3.3.2. Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Model Waterfall. Model waterfall ini terbagi menjadi 4 tahap yang
saling mempengaruhi. Model waterfall terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Model Waterfall Model waterfall terkadang disebut juga model sekuensial linear. Model
waterfall digunakan untuk pengembangan perangkat lunak secara sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem melalui analisis,
desain, kode dan pengujian Pressman, 2001: 28-29.
3.3.2.1. Analisis Kebutuhan analysis
Analisis kebutuhan dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu komponen informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya, dengan
maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan- kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian. Analisis kebutuhan terdiri dari
analisis kebutuhan perangkat keras, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan pengguna dan analisis kebutuhan proses.
3.3.2.2. Perancangan Desain Sistem design
Perancangan desain sistem merupakan proses penterjemahan sistem sesuai algoritma yang digunakan. Hal ini bertujuan agar program yang dibuat sesuai
dengan hasil analisis kebutuhan. Desain sistem dignosis Chronic Kidney Disease ini ditampilkan dalam diagram alir seperti Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Diagram Alir Program Diagnosis Chonic Kidney Disease Tidak
Ya
Selesai Mulai
Melatih data latih dengan metode mamdani
Input data, input metode defuzzifikasi yang dipilih
Hasil Diagnosis Proses diagnosis dengan
metode mamdani Data hasil pelatihan
Accuracy tinggi?
Input Data Masukan
3.3.2.3. Pengkodean code
Tahap pengkodean merupakan tahap penterjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti komputer. Pada
penelitian ini dilakukan penulisan kode program sesuai pada langkah desain dengan menggunakan software Matlab R2009a. Pada pengkodean juga dibuat
interface sistem untuk mempermudah interaksi antara program dengan user. Tahap inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu
sistem.
3.3.2.4. Pengujian Sistem test
Pada tahap pengujian sistem akan dipastikan apakah sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pengujian akan dilakukan dengan memperhatikan hasil
diagnosis penyakit Chronic Kidney Disease dengan data diagnosis yang diperoleh dari rekam medis. Pengujian juga dilakukan dengan menghitung tingkat
keakuratan sistem dalam mendiagnosis pasien menderita Chronic Kidney Disease. Dalam penelitian ini pengujian sistem menggunakan confusion matrix.
Berdasarkan perhitungan accuracy dari proses perhitungan dalam confusion matrix dapat dilihat hasil keakuratan dari beberapa metode defuzzifikasi yang
digunakan.
3.4. Penarikan Kesimpulan