Transportasi Sarana Tempat Ibadah

82 modern yang mengukur segala sesuatunya dengan uang. Akibatnya jiwa kekeluargaan yang semula menjadi ciri khas masyarakat desa menjadi semakin luntur. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial tidak lagi berdasar semangat kebersamaan, melainkan siapa dan memperoleh imbalan apa. Pertumbuhan Pasar Tradisional Bandungan berpengaruh juga terhadap perkembangan fasilitas umum bagi masyarakat Bandungan. Bentuk pengaruh yang diberikan berupa perkembangan transportasi, dan sarana tempat ibadah. Tempat rekreasi yang berkembangan di Bandungan sebenarnya tidak berpengaruh dengan hadirnya pasar, justru tempat rekreasi ini lah yang memberikan pengaruh terhadap Pasar Bandungan.

1. Transportasi

Sarana transportasi massal yang digunakan masyarakat Bandungan adalah Bus dan colt. Berkembangnya waktu memberikan pengaruh terhadap kemajuan sarana trasnportasi di kawasan ini. Penambahan jalur yang menghubungkan kawasan Bandungan dengan beberapa kawasan seperti Jambu, dan jalur Ambarawa. Penambahan trayek ini mulai dirasakan masyarakat Bandungan tahun 2003. Sebelumnya jalur yang menghubungkan Bandungan hanya Semowono- Semarang yang melewati Bandungan dan Semowono-Ambarawa yang melewati Bandungan. Mulai tahun 2003, masyarakat dapat menikmati fasilitas angkutan dengan jalur baru yaitu Jambu-Bandungan dan Ambarawa-Bandungan. Perkembangan trasportasi ini, secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan sosial masyarakat Kecamatan Bandungan untuk mobilitas.

2. Sarana Tempat Ibadah

83 Pertumbuhan pasar bandungan yang semakin subur, memberikan pengaruh dalam kaitannya dengan keagamaan. Secara moral peran pasar membantu dalam meningkatkan sarana ibadah. Peningkatan penghasilan masyarakat, secara otomatis memberikan frame terhadap pemahana agama. Pentingnya agama dalam menuntun masyarakat menuju masyarakat yang agamis, mampu menumbuhkan jumlah sarana ibadah. Sarana ibadah seperti gereja, mushola, dan vihara sekarang terdapat dalam Kecamatan Bandungan. Walaupun tidak semua desa terdapat satu sarana ibadah ini, namun secara keseluruhan terdapat peningkatan saran ibadah. Data sarana tempat ibadah di Kecamatan Bandungan dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 11. Jumlah Sarana Tempat Ibadah Kecamatan Bandungan Tahun 1998 – 2007 No Tempat Ibadah Tahun 1998 2003 2007 1 Masjid 27 27 29 2 Mushola 41 42 45 3 gereja 5 5 6 4 vihara 1 1 1 Sumber data: Kecamatan Ambarawa Dalam Angka 1998, 2003, 2007, Kecamatan Jambu Dalam Angka 1998, 2003, 2007, Kecamatan Bawen Dalam Angka 1998, 2003, 2007 Perkembangan Pasar Tradisional Bandungan juga berdampak pada pergeseran peran wanita. Perubahan tersebut tampak dalam tingkah laku wanita yang menjadi aktif dalam membantu menambah pengahasilan suami. Dalam kehidupan masyarakat agraris, peran wanita sangatlah terbatas. Peran wanita hanya sekedar menjadi istri atau ibu rumah tangga yang tidak terbebani dalam mencari nafkah dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Perkembangan Pasar Tradisional Bandungan memungkinkannya terserap tenaga kerja wanita. Keadaaan ini membuka kesempatan bagi wanita untuk 84 membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga. Para ibu-ibu ini dengan bekerja sebagai pedagang yang memang sebagian adalah para wanita yang tadinya hanya sebagai ibu rumah tangga sekarang mereka mendapatkan pengahasilan sehingga dapat mebantu perekonomian keluarga wawancara, Sri Rohartati. 3-12-2010. Kelebihan lain dari hadirnya pasar pada suatu daerah adalah menjadikan daerah itu terbuka dan banyak peluang serta kesempatan usaha dan kerja Depdikbud, 1993: 65. Kelebihan hadirnya pasar di Kecamatan Bandungan tidak berbeda halnnya dengan pasar-pasar di daerah lain yaitu menjadikan Kecamatan Bandungan menjadi daerah yang terbuka dan mempunyai banyak peluang serta kesempatan usaha dan kerja. Munculnya kesempatan kerja setelah hadirnya pasar salah satu penyebabnya adalah diferensiasi kerja. Satu hal yang paling nyata adalah dibutuhkannya tenaga atau jasa buruh. Buruh adalah sektor jasa yang paling diperlukan dalam sektor produksi maupum distribusi. Bermunculannya para pedagang baru yang bersifat sambilan juga merupakan salah satu penyebab adanya diferensiasi kerja atau usaha sehingga menimbulkan persaingan antar pedagang.

C. Pengaruh Pasar Tradisional Bandungan Terhadap Dinamika