Judul perbedaan hasil pembuatan gaun pesta menggunakan sistem pola draping dan sistem pola konstruksi berbasis komputer artinya suatu proses
pembuatan busana wanita berupa gaun pesta dengan membandingkan pola draping dan pola konstruksi berbasis komputer pada paspop wanita ukuran M dan
XL.
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi sangat penting, karena memberikan gambaran mengenai langkah penulisan skripsi. Secara garis besar sistematika
penulisan skripsi ini terdiri dari bagian awal prawacana, bagian pokok Nas, dan bagian akhir.
1.7.1 Bagian Awal prawacana
Bagian awal prawacana terdiri atas judul, halaman kosong, pernyataan keaslian tulisan, pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
1.7.2 Bagian Pokok Nas
Pada bagian ini memuat 5 bab yang terdiri dari: Bab 1 Pendahuluan menyajikan gagasan pokok yang paling sedikit terdiri
atas empat bagian yaitu latar belakang, masalah, tujuan penelitian dan sitematika skripsi.
Bab 2 Tinjauan Pustaka berisi landasan teori, kerangka berpikir yang menjadi penyelesaian masalah penelitian, dan hipotesis penelitian.
Bab 3 Metode Penelitian menyajikan desain penelitian, objek dan lokasi penelitian, variabel penelitian, pengambilan data bahan, alat atau instrumen,
teknik pengambilan data, dan analisis data penelitian. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi hasil analisis data dan
pembahasannya yang disajikan dalam rangka menjawab permasalahan penelitian. Bab 5 Penutup berisi simpulan dan saran.
1.7.3 Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dari buku serta kepustakaan lain yang digunakan sebagai acuan dalam skripsi dan juga lampiran-lampiaran
yang berisi kelengkapan data, instrumen, dan sebagainya.
10
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Pola Busana
Pola adalah potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagian- bagian pakaian atau produk jahit-menjahit. Djati Pratiwi 2001:3 mendefinisikan
pattern atau pola dalam bidang jahit menjahit sebagai suatu potongan kain atau potongan kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju ketika bahan
digunting. Potongan kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran bentuk badan dan model tertentu. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu
menggunting kain. Selain memakai pola buatan sendiri, orang dapat menjahit di rumah dengan memakai pola siap pakai pola jadi yang diterbitkan majalah
wanita. Pola pada awalnya berupa kain muslin atau kertas yang dilangsaikan pada
boneka jahit dan agar bahan yang datar itu dapat mengikuti bentuk badan perlu dibuat beberapa lipit. Lipit bentuk yang terjadi disebut lipit kup atau lipit pantas
atau lipit kupnat. Kemudian pada tempat-tempat kerung lengan, kerung leher dan garis pinggang digunting tepat menurut bentuknya. Sambungan pada bahu dan sisi
disebut garis bahu dan garis sisi. Jiplak bentuk badan, menjadi pola dasar pakaian dan cara ini biasa sering disebut dengan memulir atau banyak orang menyebutnya
dengan draping Porrie Muliawan, 1990:2.
Seiring berkembangnya jaman, saat ini banyak sekali ditemukan pola-pola
jadi yang berukuran S kecil, M sedang, L besar, dan XL ekstra besar. Pola- pola jadi ini dibuat berdasarkan pola baku. Pemilihan pola jadi sesuai ukuran
pemakai sama caranya dengan memilih pola baku, yakni membandingkan ukuran badan pemakai dengan ukuran standar yang terdapat pada pola cetak. Langkah