9. Faktor-faktor lingkungan dan tanggung jawab produk. 10. Kebijakan akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang konservatif
mengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas. Adapun faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah
sebagai berikut:
2.5.1. Leverage
Rasio leverage merupakan rasio yang menunjukkan tingkat proporsi penggunaan hutang dalam membiayai investasi Raharja Sari, 2008. Jika dana
internal masih belum mencukupi, maka dibutuhkan pendanaan dari hasil hutang obligasi serta penerbitan saham baru. Jika perusahaan hutang obligasi, maka
perusahaan akan mendapatkan manfaat untuk perkembangan usaha. Hutang diperbolehkan sejauh masih memberikan manfaat, karena hutang dalam jumlah
yang besar dapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan. Data yang digunakan untuk analisis leverage adalah neraca dan laporan laba rugi. Rasio
leverage diantaranya adalah: 1. Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang. rumus untuk
menghitungnya adalah hutang lancar ditambah hutang jangka panjang dibagi dengan jumlah modal sendiri.
2. Debt to Asset Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk
menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang. Rumus untuk menghitungnya adalah aktiva lancar ditambah hutang jangka panjang dibagi jumlah aktiva.
3. Long Term Debt to Equity Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang
dijadikan jaminan
untuk hutang
jangka panjang.
Rumus untuk
menghitungnya adalah hutang jangka panjang dibagi dengan modal sendiri 4. Tangible Asset Debt Coverage
Rasio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang, rumusnya adalah jumlah
aktiva ditambah tangible dan hutang lancar dibagi dengan hutang jangka panjang.
5. Times Interest Earned Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang
digunakan untuk untuk membayar bunga hutang jangka panjang. Rumusnya adalah EBIT dibagi dengan bunga hutang jangka panjang.
Pada penelitian ini rasio leverage yang digunakan adalah debt to asset ratio yaitu perbandingan antara total hutang dengan total aktiva yang dimiliki
perusahaan tersebut. Pemilihan rasio ini dikarenakan dengan menggunakan debt to asset ratio dapat diketahui seberapa besar hutang yang dapat dijamin oleh
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai rasio ini menandakan bahwa semaki kecil pula hutang yang dapat ditanggung oleh aktiva
perusahaan sehingga resiko gagal bayar yang akan diterima oleh investor apabila membeli obligasi pada perusahaan tersebut semakin tinggi. Selain itu penggunaan
rasio debt to asset ratio juga mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Amalia 2013 yang menyatakan bahwa leverage yang diukur
dengan debt to asset ratio berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
2.5.2. Profitabilitas