c. PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR
Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan dengan observasi lapangan melalui studi banding
pada Museum Kopi lain serta dengan standar atau literatur mengenai perencanaan dan perancangan yang kaitannya
dengan persyaratan bangunan di Museum Kopi. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1 Aspek konstektual pada lokasi dan tapak terpilih dengan pertimbangan keberadaan bangunan disekitarnya.
2 Literatur atau standar perencanaan dan perancangan Museum Kopi.
Setelah memperoleh
data tersebut,
kemudian menganalisa antara data yang diperoleh dari studi banding
dengan standar perencanaan dan perancangan Museum Kopi sehingga akan diperoleh pendekatan arsitektural yang akan
digunakan pada perencanaan dan perancangan Museum Kopi.
1.7 Sistematika Pembahasan
Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Museum Kopi.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang pengertian judul, latar belakang, permasalahan, maksud dan tujuan, manfaat, lingkup pembahasan,
metode pembahasan, sistematika pembahasan, serta alur pikir.
BAB II TINJAUAN UMUM
Membahas tinjauan pustaka mengenai pengertian museum, sejarah perkembangan museum di Indonesia, fungsi dan tugas museum, syarat
berdirinya museum, jenis-jenis museum, pemahaman tentang museum kopi yang meliputi jenis-jenis kopi di Indonesia, alat-alat pertanian kopi,
alat-alat pengolahan kopi, studi kasus museum kopi UCC Kobe, Jepang dan Museum Gula Jawa Tengah, dan arsitektur neo-vernakular.
BAB III TINJAUAN LOKASI
Membahas tentang tinjauan umum Kabupaten Semarang yang meliputi tinjauan lokasi Kabupaten Semarang yang meliputi kedudukan
geografis Kabupaten Semarang, pembagian wilayah administrasi, rencana tata ruang wilayah Kabupaten Semarang, Banaran sebagai
pemilihan lokasi tapak, pemilihan tapak berupa data fisik dan non fisik, potensi dan kebijakan tata ruang pemilihan tapak, gambaran khusus
berupa data tentang batas wilayah, skoring, dan karakteristik tapak terpilih.
BAB IV
PENDEKATAN KONSEP
PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang uraian dasar-dasar pendekatan konsep perencanaan
dan perancangan
awal, pendekatan
fungsional, pendekatan
pelaku aktifitas,
pendekatang kebutuhan
ruang, pendekatan arsitektur, pendekatan peruangan, pendekatan aspek
teknis, serta pendekatan aspek kinerja
BAB V
LANDASAN KONSEP
PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Bab ini menjelaskan tentang konsep lokasi terpilih serta konsep program perancangan yang meliputi konsep aspek arsitektural, konsep
peruangan, konsep aspek teknik, konsep penerapan struktur, serta konsep aspek kinerja.
1.8 Alur Pikir 1.9
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19.
Tujuan pembahasan Mengadakan penyusunan data dan menganalisa potensi-potensi lingkungan untuk dijadikan
landasan konseptual dan program dasar perencanaan Museum Kopi di Banaran. Sasaran pembahasan
menyusun program dasar perencanaan dan konsep perancangan arsitektur dari bangunan Solo Exhibition and Convention Center dengan penekanan design arsitektur post
Analisis Analisis antara tinjauan pustaka dan data untuk memperoleh pendekatan aspek
fungsional ,kontekstual ,teknis dan kinerja program perencanaan dan citra konsep perancangan Museum Kopi di Banaran.
Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Museum Kopi di Banaran.
Latar Belakang Aktualita
- Indonesia menempati peringkat keempat sebagai penghasil kopi terbesar di dunia. - Kopi sebagai salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan atau rutinitas
meningkat dan padat, sehingga sekarang sudah banyak bermunculan tempat-tempat bersantai untuk minum kopi seperti Starbucks, Coffeee Bean, J-Co, Ngopi Doeloe, dan lain-lain.
- Potensi kawasan Banaran, Kab, Semarang yang merupakan perkebunan kopi nasional. - Diperlukan suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai sarana dimana didalamnya
menyediakan berbagai macam fasilitas yang nyaman sekaligus untuk menyampaikan pendidikan yang dikhususkan fungsinya.
Urgensi Perencanaan wisata edukasi Museum Kopi dengan arsitektur neo-vernakular berperan penting
sebagai tempat pengenalan hasil alam bangsa Indonesia serta diharapkan dapat merubah cara pandang masyarakat terhadap pentingnya museum dan menjawab keingintahuan yang lebih
dalam lagi tentang produksi kopi. Originalitas
Perancangan perencanaan Museum Kopi di Banaran Kabupaten Semarang ini merupakan murni hasil perancangan perencanaan penulis. Bukan hasil atau karya yang diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Studi Lapangan
Tinjauan tapak
Studi Pustaka : -
Tinjauan mengenai museum museum
kopi. -
Tinjauan perkembangan,
peraturan, sistem
pengelolaan, persyaratan
teknis museum.
- Tinjauan neo-
Studi Kasus -
Coffee Museum UCC, Kobe, Jepang
- Museum Gula Jawa
Tengah
10
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Pengertian Museum