Sedangkan menurut Saiman 2014:43 wirausahawiraswasta adalah orang- orang yang memiliki sifatsifat kewiraswastaankewirausahaan dan umumnya
memiliki keberanian dalam mengambil resiko terutama dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemampuan dan atau kemauan sendiri.
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan tentang kewirausahaan telah dipelajari oleh semua siswa dari kelas X hingga kelas
XII SMK PGRI Tegal. Pengetahuan tentang kewirausahaan ini diharapkan mampu untuk membangun potensi siswa agar siap mengahadapi dunia kerja
setelah menyelesaikan studi di sekolah serta dapat menentukan karirnya sebagai pribadi yang penuh dengan kreatifitas dan inovatif.
2.6 Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian Arif Nur Hidayat 2011 dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh koperasi sekolah dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Bantu
l”, hasil penelitian menunjukan bahwa 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan koperasi sekolah terhadap berwirausaha siswa kompetensi keahlian
administrasi perkantoran. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kompetensi keahlian
administrasi perkantoran. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan koperasi sekolah dan prestasi belajar terhadap minat berwirausaha siswa kompetensi
keahlian administrasi perkantoran. Besarnya pengaruh variabel koperasi sekolah dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha adalah sebesar
45,4 dengan rincian 27,3 hasil kontribusi koperasi sekolah dan 18,1 hasil
kontribusi prestasi belajar kewirausahaan, sedangkan sisanya 54,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan pada penelitian ini.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rizka Damayanti Fadhilah Tahun 2011 dengan judul “Pengaruh Prestasi Belajar Siswa, Praktik Kerja Industri, dan
Lingkungan Keluarga Terhadap Minat berwirausaha Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Wonosobo”. Dalam hasil penelitian ini bahwa minat berwirausaha siswa
kelas XII SMK Negeri 1 Wonosobo tinggi yaitu 1. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara prestasi belajar terhadap minat berwirausaha sebesar 85,86. 2.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara praktik kerja industri terhadap minat
berwirausaha sebesar 78,62. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan minta berwirausaha sebesar 80,31. 4. Terdapat
pengaruh yang positif antara prestasi belajar, praktik kerja industri, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha.
Sedangkan dalam penelitian Icha Setya Diyanti dan Ady Soejoto dengan judul Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Gema 45 Surabaya yang menerangkan bahwa 1. Adanya pengaruh positif antara hasil belajar terhadap
minat berwirausaha siswa SMK Gema 45 Surabaya. 2. Adanya pengaruh positif antara lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa SMK Gema 45
Surabaya. Dari hasil penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa berwirausaha
sangatlah dianjurkan pada masa sekarang ini. Oleh karena itu faktor-faktor yang
dapat mendukung dan meningkatkan minat berwirausaha khususnya pada siswa
sangatlah dianjurkan untuk diteliti lebih lanjut. 2.7 Kerangka Berpikir
Masa orde baru di Indonesia terjadi kesenjangan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah lowongan dan lapangan pekerjaan. Dari tahun ke tahun jumlah
pencari kerja semakin meningkat dibanding jumlah lowongan serta lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya perubahan pemikiran dari masing-
masing individu untuk dapat merubah orientasinya dari yang semula hanya menjadi pekerja ke arah seorang wirausaha. Memiliki jiwa wirausaha sebagai
modal utama bagi setiap individu dan sangat perlu ditanamkan, khususnya pada siswa sekolah menengah kejuruan. Hal ini dikarenakan sekolah menengah
kejuruan merupakan sekolah tingkat menengah yang langsung membekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada siswanya agar memiliki kemampuan siap
menghadapi dunia kerja serta dapat melihat peluang usaha.hal yang diperlukan agar siswa SMK dapat memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu berwirausaha,
maka yang perlu didorong pertama kali adalah motivasi siswa untuk berwirausaha. Dengan adanya motivasi untuk berwirausaha maka akan
mendorong keinginan siswa untuk memperhatikan secara sunguh-sungguh pada bidang wirausaha yang nantinya diharapkan dengan motivasi yang dimilikinya itu
akan terjun ke dunia wirausaha karena telah mengetahui keuntungan dan cara melakukannya dengan baik.
Dalam menumbuhkan motivasi dalam berwirausaha pada siswa maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Berdasarkan hal ini maka faktor utama
yang mempengaruhi motivasi berwirausaha adalah prestasi belajar siswa. Faktor ini berasal dari sekolah, bahwa sekolah perlu membekali siswa dengan
pengetahuan tentang
kewirausahaan. Melalui
pengajaran mata
diklat kewirausahaan maka siswa diajak dan diarahkan agar mereka mampu berkreatif
dan berinovasi. Karena seorang wirausahawan tanpa memiliki ide yang kreatif dan inovatif maka akan kalah dengan pesaing-pesaing yang ada disekitarnya. Selain
itu siswa diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya berwirausaha, karena dengan kita berwirausaha maka kita turut membantu memberikan kehidupan
yang baik pada kondisi dunia pekerjaan sekarang ini. Seberapa besar penguasaan yang dimiliki oleh siswa dapat dilihat dari nilai Test mata diklat Kewirausahaan.
Nilai ini dapat menunjukan seberapa besar perhatian siswa tentang kewirausahaan sehingga menunjukan pula motivasinya dalam mempelajari kewirausahaan yang
nantinya diharapkan dengan motivasi terhadap mata diklat kewirausahaan ini akan menjadi faktor pendorong bagi siswa untuk mau terjun langsung dalam
berwirausaha dan bukan hanya pada teori saja. Adapun faktor yang mempengaruhi motivasi berwirausaha adalah
lingkungan keluarga. Keluarga merupakan tempat dimana anak pertama kali diberikan pengajaran tentang nilai dan sikap untuk perkembangannya. Dalam hal
kaitannya dengan motivasi berwirausaha bahwa lingkungan keluarga merupakan tempat untuk dapat menunjang, membimbing dan mendorong siswa untuk
memilih masa depannya dengan jenjang kariernya, termasuk pilihannya untuk berwirausaha. Kondisi orang tua menjadi peran bagi siswa dalam memilih karier
sekaligus sebagai penuntun dan pembimbing dalam mengembangkan motivasinya
terhadap suatu pekerjaan. Motivasi saja tidak akan cukup bila hal ini hanya diperoleh dari pengalaman dan pengetahuan di sekolah tanpa adanya dukungan
dan bimbingan dari orang tua. Walaupun motivasi yang dimiliki oleh siswa tersebut sudah kuat, namun jika tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari orang
tua maka siswa akan merasa kurang yakin untuk menjalani kegiatan wirausaha tersebut. Maka hal ini bahwa dukungan dan bimbingan dari orang tua sangat
penting. Selanjutnya faktor yang berasal dari keaktifan siswa dalam business centre.
Hal ini juga merupakan modal penting, bahwa kita dalam melaksanakan kegiatan berwirausaha maka kita perlu belajar untuk menghadapi para konsumen,
mengelola keuangan. Demikian pula yang dilakukan siswa dalam aktifitas di bisnis center, selama siswa mengikuti kegiatan dalam bisnis center maka siswa
belajar menghadapi konsumen secara langsung, bagaimana cara melayani konsumen dengan baik agar para konsumen dapat selalu menjadi pelanggan toko
kita. Selain itu siswa juga dapat belajar bagaiamana mengatur keuangan dalam berwirausaha.
Sehingga dengan
adanya bisnis
centre siswa
dapat mengapresiasikan segala bentuk kegiatan wirausaha serta dapat meningkatkan
kemampuan, motivasi dan semangat dalam berwirausaha. Untuk mempermudah pemikiran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi berwirausaha pada siswa dapat ditunjukan dalam gambar berikut
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir Dari skema kerangka berfikir diatas maka dapat disimpulkan Tingginya
pengangguran dapat diatasi jika setiap orang memiliki jiwa kewirausahaan. Tingginya Tingkat Pengangguran
Mengurangi Tingkat Pengangguran Motivasi Berwirausaha Y
Lingkungan Keluarga X2 Prestasi Mata Diklat Kewirausahaan
X1 Keaktifan Siswa Dalam BC X3
Praktik Teori
Pembelajaran Kewirausahaan
Timbulnya jiwa kewirausahaan seorang siswa SMK PGRI Tegal tumbuh dengan diberikannya pembelajaran tentang kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan
dilakukan dengan memberikan teori-teori tentang kewirausahaan melalui Mata Diklat Kewirausahaan serta dengan melakukan praktik yang berhubungan dengan
kegiatan kewirausahaan. Pada prestasi Mata Diklat Kewirausahaan, seorang siswa akan diukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa kelas XI SMK PGRI Tegal
tentang pengetahuan kewirausahaan. Indikator prestasi belajar ini adalah Nilai test yang diberikan oleh peneliti kepada siswa kelas XI SMK PGRI Tegal. Praktik
Bisnis Centre pada siswa SMK PGRI Tegal, dilihat dari tingginya tingkat keaktifan pada bisnis centre. Keaktifan siswa dalam Bisnis Centre, indikatornya :
1 Jadwal piket, 2 Partisipasi aktif, 3 Kegiatan kewirausahaan, 4 Sifat pengambilan keputusan usaha. Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama
kali dimana seorang anak mendapatkan pendidikan akhlak dan pandangan hidup untuk mencapai kehidupan di masa yang akan datang. Lingkungan keluarga,
indikatornya : 1 Cara orang tua mendidik, 2 Relasi antar anggota keluarga, 3 Pendidikan, 4 Profesi, 5 Sosial, 6 Tingkat income. Jika variabel prestasi belajar,
lingkungan keluarga, dan keaktifan siswa dalam bisnis centre baik maka akan berpengaruh dengan tingginya motivasi siswa untuk berwirausaha. Motivasi
berwirausaha, indikatornya : 1 Kebutuhan pendapatan, 2 Harga diri, 3 Perasaan senang, 4 Kemampuan memanfaatkan peluang. Apabila faktor-faktor tersebut
dapat dijalankan dengan baik maka yang akan terjadi di masa mendatang adalah berkurangnya tingkat pengangguran di Indonesia. Karena seseorang dapat
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
2.8 Hipotesis Penelitian