Tehnik Pemeriksaan USG TINJAUAN TEORITIS

3. USG 4 Dimensi Alat USG 4 dimensi memberikan gambaran dari seluruh tubuh fetus dan pergerakannya yang merupakan pengembangan dari USG 3 dimensi, yang memungkinkan mendapatkan dinamika morfologi janin seprti menguap, menyedot, tersenyum, menangis dan mengedipkan mata. 4. USG Doppler Doppler adalah alat USG yang memberikan informasi kecepatan arah dan aliran darah. Karena pada frekuensi ultrasonik pada tubuh terjadi pergeseran frekuensi yang disebabkan efek Doppler. Frekuensi yang diterima transduser lebih rendah jika aliran darah menjauhi transduser dan lebih tinggi bila aliran darah mendekati transduser Gondo suwardewa, 2012. Pemeriksaan ultrasonografi 3D sebenarnya dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama dengan USG 2D. Perbedaannya adalah bahwa pada visualisasi janin pada pemeriksaan USG 2D tergambar dalam bidang datar sedangkan USG 3D dapat melihat lekuk permukaan tubuh janin. Sedangkan USG 4D berarti menambahkan unsur gerak ke dalam gambar USG 3D. Ultrasonografi 4D juga disebut sebagai “Live 3D”.

F. Tehnik Pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG obsteri dan ginekologi dapat dilakukan dengan cara: 1. Transabdominal Pemeriksaan USG transabdominal ini adalah paling banyak digunakan saat ini karena pemeriksaannya tidak ada intervensi yang membuat pasien merasa tidak nyaman. Hanya saja saat pemeriksaan ini kandung kemih pasien harus penuh Universitas Sumatera Utara sehingga pada pemakaian transuder tidak boleh ditekan terlalu kuat karena meransang pasien ingin berkemih. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan transduser yang telah diolesi jelly pada abdomen ibu. Pengukuran dilakukan dari batas luar uterus pada penampang longitudinal dan antero-posterior. Pada pemeriksaan USG sebaiknya dicantumkan posisi transduser terhadap tubuh ibu atau organ kandungan body-mark. Seperti gambaran massa yang terletak diabdomen bagian bawah tengah pada potongan longitudinal. 2. Transvaginal Dalam pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan transduser yang telah diolesi jelly ke dalam vagina. Pemeriksaan USG ini memberikan informasi lebih akurat dan rinci dari organ atau jaringan dirongga pelvis dibandingkan pemeriksaan USG transabdominal. Oleh Karena itu perlu penyesuaian mesin dengan operator, terutama pengenalan organ genetalia internal dan kehamilan trimester pertama serta terbatas ruang untuk melakukan gerak transduser. Kenali aspek tehnik dari transduser, cara-cara melakukan pemeriksaan dan faktor keamanan pemeriksaan. 3. TransparietalTranslabial Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita yang tidak mungkin dilakukan pemeriksaan transvaginal atau transrektal. Dalam pemeriksaan ini transduser diberi jelly dan diletakkan didaerah perineum dan digerakkan keatas dan kebawah untuk mencari gambaran organ genetalia, cara ini memang tidak dapat memberikan gambaran organ genetalia sebaik pemeriksaan USG transvaginal dan transrektal. Universitas Sumatera Utara 4. Transrektal Pemeriksaan ini hampir sama dengan pemeriksaan transvaginal. Perbedaannya terletak pada bentuk dan ukuran diameter transduser. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan transduser yang diolesi jelly kedalam rectum. Pergerakan transduser per rektal sangat terbatas dan sering menimbulkan rasa tidak nyaman. 5. Pemeriksaan USG invasif USG ini dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa atau tindakan terapeutik, misalnya biopsy villi koriales , amniosintesis, kordosintesis, ovum pick-up OPU, atau transfuse intra uterin. Pemeriksaan USG ini untuk menilai kondisi kehamilan. Pada umumnya hanya diperlukan anastesi lokal untuk memasukkan jarum punksi, tetapi dapat juga dengan anestesi umum pada tindakan OPU. Tehnik yang dipakai bias secara “free-hand” atau dipandu USG melalui maker fungsi yang ada pada transduser Endjun, 2007.

G. Manfaat Pemeriksaan USG Dalam Kehamilan