C. Kerangka Berfikir
Kabupaten Tegal memiliki warisan benda dan bangunan peninggalan masa lampau yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar pada pengajaran
sejarah. Sumber belajar tersebut mampu memberikan pengembangan wawasan kepada siswa yaitu dengan menjadi pemandu materi pembelajaran,
memberikan ilustrasi pada materi pembelajaran, serta memberi informasi mengenai pengetahuan yang luas.
Pemanfaatan sumber belajar tersebut perlu adanya. Siswa dapat memanfaatkan sumber belajar tersebut dengan berbagai cara, seperti
membaca, berdiskusi, dan mengkliping. Selain itu, sumber belajar tersebut dapat membantu guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sehingga
dapat terciptanya suatu kondisi yang dapat mendorong siswa supaya dapat mencapai kompetensi dalam pembelajaran. Kemudian tujuan pembelajaran
sejarah akan tercapai, seperti memahami fakta secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi ilmiah serta menumbuhkan apresiasi
dan penghargaan siswa terhadap peninggalan masa lampau. Pemanfaatan sumber belajar yang terdapat di linkungan sekitar dapat
menjadikan siswa memahami tentang sejarah lokal. Dalam hal ini, siswa dapat mempelajari kondisi lingkungan masyarakat sekitarnya melalui pengetahuan
tentang sejarah lokal yang ada di daerahnya.
Kerangka berfikir benda dan bangunan peninggalan masa lampau sebagai sumber belajar sejarah lokal pada siswa SMA Negeri 1 Slawi dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Sumber Belajar
Benda dan Bangunan Peninggalan Masa Lampau
Proses Belajar Mengajar
Pencapaian Tujuan Pembelajaran Sejarah
Pengetahuan Terhadap Sejarah Lokal
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Penelitian yang berjudul Benda dan Bangunan Peninggalan Masa Lampau Sebagai Sumber Belajar Sejarah Pada Siswa SMA Negeri 1 Slawi
menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Moleong, 2007:4. Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk mengkaji kebenaran suatu teori,
tetapi mengambangkan teori yang sudah ada dengan mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hal ini disesuaikan
dengan tujuan pokok penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan, memahami serta mengungkap secara komprehensif mengenai Benda dan Bangunan
Peningalan Masa Lampau Sebagai Sumber Belajar Sejarah Pada Siswa SMA Negeri 1 Slawi.
Pada penelitian ini, strategi yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang. Penggunaan strategi tunggal terpancang dikarenakan
sudah terarah pada batasan atau fokus tertentu berdasarkan karakteristik metodologi penelitian kualitatif yang berkaitan dengan desain lentur dan
terbuka, dan proses analisisnya bersifat induktif Sutopo, 2006:139. Permasalahan dalam penelitian ini menyangkut tentang sumber belajar sejarah
yang ada di Kabupaten Tegal untuk digunakan dalam pengajaran sejarah di