Sistematika Pembahasan Alur Pikir 1.9

c. PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR

Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan dengan observasi lapangan melalui studi banding pada Museum Kopi lain serta dengan standar atau literatur mengenai perencanaan dan perancangan yang kaitannya dengan persyaratan bangunan di Museum Kopi. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1 Aspek konstektual pada lokasi dan tapak terpilih dengan pertimbangan keberadaan bangunan disekitarnya. 2 Literatur atau standar perencanaan dan perancangan Museum Kopi. Setelah memperoleh data tersebut, kemudian menganalisa antara data yang diperoleh dari studi banding dengan standar perencanaan dan perancangan Museum Kopi sehingga akan diperoleh pendekatan arsitektural yang akan digunakan pada perencanaan dan perancangan Museum Kopi.

1.7 Sistematika Pembahasan

Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Museum Kopi.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang pengertian judul, latar belakang, permasalahan, maksud dan tujuan, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika pembahasan, serta alur pikir.

BAB II TINJAUAN UMUM

Membahas tinjauan pustaka mengenai pengertian museum, sejarah perkembangan museum di Indonesia, fungsi dan tugas museum, syarat berdirinya museum, jenis-jenis museum, pemahaman tentang museum kopi yang meliputi jenis-jenis kopi di Indonesia, alat-alat pertanian kopi, alat-alat pengolahan kopi, studi kasus museum kopi UCC Kobe, Jepang dan Museum Gula Jawa Tengah, dan arsitektur neo-vernakular.

BAB III TINJAUAN LOKASI

Membahas tentang tinjauan umum Kabupaten Semarang yang meliputi tinjauan lokasi Kabupaten Semarang yang meliputi kedudukan geografis Kabupaten Semarang, pembagian wilayah administrasi, rencana tata ruang wilayah Kabupaten Semarang, Banaran sebagai pemilihan lokasi tapak, pemilihan tapak berupa data fisik dan non fisik, potensi dan kebijakan tata ruang pemilihan tapak, gambaran khusus berupa data tentang batas wilayah, skoring, dan karakteristik tapak terpilih. BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan tentang uraian dasar-dasar pendekatan konsep perencanaan dan perancangan awal, pendekatan fungsional, pendekatan pelaku aktifitas, pendekatang kebutuhan ruang, pendekatan arsitektur, pendekatan peruangan, pendekatan aspek teknis, serta pendekatan aspek kinerja BAB V LANDASAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bab ini menjelaskan tentang konsep lokasi terpilih serta konsep program perancangan yang meliputi konsep aspek arsitektural, konsep peruangan, konsep aspek teknik, konsep penerapan struktur, serta konsep aspek kinerja.

1.8 Alur Pikir 1.9

9. 10.

11. 12.

13. 14.

15. 16.

17. 18.

19. Tujuan pembahasan Mengadakan penyusunan data dan menganalisa potensi-potensi lingkungan untuk dijadikan landasan konseptual dan program dasar perencanaan Museum Kopi di Banaran. Sasaran pembahasan menyusun program dasar perencanaan dan konsep perancangan arsitektur dari bangunan Solo Exhibition and Convention Center dengan penekanan design arsitektur post Analisis Analisis antara tinjauan pustaka dan data untuk memperoleh pendekatan aspek fungsional ,kontekstual ,teknis dan kinerja program perencanaan dan citra konsep perancangan Museum Kopi di Banaran. Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Museum Kopi di Banaran. Latar Belakang Aktualita - Indonesia menempati peringkat keempat sebagai penghasil kopi terbesar di dunia. - Kopi sebagai salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan atau rutinitas meningkat dan padat, sehingga sekarang sudah banyak bermunculan tempat-tempat bersantai untuk minum kopi seperti Starbucks, Coffeee Bean, J-Co, Ngopi Doeloe, dan lain-lain. - Potensi kawasan Banaran, Kab, Semarang yang merupakan perkebunan kopi nasional. - Diperlukan suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai sarana dimana didalamnya menyediakan berbagai macam fasilitas yang nyaman sekaligus untuk menyampaikan pendidikan yang dikhususkan fungsinya. Urgensi Perencanaan wisata edukasi Museum Kopi dengan arsitektur neo-vernakular berperan penting sebagai tempat pengenalan hasil alam bangsa Indonesia serta diharapkan dapat merubah cara pandang masyarakat terhadap pentingnya museum dan menjawab keingintahuan yang lebih dalam lagi tentang produksi kopi. Originalitas Perancangan perencanaan Museum Kopi di Banaran Kabupaten Semarang ini merupakan murni hasil perancangan perencanaan penulis. Bukan hasil atau karya yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Studi Lapangan Tinjauan tapak Studi Pustaka : - Tinjauan mengenai museum museum kopi. - Tinjauan perkembangan, peraturan, sistem pengelolaan, persyaratan teknis museum. - Tinjauan neo- Studi Kasus - Coffee Museum UCC, Kobe, Jepang - Museum Gula Jawa Tengah 10

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian Museum