33
kesejahteraan petani diangkat dan diunggulkan, karena mereka merupakan produsen makanan pokok yang dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat
Indonesia pada umumnya dan masyarakat seluruh Kecamatan Bandungan pada khususnya.
Sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS Kecamatan Bandungan menunjukkan adanya penurunan jumlah penduduk dari Tahun 2003-2007 di
Kecamatan ini. Sensus yang ditinjau dari mata pencaharian penduduk se Kecamatan Bandungan, penurunannya sebesar 3878 penduduk. Penurunan ini
berpengaruh juga terhadap sektor pertanian. Jumlah petani berkurang sebesar 1.698 Tahun 2007 jumlah petani sebesar 14.208. keadaan ini semakin
memperjelas kurangnya ketegasan pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk menempatkan tanah persawahan untuk kegunaan yang semestinya.
D. Kondisi Ekonomi Masyarakat Kecamatan Bandungan
Kecamatan Bandungan secara administrasi terdiri dari 10 Desa dengan populasi penduduk 50.358 jiwa. Berdasarkan data yang diolah dari BPS
Kabupaten Semarang, kehidupan masyarakat Kecamatan Bandungan menggantungkan hidupnya dari bertani dan berladang sayuran. Hampir dari 60
masyarakat Kecamatan Bandungan mengantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai petani dan buruh tani.
Sektor pertanian memiliki peran penting dalam mata pencaharian masyarakat Kecamatan Bandungan. Aktivitas pertanian banyak menyerap tenaga
kerja produktif antara 15-57 tahun. Keadaan ini dilatarbelakangi oleh sebagian penduduk yang cenderung menggarap lahan pertanian atau buruh tani karena
34
pekerjaan ini merupakan pekerjaan turun temurun yang telah digeluti selama bertahun-tahun.
Mata pencaharian lain yang digeluti baik penduduk asli maupun pendatang yang ada di Kecamatan bandungan selain bekerja sebagai petani pada umumnya
bekerja pegawai negeri sipil, guru, anggota TNIPOLRI, tukang bangunan dan sebagian lainnya begerak dalam bidang jasa, baik sebagai sopir, kernet, pemandu
wisata, tukang potong rambut, wiraswasta atau pedagang dan lain-lain. Para penduduk yang memiliki lahan di sepanjang jalur wisata Bandungan
pada umumnya membuka toko, warung dan kedai-kedai. Barang yang diperdagangkan selain kebutuhan pokok sehari-hari, juga berupa makanan dan
minuman dan beberapa diantaranya menjual souvenir. Banyak juga penduduk yang mempunyai dan bekerja di tempat-tempat hiburan yang merupakan fasilitas
pendukung wisata Bandungan seperti tempat karaoke dan hotel, villa dan lain- lain.
Sektor ekonomi masyarakat Bandungan dipengaruhi juga dari tumbuh dan berkembangnya Pasar Tradisional Bandungan. Pasar inilah yang mendongkrak
ekonomi masyarakat Bandungan dan sekitarnya. Kebutuhan yang harus dipenuhi di pasar ini, mendorong para produsen untuk berlomba mencukupi kebutuhan
pasar tradisional. Tidak hayal banyak warga yang menanam beraneka macam sayuran guna memasok kebuatuhan pasar ini.
Di bidang pariwisata, Kecamatan Bandungan sangat beruntung, karena mempunyai keadaan alam yang sangat menarik dan mempunyai suhu yang sangat
sejuk yang dimana memberikan nilai lebih untuk menjadikan daerah ini tempat
35
wisata. Daerah wisata ini memiliki daya tarik tersendiri sehingga tersedia peluang pengembangan usaha pariwisata yang cukup baik. Tempat-tempat hiburan
penunjang pariwisata banyak didirikan di daerah kecamatan Bandungan ini.
E. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Kecamatan Bandungan