Pengujian Hipotesis Rasio Hutang Terhadap Harga Saham

99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan 2013, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Laba Per Lembar Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2013 mengalami fluktuasi. Hal tersebut disebabkan Karena resesi global pada tahun 2009 yang berimbas pada berkurang nya daya beli pihak asing yang membuat laba perusahaan menurun. Karena penawaran lebih tinggi dibanding permintaan sehingga laba per lembar saham menurun. 2. Perkembangan Rasio Hutang pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2013 mengalami fluktuasi. Tetapi hal tersebut tidak terjadi pada perusahaan PT. Medco Energy International Tbk . Perusahaan tersebut cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal tersebut dikarekanan perusahaan melakukan peminjaman kredit besar-besaran untuk kegiatan operasional dan pengembangan usaha. Kondisi seperti ini kurang baik untuk perusahaan karena semakin tinggi rasio hutang DER mencerminkan resiko perusahaan relatif tinggi karena perusahaan dalam operasi relatif tergantung terhadap hutang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga hutang. 3. Perkembangan Harga Saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2013 cenderung mengalami fluktuasi. Perusahaan dengan harga saham tertinggi dipegang oleh PT Indo Tambang Megah Raya Tbk dari tahun 2008 - 2013. Hal ini tidak luput dari kinerja perusahaan yang baik. Pertumbuhan kinerja keuangan yang terus-menerus membaik membuat perusahaan ini banyak diminati para investor. Peningkatan laba yang terus-menerus meningkat ini dipengaruhi kenaikan volume penjualan batubara yang terus meningkat setiap tahunnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki harga saham terendah pada tahun 2008 – 2013 ialah PT Adaro Energi Tbk dan PT Antam Tbk. Kedua perusahaan tersebut selalu mengalami perubahan harga saham setiap tahunnya. 4. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh laba per lembar saham dan rasio hutang terhadap harga saham sebagai berikut : a. Laba Per Lembar Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Untuk pengaruh laba per lembar saham dengan harga saham diperoleh dengan nilai 4,49, artinya jika laba per lembar saham yang dihasilkan meningkat maka harga saham pun akan meningkat. b. Rasio Hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Untuk pengaruh rasio hutang dengan harga saham diperoleh dengan nilai 10.61 artinya jika rasio hutang yang dihasilkan naik maka harga saham pun akan meningkat. c. Laba per lembar saham dan rasio hutang terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 - 2013 terjadi hubungan. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa variabel Laba per lembar saham dan rasio hutang mempengaruhi harga saham sebesar 15,1 , sedangkan sisanya 84,9 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hasil uji menunjukan laba per lembar saham dan rasio hutang berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003- 2013.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak yang berkaitan maupun pihak lainnya mengenai Laba Per Lembar Saham, Rasio Hutang dan Harga Saham, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk Perusahaan Pertambangan yang Laba Per Lembar saham nya paling rendah diharapkan perusahaan terus harus selalu berupaya untuk meningkatkan laba setiap tahunnya sehingga lambat laun Laba Per Lembar Saham anak mengalami kenaikan yang akan menarik investor untuk menanamkan modalnya. 2. Dengan turunnya Rasio Hutang pada periode penelitian tersebut sangat menguntungkan bagi perusahaan dan membuat Harga Saham perusahaan tersebut naik karena banyaknya permintaan, akan tetapi pada perusahaan yang memiliki Rasio Hutang yang tinggi diharapkan dapat memperkecil nilai DER karena Semakin tinggi DER menunjukan tingginya ketergantungan permodalan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Semakin rendah nilai DER maka semakin kecil resiko yang dimiliki perusahaan dalam membayar hutangnya. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham dalam bentuk deviden. 3. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kinerja keuangannya sehingga semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang secara tidak langsung menaikkan harga saham.