Sistematika Penulisan Sistem Pakar

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti a. Peneliti dapat semakin memantapkan pemahaman mengenai teori- teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan. b. Peneliti dapat menerapkan ilmu yang diperoleh ke dalam kehidupan nyata. 2. Bagi Jurusan Matematika FMIPA UNNES Menambah khasanah perbendaharaan jurnal sekaligus sebagai referensi khususnya tentang penggunaan logika fuzzy. 3. Bagi Pembaca a. Menambah pengetahuan tentang pengaplikasian matematika dalam kehidupan nyata. b. Memotivasi pembaca untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu matematika.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir yang masing-masing diuraikan sebagai berikut. 1. Bagian awal Dalam penulisan skripsi ini, bagian awal berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran. 2. Bagian pokok Bagian pokok dari penulisan skripsi ini adalah isi skripsi yang terdiri atas 5 bab, yaitu: BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II Tinjauan Pustaka, meliputi sistem pakar, Mamdani Fuzzy Inference System, penyakit Chronic Kidney Disease, dan software Matlab R2009a. BAB III Metode Penelitian, berisi mengenai prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi studi pustaka, pengumpulan dan pengolahan data, pembangunan perangkat lunak dan penarikan kesimpulan. BAB IV Hasil dan Pembahasan, berisi tentang transformasi data, perancangan aplikasi menggunakan software Matlab R2009a, pengujian perangkat lunak, akurasi hasil kerja sistem dan analisis hasil. BAB V Penutup, berisi simpulan dan saran-saran peneliti. 3. Bagian Akhir Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka untuk memberi informasi tentang buku sumber dan lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pakar

Menurut Suyoto 2004: 181, sistem pakar merupakan sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Menurut Suparman Marlan 2007: 91, sistem pakar merupakan program Artificial Intelligence AI yang menggabungkan basis pengetahuan knowledge base dengan sistem inferensi. Program merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian. Sistem pakar merupakan program Artificial Intelligence AI yang sangat berguna. Program ini sangat inovatif dalam menghimpun dan mengemas pengetahuan. Keampuhan paling utamanya terletak pada kemampuan dan penggunaan praktisnya bila di satu tempat tidak ada seorang pakar dalam suatu bidang ilmu. Oleh karena itu, sistem pakar akan mengubah peta keahlian. Sebagai akibat logis penyebaran kepakaran, daerah yang langka pakar akan terbantu dalam mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan yang dihadapinya. Sistem pakar akan memberikan nilai tambah baru pada teknologi untuk membantu kita menangani pergumulan informasi yang sekarang ini semakin canggih Suparman Marlan, 2007: 92. Komponen-komponen yang ada pada sistem pakar sebagai berikut Kaswidjanti, 2011:120. 1. Subsistem Penambahan Pengetahuan Akuisisi Pengetahuan. Akusisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Pengetahuan diperoleh dari pakar dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai. 2. Basis Pengetahuan Knowledge Base Basis pengetahuan merupakan bagian yang sangat penting dalam proses inferensi, yang di dalamnya menyimpan informasi dan aturan-aturan penyelesaian suatu pokok bahasan masalah beserta atributnya. Pada prinsipnya, basis pengetahuan mempunyai dua komponen yaitu fakta-fakta dan aturan-aturan. 3. Mesin Inferensi Inference Engine Program yang berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi. 4. Workplace Blackboard Workplace Blackboard merupakan area dari sekumpulan memori kerja working memory. Workplace digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. 5. Antarmuka user interface Antar muka digunakan untuk media komunikasi antara user dan program. 6. Subsistem penjelasan Explanation Facility Explanation Facility memungkinkan pengguna untuk mendapatkan penjelasan dari hasil konsultasi. Fasilitas penjelasan diberikan untuk menjelaskan bagaimana proses penarikan kesimpulan. Biasanya dengan cara memperlihatkan rule yang digunakan. 7. Perbaikan Pengetahuan Knowledge Refinement Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

2.2 Pengertian Logika Fuzzy