden diberikan waktu 10 menit. Kemudian responden diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal_hal sehubungan dengan pertanyaan kuisioner yang tidak mengerti selama pengisian kuisioner. Pada saat pengisian kuisioner, terlebih dahulu memeriksa kelengkapan jawaban responden sesuai dengan pertanyaan kuisioner. Kemudian seluruh data dikumpulkan dan dianalisa.

Peneliti juga memberikan kesempatan kepada responden jika memilih untuk menarik diri dari pertanyaan ini untuk menghargai hak-hak responden.

Untuk menjaga kerahasiaan , peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembaran kuesioner, tetapi menggunakan nomor kode responden dan pada masing-masing lembaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diinformasikan oleh peneliti dan disusun secara tertutup serta berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden. Instrumen ini terdiri dari beberapa bagian yaitu data demografi, data pendidikan, ekonomi, dan pengetahuan responden tentang USG.

G. Uji validitas dan reabilitas

Instrument penelitian dibuat langsung oleh peneliti, dikarenakan instrument penelitian merupakan baru perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk


(40)

mengetahui berapa besar kemampuan alat ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.

1.Uji validitas

Uji validitas adalah instrumen akan dikatakan valid bila mampu mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat. Sebelum mengumpulkan data, instrumen dilakukan uji coba dengan cara uji validitas serta consent sudah dilakukan kepada Dr.dr.Sarma.N.Lumban Raja, SpOG(K) dan nilai koefisien dari instrument penelitian yang di content Validity adalah karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis Obgin. Dengan nilai CVI ( Consent Validity Index) adalah 0, 775.

2.Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah kemampuan suatu instrumen yang cukup dipercayakan untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut baik. Uji reabilitas akan dilakukan dengan rumus cronbach alpha. Keterbatasan penelitian ini adalah Karena keterbatasan waktu peneliti tidak melakukan uji realibilitas pada kuisioner penelitian.

H. Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian menggunakan kuisioner yaitu dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden yang dijadikan objek penelitian.


(41)

I. Pengolahan Data

Data diperoleh secara normal dengan langkah-langkah pengolahan data yaitu: 1. Editing

Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, bila terdapat kesalahan dan kecurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan pemeriksaan yang dilakukan pendataan ulang.

2. Coding

Data yang telah diubah kedalam kode atau angka nama responden berubah menjadi kode angka

3. Tabulating

Menghitung data yang telah lengkap, sesuai dengan variabelnya masing-masing kemudian disajikan dalam distribusi frekuensi.

J. Analisa data

Analisa data yang dilakukan adalah analisa univariat dengan melakukan pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari besarnya persentase untuk masing-masing jawaban responden. Semua variabel yang ada dianalisa secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi, kemudian dibandingkan dengan teoritis dalam tinjauan teoritis.


(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis Obgin Padang Bulan Medan periode 5-9 Mei Tahun 2014 yaitu sebanyak 53 responden diperoleh hasil :

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan karakteristik Pengetahuan Responden Di Klinik Praktek Swasta Dr.Obgin Padang Bulan Medan Tahun

2014 (N=53)

Berdasarkan tabel 5.1, diperoleh data responden mayoritas memiliki pengetahuan baik sebanyak 35 orang ( 66 %) , dan minoritas berpengetahuan kurang yakni sebanyak 1 orang (1,9%).

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Kurang 1 1.9

Cukup 17 32.1

Baik 35 66.0


(43)

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Ekonomi Responden Di Klinik Praktek Swasta Dr.Obgin Padang Bulan Medan Tahun

2014 (N=53)

Berdasarkan tabel 5.2, diperoleh data responden mayoritas ekonomi tinggi (>RP.3.000.000) sebanyak 26 orang ( 49,1 %) , dan minoritas ekonomi rendah (<RP.1.500.000) yakni sebanyak 7 orang (13,2%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Pendidikan Responden Di Klinik Praktek Swasta Dr.Obgin Padang Bulan Medan Tahun

2014 (N=53)

Ekonomi Frekuensi Persentase (%)

Rendah = < RP.1.500.000 7 13.2

Sedang = RP.1.500.000 - RP.3.000.000 20 37.7

Tinggi = > RP.3.000.000 26 49.1

Total 53 100.0

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Rendah 4 7.5

Sedang 24 45.3

Tinggi 25 47.2


(44)

Berdasarkan tabel 5.3, diperoleh data responden mayoritas berpendidikan tinggi yakni Perguruan Tinggi sebanyak 25 orang ( 47,2 %) , dan minoritas berpendidikan rendah yakni SMP yakni sebanyak 4 orang (7,5%).

B. Pembahasan

Dari data penelitian yang diperoleh diatas, pembahasan dilakukan untuk karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis Obgin Padang Bulan Medan Tahun 2014.

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan, penciuman, rasa dan raba sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2010).

Hasil yang diperoleh dari penelitian Amelia (2010) tentang pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG adalah dari 68 responden yang mengikuti penelitian ini, sebanyak 45 orang yaitu sekitar 66% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai USG. Sedangkan sisanya sebanyak 23 orang yaitu 33% memiliki pengetahuan yang kurang. Oleh karena itu, masih sangat perlu dilakukan penyuluhan kepada setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan, bahwa pemeriksaan ultrasonografi dilakukan bertujuan lebih dari sekedar mengetahui jenis kelamin bayi.

Berdasarkan tabel 5.1, diperoleh data responden mayoritas memiliki pengetahuan baik sebanyak 35 orang ( 66 %) , dan minoritas berpengetahuan kurang yakni sebanyak 1 orang (1,9%).


(45)

Penelitian sesuai dengan teori Notoadmojo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan diperoleh dari berbagai usaha, baik dengan sengaja ataupun secara kebetulan. Semakin banyak informasi yang diperoleh dari media massa ataupun elektronik maka semakin tinggi pula pengetahuannya. Dari hasil penelitian sesuai dengan teori dimana ibu hamil mayoritas berpengetahuan tinggi mayoritas memilih cara USG untuk memeriksakan kesehatan kehamilannya.

2. Ekonomi

Berdasarkan tabel 5.2, diperoleh data responden mayoritas ekonomi tinggi (>RP.3.000.000) sebanyak 26 orang ( 49,1 %) , dan minoritas ekonomi rendah (<RP.1.500.000) yakni sebanyak 7 orang (13,2%).

Ekonomi adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam memproduksi maupun memeperoleh barang dan jasauntuk memenuhi kebutuhannya (Sukirno, 1994).

Ekonomi atau dana yang memadai akan mempengaruhi individu dalam gaya hidup dan mengakases pemenuhan fasilitas yang lebih memadai salah satunya adalah pemilihan pelanyanan kesehatan. Pendapatan rendah yang dimiliki masyarakat akan sulit untuk membuat pilihan yang tepat untuk makanan dan lingkungan untuk kesehatannya (Widiarti, 2010).

Dari hasil yang diperoleh bahwa yang paling banyak ibu hamil menggunakan USG yakni ibu hamil yang mempunyai ekonomi tinggi. Dimana ekonomi mendukung kemampuan pemenuhan kebutuhan pemeliharaan kesehatan, semakin tinggi tingkat ekonomi semakin tinggi pula keinginan ibu hamil dalam pemenuhan kebutuhan kesejahteraanya melalui pemeriksaan kesehatannya (Supartini, 2004).


(46)

Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan kesejahteraan kesehatan kehamilannya dengan menggunakan USG.

3. Pendidikan

Berdasarkan tabel 5.3, diperoleh data responden mayoritas berpendidikan tinggi yakni Perguruan Tinggi sebanyak 25 orang ( 47,2 %) , dan minoritas berpendidikan rendah yakni SMP yakni sebanyak 4 orang (7,5%).

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang ditempuh secara formal. Pendidikan berkaitan dengan pengetahuan dimana jika semakin tinggi pendidikannya semakin tinggi juga pengetahuannya. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah menyerap dan informasi yang diperoleh .lembaga pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikapdan konsep dalam diri individu. Pemahaman baik dan tidak baik diperoleh dari pendidikan (Azwar, 2005).

Dimana hasil penelitian sesuai dengan teori dimana ibu hamil mayoritas berpendidikan tinggi yakni diperguruan tinggi lebih banyak menggunakan USG. Dimana mereka yang berpendidikan tinggi lebih cepat menerima informasi tentang USG.

Hal ini juga sesuai dengan pendapat notoadmojo (2003) bahwa seseorang dengan pendidikan yang tinggi cenderung mempunyai permintaan (demand) yang lebih tinggi. Pendidikan lebih tinggi cenderung meningkatkan kesadaran akan status kesehatan dan konsekuensinya untuk menggunakan pelanyanan kesehatan.


(47)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari tinjauan karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis Obgin Padang Bulan Medan Tahun 2014 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengetahuan mayoritas ibu hamil yang menggunakan USG adalah berpengetahuan baik yakni sebanyak sebanyak 35 orang ( 66 %). 2. Berdasarkan ekonomi mayoritas ibu hamil yang menggunakan USG adalah

ibu hamil yang memiliki ekonomi tinggi (>RP.3.000.000) yakni sebanyak 26 orang (49,1 %).

3. Berdasarkan pendidikan mayoritas ibu hamil yang menggunakan USG adalah berpendidikan tinggi yakni perguruan tinggi sebanyak 25 orang (47,2%).

B. Saran

1. Bagi instansi dan tenaga kesehatan

Sebagai bahan masukan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil memeriksakan kehamilannya dengan menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis Obgin Padang Bulan Medan Tahun 2014. Dan diharapkan kepada institusi / tenaga kesehatan lainnya untuk bekerja sama untuk memberikan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya USG selama kehamilannnya. Selain itu juga yakni pemenuhan pelanyanan kesehatan USG bagi para keluarga prasejahtera untuk


(48)

bisa mendapatkan pelanyanan USG dengan biaya yang cukup relatif terjangkau bagi masyarakat.

2. Bagi ibu hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi ibu hamil tentang penggunaan dan kegunaan USG yang sangat penting selama kehamilan.

3. Bagi peneliti

Sebagai salah satu tahapan proses belajar dalam pembuatan karya tulis ilmiah yang diperoleh dari penelitian. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dalam penelitian serta menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti khususnya dalam penelitian.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. (2005). Pengantar Administrasi Kesehatan.Jakarta : Binapura Aksara. Cunningham, F.Gary., Hartono, Andry., Suyono, Y.Joko., & Pendit, Brahm U.

(2005). Obstetri Williams, Ed. 21, Vol.2. Jakarta: EGC

Endjun, Judi Januadi. (2007). Ultrasonografi Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Firmansyah, Herlan., Nurdiansyah, Diana., Pernando, Romi. (2013). Advanced Learning Economics 1. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Gondo, Harry Kurniawan., & Suwardewa, Tjokorda Gde Agung. (2012). Ultrasonografi Buku Ajar Obstetri Ginekologi. Jakarta: EGC.

http//www.upahminimumsumut.ac.id.

J.Leveno, Kenneth., & Pendit, Brahm U. (2009). Obstetri Williams: Panduan Ringkas, Ed.21. Jakarta : EGC.

Karwati.,Pujiati, Dewi., & Mujiwati, Sri. (2011). Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info Media.

Manuaba, (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

N.sianipar, Amelia. (2010). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010. Medan: Fakultas kedokteran Universitas sumatera Utara.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmojo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Oxorn, Harry., R.Forte, William., & Hakimi, Mohammad. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica. Rochjati, Poedji. (2003). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil Pengenalan Faktor

Risiko Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Surabaya: Fakultas Kedokteran UNAIR.

Saiffuddin, Abdul Bari., Adriaansz George., Wiknjonto, Gulardi Hanifa., Waspodo, Djoko. (2006). Buku acuan Pelanyanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Cetakan Keempat, Jakarta. Sarwono. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Supartini .Y, Ester(2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan.Jakarta : ECG


(50)

Sutisna (2002). Perilaku Konsumen Dan komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sugiharto, Mugeni., & Oktarina. (2011). Pengembangan Metode Skreening USG di Puskesmas PONED Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus HTA). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 14 No. 4 Oktober 2011: 366–374.

Wang, Andri. (2011). Rahasia Tiongkok Untuk Hidup Sehat, Bahagia dan Panjang Umur. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yeyeh, Ai., Yulianti, Lia., Maemunah., Susilawati, Lilik. (2009). Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.


(51)

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Judul :Karakteristik Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Menggunakan USG Di Praktek Swasta Dokter Spesialis Obgin Medan Tahun 2014

Peneliti : Lilis Juwita Purba Nim : 135102081

Alamat : Padang Bulan Medan

Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan untuk menyelesaikan tugas akhir program studi D-IV Bidan Pendidik yang bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Menggunakan USG Di Praktek Swasta Dokter Spesialis Obgin Medan Tahun 2014. Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela. Anda mempunyai hak bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden dan jika anda tidak bersedia menjadi responden maka saya tetap menghargai dan tidak mempengaruhi terhadap proses penelitian ini.

Peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas, jika anda mempunyai pertanyaan mengenai penelitian ini, maka peneliti dengan senang hati akan memberikan penjelasan. Atas kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Medan, April 2014

Responden Peneliti


(52)

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA MENGGUNAKAN USG DI PRAKTEK SWASTA

DOKTER SPESIALIS OBGIN TAHUN 2014

A. Identitas responden

1. Nomor responden :

Beri tanda checklist pada kolom yang dipilih 2. Pendidikan : Perguruan Tinggi

SMA sederajat SD/SMP

3. Pendapatan keluarga : < Rp. 1.500.000,-

Rp 1.500.000,- s/d Rp 3.000.000,- > Rp. 3.000.000,-

B. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan baik.

Pilih jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih.

C. Pertayaan :

1. Apakah ibu pernah mendengar USG ? a) Ya

b) Tidak c) Tidak Tahu

Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya: 2. Apakah kepanjangan USG

a. Ultrasonogram b. Ultrasonografi c. Ultramamografi

3. Menurut anda apakah pengertian dari USG dalam lingkup kehamilan

a. Alat kesehatan yang bertehnologi tinggi dengan menggunakan bunyi ultrasound yang digunakan untuk memantau kesehatan selama kehamilan ibu

b. Alat kesehatan yang menggunakan sinar radiasi bertehnologi tinggi digunakan untuk memeriksakan kehamilan


(53)

c. Tidak ada yang benar

4. Menurut Ibu, USG biasanya digunakan pada pemeriksaan apa ? a. Kehamilan

b. Infeksi c. Darah rutin

5. Dibawah ini merupakan indikasi pemeriksaan USG yakni : a. Menentukan usia kehamilan

b. Menentukan berat badan janin c. a dan b benar

6. Siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil? a. Dokter

b. Perawat c. Mantri

7. Bentuk penyimpanan hasil USG antara lain a. Dalam bentuk gambar

b. Dalam bentuk CD dan flash disk c. Semua benar

8. Bagaimanakah anda memilih pemeriksaan USG yang sudah bisa menjamin informasi yang maksimal tentang kehamilan anda

a. Pemeriksa atau Dokter yang sudah ahli dalam bidang USG b. Jenis USG dan peralatannya yang digunakan masih berfungsi baik c. Semua benar

9. Manfaat pemeriksaan USG pada awal kehamilan adalah a. Untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

b. Untuk mengetahui kehamilan didalam atau diluar rahim. c. Untuk mengetahui perkiraan berat badan bayi.

10.Menurut Ibu, salah satu cara pakai USG adalah dengan: a. Digunakan pada perut bagian luar ibu

b. Dimasukkan ke dalam mulut c. Digunakan pada rongga hidung 11.Apakah USG aman bagi ibu hamil

a. Aman b. Tidak aman

c. Tidak aman jika sering digunakan pada ibu hamil

12.Pernyataan tidak merupakan fungsi USG pada kehamilan adalah a. Untuk mengetahui posisi janin

b. Untuk mengetahui jenis kelamin c. Untuk menyembuhkan cacat bagi janin


(54)

(55)

(56)

MASTER DATA

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA MENGGUNAKAN USG DI PRAKTEK SWASTA DR.OBGIN MEDAN TAHUN 2014

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 JUMLAH kriteria

1 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10 baik

2 SMA > RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 9 baik

3 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 cukup

4 SMA > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 9 baik

5 SMA < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 cukup

6 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

7 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 baik

8 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 baik

9 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8 cukup

10 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

11 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

12 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 baik

13 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

14 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 7 cukup

15 SMA > RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 8 cukup

16 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

17 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

18 SMA > RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

19 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 cukup

20 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 9 cukup

21 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

22 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 8 cukup

23 SMA < RP.1.500.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 cukup

24 SMP < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 cukup

25 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 9 baik

26 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 8 cukup

27 SMA > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 8 cukup

28 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 cukup

29 SMP < RP.1.500.000 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 baik

30 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 9 baik

EKONOMI PENDIDIKAN


(57)

31 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 8 cukup

32 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 baik

33 SMA > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 baik

34 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 baik

35 SMP RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 6 cukup

36 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 baik

37 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 baik

38 SMA < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6 cukup

39 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 baik

40 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 baik

41 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 baik

42 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 baik

43 SMA < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 cukup

44 SMP < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 kurang

45 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 baik

46 SMA > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

47 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 baik

48 SMA > RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik

49 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

50 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 cukup

51 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

52 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 baik


(1)

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN

KEHAMILANNYA MENGGUNAKAN USG DI PRAKTEK SWASTA

DOKTER SPESIALIS OBGIN

TAHUN 2014

A.

Identitas responden

1.

Nomor responden

:

Beri tanda checklist pada kolom yang dipilih

2.

Pendidikan

:

Perguruan Tinggi

SMA sederajat

SD/SMP

3.

Pendapatan keluarga

:

< Rp. 1.500.000,-

Rp 1.500.000,- s/d Rp 3.000.000,-

> Rp. 3.000.000,-

B.

Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan baik.

Pilih jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban

yang anda pilih.

C.

Pertayaan :

1.

Apakah ibu pernah mendengar USG ?

a) Ya

b) Tidak

c) Tidak Tahu

Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya:

2.

Apakah kepanjangan USG

a.

Ultrasonogram

b.

Ultrasonografi

c.

Ultramamografi

3.

Menurut anda apakah pengertian dari USG dalam lingkup kehamilan

a.

Alat kesehatan yang bertehnologi tinggi dengan menggunakan bunyi

ultrasound yang digunakan untuk memantau kesehatan selama kehamilan

ibu

b.

Alat kesehatan yang menggunakan sinar radiasi bertehnologi tinggi

digunakan untuk memeriksakan kehamilan


(2)

c.

Tidak ada yang benar

4.

Menurut Ibu, USG biasanya digunakan pada pemeriksaan apa ?

a.

Kehamilan

b. Infeksi

c. Darah rutin

5.

Dibawah ini merupakan indikasi pemeriksaan USG yakni :

a.

Menentukan usia kehamilan

b.

Menentukan berat badan janin

c.

a dan b benar

6.

Siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil?

a.

Dokter

b. Perawat

c. Mantri

7.

Bentuk penyimpanan hasil USG antara lain

a.

Dalam bentuk gambar

b.

Dalam bentuk CD dan flash disk

c.

Semua benar

8.

Bagaimanakah anda memilih pemeriksaan USG yang sudah bisa menjamin

informasi yang maksimal tentang kehamilan anda

a.

Pemeriksa atau Dokter yang sudah ahli dalam bidang USG

b.

Jenis USG dan peralatannya yang digunakan masih berfungsi baik

c.

Semua benar

9.

Manfaat pemeriksaan USG pada awal kehamilan adalah

a.

Untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

b.

Untuk mengetahui kehamilan didalam atau diluar rahim.

c.

Untuk mengetahui perkiraan berat badan bayi.

10.

Menurut Ibu, salah satu cara pakai USG adalah dengan:

a.

Digunakan pada perut bagian luar ibu

b.

Dimasukkan ke dalam mulut

c.

Digunakan pada rongga hidung

11.

Apakah USG aman bagi ibu hamil

a.

Aman

b.

Tidak aman

c.

Tidak aman jika sering digunakan pada ibu hamil

12.

Pernyataan tidak merupakan fungsi USG pada kehamilan adalah

a.

Untuk mengetahui posisi janin

b.

Untuk mengetahui jenis kelamin

c.

Untuk menyembuhkan cacat bagi janin


(3)

(4)

(5)

MASTER DATA

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA MENGGUNAKAN USG DI PRAKTEK SWASTA DR.OBGIN MEDAN TAHUN 2014

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 JUMLAH kriteria

1 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10 baik

2 SMA > RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 9 baik

3 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 cukup

4 SMA > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 9 baik

5 SMA < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 cukup

6 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

7 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 baik

8 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 baik

9 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8 cukup

10 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

11 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

12 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 baik

13 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

14 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 7 cukup

15 SMA > RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 8 cukup

16 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

17 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

18 SMA > RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

19 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 cukup

20 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 9 cukup

21 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

22 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 8 cukup

23 SMA < RP.1.500.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 cukup

24 SMP < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 cukup

25 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 9 baik

26 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 8 cukup

27 SMA > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 8 cukup

28 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 cukup

29 SMP < RP.1.500.000 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 baik

30 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 9 baik

EKONOMI PENDIDIKAN


(6)

31 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 8 cukup

32 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 baik

33 SMA > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 baik

34 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 baik

35 SMP RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 6 cukup

36 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 baik

37 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 baik

38 SMA < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6 cukup

39 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 baik

40 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 baik

41 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 baik

42 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 baik

43 SMA < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 cukup

44 SMP < RP.1.500.000 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 kurang

45 PERGURUAN TINGGI RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 baik

46 SMA > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 baik

47 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 baik

48 SMA > RP.3.000.000 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik

49 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

50 SMA RP.1.500.000 S/D RP.3.000.000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 cukup

51 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik

52 PERGURUAN TINGGI > RP.3.000.000 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 baik