4. Transrektal
Pemeriksaan ini hampir sama dengan pemeriksaan transvaginal. Perbedaannya terletak pada bentuk dan ukuran diameter transduser. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan memasukkan transduser yang diolesi jelly kedalam rectum. Pergerakan transduser per rektal sangat terbatas dan sering menimbulkan rasa tidak
nyaman. 5.
Pemeriksaan USG invasif USG ini dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa atau tindakan
terapeutik, misalnya biopsy villi koriales , amniosintesis, kordosintesis, ovum pick-up OPU, atau transfuse intra uterin. Pemeriksaan USG ini untuk menilai kondisi
kehamilan. Pada umumnya hanya diperlukan anastesi lokal untuk memasukkan jarum punksi, tetapi dapat juga dengan anestesi umum pada tindakan OPU. Tehnik
yang dipakai bias secara “free-hand” atau dipandu USG melalui maker fungsi yang ada pada transduser Endjun, 2007.
G. Manfaat Pemeriksaan USG Dalam Kehamilan
American Institute of Ultrasound in Medicine AIUM memberikan panduan dalam Pemeriksaan USG obstetri dan ginekologi yang berdasarkan
kebutuhan minimal minimum requirements untuk pemeriksaan dan dokumentasi pemeriksaan USG obstetri yaitu dibagi atas dua tingkat yaitu tingkat satu merupakan
pemeriksaan penapisan awal pemeriksaan obstetri dasar, sedangkan tingkat dua merupakan pemeriksaan lanjut atau spesialistik pemeriksaan obstetri lanjut yang
dilakukan oleh seorang pakar dan Institusi pendidikan. Sedangkan di Indonesia sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang hal ini . Pemeriksaan obstetri yang
dianut oleh AIUM adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Pemeriksaan USG Obstetri Tingkat I
Pemeriksaan USG pada kehamilan trimester pertama dapat dilakukan melalui transabdominal, transvaginal atau keduanya.
Evaluasi pada trimester pertama adalah : a.
Evaluasi uterus dan adneksa untuk diagnosis kehamilan b.
Evaluasi denyut jantung janin c.
Evaluasi jumlah janin d.
Evaluasi uterus, adneksa dan kavum douglas dan Retzii Endjun, 2007. 2.
Pemeriksaan USG obstetri tingkat II Pemeriksaan USG ini adalah pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Evaluasi
pemeriksaan pada trimester dua dan ketiga adalah : a.
Evaluasi tanda kehidupan, jumlah, presentasi, dan aktivitas janin b.
Volume cairan amnion c.
Plasenta, servik, dan tali pusat d.
Usia gestasi e.
Taksiran berat janin f.
Uterus dan adneksa g.
Anatomi janin Endjun, 2007. Salah satu manfaat USG adalah prediksi usia kehamilan dengan USG adalah
yang paling akurat jika dilakukan sebelum usia kehamilan 24 minggu. Usia kehamilan tidak akurat setelah umur kehamilan 28 minggu Gondo Suwardewa,
2012.
Universitas Sumatera Utara
H. Indikasi Pemeriksaan USG
National Institute of Health NIH, USA 1983-1984 menentukan indikasi untuk pemeriksaan USG sebagai berikut :
1. Menentukan usia gestasi secara tepat pada kasus yang akan menjalani seksio
sesarea berencana, induksi persalinan atau pengakhiran kehamilan secara selektif 2.
Evaluasi pertumbuhan janin pada pasien yang telah diketahui menderita insufisiensi uteroplasenter, misalnya preeklamsia berat, hipertensi kronik,
penyakit ginjal kronik, diabetes melitus berat atau menderita gangguan nutrisi sehingga dicurigai terjadi pertumbuhan janin terhambat atau makrosomia
3. Perdarahan pervaginam pada kehamilan yang penyebabnya belum diketahui
4. Menentukan bagian terendah janin bila pada saat persalinan bagian bila pada saat
persalinan bagian terendahnya sulit ditentukan atau letak janin masih berubah- ubah pada trimester ketiga akhir
5. Kecurigaan adanya kehamilan ganda berdasarkan ditemukannya dua DJJ yang
berbeda frekuensinya atau tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia gestasi, atau ada riwayat pemakaian obat-obatan pemicu ovulasi
6. Membantu tindakan amniosentesis atau biopsy villi koriales.
7. Perbedaan makna antara besar uterus dengan usia gestasi berdasarkan tanggal
haid pertama haid terakhir 8.
Teraba massa pada daerah pelvik 9.
Kecurigaan adanya mola hidatidosa 10.
Evaluasi tindakan pengikatan servik uteri cervical cerclage 11.
Suspek kehamilan ektopik 12.
Pengamatan lanjut letak plasenta pada kasus plasenta previa
Universitas Sumatera Utara
13. Alat bantu dalam tindakan khusus, misalnya fetuskopi, transfusi intra uterin,
tindakan “shunting”, fertilisasi in vivo, transfer embrio, dan chorionic villi sampling CVS
14. Kecurigaan adanya kematian mudigahjanin
15. Kecurigaan adanya abnormalitas uterus
16. Lokalisasi alat kontrasepsi dalam Rahim AKDR
17. Pemantauan perkembangan folikel
18. Penilaian profil biofisik janin pada kehamilan diatas kehamilan 28 minggu
19. Observasi pada tindakan intra partum, miasalnya versi atau ekstraksi pada janin
kedua gemeli, plasenta manual, dll 20.
Kecurigaan adanya hidramnion atau oligohidramnion 21.
Kecurigaan terjadinya solusio plasenta 22.
Alat bantu dalam tindakan versi luar pada presentasi bokong 23.
Menentukan taksiran berat janin atau presentasi janin pada kasus ketuban pecah preterm atau persalinan preterm
24. Kadar serum alfa feto protein abnormal
25. Pengamatan lanjud pada kasus yang dicurigai menderita cacat bawaan
26. Riwayat cacat bawaan pada kehamilan sebelumnya
27. Pengamatan serial pertumbuhan janin pada kehamilan ganda
28. Pemeriksaan janin pada wanita usia lanjut diatas 35 tahun yang hamil Endjun,
2007.
Universitas Sumatera Utara
I. Keamanan Pemeriksaan USG
Gelombang suara ultra yang digunakan dalam bidang diagnostik kedokteran memiliki energy yang sangat kecil kurang dari 20 milliwatt per sentimeter persegi
sehingga saat ini belum ada bukti secara klinis yang menyatakan suara gelombang suara ultra berbahaya bagi janin. AIUM American Institute of ultrasound in
medicine memberikan panduan dalam melakukan pemeriksaan diagnostik menyatakan bahwa USG aman digunakan dalam pemeriksaan obstetri dan ginekologi
oleh mereka yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai kompeten Endjun, 2007.
Namun beberapa hasil penelitian menyatakan mengenai kemungkinan dampak negatif pemeriksaan USG pada janin. Dalam percobaan RADIUS
menyimpulkan bahwa penapisan ultrasonografi untuk wanita beresiko rendah tidak memperbaiki hasil akhir perinatal sehingga tidak membenarkan pemeriksaan rutin.
Hal ini menjadi kontroversi saat ini penapisan ultrasonografi rutin pada kehamilan wanita beresiko rendah tersebut didefenisikan sedemikian ketat dan dokter harus
tetap waspada perubahan status risiko Cunningham et al, 2006. Pemeriksaan USG selama masa kehamilan merupakan suatu pemeriksaan
standar yang tidak wajib untuk dilakukan ibu hamil. Namun, peranannya yang cukup penting selama masa kehamilan, tidak bisa dipungkiri karena dapat mencegah secara
dini kelainan ataupun masalah yang bisa segera ditangani Sianipar, 2010. Oleh karena itu indikasi medis tetap menjadi suatu keharusan yang ditaati oleh
pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan USG. Selain pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi sonografer harus dapat mengenali artefak yang dapat terjadi saat
pemeriksaan USG Endjun, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendapatkan informasi maksimal dari pemeriksaan ultrasonografi USG obstetrik, kita harus mengamati 3 hal yaitu:
1. Peralatan USG harus sesuai dengan pemeriksaan yang dibutuhkan dan
berfungsi dengan baik, 2.
Ibu pasien harus disiapkan, dan 3.
Operator harus percaya akan kemampuannya dalam melakukan pemeriksaan Gondo suwardewa, 2012.
J. karakteristik Ibu Hamil Memeriksakan kehamilannya dengan Menggunakan USG
Tingginya AKI dan AKB di Indonesia tersebut erat kaitannya dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan pemeriksaan kesehatan
selama kehamilan Widodo, Angraini, Halim, et al, 2005. Kurangnya partisipasi ibu hamil melakukan pemeriksaan kesehatan yang disebabkan tingkat pendidikan ibu
rendah, kemampuan ekonomi Kemiskinan kemampuan ekonomi keluarga rendah, ketidaktahuan dan kebodohan kurangnya pengetahuan serta rendahnya status
wanita dalam masyarakat merupakan beberapa faktor yang ikut berperan pada tingginya AKI Wikjosastro, 2002.
Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara
memadai, pertolongan persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan rujukan kebidananperinatal yang terjangkau pada saat diperlukan Depkes RI, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya dengan menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis obgin antara lain :
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan, penciuman,
rasa dan raba sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoadmojo, 2010.
Pengetahuan diperoleh dari berbagai pengalaman dan jika semakin banyak pengetahuan ibu tentang pemenuhan kesehatan yang tinggi pada umumnya ibu hamil
lebih mudah menerima informasi dan ide-ide baik dari media massa maupun elektronik maka akan mempengaruhi para ibu memenuhi kesejahteraanya dengan
pemenuhan kebutuhan kesehatannya. b.
Ekonomi Ekonomi merupakan bagian ilmu sosial yang berfungsi meneliti mempelajari dan
menganalisa berbagai kesulitan yang muncul disaat manusia berkeinginan memenuhi kebutuhan hidup dengan sumber-sumber ekonomi yang relatif terbatas.
Ekonomi merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusiadalam memproduksi barang ataupun jasa untuk memenuhi kehidupannya. Dalam
kesehariannya manusia akan mengalami kesulitan ekonomi manusia senanatiasa akan berhadapan dengan kesulitan ekonomi yang menghalangi manusia untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhannya Sutisna, 2002 Tingkat kesejahteraan kehidupan keluarga
Tingkat kesejahteraan keluarga dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
Universitas Sumatera Utara
a. Keluarga sempurna sejahtera, yaitu keluarga yang sudah memenuhi
kebutuhannya dasar hidupnya baik sandang pangan dan papan, perumahan pendidikan, hiburan dan pekerjaan serta komunikasi dan informasi. Dengan
jumlah penghasilan RP.3.000.000,- b.
Keluarga sejahtera yaitu keluarga yang memenuhi kebutuhan dasar minimal yang berupa cukup sandang, pangan , perumahan yang layak, . dengan jumlah
penghasilan Rp.1.500.000,- sd Rp.3.000.000,- c.
Keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga memenuhi kebutuhan dasar minimal yang berupa cukup sandang, pangan , perumahan yang layak dengan jumlah
penghasilan Rp.1.500.000,- Upah minimum regional provinsi sumatera utara adalah Rp.1.500.000,-
httpwww.upah minimumsumut.ac.id.. c.
Pendidikan Tingkat pendidikan adalah faktor yang mempengaruhi presepsi seseorang untuk
lebih mudah menerima ide-ide dan tehnologi baru, berhubungan dengan kemampuan seseorang terhadap memaknai pesan dan memaknai sesuatu.Sobur, 2003
Menurut siagian 1999 semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi juga keinginananya untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
dimana pengetahuannya akan mempengaruhi persepsinya. Menurut GBHN pendidikan adalah suatu usaha dasar mengembangkan kepribadian dan kemampuan
didalam dan diluar sekolah berlangsung seumur hidup. Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang digunakan utuk
merencanakan mempengaruhi orang lain baik individu dan secara kelompok untuk mendapatkan apa yang diharapkan perilaku.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya menggunakan USG di praktek swasta dokter spesialis
obgin. untuk memperjelas arah penelitian maka dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut :
Skema 1. Kerangka Konsep
B. Defenisi Konseptual
1. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan, penciuman, rasa dan raba
sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoadmojo, 2010
2. Ekonomi adalah tindakan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan erat dengan pencapaian dan pemenuhan alat kebutuhan materi bagi
kesejahteraanya Firmansyah, Nurdiansyah, Pernando, 2013. 3. Pendidikan adalah lamanya sekolah atau tingkat pendidikan yang diikuti oleh
responden Notoadmojo, 2010.
Karakteristik : -
Pengetahuan -
Ekonomi -
Pendidikan Ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya menggunakan USG
Universitas Sumatera Utara