Latar Belakang MUSEUM KOPI DI BANARAN KABUPATEN SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, kopi Indonesia menempati peringkat keempat sebagai penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi. Tanah Indonesia yang subur dan iklim yang sesuai membuat tanaman kopi dapat berkembang hingga sekarang. Kopi membawa Indonesia masuk ke pasar dunia dan dikenal dengan kopi yang bercita rasa spesial. Disamping itu karena beragam manfaat dari kopi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menyelenggarakan Festival Kopi Indonesia atau Indonesian Coffee Festival dan adapula penyelenggaraan putri kopi Indonesia sehingga masyarakat kini banyak yang menyadari tentang hasil alam Indonesia yang berupa kopi dengan membuat event-event atau pasar festival tentang kopi yang ada di Indonesia dengan keanekaragaman suku dan budaya. Dewasa ini rutinitas yang sangat padat dan kejenuhan dalam pekerjaan yang meningkat membuat setiap orang berusaha untuk mencari sesuatu yang mampu menghilangkan kepenatan dan kejenuhan akibat dari pekerjaan sangat yang padat. Saat ini banyak orang menghilangkan kepenatan apalagi saat sedang bekerja lembur dengan memilih kopi sebagai salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan atau rutinitas meningkat dan padat, yang tidak hanya sekedar diteguk saja namun juga untuk dinikmati. Sebagian besar masyarakat gemar mengkonsumsi minuman kopi karena kenikmatan dan aromanya yang menyegarkan jika diminum baik pagi hari atau malam hari ketika pekerjaan menumpuk ataupun sedang bersantai. Misalnya saja sekarang banyak bermunculan tempat-tempat bersantai untuk minum kopi seperti Starbucks, Coffeee Bean, J-Co, Ngopi Doeloe, dan lain-lain. Selain itu macam jenis penyajian minuman kopi pun semakin bervariasi, misalnya espresso, cappuccino, moccacino, vanilla latte, dan masih banyak lagi. Kawasan Banaran, Kabupaten Semarang merupakan salah satu Areal Perkebunan Kopi Getas Afdeling Assinan yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX Persero, yang tepatnya terletak di Jl. Raya Semarang-Solo. Pada mulanya, areal tersebut hanya merupakan sebuah perkebunan dan pabrik kopi. Namun, saat ini areal tersebut sudah dikembangkan oleh pihak swasta. Tempat tersebut dibuka pada tahun 2002 dengan tujuan utama sebagai sentra promosi dan penjualan retail produk Hilir PT. Perkebunan Nusantara IX Persero. Tahun 2005 dikembangkan menjadi sebuah kawasan Agro Wisata dan berubah nama menjadi ―Kampoeng Kopi Banaran‖. Wilayah kawasan Banaran yang sudah dikembangkan secara maksimal tersebut, banyak menyediakan fasilitas seperti perkebunan, wahana wisata, serta penyajian kopi yang biasa disebut coffee store. Dengan adanya perancangan museum kopi dalam areal ini dapat menarik minat dan perhatian masyarakat tentang kopi sesuai dengan potensi wilayah yang sudah ada. Sejarah kopi yang sederhana tetapi tidak pernah lepas dari kehidupan manusia merupakan sesuatu yang patut dikenang dan dibangkitkan kembali. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai sarana dimana didalamnya menyediakan berbagai macam fasilitas yang nyaman sekaligus untuk menyampaikan pendidikan yang dikhususkan fungsinya sebagai museum yang berisikan tentang sejarah dan perkembangan kopi, bagaimana proses pembuatan kopi, macam-macam jenis kopi, dan menyampaikan informaasi tentang minuman kopi. Maka dari itu museum kopi dapat berperan penting sebagai tempat pengenalan hasil alam bangsa Indonesia serta diharapkan dapat merubah cara pandang masyarakat terhadap pentingnya museum dan menjawab keingintahuan yang lebih dalam lagi tentang produksi kopi dalam negeri yang mampu bersaing di pasar Internasional. Museum kopi bukan hanya sekedar sebagai sarana rekreasi saja, akan tetapi fasilitas publik ini juga dianggap memiliki peranan yang cukup penting dalam membantu menyampaikan kepada masyarakat melalui sarana museum sebagai sarana edukasi. Dengan perancangan museum kopi dapat menarik minat dan perhatian masyarakat tentang kopi. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai sarana dimana didalamnya menyediakan berbagai macam fasilitas yang nyaman sekaligus untuk menyampaikan pendidikan yang dikhususkan fungsinya sebagai museum yang berisikan tentang sejarah dan perkembangan kopi, bagaimana proses pembuatan kopi, macam-macam jenis kopi, menyampaikan kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi minuman kopi. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Permasalahan Umum