Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Rasio Pembayaran Deviden Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013)
PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013)
EFFECT OF EARNING PER SHARE AND DIVIDEND PAYOUT RATIO ON THE STOCK PRICE
(Study on Automotive and Components Company Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2007-2013)
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia
Oleh :
Nur Azizah Saumiyah NIM. 21110076
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
(3)
(4)
156
DATA RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Nur Azizah Saumiyah
Tempat tanggal lahir : Bandung, 2 April 1992
Alamat : Jln. Permata Bumi VII No. AC34 Cisaranten Kulon
Arcamanik Bandung
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
DATA PENDIDIKAN
TK : Tahun 1997 – 1998 TK Pembina Indramayu
SD : Tahun 1998 – 1999 SD Negeri Karanganyar I
Indramayu
Tahun 1999 – 2004 SD Negeri Babakan Surabaya IV Bandung
SMP : Tahun 2004 – 2007 SMP Negeri 22 Bandung
SMA : Tahun 2007 – 2010 SMA Negeri 23 Bandung
Perguruan Tinggi : Tahun 2010 hingga saat ini masih tercatat sebagai Mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
(5)
ix DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pernyataan Keaslian Motto dan Persembahan
Abstraksi ………... iv
Abstract……… v
Kata Pengantar………. vi
Daftar Isi ………. ix
Daftar Tabel………. xiv
Daftar Gambar………. xvi
Daftar Lampiran……….. xvii
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2 Identifikasi Penelitian……….. 10
1.3 Rumusan Masalah………... 11
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 11
1.5 Kegunaan Penelitian……… 12
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 13
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS……….. 15
2.1 Kajian Pustaka………. 15
2.1.1 Earning Per Share... 15
(6)
x
2.1.1.2 Perhitungan Earning Per Share……….. 16
2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earning Per Share……… 16
2.1.2 Dividend Payout Ratio………... 17
2.1.2.1 Pengertian Dividend Payout Ratio………. 17
2.1.2.2 Perhitungan Dividend Payout Ratio…………... 18
2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio………... 19
2.1.3 Harga Saham……….. 21
2.1.3.1 Pengertian Saham……….. 21
2.1.3.2 Pengertian Harga Saham……… 21
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengarui Harga Saham………. 22
2.2 Kerangka Pemikiran……… 24
2.2.1 Pengaruh Earning per Share Terhadap Harga Saham.. 25
2.2.2 Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham………. 26
2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya……….. 28
2.4 Hipotesis………. 29
BAB III METODE PENELITIAN………... 31
3.1 Objek Penelitian………. 31
3.2 Metode Penelitian……… 31
(7)
xi
3.2.2 Opersional Variabel……… 35
3.2.3 Sumber dan Teknik Penetuan Sampel……… 38
3.2.3.1 Sumber Data………... 38
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data………... 38
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………. 42
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis………… 42
3.2.5.1 Rancangan Analisis……… 42
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis... 51
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 57
4.1 Hasil Penelitian... 57
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia 57 4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia... 57
4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia... 62
4.1.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia... 64
4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia... 75
4.1.2 Analisis Deskriptif... 76
4.1.2.1 Analisis Perkembangan Earning per Share pada Perusahaan Otomotifdan Komponen Periode 2007-2012... 76
4.1.2.2 Analisis Perkembangan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotifdan Komponen Periode 2007-2012... 80 4.1.2.3 Analisis Perkembangan Harga Saham pada
(8)
xii
Perusahaan Otomotifdan Komponen Periode
2008-2013... 83
4.1.3 Analisis Verifikatif Kuantitatif... 86
4.1.3.1 Pengaruh Earning per Share Terhadap Harga Saham Secara Parsial pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2013... 93
4.1.3.2 Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2013... 97
4.1.3.3 Pengaruh Earning per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Secara Simultan pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2013... 102
4.2 Pembahasan... 108
4.2.1 Analisis Pengaruh Earning per Share Terhadap Harga Saham ... 108
4.2.2 Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham ... 110
4.2.3Analisis Pengaruh Earning per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham... 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 114
5.1 Simpulan... 114
(9)
xiii
DAFTAR PUSTAKA... 118 LAMPIRAN... 121 DATA RIWAYAT HIDUP... 156
(10)
xiv Daftar Tabel
Tabel 1.1 Earning per Share (EPS) dan Harga Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di BEI Pada tahun
2007-2013……….… 6
Tabel 1.2 Waktu Penelitian……….… 14
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……….. 28
Tabel 3.1 Desain Penelitian……… 34
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel………... 37
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Automotive and Components yang Terdaftar Di BEI……… 39
Tabel 3.4 Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel……… 41
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi……….. 50
Tabel 4.1 Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012……….. 77
Tabel 4.2 Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012………... 80
Tabel 4.3 Harga Saham pada Perusahaan Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2008-2013……….. 83
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas………... 87
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas……….. 88
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas……….. 89
(11)
xv
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Model Regresi Linier Berganda………... 92 Tabel 4.9 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial Antara Earning Per
Share dengan Harga Saham………. 93 Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga
Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)………. 96 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial Antara Dividend
Payout Ratio dengan Harga Saham………. 98 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap
Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)……….. 101 Tabel 4.13 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Secara Simultan………….. 103 Tabel 4.14 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi……… 104 Tabel 4.15 Hasil Pengujian Model Regresi Secara Simultan (Uji F)………. 107
(12)
xvi
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian………... 25 Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis………. 55 Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Earning Per Share pada Perusahaan
Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012………. 78 Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Dividend Payout Ratio pada Perusahaan
Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012……….. 81 Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Harga Saham pada Perusahaan Otomotif dan
Komponen Periode 2007-2013………. 84 Gambar 4.4 Penggambaran Tabel Durbin-Watson pada Hasil Pengujian
Asumsi Autokorelasi……… 91 Gambar 4.5 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 pada Hasil
Pengujian Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)……….. 97 Gambar 4.6 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 pada Hasil
Pengujian Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik t)……….. 102 Gambar 4.7 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 pada Hasil
(13)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari UNIKOM……… 121
Lampiran 2 Formulir Keterangan dari BEI………. 122
Lampiran 3 Surat Keterangan Persetujuan Publikasi………... 123
Lampiran 4 Berita Acara Bimbingan Skripsi………. 124
Lampiran 5 Lembar Revisi Usulan Penelitian……… 125
Lampiran 6 Kartu Peserta Sidang Seminar Usulan Penelitian……...………. 126
Lampiran 7 Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan………. 127
Lampiran 8 Lembar Revisi Sidang Skripsi Penguji 1………. 128
Lampiran 9 Lembar Revisi Sidang Skripsi Penguji 2………. 129
Lampiran 10 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia……… 130
Lampiran 11 Laporan Keuangan ASII………..………….. 131
Lampiran 12 Laporan Keuangan AUTO………..………... 135
Lampiran 13 Laporan Keuangan GDYR……… 143
Lampiran 14 Laporan Keuangan GJTL……….. 147
(14)
118
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ali Maskun,” Pengaruh Current Ratio, Return on Equity, Return on Asset, Earning per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEJ”. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 2, Oktober 2012, 211-222 Ardiyos. 2001. Kamus Ekonomi. Cetakan Pertama. Jakarta : Citra Harta Prima.
Brigham, Eugene F and Joel. F Houaten. 2009. Fundamental of Financial Statement : Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, buku 1. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa Ali Akbar Ylianto. Jakarta : Salemba Empat.
Burhan Bungin.(2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Cecep Taofiqkurochman dan Win Konadi, “Analisis Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Konsumsi Periode 2000-2010”. Jurnal Kebangsaan, Vol. 1, July 2012.
Elvira Zeyn. Pengaruh Devidend per Share (DPS) dan Devidend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham di Pasar Sekunder (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas, 6(2), 141-150. 2007.
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin Hendy M., Pasar Modal di Indonesia, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta, 2012.
Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting, Twelfth Eddition. Erlangga.
Farid Harianto, siswanto Sudomo, 1998, Perangkat dan teknik analisis investasi di Pasar Modal, PT. Bursa Efek Indonesia. Hlm. 179
Gordon, M.J., 2009, Dividens Earnings and Stock Prices, The Review of Economics and Statistics. Vvol. 41 No.2 Part 1 pp.99-105
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar. (6thend). Jakarta: Erlangga.
Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
(15)
119
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Edisi 2). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Irham Fahmi, 2013, Analisis Laporan Keuangan, Alfhabeta, Bandung.
Jenny Morasa dan Lidia Mawikere, “Analisis Pengaruh Laba Per Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing, Vol. 2 No. 2, Desember 2011.
Kanwal Iqbal Khan, “Effect of Dividends on Stock Prices – A Case of Chemical and Pharmaceutical Industry of Pakistan”, Proceedings of 2 International Conference on Business Management, ISBN:978-969-0368-06-6.
Keputusan Mentri Keuangan RI No. 1548/KMK/1990
Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Catatan Keenam. Yogyakarta : Ekonisia.
Moh, Nazir. 2009. Metoe Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Mohammad Hashemijoo, Aref Mahdavi Ardekani, dan Nejat Younesi,” The Impact of Dividend policy on Share Price Volality in the Malaysian Stock Market”. Journal of Business Studies Quarterly 2012, vol. 4 No.1 , pp. 111-129.
Rusdin, 2006. Pasar Modal. Cetakan Kesatu. Bandung : Alfabeta.
SaminaHaque and Murtaza Faruquee, ” Impact of Fundamental Factors on Stock Price: A Case Based Approach on Pharmaceutical Companies Listed with Dhaka Stock Exchange”. International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X www.ijbmi.org Volume 2 Issue 9ǁ September. 2013ǁ PP.34-41
Seetharaman,A and John Rudolph Raj,” An Empirical Study on the Impact of Earnings Per Share on Stock Prices of a Listed Bank in Malaysia”. The International Journal of Applied Economics and Finance 5 (2): 114-126, 2011
Sugiyono. 2009. MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.
(16)
120
Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Sutrisno, Manajemen Keuangan : Teori, Konsep, dan Aplikasi (Yogyakarta : Ekonisia, 2000) Hal. 266.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis investasi dan manajemenPortofolio, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta. Konisius.
Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Fundamental of Finincial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta. Erlangga.
www.idx.co.id
(17)
vi
KATA PENGANTAR
ا ِﻢــــــــــــــــْﺴِ ﺑ
ِﷲ
ﻢﯿِﺣﱠراا ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟا
Assalamu’alaikum Wr, Wb.Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN RASIO
PEMBAYARAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2013.”
Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai skripsi untuk memenuhi syarat menempuh jenjang Strata Satu pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan serta do’a dari berbagai pihak selama penyusunan makalah ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., S.Pec., Lic., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
(18)
vii
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi sekaligus sebagai dosen pembimbing Universitas Komputer Indonesia. 4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5. Semua Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia. 6. H. Abdul Malik (Alm. Ayah) dan Dra. Hj. Dedeh Jubaedah (Ibu) tersayang
yang selalu memberikan dukungan dan nasihat, do’a dan kasih sayang serta kakak terbaik saya Romdiah Rizqi Rahayu, SE yang selalu memberikan do’a dan saran.
7. Untuk seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan do’a selama ini.
8. Untuk Randi Rohdiyana dan sahabat-sahabat terbaik saya Evi Setiawati, Vici Putri UN, Novi Prana Pertiwi, Nina Sri MD, Lia Yuliawati, Ovie Orista, Defira Rizqi, Tita Herlina, Widiani, Risky Fatriani, dan Isti Desnani yang telah memberikan semangat, do’a dalam segala hal, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
9. Untuk semua mahasiswa kelas IV AK - 2 yang selalu kompak dalam belajar dan kebersamaannya selama ini.
10.Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
(19)
viii
Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas terselesaikannya Skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat dapat berguna bagi seluruh pihak khususnya bagi penulis dan semua yang membaca Skripsi ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, Juli 2014 Penulis
Nur Azizah Saumiyah 21110076
(20)
31 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR), dan harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
Definisi Metode Penelitian menurut Sugiyono (2009:2) adalah:
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
(21)
32
Menurut Sugiyono (2010:14), pengertian metode deskriptif analisis adalah: ”Statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.
Sedangkan Metode Verifikatif menurut Sugiyono (2009:13) adalah:
“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Penggunaan metode deskriptif verifikatif dalam penelitian ini karena metode ini dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh Earning per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dapat diketahui mengenai pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.
(22)
33
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Menurut Moh. Nazir (2009:84) definisi desain penelitian sebagai berikut: “Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:30) adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.
2) Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3) Menetapkan rumusan masalah.
4) Menetapkan tujuan penelitian.
5) Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6) Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang
digunakan.
7) Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data.
8) Melakukan analisis data.
(23)
34 Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian
Metode Yang
Digunakan
Unit Analisis Time Horizon
T – 1 Deskriptive
&
Verifikatif
Dokumentasi dan Library Research
Perusahaan
Automotive and components yang terdaftar di BEI.
Time Series
T – 2 Deskriptive
&
Verifikatif
Dokumentasi dan Library Research
Perusahaan
Automotive and components yang terdaftar di BEI.
Time Series
T – 3 Deskriptive
&
Verifikatif
Dokumentasi dan Library Research
Perusahaan
Automotive and components yang terdaftar di BEI.
Time Series
Sumber: Umi Narimawati (2010:31) Dari tabel diatas maka peneliti menguraikan sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui Earning per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR), dan harga saham dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalaui unit analisis yaitu perusahaan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh Earning per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR) dan harga saham secara parsial, melalui unit analisis yaitu perusahaan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(24)
35
3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh Earning per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR) dan harga saham secara simultan, melalui unit analisis yaitu perusahaan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2.2 Opersional Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator serta skala dari variabel – variabel yang terkait dalam penelitian. Sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian.
Menurut Sugiyono(2010:38), mendefinisikan bahwa :
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu pengaruh Earning per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Earning per Share (EPS) (X1) dan Dividend Payout Ratio (DPR) (X2).
(25)
36
2. Variabel Terikat/Dependent (Variabel Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah Harga Saham, Indikator yang digunakan adalah harga saham perusahaan pada saat closing price setelah pengumuman laporan keuangan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut ini penjelasan mengenai rasio.
Moh. Nazir (2009:132) mendefinisikan ukuran rasio sebagai berikut:
“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolute dari objek yang diukur.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa skala rasio adalah angka nol yang mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.
Dengan begitu dapat diambil kesimpulan bahwa operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria kriteria yang dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel-variabel yang dapat diukur.
Secara lebih jelas mengenai ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
(26)
37
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Earning Per Share (EPS) (X1)
“Earning per share (EPS) Earning per share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki (Irham Fahmi, 2013 : 138).
Earning Per Share (EPS) =
Pendapatan setelah pajak Jumlah saham yang beredar
(Irham Fahmi, 2013 : 138)
Rasio
Dividend Payout Ratio (DPR) (X2)
“Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.” (Cecep T. dan Win Konadi, 2012)
Dividend Payout Ratio (DPR) = Dividend per share
Earning per share
(Cecep T. dan Win Konadi, 2012)
Rasio
Harga Saham (Y)
“Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal.”
(Jogiyanto, 2011 : 143)
Harga Saham pada saat Closing Price setelah pengumuman laporan keuangan.
(27)
38
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Sampel 3.2.3.1Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai laporan keuangan tahunan dan harga saham penutupan tahunan (closing price) perusahaan.
Definisi Data Sekunder menurut Burhan Bungin (2009: 122) adalah:
“Data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.”
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan data perusahaan termasuk harga saham dan data-data yang berkaitan dengan faktor ekonomi makro. Laporan keuangan terbaru akan lebih mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya saat ini sehingga hasil penelitian akan dapat dijadikan informasi berharga bagi pelaku pasar modal.
Menggunakan data sekunder karena data tidak secara langsung diperoleh dari sumber utama melainkan dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana merupakan rangkaian dokumentasi pada periode lima tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri akan dijelaskan sebagai berikut :
(28)
39
1. Populasi
Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel. Definisi Populasi menurut Sugiyono (2013:49) adalah:
“Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di mulai dari tahun 2007 hingga tahun 2013 pada 12 perusahaan sehingga jumlah populasi atau N = 12 x 6 = 72
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Automotive and Components yang Terdaftar Di BEI No. Kode Perusahaan Nama Peusahaan
1. ASII PT. Astra Internasional Tbk
2. AUTO PT. Astra Otoparts Tbk
3. BRAM PT. Indo Kordsa Tbk
4. GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk
5. GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk
6. IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
7. INDS PT. Indospring Tbk
8. LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
9. MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
10. NIPS PT. Nipress Tbk
11. PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk
(29)
40
2. Sampel
Penelitian dengan menggunakan sampel, diharapkan hasil yang diperoleh akan memberikan kesimpulan sesuai dengan karakteristik populasi.
Menurut Sugiyono (2011:81) definisi sampel sebagai berikut:
“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive sampling.
Menurut Sugiyono (2011:85) definisi purpossive sampling sebagai berikut: “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”
Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri dari 5 perusahaan dari tahun 2007-2013 dipilih secara purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1) Data emiten berupa laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen selama periode lima tahun yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2013, telah dipublikasikan dan lengkap dengan deskripsi kinerja perusahaan.
2) Data yang diambil dari tahun 2007-2013 (lima tahun) yang dijadikan sample karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan.
3) Data yang diambil adalah 6 tahun dari tahun 2007-2013 yang dijadikan sampel karena sudah dianggap respresentatif untuk dilakukan uji penelitian.
(30)
41
4) Perusahaan mengalami keuntungan (profit) periode pengamatan.
5) Perusahaan melakukan pembagian deviden kepada para pemegang saham selama periode pengamatan.
Tabel 3.4
Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ASII PT. Astra Internasional Tbk
2 AUTO PT. Gajah Tunggal Tbk
3 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk
4 GJTL PT. Indo Kordsa Tbk
5 SMSM PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
Berdasarkan pada tabel 3.4 diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian penulis adalah perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 5 perusahaan dengan laporan keuangan 6 periode yaitu tahun 2007-2013, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian penulis ada sebanyak 30 sampel.
3.2.4Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara: 1. Dokumentasi
Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mencatat data yang
(31)
42
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku dan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada tahap ini juga dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, yaitu mengenai jenis data yang dibutuhkan, ketersediaan data, cara memperoleh data, dan gambara cara pengolahan data.
3.2.5Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:41) :
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
(32)
43
I. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric). Menurut Sugiyono (2011:31), dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram.
Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan. Dalam hal ini Penulis melakukan analisis pada data-data keuangan yang terdapat pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil analisis tersebut akan didapat Earning per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham.
II. Analisis Statistik
Analisis statistik, meliputi: 1. Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi linier berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Terdapat beberapa asumsi
(33)
44
yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian asumsi klasik yang digunakan terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak untuk dilakukan pengujian secara statistik.
Dasar pengambilan kepuusan bisa dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya, yaitu:
i. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal ii. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah situasi dimana adanya kolerasi antara variabel-variabel bebas antara yang satu dengan yang lainnya. Semakin besar kolerasi di antara sesama variabel independen, maka koefisien-koefisien regresi semakin besar kesalahnnya. Ada tidaknya terjadi multikolinieritas dapat dinilai dari VIF (Variance Infation Factors).
(34)
45
Menurut Gujarati, 2003: 362 koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas , terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF-nya kurang atau sama dengan 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya.
Menurut Gujarati, 2003: 406 untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, digunakan uji Rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak efisien, artnya tingkat kesalahan menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.
(35)
46
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W) sebagai berikut:
− = ∑( − )
∑
(Gujarati, 2003: 467)
Kriteri uji yaitu dengan membandingkan nilai D-W dengan nilai d dari table Durbin Watson dan memiliki kesimpulan sebagai berikut:
i. Jika D-W < atau D-W > 4 , maka pada data terdapat autokorelasi. ii. Jika < D-W < 4 , maka pada data tidak terdapat autokorelasi.
iii. Jika ≤ D-W atau 4 ≤D-W 4 , maka tidak ada kesimpulan.
2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Sugiyono (2010:277), analisis regresi berganda, yaitu:
“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.
Bentuk persamaan dari regresi linier berganda untuk dua prediktor ini yaitu:
(36)
47
Keterangan : Y : Harga Saham
: Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal iniadalah Y pada saat variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2 = 0)
β : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1terhadap variabel terikat Y, apabila variabel bebas X2 diangap konstan.
β : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terhadap variabel terikat Y, apabila variabel bebas X1 diangap konstan.
X : Variabel independen, yang terdiri dari Earning per Share (EPS) (X1), Dividend Payout Ratio (DPR) (X2).
: Faktor – faktor lain yang mempengaruhi variabel Y
Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑y = a+ b1∑X1 + b2∑X2 ∑X1y = a∑X1 + b1∑X1
2
+b2∑X1X2 ∑X2y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X2
2
(37)
48
Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal tersebut menunjukkan hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β negatif (-), menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas denagn variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai veriabel terikat, dan sebaliknya.
a. Analisis Korelasi
Yang dimaksud analisi korelasi menurut Andi Supangat (2007:339) adalah: “Tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih”. Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:
r x y = n(∑X Y)− (∑X ∑Y)
n∑X −(∑X ) [ n∑Y −(∑Y) ]
r x y = n(∑X Y)− (∑X ∑Y)
n∑X −(∑X ) [ n∑Y −(∑Y) ]
= n(∑X X )− (∑X ∑X )
n∑X −(∑X ) n∑X −(∑X )
(Sumber: Nazir, 2009: 464)
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
(38)
49
Koefisien Korelasi Secara Parsial
Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r x y = y−
[1− ] [1− ]
Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r x y = y−
[1− ] [1− ]
Koefisien Korelasi Secara Simultan
Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r y = r y + r y −2rǚ . r y . r
( 1−r )
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤1 : 1. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. 2. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
(39)
50
1. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).
2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)
b. Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) memiliki dampak terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(40)
51
Kd = r2 x 100% Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi r2 : Koefisien Korelasi
3.2.5.2Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011:159), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) yaitu earning per share (EPS) (X1) dan Dividend Payout Ratio (DPR) (X2) terhadap harga saham (Y) variabel dependen, hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).
Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel – variabel bebas (X) berdampak terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagi berikut:
Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Earning Per Share (EPS) terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
(41)
52
Ho : β1 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Earning Per Share
berdampak terhadap variabel terikat harga saham.
Ha : β1 ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan Earning Per Share berdampak
terhadap variabel terikat harga saham.
Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
Ho : β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap variabel terikat harga saham.
Ha : β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham.
Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status penelitian.
Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
= r y
( )dan = r y ( )
(42)
53
r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel
t = thitung
Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :
3. Tolak Ho jika thitung>ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. 4. Tolak Ho jika thitung<ttabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. 5. Tolak Ho jika nilai t –sign <ɑ 0,05.
2) Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F)
Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan berdampak terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas earning per share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap variabel terikat harga saham.
Ho : β , = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Earning Per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap variabel terikat harga saham.
Ha : β , ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara Earning Per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh
(43)
54
terhadap variabel terikat harga saham.
Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db = n – k – l), untuk mengetahui daerah Ftabelsebagai batas daerah penerimaan dan penolakkan. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :
ℎ= R / k
( 1−R ) / ( n−k−1)
(Sumber: Sugino, 2010:257) R = Koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel independen N = Jumlah anggota sampel
Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. Tolak Ho jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. Tolak Ho jika nilai F-sign <ɑ ),05.
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya dampak variabel bebas terhadap variabel terikat.
(44)
55
Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat dampak yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya dampak antara variabel bebas dan variabel terikat.
3) Pengambilan Kesimpulan
Gambar 3.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak).Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Earning per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap harga saham. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran
(45)
56
95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.
(46)
114 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian, analisis, dan pembahasan mengenai Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio beserta pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2007 hingga tahun 2013, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Terdapat kecenderungan hubungan positif yang kuat antara Earning Per Share dan harga saham, artinya semakin tinggi Earning Per Share suatu perusahaan maka akan mengakibatkan harga saham yang semakin tinggi pula. Meskipun pada tahun tertentu terjadi peningkatan pada Earning Per Share namun harga saham perusahaan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena investor tidak tertarik dengan peningkatan laba yang tidak disertai dengan peningkatan return kepada para investor sehingga minat investor berkurang terhadap harga saham perusahaan. Selain Earning Per Share terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Return On Asset dan Return On Equity.
2. Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kecenderungan hubungan positif yang cukup kuat antara Dividend Payout Ratio dengan harga saham menunjukan bahwa ketika terjadi kenaikan Dividend Payout Ratio suatu perusahaan maka harga saham perusahaan
(47)
115
cenderung akan meningkat pula. Meskipun kenyataannya pada tahun tertentu terjadi penurunan pada Dividend Payout Ratio namun harga saham perusahaan mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan perusahaan otomotif memiliki peran yang sangat penting dalam prekonomian dan perusahaan otomotif rata-rata memiliki citra yang baik di mata para investor sehingga minat investor tetap tinggi terhadap harga saham perusahaan otomotif dan komponen. Selain Dividend Payout Ratio terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Return On Asset dan Return On Equity.
3. Secara simultan, Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara bersama-sama Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio memberikan pengaruh terhadap harga saham dengan arah hubungan positif yang kuat. Sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi atau faktor fundamental lain yang tidak diteliti. Hubungan yang positif antara Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio dengan harga saham menunjukan bahwa semakin besar Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio yang dihasilkan suatu perusahaan maka akan mengakibatkan kenaikan harga saham pada perusahaan tersebut.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, pembahasan, dan uraian simpulan yang telah dibahas sebelumnya, maka terdapat beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu sebagai berikut:
(48)
116
1. Sebaiknya perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan volume penjualan demi menghasilkan laba yang tinggi serta mampu memberikan return sesuai yang diharapkan investor sehingga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi dan mengakibatkan penigkatan harga saham perusahaan. Oleh karena itu Earning Per Share dapat dijadikan sebagai referensi bagi investor untuk pengambilan keputusan atas harga saham. Namun masih adanya pengaruh lain selain Earning Per Share terhadap harga saham, maka investor perlu juga mempertimbangkan Earning Per Share untuk memperoleh harga saham yang tinggi.
2. Sebaiknya perusahaan dapat memperhatikan nilai deviden yang akan dibayarkan kepada para investor karena Dividend Payout Ratio merupakan salah satu hal yang paling diminati para investor. Untuk meningkatkan nilai rasio pembayaran deviden dapat dilakukan dengan menjaga kondisi likuiditas perusahaan karena jika kondisi likuiditas yang tidak terjaga maka pembayaran deviden akan semakin berkurang karena laba perusahaan akan digunakan untuk membayar likuiditas, kemudian menjaga stabilitas perusahaan agar jumlah pembayaran deviden kepada investor dapat lebih besar, dan melakukan pengawasan terhadap perusahaan.
3. Perusahaan perlu memperhatikan nilai harga saham perusahaan karena harga saham merupakan faktor utama yang dapat menambah minat investor dalam berinvestasi pada suatu perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan tinggi maka kepercayaan investor terhadap harga sahampun semakin tinggi. Untuk meningkatkan harga saham dapat dilakukan dengan cara meningkatkan laba
(49)
117
per lembar saham, melakukan pembayaran deviden, menurunkan tingkat suku bunga yang akan meningkatkan harga saham karena bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi laba perusahaan. Dengan demikian akan menambah minat investor terhadap harga saham perusahaan dan secara otomatis akan meningkatkan nilai harga saham perusahaan.
(50)
1
PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013)
EFFECT OF EARNING PER SHARE AND DIVIDEND PAYOUT RATIO ON THE STOCK PRICE
(A case Study On Automotive and Components Company Listed In The Stock Exchange Period 2007-2013)
Oleh :
Nur Azizah Saumiyah 21110076
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ABSTRACT
In economic development, the owner of the company is directed to capital markets where the capital market is a means for those who have more funds to invest in the long term. In berinvstasi there are many risks to be faced. To minimize the threat of risk, investors need information on a company's financial statements for the financial statement has been reflected in the company's financial information such as information on earnings per share and dividend payout ratio.
In determining the sample using purposive sampling method using 5 annual financial statements and the Company's Automotive Components listed on the Indonesian Stock Exchange in 2007 to 2013 as many as 30 samples and using multiple linear analysis for hypothesis testing. The process of statistical analysis using SPSS v16.0 for Windows.
Results showed partial earnings per share and dividend payout ratio is a significant positive effect on stock prices. Simultaneously earnings per share and dividend payout ratios slight positive significant effect on stock prices.
Keywords: Earning per Share, Dividend Payout Ratio, Stock Price
1. Pendahuluan
Dalam berinvestasi, investor akan berhadapan dengan berbagai macam resiko yang sulit diprediksi. Untuk meminimalisir terjadinya resiko, investor memerlukan informasi kinerja keuangan perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan. Menurut Farid dan Siswanto (1998:179) “Laporan Keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.” Tujuan dari laporan keuangan perusahaan yaitu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan yang potensial, kreditor, manajemen, pemerintah dan pengguna lainnya (FASB, 1978). Laporan keuangan dibuat dan disusun oleh para ahli yang memahami laporan keuangan karena laporan keuangan yang dibuat akan menjadi informasi laporan keuangan bagi banyak pihak.
Laporan Keuangan sangat dibutuhkan oleh investor untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dalam berinvestasi di pasar modal. Di dalam pasar modal, investor besar dan kecil dapat membeli dan menjual saham atau efek lainnya. Harga dari saham atau efek lainnya berfluktuasi sesuai dengan penawaran dan permintaan terhadap efek yang bersangkutan. Harga dari saham atau efek merupakan barometer dari pandangan mereka mengenai masa depan industri dan ekonomi pada umumnya. Penilaian saham secara akurat bisa meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar (Ali Maskun, 2012).
Saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima yaitu memperoleh keuntungan, memperoleh capital gain yang merupakan keuntungan pada saat saham yang dimiliki akan dijual kembali pada harga saham yang lebih mahal dan keuntungan lainnya yaitu memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis common stock (Irham Fahmi, 2013:53).
(51)
2
Harga saham yang dimaksud adalah harga penutupan (closing price) yang tercantum dalam publikasi laporan rugi-laba tahunan dan variable ini dinyatakan dalam mata uang Rupiah (Rp) (Jenny&Lidia, 2011).
2. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Earning per Share
2.1.1.1 Pengertian Earning per Share
Menurut Irham Fahmi (2013:138) Earning per Share sebagai berikut:
“Earning per share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.”
Rumus:
Sumber: Irham Fahmi (2013:138)
Menurut Zaki Baridwan (2010) Earning per Share (EPS) sebagai berikut :
“Earning per Share (EPS) atau laba per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk setiap lembar saham yang beredar”.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Earning Per Share
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earning Per Share
Menurut Brigham (2009 : 23), yang di alih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto mengenai peningkatan dan penurunan earning per share (EPS):
A. Peningkatan laba per saham dapat disebabkan karena:
1. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap. 2. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun. 3. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
4. Persentase kenaikan laba bersih lebih besar daripada persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
5. Persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase penurunan laba bersih.
B. Sedangkan penurunan laba per saham dapat disebabkan karena :
1. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik. 2. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap. 3. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
4. Persentase penurunan laba bersih lebih besar daripada persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
5. Persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase kenaikan laba bersih.
2.1.2 Dividend Payout Ratio
2.1.2.1 Pengertian Dividend Payout Ratio
Menurut Cecep T. dan Win Konadi (2012) deviden sebagai berikut:
“Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.”
Menurut Darmadji (2006:178) pengertian deviden:
“Deviden adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dengan demikian dividen dapat diperoleh pemegang saham jika perusahaan yang memiliki saham memperoleh keuntungan dan RUPS memberikan keputusan pembayaran dividen atas laba tersebut.”
Rumus:
Earning Per Share =
(52)
3 Sumber: Sutrisno (2009:218)
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa deviden adalah pembagian laba perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham dan berdasarkan dengan jumlah saham yang dimiliki serta atas persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio
Menurut Sutrisno (2000:267), faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya deviden yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham:
1. Posisi Solvabilitas Perusahaan
Apabila perusahaan dalam kondisi insolvensi atau solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk memperbaiki posisi struktur modalnya.
2. Posisi Likuiditas Perusahaan
Bagi perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik, biasanya dividend payout ratio nya kecil, sebab sebagian besar laba digunakan untuk menambah likuiditas.
3. Kebutuhan untuk melunasi hutang
Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditor berupa hutag jangka pendek maupun jangka panjang. Hutang ini harus segera dibayar pada saat jatuh tempo. Alternatif mengganti dana hutang bisa dengan mencari hutang yang baru dan juga bisa dengan sumber dan intern dengan cara memperbesar laba ditahan. Hal ini akan memperkecil dividend payout ratio.
4. Rencana perluasan
Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan, hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan semakin kecil dividend payout rationya.
5. Kesempatan investasi
Semakin terbuka kesempatan investasi semakin kecil deviden yang dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi. Namun bila kesempatan investasi kurang baik, maka dananya lebih banyak akan digunakan untuk membayar deviden.
6. Stabilitas pendapatan
Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil.
7. Pengawasan terhadap perusahaan
Terkadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Apabila perusahaan mencari sumber dan dari modal sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan. Jika dibelanjai dari hutang resikonya cukup besar. Oleh karena itu perusahaan cenderung tidak membagi devidennya agar pengendalian tetap berada ditangannya.
2.1.3 Harga Saham
2.1.3.1 Pengertian Harga saham
Menurut Jenny dan Lidia (2011), saham sebagai berikut:
“Tanda bukti kepemilikan atau keikutsertaan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa si pemilik kertas adalah pemilik perusahaan penerbit kertas tersebut. Dengan demikian jika seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan yang bersangkutan.”
Menurut Rusdin (2006 : 68) harga saham sebagai berikut:
“Harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga pasar saham tersebut adalah harga penutupannya.”
Menurut Sunariyah (2010 : 128) harga saham sebagai berikut:
“Harga saham adalah harga selembar saham yang berlaku dalam pasar saat ini di bursa efek”. Menurut Jogiyanto (2011 : 143) harga saham sebagai berikut :
“Harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal.”
(1)
7
H0 : β2= 0 Secara parsial Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham
H1 : β2≠ 0 Secara parsial Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham
2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F).
H
o: β
, = 0
, Earning per Share dan Dividend Payout Ratio secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap hargasaham.H
a: β
,
≠ 0
, Earning per Share dan Dividend Payout Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap hargasaham.4. Hasil Penelitian 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriftif
1. Analisis Perkembangan Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012
Earning Per Share perusahaan otomotif dan komponen mencapai titik terendah pada tahun 2008 yaitu sebesar 55,76. Angka tersebut menurun pesat dari rata-rata tahun sebelumnya yaitu 279,60 pada tahun 2007. Hal ini terjadi dikarenakan masing-masing perusahaan menghasilkan Earning Per Share yang menurun pada tahun 2008, bahkan salah satu perusahaan yaitu PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menghasilkan Earning Per Share yang paling buruk bahkan berada pada titik minus. Penurunan Earning per Sahre ini dikerenakan volume penjualan yang menurun sehingga laba yang dihasilkan perusahaanpun menurun.
Rata-rata Earning per Share terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 686,24. Bahkan pada tahun 2008, PT Gajah Tunggal yang sempat menghasilkan Earning Per Share yang negatif, secara agresif memperbaiki nilai Earning Per Share yang cukup tinggi di tahun 2009. Earning per Share dari salah satu perusahaan otomotif dan komponen tertinggi mampu dihasilkan oleh PT Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR) merupakan angka terbesar dibandingkan tahun-tahun setelahnya, bahkan dibandingkan keempat perusahaan lainnya pada periode yang diteliti yaitu 2007 hingga 2012.
2. Analisis Deskriptif Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012
Pada tahun 2007, rata-rata Dividend Payout Ratio sektor otomotif dan komponen selama periode 2007 hingga 2012 merupaka rata-rata Dividend Payout Ratio terendah, yaitu sebesar 30,53%.
Sementara pada tahun selanjutnya yaitu 2008 terjadi peningkatan rata-rata Dividend Payout Ratio yang cukup signifikan yaitu menjadi 91,78%, dan 2008 merupakan tahun dengan rata-rata Dividend Payout Ratio tertinggi selama periode penelitian ini. Peningkatan Dividend Payout Ratio yang dialami perusahaan otomotif dikarenakan kondisi pendapatan perusahaan yang stabil.
Hal ini dikarenakan PT Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR) mencatatkan peningkatan kemampuan yang sangat pesat dalam hal menghasilkan Dividend Payout Ratio dari tahun sebelumnya, yaitu peningkatan hingga mencapai angka 300%, sehingga rata-rata Dividend Payout Ratio tersebut pun meningkat dan menjadi rata-rata terbesar meskipun pada tahun 2008 tersebut terdapat satu perusahaan yaitu PT Gajah Tunggal Tbk. yang tidak melakukan pembagian dividen dengan angka Dividend Payout Ratio pada perusahaan tersebut nol.
3. Analisis Deskriptif Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2008-2013
Rata-rata harga saham tertinggi terjadi pada tahun 2013, yaitu sebesar Rp 6.916, pada periode tersebut, tiga perusahaan pada sektor otomotif dan komponen diatas yaitu AUTO, GDYR dan SMSM mengalami kenaikan harga saham, dan dua yang lainnya yaitu ASII dan GJTL mengalami penurunan harga saham. Kenaikan harga saham yang cukup tinggi terjadi pada PT Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR) mengakibatkan kenaikan rata-rata harga yang tertinggi terjadi pada tahun 2013 ini.
(2)
8
Penurunan harga saham ASII dan GJTL dikarenakan EPS dan DPR yang dihasilkan perusahaan menurun sehingga minat investor berkurang.
Analisis Verifikatif 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat nilai probabilitas Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,250. Karena residual lebih besar dari tingkat kekeliruan yaitu 0,05 (0,250 > 0,05), maka nilai residual tersebut telah berdistribusi normal dan layak untuk dilakukan uji regresi statistik.
b. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan tabel 4.5 nilai Tolerance untuk masing-masing variabel: Nilai Tolerance
Earning Per Share, 0,921>0,10
Nilai ToleranceDividend Payout Ratio, 0,921>0,10
Adapun nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel: VIF variabel
Earning Per Share,1,085<10
VIF variabel
Dividend Payout Ratio,1,085<10
Dari output di atas maka dapat disimpulkan tidak terjadi persoalan multikolinieritas antarvariabel bebas
Earning Per Share
danDividend Payout Ratio
.c. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat:
1. Nilai Sig. (2-tailed) Earning Per Share 0,170 > 0,05 2. Nilai Sig. (2-tailed) Dividend Payout Ratio 0,216 > 0,05
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data pada model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas, sehingga data dapat digunakan untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
d. Uji Autokorelasi
Dari output diketahui nilai D-W hitung sebesar
1,218
, yaitu berada diantara angka1,1426 dan 1,7386 atau 4-dL
= 1,1426
≤D
-W=1,218
≤4
-dU = 1,7386
, maka data pada model regresi pada penelitian ini tidak dapat disimpulkan.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari tabel diatas di bentuk persamaan regresi linier sebagai berikut:
Harga Saham = α + β
1 xEarning Per Share
+ β
2 xDividend Payout Ratio
Dimana:
Y = Harga Saham X1 = Earning Per Share
X2 = Dividend Payout Ratio
Koefisien yang terdapat pada persamaan regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai koefisien pada variabel bebas menggambarkan besarnya perubahan variabel terikat jika variabel bebasnya berubah sebesar satu persen dengan syarat variabel lainnya konstan (ceteris paribus). Untuk persamaan di atas,setiap peningkatan Earning Per Share sebesar satu persen maka Harga Saham akan meningkat sebesar 6,111. Kemudian setiap peningkatan Dividend Payout Ratio sebesar satu persen maka Harga Saham akan meningkat sebesar 23,955.
b. Nilai konstanta α dapat diartikan bahwa jika tidak terdapat pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio, maka Harga Saham adalah sebesar 940,423. Dari hasil tersebut dapat menunjukan adanya pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio sebagai variabel independent (X1dan
X2) terhadap Harga Saham sebagai variabel dependent (Y).
3. Pengaruh
Earning Per Share
Terhadap Harga Saham Secara Parsial Pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012Hubungan antara Earning Per Share dengan Harga Saham ketika Dividend Payout Ratio tidak berubah adalah sebesar
0,764
dengan arah positif, artinya Earning Per Share memiliki hubungan yang kuat dengan harga saham ketika Earning Per Share tidak mengalami(3)
9
perubahan, karena nilai korelasi berada diantara
0,600 hingga 0,799
. Arah hubungan positif menggambarkan bahwa ketika Earning Per Share meningkat maka harga saham akan meningkat pula.4. Pengaruh
Dividend Payout Ratio
Terhadap Harga Saham Secara Parsial Pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode 2007-2012Hubungan antara Dividend Payout Ratio dengan Harga Saham ketika Earning Per Share tidak berubah adalah sebesar
0,411
dengan arah positif, artinya Dividend Payout Ratio memiliki hubungan yang cukup kuat dengan harga saham ketika Earning Per Share tidak mengalami perubahan, karena nilai korelasi berada diantara0,400 hingga 0,599
. Arah hubungan positif menggambarkan bahwa ketika Dividend Payout Ratiomeningkat maka harga saham akan mengalami meningkat pula.5. Analisis Koefisien Determinasi
a.
Kd Earning Per Share =(0,764)
2x 100% =58,4%
Sehingga besar nilai koefisien determinasi pada variabel Earning Per Share yaitu sebesar 58,4%. Sementara sisanya yaitu sebesar 41,6% dipengaruhi oleh faktor lain selain Earning Per Share.
b. Kd Dividend Payout Ratio= (0,411)2x 100% = 16,9%
Sehingga besar nilai koefisien determinasi pada variabel Dividend Payout Ratio yaitu sebesar
16,9%
. Sementara sisanya yaitu sebesar83,1%
dipengaruhi oleh faktor lain selain Dividend Payout Ratio4.1.2 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) Pengujian Hipotesis Parsial X1
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan nilai thitung (
6,160
) > ttabel (2,0518
) dan nilai t-sign0,000 < 0,05
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atauEarning Per Share
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian Hipotesis Parsial X2
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan nilai thitung
(2,343)
< ttabel(2,0518)
dan nilai t-sign0,027< 0,05
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atauDividend Payout Ratio
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)
Hal ini terlihat dari nilai korelasi berganda (R) sebesar
0,766
, yaitu berada diantara0,60
sampai 0,799
, artinya hubungan antara kedua variabel bebas (Earning Per Share
danDividend Payout Ratio
) memiliki hubungan yang kuat. PembahasanBerdasarkan uji hipotesis yang telah dibahas sebelumnya maka uraian dari hasil uji hipotesis untuk penelitian ini adalah:
Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara
Earning Per Share
terhadap harga saham adalah sebesar
0,764
memiliki hubungan yang kuat. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwaEarning Per Share
berbanding searah dengan harga saham. Dimana jikaEarning Per Share
meningkat maka harga saham perusahaan akan meningkat pula.Besar pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 58,4% dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan otomotif dan komponen perubahan harga sahan tidak selalu diikuti oleh variabel EPS. Sedangkan sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti Net Profit Margin dan Return On Assets.
(4)
10 Pengaruh DPR Terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan Dividend Payout Ratio terhadap harga saham sebesar
0,411
memiliki hubungan yang cukup kuat dengan harga saham. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa Dividend Payout Ratioberbading lurus dengan harga saham. Semakin besar Dividend Payout Ratio, maka harga saham akan mengalami peningkatan pula.Besar pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar
16,9%
dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan otomotif dan komponen perubahan harga saham tidak selalu diikuti oleh variabel DPR. Sedangkan sisanya sebesar83,1%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga sahamseperti Net Profit Margin dan Return
On Assets.
Pengaruh EPS Dan DPR Terhadap Harga Saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara Earning Per Sharedan Dividend Payout Ratiosebesar
0,766.
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio memiliki hubungan yang kuat terhadap harga saham.Besar pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar
58,7%
dengan arah yang positif. Artinya Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio dapat meningkatkan harga saham pada perusahaan otomotif dan komponen, sedangkan sisanya sebesar41,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
Net Profit Margin dan Return On Assets.
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio tergadap harga saham pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Earning Per Share memiliki pengaruh yang kuat terhadap harga saham dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan otomotif dan komponen perubahan harga saham tidak selalu diikuti oleh variabel EPS. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti Earning
Net Profit Margin
dan Price Earning
Ratio
. Hal tersebut menunjukan ketika EPS meningkat maka harga sahampun akan meningkat begitupun sebaliknya.2. Dividend Payout Ratio memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap harga saham dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan otomotif dan komponen perubahan harga saham tidak selalu diikuti oleh variabel DPR. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
Return On Asset
dan Return On Equity
. Hal tersebut menunjukan ketika DPR meningkat maka harga saham akan meningkat begitupun sebaliknya.3. Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham dengan arah yang positif. Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio dapat meningkatkan harga saham pada perusahaan otomotif dan komponen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti asset dan arus kas. Jadi EPS dan DPR dapat digunakan investor untuk menjadikan pertimbangan dalam keputusan berinvestasi. 5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan volume penjualan demi menghasilkan laba yang tinggi serta mampu memberikan return sesuai yang diharapkan investor
(5)
11
sehingga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi dan mengakibatkan penigkatan harga saham perusahaan. Oleh karena itu Earning Per Share dapat dijadikan sebagai referensi bagi investor untuk pengambilan keputusan atas harga saham. Namun masih adanya pengaruh lain selain Earning Per Share terhadap harga saham, maka investor perlu juga mempertimbangkan Earning Per Share untuk memperoleh harga saham yang tinggi.
2. Sebaiknya perusahaan dapat memperhatikan nilai deviden yang akan dibayarkan kepada para investor karena Dividend Payout Ratio merupakan salah satu hal yang paling diminati para investor. Untuk meningkatkan nilai rasio pembayaran deviden dapat dilakukan dengan menjaga kondisi likuiditas perusahaan karena jika kondisi likuiditas yang tidak terjaga maka pembayaran deviden akan semakin berkurang karena laba perusahaan akan digunakan untuk membayar likuiditas, kemudian menjaga stabilitas perusahaan agar jumlah pembayaran deviden kepada investor dapat lebih besar, dan melakukan pengawasan terhadap perusahaan.
3. Perusahaan perlu memperhatikan nilai harga saham perusahaan karena harga saham merupakan faktor utama yang dapat menambah minat investor dalam berinvestasi pada suatu perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan tinggi maka kepercayaan investor terhadap harga sahampun semakin tinggi. Untuk meningkatkan harga saham dapat dilakukan dengan cara meningkatkan laba per lembar saham, melakukan pembayaran deviden, menurunkan tingkat suku bunga yang akan meningkatkan harga saham karena bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi laba perusahaan. Dengan demikian akan menambah minat investor terhadap harga saham perusahaan dan secara otomatis akan meningkatkan nilai harga saham perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ali Maskun,” Pengaruh Current Ratio, Return on Equity, Return on Asset, Earning per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEJ”. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 2, Oktober 2012, 211-222
Ardiyos. 2001. Kamus Ekonomi. Cetakan Pertama. Jakarta : Citra Harta Prima.
Brigham, Eugene F and Joel. F Houaten. 2009. Fundamental of Financial Statement : Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, buku 1. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa Ali Akbar Ylianto. Jakarta : Salemba Empat.
Burhan Bungin.(2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Cecep Taofiqkurochman dan Win Konadi, “Analisis Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Konsumsi Periode 2000-2010”. Jurnal Kebangsaan, Vol. 1, July 2012.
Elvira Zeyn. Pengaruh Devidend per Share (DPS) dan Devidend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham di Pasar Sekunder (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas, 6(2), 141-150. 2007.
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin Hendy M., Pasar Modal di Indonesia, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta, 2012.
Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting, Twelfth Eddition. Erlangga.
Farid Harianto, siswanto Sudomo, 1998, Perangkat dan teknik analisis investasi di Pasar Modal, PT. Bursa Efek Indonesia. Hlm. 179
Gordon, M.J., 2009, Dividens Earnings and Stock Prices, The Review of Economics and Statistics. Vvol. 41 No.2 Part 1 pp.99-105
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar. (6thed). Jakarta: Erlangga.
Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
(6)
12
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Edisi 2). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Irham Fahmi, 2013, Analisis Laporan Keuangan, Alfhabeta, Bandung.
Jenny Morasa dan Lidia Mawikere, “Analisis Pengaruh Laba Per Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing, Vol. 2 No. 2, Desember 2011.
Kanwal Iqbal Khan, “Effect of Dividends on Stock Prices – A Case of Chemical and Pharmaceutical Industry of Pakistan”, Proceedings of 2 International Conference on Business Management, ISBN:978-969-0368-06-6.
Keputusan Mentri Keuangan RI No. 1548/KMK/1990
Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Catatan Keenam. Yogyakarta : Ekonisia.
Moh, Nazir. 2009. Metoe Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Mohammad Hashemijoo, Aref Mahdavi Ardekani, dan Nejat Younesi,” The Impact of Dividend policy on Share Price Volality in the Malaysian Stock Market”. Journal of Business Studies Quarterly 2012, vol. 4 No.1 , pp. 111-129.
Rusdin, 2006. Pasar Modal. Cetakan Kesatu. Bandung : Alfabeta.
SaminaHaque and Murtaza Faruquee, ” Impact of Fundamental Factors on Stock Price: A Case Based Approach on Pharmaceutical Companies Listed with Dhaka Stock Exchange”. International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X www.ijbmi.org Volume 2 Issue 9ǁ September. 2013ǁ PP.34-41
Seetharaman,A and John Rudolph Raj,” An Empirical Study on the Impact of Earnings Per Share on Stock Prices of a Listed Bank in Malaysia”. The International Journal of Applied Economics and Finance 5 (2): 114-126, 2011
Sugiyono. 2009. MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta. UPP STIM YKPN. Sutrisno, Manajemen Keuangan : Teori, Konsep, dan Aplikasi (Yogyakarta : Ekonisia, 2000) Hal. 266. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis investasi dan manajemenPortofolio, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta. Konisius.
Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Fundamental of Finincial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta. Erlangga.
www.idx.co.id